WARNING 21++ HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN Nick memberikan tubuh Shireen di malam pertama pernikahan mereka kepada Tuan Liam Lawrence, karena memiliki hutang yang banyak. Kegadisan Shireen yang selama ini dia jaga akhirnya terenggut oleh Liam hanya karena hutang laki-laki yang baru beberapa jam menjadi suaminya. Namun, karena Liam menyukai Shireen, membuat Liam akhirnya meminta Shireen sepenuhnya dengan meminta Nick menceraikannya dan menjadikan Shireen wanita simpanan bagi Liam untuk memuaskan hasratnya.
Узнайте больше"Sebelum pergi, aku ingin kamu memakai ini!" ucap Liam sambil mengeluarkan sebuah gaun yang terlihat begitu mewah dan indah dari lemari pakaian. Gaun berwarna abu-abu dengan payet-payet yang bersinar terang, jelas menunjukkan bahwa gaun itu sangat spesial. "Untuk apa aku memakai itu?" tanya Shireen, bingung dengan niat Liam yang tiba-tiba memintanya untuk memakai gaun tersebut. "Lakukan saja! Mengerti?" balas Liam dengan nada tegas, membuat Shireen tidak bisa menolak. Dengan perasaan penasaran, Shireen menerima gaun tersebut dan berjalan menuju kamar mandi untuk menggantinya. Setelah beberapa menit, Shireen keluar dari kamar mandi dengan mengenakan gaun itu. Terlihat wajahnya merona dan gaun itu sangat cocok dipakai oleh Shireen. Lembutnya kain gaun itu menyentuh kulitnya, membuatnya merasa seperti seorang putri. Liam yang melihat penampilan Shireen tersenyum puas, seolah-olah dia sudah bisa membaca pikiran Shireen yang bertanya-tanya apa rencananya. Dalam hati kecil Shireen, dia m
Shireen dipaksa masuk ke dalam sebuah luxury hotel yang terletak di pusat perkotaan. Dia ingin sekali meminta tolong kepada orang-orang yang melewatinya, tetapi entah kenapa dia hanya bisa diam seribu bahasa. Tangannya yang terus dicengkram begitu kuat oleh Nick, membuat Shireen mau tidak mau mengikuti langkahnya. Hatinya berdebar-debar karena situasi yang tak ia duga.Sampailah mereka di lantai 10. Nick langsung mencari kamar hotel dengan nomor sama yang ada di ponselnya. Setelah menemukannya, Nick langsung mengetuk pintu sambil melihat ke arah sekeliling dengan waspada. Shireen merasakan ketegangan di udara dan berharap bisa pergi dari sana, tetapi melihat Nick yang begitu kuat mencengkram tangannya membuat Shireen yakin jika dia tidak bisa pergi untuk melarikan diri.Tak berselang lama, seseorang membuka pintu. Terlihatlah Liam yang hanya memakai jubah mandi berwarna putih. Dengan raut wajah tegasnya dan tanpa mengatakan apa pun dia memberi kode kepada Nick agar Shireen disuruh mas
"Sialan, Nick! Istrimu itu memang gila!" ucap Kayla benar-benar marah karena kini tubuhnya kotor dan bau setelah disiram air comberan oleh Shireen. Rambutnya yang biasanya terurai indah kini basah menggumpal, membuatnya semakin kesal pada tingkah laku Shireen."Dia memang gila," timpal Nick yang juga marah atas perbuatan yang Shireen lakukan. Karena kini bukan hanya tubuhnya yang harus dibersihkan, tetapi juga tempat tidur, seprai, dan juga selimut agar tidak bau. Mungkin Nick akan membuang dan membelinya yang baru. Pikirannya melayang pada biaya tambahan untuk membersihkan semua barang-barang tersebut akibat ulah nakal Shireen."Pokoknya aku mau pergi perawatan! Aku tidak mau tahu!" ucap Kayla yang marah kepada Nick lalu melangkah pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Nick sendiri benar-benar kesal dan juga marah. Tentu saja dia tidak terima dengan apa yang sudah Shireen lakukan.Setelah Nick membersihkan diri, terlihat Kayla yang sudah pergi tanpa banyak bicara. Wanita
Shireen hanya bisa terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan perasaan marah dan kesal yang membuai hatinya. Pikirannya dipenuhi oleh sikap Nick yang begitu menyakitkan. Wajah Shireen merona kemerahan, matanya memancarkan amarah yang terpendam. Namun, dengan tubuh yang lemah dan belum pulih sepenuhnya, tak banyak yang bisa ia lakukan untuk mengekspresikan kemarahannya. Bibir Shireen bergetar, menahan tangis yang hendak pecah. Ia mengingat betapa banyak air mata yang telah terbuang sia-sia untuk Nick. Shireen mengepalkan tangannya di bawah selimut, berusaha mengalihkan perhatian dari laki-laki brengsek itu. Air matanya terlalu berharga untuk dihabiskan pada seseorang yang tak layak. Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka, membuat Shireen langsung menoleh. Suasana hati yang tengah terguncang, membuat jantung Shireen berdegup kencang. Ia tak tahu siapa yang akan masuk, apakah itu Nick atau seseorang yang akan membawa berita tentang laki-laki itu. Dalam keadaan seperti ini, Shireen berusaha
Shireen berusaha duduk, tetapi kepalanya terasa sakit membuatnya mengerang dan Nick langsung membantunya agar Shireen bisa duduk dengan nyaman. Namun, sentuhan hangat dari suaminya itu ditolak mentah-mentah oleh Shireen.Nick hanya tersenyum miring melihat sikap istrinya itu, tetapi dia tidak keberatan sama sekali dengan sikap Shireen barusan."Shireen, kenapa kamu selalu membahayakan dirimu sendiri?" tanya Nick dengan nada tinggi.Shireen menghela napas panjang, mencoba untuk menghindari tatapan tajam suaminya. Dia sama sekali tidak ingin terlibat dalam pertengkaran ini."Ya, meski kamu harus terluka seperti ini, tetapi kamu selalu memberiku keberuntungan," lanjut Nick, kali ini sambil tersenyum seraya mengalihkan pandangannya ke arah lain. Shireen menoleh k
Nick tiba-tiba menghentikan aksinya setelah melihat kedatangan Shireen secara tiba-tiba. Dia segera mencabut miliknya dari tubuh wanita itu. Wanita tersebut segera mencari pakaian untuk menutupi tubuhnya yang terlanjur terbuka.Shireen, yang sejak tadi hanya bisa menahan tangis dan amarahnya, kini berjalan mendekati Nick dengan langkah gontai."Apa yang kamu lakukan?" tanyanya dengan suara parau, menatap Nick yang sekarang sedang berdiri sambil memakai celananya kembali. Nick menoleh ke arah Shireen, wajahnya tampak tanpa rasa bersalah."Kamu masih tanya?" balasnya dengan nada sinis, membuat Shireen semakin marah.Tak kuasa menahan emosi yang memuncak, Shireen menampar wajah Nick dengan sekuat tenaga. Dia merasa cukup dengan segala penghinaan yang dialaminya
Setelah selesai membereskan apartemen dan semuanya sudah rapi. Perut wanita cantik itu mulai bersuara karena lapar. Shireen membuka lemari es dan menemukan bahwa dapur ternyata kosong tak bersisa. Dalam hati, ia merasa kesal. Karena bisa-bisanya Nick tidak memiliki satu makanan pun di dapurnya. Ia merogoh ponselnya dan segera mengirim pesan singkat kepada suaminya meminta uang untuk belanja.Tak lama kemudian, ponsel Shireen bergetar menandakan ada pesan masuk. Nick telah mentransfer uang, namun jumlahnya sangat sedikit. Shireen menghela napas panjang, kesal karena uang yang dikirim oleh Nick tidak akan cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Shireen mencoba menelepon Nick untuk menjelaskan situasi, tetapi sayangnya panggilan itu tidak diangkat. Ia menunggu beberapa saat, tetapi tetap saja tak ada jawaban dari Nick.Kesal dan tak punya pilihan lain, Shireen mengambil tas dan dompetnya lalu berangkat menuju pusat perbelanjaan. Sebelum belanja, tentu saja dia harus pergi ke ATM untuk
Namun, tindakan Shireen tersebut hanya semakin membuat api kemarahan di dalam diri Nick berkobar. Ia merasa tidak terima atas perlakuan Shireen yang seenaknya menamparnya dan menghina dirinya. Dengan penuh amarah, Nick meraih rambut panjang Shireen dan menjambaknya dari belakang dengan kasar. Rasa sakit yang dialami oleh Shireen membuatnya berteriak kesakitan, namun itu tidak mengurangi kegigihan Nick dalam melampiaskan kemarahannya. Dalam sekejap, air mata Shireen kembali turun membasahi wajahnya seraya memegang tangan Nick. Ia berusaha melepaskan cengkraman tangan Nick yang begitu kuat dari rambutnya. Hatinya hancur melihat perubahan drastis dalam sikap Nick yang dulunya begitu lembut dan penyayang. "Siapa kamu sampai berani menamparku seperti itu?" tanya Nick dengan penuh amarah tidak peduli dengan jeritan Shireen yang kini menangis dan memohon agar Nick melepaskannya. Tatapan matanya penuh kemarahan, membuat Shireen semakin takut pada suaminya. "Aku tidak akan pernah menceraika
Shireen merasa gugup saat melihat Liam tersenyum lebar sebagai respon atas permintaannya. Dia tidak bisa menahan senyumannya setelah mendengar permintaan dari wanita itu. Rupanya Shireen kalah dengan nafsunya sendiri. Dengan langkah mantap, Liam mendekati Shireen dan mencium bibirnya dengan penuh gairah. Mereka saling berpegangan erat, takut kehilangan satu sama lain di tengah-tengah gelombang kenikmatan yang mereka alami bersama-sama. Setiap sentuhan dari Liam membuat hati Shireen berdegup kencang, sensasi baru ini begitu terasa menyenangkan. Shireen juga harus rela merasakan kesakitan yang luar biasa saat kehormatannya benar-benar diambil oleh Liam. Meski dari hati yang paling dalam dia merasa tidak rela, tetapi tubuhnya benar-benar menikmati dengan apa yang dilakukan oleh Liam kepadanya. Malam semakin larut, namun semakin panas juga antara mereka berdua. Ruangan dipenuhi oleh desahan-desahan serta aroma mereka yang mencekik udara. Tidak ada kata-kata lagi yang terucap dari mulut
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.