Rosea Gabriella adalah seorang wanita kerier yang sempurna. Namun, itu tidak cukup bagi kedua orang tuanya. Mereka mendesak Rosea untuk segera menikah. Oleh sebab itu, demi ketenangan batinnya, dia memutuskan untuk pindah ke rumah baru. Hal-hal yang selama ini tidak pernah Rosea rencanakan dalam hidupnya, muncul satu per satu setelah kepindahannya. Dalam waktu yang bersamaan, Rosea juga bertemu dengan Leonardo dan Atlanta. Kedua pria tampan dan kaya itu menjerat dan membawa Rosea masuk ke dalam kehidupan mereka. Lalu pada siapakah hati Rosea berlabuh?
View MoreDi pagi itu, suara derakan pintu gerbang rumah terdengar karena sebuah dorongan. Seorang wanita bertubuh mungil berdiri di depan mobilnya sambil berdecak pinggang melihat rumah berlantai dua yang baru di bangunnya dan kini sudah siap untuk tempati.
Wanita itu memperhatikan dengan bangga. Hari ini dia resmi pindah ke rumah barunya.
“Kenapa diam saja? Cepat masukan mobilnya! Mereka menunggu,” teriakan seorang wanita paruh baya yang mengomel membuyarkan kesenangan Rosea.
Rosea yang tidak bergegas memasukan mobilnya ke dalam, membuat beberapa mobil box yang mengangkut barang-barang Rosea mengantri di belakang.
“Santailah, aku mau melihat hasil kerja kerasku dulu.”
“Kamu belum di anggap bekerja keras kalau belum membawa calon suami ke rumah, cepat masuk jangan menghalangi jalan!”
Raut wajah bahagia Rosea langsung menghilang begitu mendengar ibunya kembali membahas calon suami. “Berhentilah membicarakan calon suami, aku sangat bosan mendengarnya,” gerutu Rosea kesal.
“Jika kamu masih belum membawa calon suami ke hadapan mamah, mamah tidak akan berhenti membicarakannya, bila perlu sampai kuping kamu copot.”
Rosea bertolak pinggang terlihat kesal, dia merasa malu bila orang tuanya berbicara sekasar itu mengomelinya di hadapan banyak pekerja.
“Kenapa masih diam saja Sea? Cepat masuk!” Teriak Kartika sambil menekan-nekan klakson meminta Rosea segera memberi jalan masuk.
“Iya iya!” balas Rosea dengan ketus. Rosea segera berlari kembali memasuki mobilnya dan membawanya masuk ke dalam. Beberapa mobil box akhirnya masuk menyusul ke dalam, orang-orang yang bekerja segera turun dan bersiap-siap menurunkan barang.
Dengan sigap Kartika langsung membuka pintu yang terkunci dan mengatur beberapa pekerja untuk membawa barang-barang ke dalam rumah.
Kartika mengintruksikan para pekerja untuk menempatkan barang yang mereka bawa dan membuka beberapa kain yang menutupi semua barang-barang baru yang sudah tersedia di rumah.
Rosea menarik napasnya dalam-dalam, dengan senyuman lebarnya dia melihat ke sekitar rumahnya yang terlihat mengagumkan.
Kehidupan bebas yang Rosea nantikan benar-benar sudah berada di depan mata, dia tidak akan lagi mendengarkan omelan kedua orang tuanya yang mendesaknya untuk segera menikah, Rosea juga akan bebas bepergian dan pulang kapanpun dia mau tanpa perlu menyelinap seperti maling.
Akhir-akhir ini Rosea di desak untuk segera menikah oleh kedua orang tuanya, sepanjang hari mereka terus menerus menyindir dan membandingkan Rosea dengan keponakannya yang kini sudah menikah bahkan sudah memilik anak. Karena alasan itulah kini Rosea memilih tinggal sendiri agar terhindar dari desakan orang tuanya yang semakin hari semakin membuatnya merasa tertekan.
Rosea Gabriella, orang-orang memanggilnya Sea karena dia adalah wanita yang tenang, kuat, namun bisa menghancurkan seperti air di lautan.
Rosea memiliki paras cantik, mandiri, pekerja keras, dan memiliki karier yang cukup bagus sebagai pengusaha perhiasan dan penulis dongeng anak-anak di suatu majalah.
Di balik kesuksesannya yang memiliki karier bagus dan berwajah cantik, Rosea memiliki masalah dengan yang namanya jodoh.
Pandangan Rosea dan orang tuanya terhadap hubungan asmara begitu bertolak belakang.
Rosea adalah jenis wanita yang suka kebebasan tanpa ikatan yang terlalu dalam, salah satunya dalam masalah hubungan asmara. Rosea suka berkencan dengan beberapa pria, mereka akan berhubungan dalam waktu beberapa bulan, dan ketika pria yang Rosea kencani terlalu serius dengannya, maka Rosea akan memutuskan mereka.
Berkencan adalah hal penting bagi Rosea, namun kebebasan lebih penting baginya.
Hal ini menjadi masalah bagi kedua orang tua Rosea, mereka menganggap Rosea tidak normal dan mengkhawatirkan karena tidak menetapkan hatinya. Apalagi kini usia Rosea sudah dua puluh enam tahun, mereka khawatir Rosea menjadi perawan tua karena terlalu mencintai kebebasan dan melupakan jati dirinya sebagai wanita.
Orang tua Rosea tidak suka Rosea terlalu bebas dan mandiri karena hal itu membuat Rosea tidak suka bergantung pada orang lain apalagi pada seorang pria.
Kekhawatiran orang tua Rosea membuat mereka terus menerus membicarakan masalah jodoh untuknya, mereka mendorong Rosea untuk segera memiliki seorang suami dan membawa Rosea pada pertemuan keluarga dimana ada keponakan dan sepupu Rosea yang jauh lebih muda darinya sudah menikah.
Kehadiran mereka yang sudah menikah dan memiliki anak di harapkan membuat Rosea sedikit berpikir dan merasa iri untuk segera mambangun sebuah rumah tangga.
Sayangnya, sampai saat ini, cinta dan pernikahan adalah dua hal yang masih di anggap mustahil untuk Rosea karena dia masih begitu mencintai kebebasannya. Rosea menganggap bahwa tidak menikah itu bukanlah kesalahan, bukan pula hal yang memalukan, menikah dan tidak menikah adalah sebuah pilihan.
“Ada apa sebenarnya dengan kamu Sea? Berhentilah tersenyum tidak waras seperti itu,” oceh Kartika yang kini berdiri di ambang pintu sambil bersedekap, memperhatikan Rosea yang sejak tadi hanya diam dan tersenyum tidak jelas.
“Memangnya aku tidak boleh tersenyum senang apa?”
Kartika menyipitkan matanya dan berdecih melihat Rosea penuh perhitungan. “Jangan pikir mamah tidak tahu apa yang sebenarnya kamu pikirkan Sea, mamah tahu kamu sedang senang karena kini bisa terlepas dari pantauan. Ingat ya Sea, pindah rumah bukan berarti kamu bebas ya. Kamu harus tetap memikirkan calon suami, jika tidak, mamah akan menjodohkan kamu dengan anak sahabat mamah dan menyuruh mereka langsung datang melamar.”
“Dengar ya Mah, jika Mamah terus mendesakku dan membuatku merasa semakin tertekan di sini, di masa depan aku tidak hanya akan pindah rumah saja, aku akan pindah dan menetap tinggal di luar negeri,” jawab Rosea dengan tegas dan tidak main-main.
Kartika melotot seketika, wanita itu menahan ucapannya karena tidak mau merusak pagi mereka dengan perdebatan lagi.
Kartika membalikan badannya dengan cepat, “Cepat masuk, kita harus beres-beres,” titah Kartika terdengar lebih lembut.
Perlahan Rosea tersenyum karena ancamannya kali ini cukup manjur untuk membuat ibunya berhenti mengomel. “Siap, Kanjeng Ratu” Rosea berlari pergi untuk menjadi babu di rumah barunya dalam waktu sehari.
To Be Continued..
Suara tangisan terdengar di dalam kamar ketika Leonardo kembali pulang, Prince terbaring di ranjangnya tengah di tangani oleh dokter karena mengalami demam lagi. Prince meracau, bergerak gelisah dalam tidurnya, dia terus menangis merintih kesakitan memanggil Leonardo dan memintanya untuk dipertemukan dengan Rosea. “Demamnya masih belum turun, kita harus menjaganya lebih ketat, jika demamnya tidak kunjung mereda, Prince harus dibawa ke rumah sakit.” Leonardo menyandarkan bahunya pada dinding, pria itu tidak banyak berbicara dan hanya bisa memandangi Prince yang kini terus bergerak meracau dan menggigil kesakitan. Sekali lagi dan di waktu yang bersamaan, Leonardo harus menerima diri bahwa kini tidak hanya hatinya yang terluka atas kepergian Rosea, puteranya mengalami hal yang sama. Pembicaraan Prince dengan Rosea mengguncang perasaannya, anak itu tidak mampu menangani emosional dan tekanan yang memenuhi kepalanya. Prince tidak ingin ditinggalkan, namun dia juga tidak tahu mengapa Ro
Suasana rumah berantakan, Abraham mengamuk tidak terkendali sebelum dia memutuskan pergi keluar dan ikut mencari keberadaan Rosea di mana untuk meminta maaf.Kini tinggal Berta seorang diri dengan sebuah renungan yang dalam atas tindakan yang telah dia perbuat yang tanpa sadar menghancurkan keluarganya sendiri. Hubungannya dengan Leonardo menjadi hancur, dan perusahaan yang tidak tertangani kacau. Kepergian Leonardo dari perusahaan adalah sebuah pukulah besar yang tidak mudah di tangani.“Nyonya, Anda harus istirahat,” nasihat seorang assistant rumah tangga.Berta tidak menggubris, dengan lemah wanita itu pergi keluar rumah dan meminta sang sopir untuk mengantarkannya ke rumah Rosea. Berta harus menurunkan egonya untuk menyelamatkan keluargnya, Berta harus meminta maaf dan tidak lagi mengganggu Rosea.Hanya Rosea yang bisa mengubah keputusan Leonardo saat ini.“Kamu tahu di mana rumah Rosea?” tanya Berta pada sopirnya.“Saya tidak tahu, tapi saya akan menayakannya pada anak buah Anda.
Suara bantingan pintu terdengar keras membuat Berta yang tengah bekerja tersentak kaget dan harus segera berdiri melihat kedatangan Leonardo yang mendatanginya.Setelah cukup lama menolak untuk bertemu, kini akhirnya Leonardo datang sendiri menemuinya.Berta sudah bisa merasakan kemarahan dan kebencian Leonardo terhadap dirinya, entah apalagi yang kini akan membuat Leonardo marah. Berta berharap ini mengenai kandasnya hubungan Leonard dan Rosea.“Apa yang sebenarnya Ibu mau?” tanya Leonardo dengan geraman dan mata menyala-nyala di penuhi oleh amarah yang meledak-ledak. “Ibu pikir aku akan menurut jika Ibu bertindak gila seperti ini padaku? Ibu salah, semakin Ibu berusaha menekanku, aku semakin yakin keluar dari keluarga sampah ini!”Tubuh Berta dipenuhi ketegangan karena apa yang ingin di dengar berbeda dengan apa yng di ucapkan oleh Leonardo.“Kita bicara baik-baik Le,” bujuk Berta.“Mengapa kita harus bicara baik-baik jika semuanya sudah tidak ada yang membaik?” tanya balik Leonardo
Rosea membuka handponenya setelah beberapa hari ini dia matikan, tangan wanita itu gemetar melihat ada beberapa pekerjaan yang batal, termasuk pekerjaan yang baru akan dia dapatkan dari meeting di Bali. Semua itu terjadi karena artikel buruk yang menyebar luas di kalangan rekan kerjanya.Nama Rosea tetap tercoreng meski berita itu sudah turun.Semua kerja kerasnya yang di bangun dan dia perjuangkan selama ini harus hangus oleh sebuah fitnah kejam yang mengarah kepadanya. Rosea tidak tahu kehancuran apalagi yang akan dia terima bila dia terus berada di sisi Leonardo.Tidak hanya kariernya, Berta juga sudah mengirim banyak orang untuk menerornya. Terror itu tidak hanya mengarah pada kediamanya, ada banyak pesan masuk dan ancaman pembunuhan bila Rose tidak menyingkir dari kehidupan keluarga Abraham.Ini sangat menyakitkan untuk Rosea, namun akan lebih menyakitkan untuknya bila terus mempertahankan semuanya.Rosea tidak ingin keluarganya menjadi sasaran selanjutnya Berta.Desakan suara ta
Rosea berdiri di depan cermin, memperhatikan dirinya sendiri dengan seksama. Sudah hampir empat hari ini dia mengurung diri dan tidak melakukan kontak apapun siapapun, pekerjaannya yang terbengkalai dikerjakan Helvin begitu dia tahu jika Rosea dengan mengalami masalah.Rosea sudah berbicara dengan Karina secara khusus untuk membicarakan apa yang ingin Rosea lakukan kedapannya, ada banyak hal yang kemungkinan terjadi diluar dari apa yang selama ini Rosea rencanakan dalam hidupnya.Rosea tidak memiliki sedikitpun ketenangan sejak mendapatkan terror di malam itu, ancaman demi ancaman terus datang kepadanya hingga membuat Rosea takut untuk keluar sendirian.Rosea bersyukur karena Karina juga Emmanuel terus menemaninya dan mendorongnya untuk kembali bangkit menjadi lebih berani, mereka tidak membirkan Rosea sendirian karena kondisinya yang tidak stabil.Perasaan Rosea terasa sedikit lebih tenang, kini dia ingin pergi keluar seorang diri untuk menyelesaikan semua masalah yang memang sudah s
Prince duduk dalam kesendirian di pagi hari, sesekali anak itu menyeka air matanya dan melihat ke sekitar, Leonardo tidak pulang sejak kemarin dan Prince hanya di urus oleh para pekerja di rumah.Prince tertunduk dan kembali menangis sendirian, suasana hatinya dilanda oleh kegelisahan dan perasaan yang mendesaknya ingin menangis. Prince merasakan ada sesuatu yang lain akhir-akhir ini, ayahnya terlihat tidak bahagia dan Rosea tidak datang ke rumahnya.Semua ini terjadi sejak pesta ulang tahunnya. Sejak kedatangan ibunya yang bertemu Rosea.Berta tidak datang ke rumah, sekalinya dia datang, para pekerja tidak mengizinkan bertemu Prince. Prince juga tidak lagi diminta untuk menemui Berta dan melewati banyak pelajaran yang melelahkan. Keputusan Leonardo yang menjauhkan Prince dari Berta membuat Prince tersadar bahwa ayah dan neneknya itu tengah bertengkar.Suara langkah seseorang terdengar dari sudut ruangan membuat Prince melihat ke arah pintu.Leonardo datang dalam keadaan kusut dan ter
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments