Nyonya, Tuan Presdir Sedang Mencari Putrinya

Nyonya, Tuan Presdir Sedang Mencari Putrinya

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-03
Oleh:  A DreamerOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
5Bab
9Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Flora hancur. Ia pergi membawa luka dan sebuah rahasia besar—bahwa ia tengah mengandung anak Nathan yang kini berusia empat bulan dalam kandungannya. Tak ingin anaknya tumbuh dalam lingkungan penuh kebencian, Flora memilih untuk diam dan menghilang. Ia pindah ke sebuah desa terpencil bersama neneknya yang bernama Marlina, yang kini sudah rentan berusia 72 tahun, lalu melahirkan seorang bayi perempuan cantik dan manis yang ia beri nama Nayla, dia putih bermata khas seperti ayahnya. Flora Andini, seorang wanita yang kini berusia 24 tahun dan tubuh mungil itu harus membesarkan Nayla dengan penuh kasih sayang, menjalani kehidupan sederhana sebagai petani, meskipun hidup dalam keterbatasan, namun damai. Tiga tahun berlalu. Kehidupan Flora tampak tenang meski sering kali dihimpit kesulitan ekonomi. Nayla, putrinya, tumbuh menjadi gadis kecil yang cerdas dan manis. Namun, takdir kembali mempertemukannya dengan masa lalu. Perusahaan Marshall Group membuka sebuah proyek besar di dekat desa tempat Flora tinggal. Nathan turun langsung untuk meninjau proyek tersebut dan tanpa sengaja ia melihat Flora bersama Nayla. Seketika hatinya terusik—wajah Nayla terlalu mirip dengannya. Terlalu familiar untuknya. Didorong oleh rasa penasaran yang besar, Nathan meminta asistennya untuk melakukan penyelidikan. Hasil penyelidikan itu mengguncang hatinya: Nayla adalah anak kandungnya. "Nayla anakku, bukan anakmu! Ia bukan bagian dari keluarga Marshall!” seru Flora di malam itu, setelah Nathan mengembalikan Nayla yang sempat menghilang selama hampir 24 jam. Peristiwa itu membuat Flora dan neneknya panik bukan main. “Dia anakku, Flora! Kau tak bisa terus mengelak!” Nathan membalas dengan nada tinggi. “Bagaimanapun, darahku mengalir di tubuh Nayla. Ia adalah darah dagingku!”

Lihat lebih banyak

Bab 1

Diusir Tanpa Kesalahan

"Mulai hari ini kau keluar dari rumah ini, Flora Andini!"

Suara bariton Nathan terdengar mengelegar di seluruh ruangan. Suaranya menyayat udara, membelah suasana pagi yang seharusnya damai menjadi mencekam. Semua mata yang hadir di ruang tamu mewah keluarga Marshall tertuju pada pasangan muda itu.

"Kau bukan lagi siapa-siapanya dari keluarga Marshall!"

Jari telunjuk Nathan pria berusia 28 tahun yang memiliki tubuh tegap dan proporsional itu menunjuk tajam ke arah wajah Flora, membuat gadis itu menunduk dalam, seperti seorang pesakitan. Sorot matanya tak lagi lembut seperti dulu—yang ada hanyalah bara kemarahan yang membakar habis sisa kasih yang pernah tumbuh di antara mereka.

"Nathan, maafkan aku! Aku mohon dengarkan penjelasan aku terlebih dahulu!"

Tubuh mungil Flora bersimpuh dengan lututnya yang menyentuh lantai marmer yang dingin. Suaranya parau, matanya sembab, tetapi masih menyimpan secercah harapan. Namun, tangan yang ia julurkan untuk meraih suaminya justru ditepis kasar. Tubuhnya terpental, membentur sisi sofa.

"Aku sudah tak mau mendengarkan penjelasan apa-apa lagi darimu!" Nathan mendesis penuh jijik. "Dasar wanita murahan yang gila oleh hartaku saja!"

Pekikan Nathan membuat jantung Flora serasa berhenti berdetak. Kalimat itu lebih menusuk dari semua penolakan yang pernah ia terima dalam hidupnya.

Flora menggeleng lemah, air matanya mengalir begitu saja. “Tidak… aku tidak pernah menginginkan hartamu, Nathan. Aku hanya mencintaimu…”

Namun, Nathan telah membangun tembok tinggi dari ego dan kekecewaannya. Ia memalingkan wajah, seolah tak ingin melihat air mata perempuan yang dulu rela ia perjuangkan segalanya.

“Segera bawa perempuan hina ini keluar dari rumah ini! Jangan sampai dia menginjakkan kakinya lagi di sini!” teriak Nathan kepada dua orang pengawal yang berdiri tak jauh di belakang.

Pengawal-pengawal itu segera bergerak. Flora mencoba bertahan, menggenggam pinggiran sofa, menggigit bibir menahan sakit yang menjalar dari lengannya yang memar.

"Tidak, Nathan! Kumohon!" suara Flora wanita berusia 24 tahun itu nyaris tak terdengar, tercekat di tenggorokannya. Tapi tubuhnya tetap diseret meski meronta pelan. Rambutnya berantakan, wajahnya penuh luka dan air mata.

PLAK!

Tamparan keras mendarat di pipi Flora. Veronica—ibunda Nathan yang berusia hampir setengah abad namun tubuhnya masih langsing dan semampai itu berdiri dengan napas memburu, tangannya masih tergenggam seperti baru saja memukul sesuatu yang menjijikkan.

"Masih juga kau keras kepala!" pekiknya. "Sudah jelas-jelas kau mempermalukan keluarga ini, masih juga kau berharap dipertahankan?!"

Flora memegangi pipinya. Tamparan itu tak sebanding dengan luka yang lebih dalam di hatinya.

Nathan tetap tak menoleh. Seolah suara tamparan, jeritan Flora, bahkan suara hatinya sendiri tak penting lagi. Hatinya telah penuh prasangka. Penuh luka yang ia ciptakan sendiri.

“Aku…” Flora menggigit bibirnya, suaranya lemah tetapi penuh tekad. “Aku tidak pernah mengkhianati pernikahan kita, Nathan….”

Nathan mendadak menoleh. Matanya semerah bara. “Lalu apa yang kau sebut dengan foto mesra kau dengan Kasman, hah?! Rentenir keparat itu! Bukankah kau menjual diri demi melunasi utang keluargamu?! Jangan sok suci di depanku!”

Flora tertegun. Jadi ini yang menjadi penyebab semuanya?

Foto itu—yang ia sendiri pun tidak tahu dari mana asalnya.

“Itu tidak, itu palsu, itu rekayasa. Itu tak seperti yang kamu pikirkan,” ucapnya dengan napas tersengal. “Dia menjebakku. Aku tidak pernah—”

“Simpan saja sandiwaramu, Flora!” Nathan membentak. “Ternyata benar perkataan ibuku sejak awal. Kau hanya perempuan penggoda yang menjual air mata untuk naik kasta!”

Seketika Flora berhenti meronta. Matanya memandang Nathan lama—ada luka yang lebih dalam dari kemarahan. Ada rasa kehilangan yang tak bisa didefinisikan.

“Aku mencintaimu, Nathan. Bahkan ketika aku harus menggantikan semua utang nenekku pada Kasman, aku tidak pernah mengharapkan apa pun darimu. Semua yang kulakukan hanya karena aku tidak mau kamu ikut terbebani…”

“Cukup!” Nathan kembali berteriak. “Cinta macam apa yang membawamu tidur di pelukan pria lain?!”

Flora tercekat. Kepalanya menggeleng pelan, air mata menetes membasahi lantai.

“Aku tidak tidur dengannya. Aku tidak pernah mengkhianatimu,” bisiknya lirih. “Kalau aku ingin kaya, aku tidak akan memilih bertahan hidup denganmu saat semua keluargamu menolakku.”

Namun semua itu seperti menabrak dinding kebencian yang sudah terlalu tinggi. Nathan menoleh ke arah pengawalnya.

“Apa kalian menunggu aku mengusirnya dengan tanganku sendiri?! Bawa dia sekarang juga!”

Dengan paksa, tubuh Flora kembali ditarik. Kali ini ia tidak meronta. Tenaganya habis. Hatinya sudah lebih dulu hancur. Ia hanya sempat menoleh sekali ke arah Nathan, pria yang pernah ia cintai sepenuh hati, yang kini bahkan tak sudi melihatnya sebagai manusia.

Saat tubuhnya didorong melewati pintu depan rumah, Flora menatap langit pagi yang mendung.

Angin dingin menyambutnya, seperti menegaskan bahwa tak ada lagi tempat yang aman untuknya di dunia ini.

***

Satu Jam Kemudian

Langit semakin kelabu. Flora duduk di halte kosong, mengenakan pakaian yang kusut dan memeluk dirinya sendiri. Pipi kirinya masih memar, sudut bibirnya berdarah. Tapi luka yang lebih besar ada di dalam dadanya.

Hatinya berkata pada dirinya sendiri.

“Aku harus pergi dari kota ini. Mereka terlalu jahat. Mereka semua sudah termakan skenario Melisa. Aku tidak bersalah."

Air mata kembali mengalir.

Bukan hanya kehilangan cinta, ia juga sedang dikejar oleh sesuatu yang tak ia mengerti. Kasman? Apakah benar semua ini karena lelaki itu? Dia bingung dengan pikirannya sendiri.

Dengan sisa tenaga, ia berdiri. Ia harus bertahan. Harus menemukan kebenaran. Harus membuktikan bahwa dirinya tidak seperti yang mereka pikirkan.

Dan lebih dari apa pun, ia ingin membuat Nathan menyesal karena telah mengusirnya tanpa pernah mencoba mendengarkan.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
5 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status