Mengejar Cinta Mantan Istriku

Mengejar Cinta Mantan Istriku

By:  Queenazalea  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating
26Chapters
163views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

(21+) “Tidurlah dengan anakku dan berikan aku uang!” Bian yang berada di tempat hiburan malam terkejut disodorkan seorang wanita yang sangat muda di hadapannya. Dia diingatkan oleh asistennya tentang perseteruannya dengan Sadewa dengannya tidak kunjung usai. Justru dia mengambil wanita yang bernama Jasmine itu sebagai istrinya. Memungut seorang wanita untuk menjadi istri dari tempat hiburan malam sangat menantangnya. Dia menikah kontrak dengan Jasmine demi memenuhi persyaratan papanya untuk mendapatkan warisan. Dia bercerai setelah mendapatkan semuanya dan memberikan hak untuk Jasmine sebagai tanda terima kasihnya. Siapa sangka, mereka bertemu kembali setelah sekian tahun dan Jasmine adalah orang yang paling dihindari oleh Bian.

View More
Mengejar Cinta Mantan Istriku Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
annasya 74
ceritanya seru
2024-05-06 01:37:13
0
26 Chapters
1. Resmi Bercerai
Suara ketukan palu yang ditunggu sejak lama akhirnya terdengar.Perceraian Bian dan Jasmine berjalan dengan lancar. Pernikahan yang berlangsung beberapa bulan itu akhirnya selesai juga.Mereka pulang ke rumah yang sama. “Bereskan semua barangmu! Aku akan mengantarmu ke tempat tinggalmu yang baru.”Jasmine telah selesai dengan segala persiapannya. Memastikan tidak ada satu pun barang tertinggal di rumah mantan suaminya. Mereka akan menjadi asing lagi satu sama lain dan berharap sekali kalau mereka tidak akan pernah bertemu.Tiba di rumah yang begitu besar, dia diajak masuk oleh Bian. Dia mengedarkan pandangannya di rumah itu. “Ini adalah rumah pemberianku untukmu. Sesuai dengan yang aku janjikan, satu unit rumah dan juga mobil. Aku juga sudah memberikan uang untukmu. Terima kasih atas kerjasamanya.”Bian berdiri di sebelahnya saat dia masih tidak menyangka dengan rumah mewah yang ditempatinya ini sangat besar dan luas.Bagus dan juga membuat Jasmine sangat takjub dengan rumah ini. “Ter
Read more
2. Bertemu Lagi
Empat tahun kemudian.Bian baru saja pulang dari kantornya, terlihat kalau lampu rumah menyala. Artinya ada wanita itu ada di sini. Pembantunya pulang sore, malam harinya sudah tidak ada siapa pun di rumahnya.Orang yang keluar masuk tidak lain adalah Freya.Dia masuk ke dalam rumahnya dan langsung ke kamar. Baru saja dia membuka pintu, melihat wanita itu sedang ada di atas ranjangnya Bian.Dia menghampiri Freya dan mencium pipi wanita itu. “Kamu lama di sini?”“Tidak. Aku baru datang.”Dengan kesibukan yang mereka jalani berdua membuat mereka jarang bertemu. Freya yang terlalu sibuk dengan urusannya. Wanita itu mengurus perusahaan milik orang tuanya, begitu juga dengan Bian. Jadi, wajar kalau mereka jarang sekali bisa bertemu.Dia menghela napas dan kemudian Freya bangun dan memeluknya. “Kamu kelihatan lelah, mandilah!”Bian menuruti perintah kekasihnya. Ini adalah tahun ke sepuluh Bian menjalin hubungan pacaran dengan Freya.Perasaannya masih sama seperti dulu. Dia begitu menyayangi
Read more
3. Anak Yang Dirahasiakan
“Pak, apakah saya sudah boleh pulang?”Jasmine beranikan diri untuk meminta izin. Sudah malam, waktunya juga untuk pulang. Tapi pria ini menahannya di kantor.Setelah dia meminta izin, pria itu langsung menatapnya. “Selesaikan dulu tugasmu!”Jasmine memang belum menyelesaikannya. Akan tetapi dia harus menjemput anaknya di daycare, bagaimanapun juga ini sudah lebih dari jam kerja pada umumnya. Anaknya juga sudah pasti tidur di sana.Dia melihat jam dari tadi dan tidak fokus untuk bekerja. “Saya akan datang lebih awal besok, atau saya bawa ini ke rumah.”Pria itu menatapnya lagi. Jasmine hanya ingin menjemput anaknya. “Kamu kenapa terlihat panik?”Dia langsung berusaha untuk menyeimbangkan perasaannya. Dia tidak mengatakan akan menjemput anaknya. “Saya kedatangan tamu di rumah.”Bian mengangguk. “Oke, jangan lupa besok semuanya harus selesai.”Dia akan begadang mengerjakan semuanya. Yang penting dia bisa menjemput anaknya sekarang.Sampai di daycare tempat Noah dititipkan, dia langsung
Read more
4. Kecelakaan
“Jenguklah Sierra! Dia sudah lama kerja sama kamu,” dia teringat ucapan sang mama.Bian tidak ada pengalaman untuk menjenguk orang yang melahiran. Tapi benar yang dikatakan oleh sang mama. Bagaimana pun juga Sierra sudah lama sekali bekerja padanya. Tidak mungkin dia tidak menengok wanita itu.Dia bertanya pada Jasmine tentang apa saja yang perlu dibawakan untuk Sierra. Wanita itu memberitahunya bahwa dia harus mencari barang yang berguna untuk ibu dan anak.Kemudian dia memerintahkan kepada Edo untuk mencarinya. “Kamu mau ikut, Jasmine?” tanya Bian saat wanita itu sedang fokus dengan pekerjaannya.“Sepertinya tidak. Saya ada kesibukan lain. Mungkin nanti saya akan menjenguknya belakangan.”“Oke.”Jasmine memasukkan barangnya ke dalam tas. “Pak, saya izin sebentar. Nanti akan kembali lagi ke kantor.”“Tunggu Edo balik dulu. Jangan biarkan ruangan ini sepi.”“Baiklah!”Dia keluar dari ruangannya Jasmine. Sekarang dia duduk di tempat kerjanya. Saat sedang membalas email. Dia melihat Jas
Read more
5. Noah Adalah Putraku
“Dia bukan anakmu.”Ucapan itu masih terngiang di kepalanya Bian tentang Noah. Sebulan berlalu setelah kejadian itu, Jasmine tidak terlalu banyak komunikasi dengannya.Jasmine juga sangat menutup diri. Selama Noah sakit, dia memberikan izin kepada Jasmine untuk mengurus anak itu terlebih dahulu. Meskipun banyak pekerjaan Jasmine yang diambil alih oleh Edo.Lalu pada saat wanita itu aktif kembali, giliran Edo yang dia tugaskan untuk mengurus anak itu di tempat penitipan.Komunikasi sangat dijaga sekali oleh Jasmine.Setiap hari, ucapannya Jasmine menggema di dalam pikirannya. Bermain di otaknya setiap kali dia berusaha mencerna kata-kata itu dengan sangat baik. Tidak pernah bertanya apakah Noah adalah putranya atau tidak. Jasmine sudah memberikan clue tersebut.Jam makan siang, Jasmine keluar. Sementara Edo masih ada di ruangannya. “Edo, kamu ke daycare hari ini?”“Ya, saya harus mengantar makan siang untuk Noah sesuai perintah Anda.”Bian menarik napasnya dalam-dalam. “Tolong cari in
Read more
6. Mantan Suami Yang Menyebalkan
Jasmine bekerja seperti biasa. Dia mengantar anaknya ke daycare, lalu kemudian dia berangkat ke kantor. Setiap hari akan ada tatapan yang mengerikan dari bosnya. Seperti yang pernah dia katakan bahwa dia ingin privasi bersama dengan anaknya. Semua itu tidak mempan bagi Bian untuk tetap mengantar makan siang untuk Noah. Dia juga mengatakan kepada pihak daycare bahwa itu teman dekatnya Jasmine. Jadi, segala pemberian yang Bian berikan tetap diterima atas pemberian izin yang dilakukan oleh Jasmine. Sewaktu dia bekerja dan menyusun jadwal Bian. Ada Edo yang ada di depannya sedang duduk santai dan bermain ponsel. “Apakah hari ini bapak ada kesibukan?” Jasmine yang baru saja selesai dan memberikan tablet kepada Edo. “Dia punya jadwal perjalanan ke luar kota minggu depan.”Tatapan Jasmine kepada Edo sedikit mencurigakan. Pria itu juga sering berkunjung ke daycare dan mengantar makan siang untuk anaknya. “Edo, aku ingin bertanya sesuatu.” Pria itu meletakkan ponselnya di atas meja. “Tany
Read more
7. Penasaran Dengan Anak Kandung Sendiri
Hari ini Bian berada di depan daycare. Sebelum berangkat ke luar kota. Dia ingin melihat anaknya terlebih dahulu. Dia akan pergi bersama dengan Edo untuk bertugas. “Bapak tidak ingin menemuinya?” Bian sadar dari lamunannya setelah Edo berkata demikian. Biar saja seperti ini. Dia hanya ingin melihat si kecil naik ke mobil ketika Jasmine datang menjemput anak mereka. “Aku hanya ingin melihatnya dengannya seperti ini. Aku tidak mau terlalu menonjol, Edo. Apalagi dia sangat mirip denganku. Jangan sampai Freya tahu soal ini.” Edo hanya menganggukkan kepalanya. Bian melihat dari jendela mobilnya kalau anak itu sudah keluar dari sana. Jasmine yang menggandeng tangan kecil itu. Ada rasa ingin turun dan menemui anaknya. Tapi dia tidak bisa mengganggu kehidupan mantan istrinya dan juga anak mereka. “Ayo jalan, Edo!” Dia langsung meminta Edo meninggalkan daycare tempat di mana anaknya menghabiskan waktu sehari-hari. Di perjalanan, Edo mengatakan. “Apakah Bapak tidak ingin mengambil ha
Read more
8. Tidak Terlihat Mencurigakan
“Apakah kamu di rumah?” tanya Freya.Wanita itu menghubunginya setiap hari. Setiap saat dia harus memberikan kabar untuk wanita yang sebenarnya ingin dia nikahi. Wanita itu yang tidak mau untuk melanjutkan suatu hubungan dengannya. Terlalu menjadikan sebuah kesibukan itu alasan mereka tidak bisa bersama.“Aku ada di rumah.” “Aku akan ke sana,” ucapnya dari seberang telepon.Baru saja dia mengeringkan rambutnya. Bian langsung menjawab. “Tidak perlu, Freya. Aku ingin istirahat lebih awal. Aku kelelahan sekali hari ini. Aku baru pulang dari kantor barusan. Lalu kemudian aku mandi dan menghabiskan waktu di kantor sepanjang hari terasa sedikit melelahkan.”“Baiklah. Kalau begitu aku akan keluar bersama teman-temanku. Kalau kamu tidak keberatan nanti, kamu bisa mencariku di kelab seperti biasa.”Tidak, dia tidak akan ke tempat seperti itu. Dia rela menghabiskan waktunya di rumah untuk istirahat. Dia mulai untuk mengingat kembali alamat rumah yang dia berikan untuk Jasmine dulu.Sabtu m
Read more
9. Ayah Kandung Noah
“Mama, kapan aku boleh ikut?”Jasmine duduk di berjongkok ketika dia baru saja pulang dari kantor. Tadi pagi dia mengantar anaknya ke tempat biasa. Si kecil selalu menangis untuk ikut semenjak Bian mengatakan kalau anaknya boleh ikut ke kantor. Padahal, dia tidak ingin kalau ada orang lain yang mengganggu.Jasmine tidak mau juga kalau si kecil bertemu dengan Freya. Wanita itu terlalu mengerikan bagi Jasmine.“Ya, sabar aja, Sayang. Mama sibuk banget. Belum bisa bawa ke sana. Mama juga sering keluar kantor. Om Bian selalu ngajakin kerja di luar.”Anaknya menatap dengan iba. Entah kenapa dia semakin melihat anaknya selalu berharap setiap kali ada pertemuan Jasmine dengan orang lain. Memang menjadi seorang janda anak satu tidak pernah dia bayangkan. Waktu itu juga dia tidak menyangka sedang hamil. Mungkin dia tidak masalah kalau kehilangan perawannya. Akan tetapi kalau hamil lalu kemudian bercerai, itu tidak pernah masuk ke dalam list di dalam hidupnya.Banyak hal yang membuatnya t
Read more
10. Ingin Mengawasi Tumbuh Kembangnya Noah
“Kenapa gaji saya sangat banyak?” tanya Jasmine kepada Bian yang sedang di meja kerjanya.Wanita itu berdiri di depan Bian saat menanyakan jumlah gaji. Bian menutup berkasnya dan menatap wanita itu. “Gajimu mengikuti aturan perusahaan ini. Jadi, kamu tidak perlu bertanya.”“Oh, maaf. Saya pikir gaji saya mengikuti peraturan perusahaan lama, karena saya di sini hanya sebentar.”“Kamu bisa mengisi yang kosong, Jasmine. Nanti setelah Sierra kembali. Kamu bisa isi jabatan yang lain. Jarak rumahmu juga ke tempat ini tidak terlalu jauh.”Jasmine menggelengkan kepalanya. “Tidak perlu, Pak. Saya akan kembali ke kantor lama saja nantinya.”“Oke, terserah kamu. Aku hanya menawarkan.”Padahal Bian ingin melindungi anaknya. Sekalipun tidak ada hubungan lagi antara mereka. Hubungan suami istri mereka telah usai beberapa tahun lalu. Dia tidak ingin ada hal berbahaya yang menyentuh anaknya.Sekalipun 24 jam tidak bisa mengawasi anaknya. Akan tetapi Bian tetap saja merasa kalau dirinya perlu meneman
Read more
DMCA.com Protection Status