'Aku Berharap kau akan bahagia untuk waktu yang cukup lama, sampai kedatanganku kembali pada kehidupanmu.' kata-kata terakhir yang diucapkan oleh BASYIRA selalu memenuhi isi kepala Bagas Kuncoro. sampai pada hari yang spesial ini, dimana Bagas akan mengikat Janji Suci Pernikahan dengan Imelda, gadis impiannya. Namun, suasana pernikahan Bagas menjadi tidak nyaman saat seorang Wanita cantik datang bersama dengan pebisnis muda bernama Alderad. Ya, wanita itu adalah Basyira, mantan Istri Bagas. wanita berhijab itu berubah menjadi sangat cantik dan begitu menarik perhatian para tamu undangan. wanita yang dulu telah Bagas hancurkan, kini menunaikan janjinya untuk kembali pada kehidupan Bagas. Bagaimana kisah perjalanan Cinta Basyira, akankah Ia kembali pada mantan suaminya ataukah menjalin hubungan baru bersama dengan Alderad? Temukan kisah cinta penuh intrik dan ambisi seorang wanita yang telah disia-siakan oleh mantan suaminya. Seorang wanita pendiam yang berubah menjadi monster menyeramkan. Baca kisah selengkapnya hanya di Novel ini.
Lihat lebih banyak"Apa Nadia masih tidur?" aku menatap wajah Tiara yang sedang terlihat menatap box bayi tempat tidur Nadia.Tiara tersenyum menanggapi pertanyaanku. Gadis itu nampak menatap diriku dengan tatapan yang tak mampu aku artikan."Kenapa menatapku, seperti itu?" tanyaku sambil mendudukkan tubuhku di pinggiran kasur. Jujur saja, aku sedikit lelah dengan semua hal yang aku lakukan, padahal Alderad hanya menyuruhku untuk memilih baju. "Nadia baru saja tidur setelah meminum satu botol ASI yang anda siapkan." Jawab Tiara.Aku mengangguk dan tersenyum penuh rasa syukur atas apa yang dilakukan gadis ini. Sebenarnya, sudah dari dulu aku penasaran. Siapa sosok Tiara sebenarnya. Gadis ini, tidak seperti para pekerja di rumah ini yang memakai baju khusus pelayan. Ia bebas memakai baju yang ia sukai, dan memiliki kamar tersendiri, berbeda dengan para pekerja yang memiliki kamar di paviliun belakang rumah Alderad.Tiara telah menempati posisi kamarnya di dalam rumah utama ini, jauh sebelum Basyira memasu
"Turunlah, apa kau tuli?" kembali Alderad menyadarkan ku untuk segera turun dari mobil. Tak ingin menambah daftar panjang Omelan pria itu, aku bergegas untuk turun dari mobil. Sebuah butik baju yang lumayan besar. Entah apa tujuannya mengajakku datang ke tempat ini, tapi aku rasa Alderad memiliki sebuah rencana.Tanpa mengatakan apa-apa, Alderad melangkahkan kakinya menuju ke dalam butik. Aku pun melakukan hal yang sama tanpa menunggu ucapan Alderad."Pilihlah pakaian yang kau suka. Tapi, kau harus tahu batasannya. Mulai sekarang, kau adalah wanita yang memiliki derajat sama denganku. Jadi, kau harus tahu apa yang sebaiknya kau pilih." Pria itu terlihat tak memperdulikan diriku yang sebenarnya masih sedikit kebingungan atas permintaan yang diucapkannya. Baru saja ingin bertanya, kedua mataku kembali menangkap siluet tubuh wanita yang tadi keluar dari kamar Alderad. Keduanya nampak begitu akrab, duduk berdampingan di Sofa yang telah tersedia di tempat ini. Tak ingin terlihat bodoh, aku
"Tidak bisa, kita harus secepatnya menikah." Ucap Imelda saat berada di rumah Bagas. Wanita itu terus mendesak agar Bagas menikahinya setelah mengetahui pria itu menceraikan dan mengusir Basyira dari rumah.Bagas mengabaikan perkataan Imelda, Ia masih berusaha untuk meyakinkan beberapa investor agar kembali menyuntikkan dana pada perusahaannya."Mas, apa kau tidak mendengarkan ucapanku?" Imelda merasa kesal dengan sikap acuh Bagas. Pria itu tampak begitu serius menatap layar laptopnya."Aku akan menikahimu, setelah aku mendapatkan investor agar kembali-""Jangan khawatir," potong Imelda dengan tatapan liciknya."Aku bisa membantumu untuk bisa mendapatkan Investor baru, asalkan kau menikahi diriku."Bagas menatap wajah sang kekasihnya, memperhatikan gerak-gerik Imelda yang begitu percaya diri dengan ucapannya.***Menjadi partner kerja seorang Alderad bukanlah hal yang mudah. Aku harus memastikan bahwa diriku layak mendapatkan gelar setara dengan dirinya, seorang CEO Hotel berbintang y
Alderad memperhatikan wanita yang saat ini masih berdiri di ruangannya. Alderad sengaja tidak memberikan jawaban atas apa yang baru saja diucapkan wanita yang telah melahirkan anak Bagas itu.Ia tidak ingin langsung menyetujui permintaan Basyira, walaupun dalam hatinya Ia senang dengan keputusan Basyira.Uji"Apa yang kudapatkan dari permintaan yang baru saja kau ucapkan?"Mendapati pertanyaan Alderad, aku tidak bisa menahan Senyum."Kenapa kau tersenyum?""Simbiosis mutualisme. Bukankah begitu?"Alderad bungkam. Pria itu nampak kesal dan membuang pandangannya ke arah lain. Sepertinya ucapanku membuat harga dirinya sedikit tersakiti."Sudahlah, lebih baik kau pergi saja. Besok, kita akan bicara lagi." Aku mengangguk mengiyakan dan segera keluar dari kamar Alderad. Satu ruangan bersama pria itu, membuat suhu ruangan menjadi lebih dingin. Aura yang dipancarkan oleh Alderad sangatlah tidak baik. "Bagaimana?" tanya Tiara saat diriku telah kembali ke kamar."Belum menjawab, tapi sepertiny
Tiara tidak melanjutkan perkataannya. Gadis itu terburu-buru untuk meletakkan nampan tersebut di atas meja kamarku. Kedua matanya menginstruksikan kepada diriku agar memasuki kamar dan segera makan makanan yang telah ia sajikan."Apa anda tidak bisa mengubah keputusan yang anda katakan pada Tuan?""Soal pernikahan itu?" Tiara mengangguk mengiyakan. Tatapannya penuh dengan sebuah harapan."Agamaku melarang untuk melakukan hal tersebut. Terlebih, Tuanmu itu tidak beragama, Seperti yang kau katakan sebelumnya."Tiara menghembuskan nafas panjang, Seperti ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya."Lalu, bagaimana caranya Tuan membalaskan dendam atas kematian saudaranya?"aku mengelus lembut lengan Tiara, menyalurkan rasa nyaman agar Ia merasa sedikit tenang."Ada cara lain." Jawabku sambil tersenyum menatap manik Coklat milik Tiara."Apa itu?""Akan aku ceritakan setelah aku makan. Jujur, aku sangatlah lapar."Tiara tersipu malu karena merasa dirinya terus-menerus mengajakku mengobrol ta
"Kau begitu menjijikkan!"tiga kata itu mampu membuat Alderad semakin besar rasa marah dan kecewanya pada Basyira. ingin rasanya Ia melenyapkan Basyira saat ini juga. Alderad melangkah mundur dan menatap wajah Basyira dengan tatapan mata penuh kebencian."kalau bukan karena kebaikanku, kau pasti sudah mati! baru kali ini, aku mendapatkan seorang wanita yang biasa, namun terlalu banyak membuat masalah." Alderad seperti kesetanan, dengan keadaan Marah, Ia membanting pintu kamar mandi dan membersihkan badannya.Aku bernafas lega saat mengetahui Alderad masuk kedalam kamar mandi. namun, aku baru tersadar bahwa tak bisa langsung meninggalkan Kamar ini. karena tangan dan kakiku yang masih terikat pada Kursi.aku hanya dapat mendesah pasrah, dengan hal yang nantinya akan dilakukan oleh Alderad. pria itu sama sekali tidak dapat aku tebak. terlalu banyak misteri dan rahasia dalam kehidupannya."Wah, tak kusangka. kau masih saja menungguku." Ucap Alderad saat telah keluar dari kamar mandi."Kau
Alderad terus mendekatkan wajahnya pada diriku. Hal itu membuatku semakin merasa terancam dan memilih untuk berusaha bangkit dari tempat dudukku. Namun, hal yang kulakukan semua terasa begitu sia-sia saat Alderad menahan kedua lenganku agar tetap duduk ditempat."Jangan berani-berani meninggalkan tempat ini. Aku dengan mudah, bisa menghancurkan apa yang kau miliki saat ini." Suaranya begitu sangat serak. Bahkan, aku dapat merasakan hembusan nafasnya tepat dihadapanku."Lihat aku!" sentak Alderad.Dengan berat hati, aku memaksakan diri untuk menatap wajah tampannya. "Diam dan nikmati saja," lanjutnya tanpa memberikan celah untukku agar bisa menghindari bibirnya yang dengan cepat menempel pada bibirku.Aku berusaha untuk mendorong dada Alderad, tapi hal itu tidak berpengaruh sama sekali. Tubuhnya bergerak saja tidak. Kekuatanku sama sekali bukanlah tandingannya."Hmmpphhhhh!" Alderad terus menekan bibirnya. Aku berusaha untuk tidak membuka mulutku agar lidahnya tak masuk kedalam."Kau
Hampir dua jam lamanya Tiara menunggu dokter yang berada di ruang perawatan Basyira keluar. Sebenarnya perutnya sedikit terasa perih,karena pagi tadi ia belum sarapan. Ia merutuki kebodohannya karena begitu teledor dalam menjaga kesehatannya.Saat ingin beranjak dari tempat duduknya, pintu ruangan terbuka dan seorang dokter perempuan keluar bersama dengan dua perawatnya."Bagaimana keadaannya, dokter?"Dokter itu tersenyum, dan berkata " Tidak ada yang perlu anda risaukan. Pasien begitu kuat dan saya sangat kagum dengan perjuangannya. Pasien boleh dijenguk setengah jam lagi, kalau begitu saya permisi dulu."Tiara mengelus dada, lega dengan semua hal baik yang terjadi pada diri Basyira. Karena sudah mendapatkan kabar baik dari perkembangan Basyira, Tiara memutuskan untuk ke kantin Rumah Sakit untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan.***Alderad memandangi wajah wanita yang saat ini sudah berada di dalam kamar rumahnya sambil menyusui bayi yang tiga hari lalu telah dilahirkan."An…
Aku tak pernah sekalipun ingat jika ada seorang dokter yang memeriksa kondisi tubuhku terutama kandunganku. Apakah anak yang berada di rahimku ini masih dalam keadaan baik-baik saja atau tidak."Tenang saja, keadaannya baik-baik saja, Nona. Jadi tak perlu terlalu banyak berpikir." Tiara mencoba menenangkan diriku."Benarkah itu?"Tiara mengangguk mengiyakan sambil tersenyum dan menatapku dengan tatapan yang tak dapat aku artikan."Kenapa menatapku seperti itu?'"Nona, jujur saja. Baru kali ini Tuan Alderad membawa seorang wanita ke dalam rumah ini. Dan, aku begitu bersemangat saat mengetahui andalah orangnya.""Aku hanyalah seorang wanita yang terbuang, dan tidak pantas memiliki sebuah impian lebih."Tiara mengelus lembut lenganku, Seperti memberikan kekuatannya padaku. ***Delapan bulan kemudian…Tidak ada yang berubah. Semenjak kedatanganku ke rumah Adelard, penghuni rumah ini begitu baik padaku. Terlebih setelah usia kehamilanku yang sudah sembilan bulan."Nona, ini sudah jam makan
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.