Daneshwara, seorang Pengacara ternama yang baru saja jadi duda mendapatkan tawaran yang tidak biasa. Dia yang dilanda kesepian setelah bercerai akhirnya tertarik menerima tawaran sekali seumur hidup; memesan pengantin. Perempuan yang jadi pengantinnya cantik luar biasa, yang berasal dari Ukraina. Namanya Katya Boshena. Tanpa pikir panjang, Danesh menghubungi agen yang akan mengurus kedatangan Katya dan mengatur pernikahan mereka. Katya Boshena datang ke Indonesia untuk menikah dengan orang asing yang telah dijodohkan dengannya, namun ada yang aneh dengan perempuan itu, dia sama sekali tidak seperti iklan yang ada di website. Perempuan itu tidak bisa bahasa Inggris, sering menangis dan yang lebih parah, ternyata dia hilang ingatan! Pengantin yang Danesh pesan sama sekali diluar dugaan. Bisakah Danesh mengungkap apa yang terjadi pada istrinya? Buku lainnya: Suami Warisan | novelbyserafina
View MorePengantin Pesanan
0 – Prolog
Perempuan bertubuh ramping dengan pinggang kecil itu mengerjapkan mata hijaunya; begitu jernih bagaikan air danau yang tenang namun menyimpan misteri.
Hidungnya tinggi berpadu dengan bibir seksi yang mengundang untuk dikecup, lesung pipinya muncul ketika dia tersenyum malu-malu, tangannya yang berjari lentik menyibakkan seberkas rambut pirang kecokelatan ke balik telinganya.
Dia mengembuskan napasnya, harum udara dari embusannya menambah kecantikannya yang paripurna.
Danesh terpana, tidak percaya bahwa mahluk secantik ini ada.
“Ha-hai, welcome… home. This is your home now.”
Untuk pertama kalinya, Danesh gugup luar biasa. Bahkan lebih gugup daripada dulu pertama kali dia mengucap ijab kabulnya.
Shit, enggak usah ingat-ingat mantan istrinya ketika dia sedang berhadapan dengan perempuan yang akan dinikahinya.
Katya tidak bicara, dia hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Matanya memandang berkeliling penuh minat.
Perempuan Eropa punya kecantikan yang khas. Danesh tidak pernah menyangka bahwa dia akan mempunyai seorang istri yang berasal dari sana.
“Shall we go, then?” tanya Danesh sambil mengulurkan tangannya, membuat gestur agar Katya mengikutinya masuk ke dalam kamar yang sudah disiapkan.
Katya mengangguk lagi, dia berjalan pelan di belakang Danesh, tatapannya merunduk, sopan dan asing dengan lingkungan barunya.
Keduanya sama-sama canggung dan gugup, namun penasaran. Ketertarikan instan terbit ketika pertama kali pandangan mereka bertemu.
Danesh berusaha bersikap seperti layaknya seorang tuan rumah yang ramah, dia mengantarkan Katya ke kamar istimewa yang diperuntukkan bagi calon istrinya.
Dibukanya pintu yang berada di ujung lorong yang berseberangan dengan kamarnya dan menyilakan Katya masuk.
“Welcome… to your room.”
Manik hijau itu membesar ketika langkahnya memasuki ruangan.
“Hm, what do you think?” tanya Danesh sambil mengusap-usap tangannya, penasaran sekaligus gugup melihat reaksi dari perempuan Rusia itu. Danesh ingin ia terkesan dengan hasil kerja design interior yang dibayar mahal untuk menghias kamar ini.
Lagi-lagi Katya hanya tersenyum. Dia mengangguk kecil.
Danesh menghembuskan napasnya lega. Sesaat mereka berdiri canggung di tengah ruangan. Sang Pengacara terkenal itu mendadak saja seperti orang bodoh yang tidak tau harus berbuat apa begitu berhadapan dengan istri barunya.
“Um, I’m sorry… I should go working, but it won’t take long. I’ll see you at dinner, all right?” Danesh mengutuk pekerjaan yang tidak bisa dia tinggalkan bahkan saat pertemuan pertama dengan istrinya yang baru datang.
Alis Katya yang melengkung indah berkedut, dia mengangguk.
“All right.” Danesh mencondongkan tubuhnya ragu-ragu, hendak memeluk Katya namun mengurungkan niatnya dan sebagai gantinya tangannya jatuh di atas bahu perempuan itu, menepuknya dengan gerakan canggung.
Oh, shit.
Katya tertawa pelan, suaranya bagai denting lonceng gereja yang mengalun lembut.
Rona merah menyebar dari pipi hingga leher Danesh, dia menggaruk tengkuknya dan segera pamit keluar dari kamar.
Oh, shit. oh, shit. oh, shit. kutuknya dalam hati sembari berjalan di koridor. Apa yang dia lakukan tadi? So stupid!
Kenapa dia jadi tidak terkendali?
Apa yang terjadi dengannya? Arrrgghhh… bodohnya! Di mana integritasnya sebagai Pengacara?! Memalukan!
Bisa-bisanya dia canggung di hadapan perempuan muda itu. Bahkan Katya tidak berbicara sepatah kata pun padanya!
Tenang, Danesh. Semua akan lancar nanti malam. Sekarang beresin kerjaan dulu setelah itu nanti malam …. Nanti malam waktunya dia menikmati sang Pengantin yang sudah dia pesan.
*
PENGANTIN PESANAN13 – Ponsel Pertama“Kamu mau yang warna apa?”Katya mendongak pada Danesh, mengalihkan pandangannya dari dua buah ponsel berwarna-warni di tangan lelaki itu.“Yang putih atau yang emas?” tanya Danesh lagi, di tangan kanan dan kirinya terdapat ponsel keluaran terbaru dengan logo apel digigit berwarna emas dan putih.“Sepertinya untuk Mbak Bule-nya cocok warna emas deh, Pak.” Seorang pramuniaga yang kelihatan andal mengenai produknya tersenyum pada Danesh, “tapi kalau mau warna yang lain, saya bisa ambilkan yang warna Sierra Blue.”Pramuniaga perempuan itu hendak masuk ke dalam gudang ketika tangan Katya menahannya, dia bergumam sambil menunjuk warna emas, “This.”Pramuniaga itu menoleh pada Danesh.“Bungkus yang ini, ya.” Danesh mengangkat ponsel berwarna emas di tangannya.“Siap, Pak.” Pramu
PENGANTIN PESANAN12 – Kencan Pertama“Udah bisa hubungi Mami?” pertanyaan itu datang dari kursi belakang van yang ditumpangi Tiga Serangkai; Danesh, Ucok dan Bromo.Ucok menoleh sekilas dan menyahut, “Belum, Bos. Nomornya enggak aktif, emailnya enggak dibalas.”Alis Danesh berkerut mendengarnya, “Lacak keberadaannya.”“Siap.”Bromo yang tidak banyak omong, mendadak saja bertanya, “Ada apa, Bos?”Belum sempat Danesh menyahut, Ucok sudah menyambar, “Hahaha…! Pasti soal Nona Rusia itu, ya?”Ucok yang duduk di kursi depan tidak menyadari tatapan mematikan yang Danesh layangkan padanya. Pengacara yang otaknya encer itu kemudian hanya menghela napasnya sambil kembali menekuni berkas yang berada di tangannya. Sesekali Danesh mendorong kacamatanya ke pangkal hidung, bibirnya sedikit berkerut setiap kali dia berkonsentrasi, sebelah tangan
PENGANTIN PESANAN11 – Pengacara AndalDanesh tidak merasa kalau dia mempunyai disfungsi ereksi sampai malam dia bertemu dengan Katya.“Lah, kenapa lu enggak jadi ngacengnya?” tanya Rafi heran.Dia yang sejak tadi mendengarkan cerita Danesh terheran-heran. Sesi pertemuan antara Pengacara dengan klien-nya di salah satu ruang Kepala Lapas malah jadi sesi curhat antar teman.Danesh mengembuskan napasnya, tanpa sengaja matanya melirik ke arah selangkangannya, dia memelototi organ seksual miliknya itu dengan sebal “Enggak tau. Kemarin waktu sama anak buahnya Mami gue lancar-lancar aja ….”“Tapi waktu itu lu enggak masukin ke dalem, ‘kan? Lu bilang mereka cuma ngisep punya lu aja.”Danesh mengangguk, “Iya, soalnya waktunya mepet, lagian gue harus segera pergi ….”Rafi teringat hari itu, setelah mengakui ingin memesan pengantin, Danesh langsung per
PENGANTIN PESANAN10 – Pengkhianatan Mantan Istri“Sayang, kamu mantep banget hari ini. Aku sampe kewalahan …. Kok enak banget ya main sama kamu? Beda sama istriku sendiri ….”“Jelas, kamu cintanya sama aku. Bukan sama istri kamu yang gembrot, bau ikan asin itu.”“Hahaha… iya, bener. Heran, kenapa si Danesh ini jarang main sama kamu. Padahal jepitan kamu nikmat banget.”“Halah, Danesh orgasmenya di ruang sidang, bukan di ranjang. Dia itu cepet lemes, baru juga aku pegang dan lenguh-lenguh dikit, dia suka muncrat duluan. Payah!”“Ah, serius?!”“Ya, enggak tau kenapa. Udah tanya ke dokter, katanya enggak ada masalah sama penisnya, tapi masalahnya ada di otaknya.”“Kenapa otaknya? Ada sekrup yang lepas di sana?”“Hahaha…. Enggak tau, deh. Bodo amat lah. Aku udah capek maklumin dia terus.&
PENGANTIN PESANAN09 – Bayangan GairahAnna, atau yang akrab dipanggil Mamushka oleh gadis-gadis di agensi, sangat cermat dalam hal menyiapkan para gadis sebelum dikirim ke negara sang pengantin pria.Gadis-gadis cantik yang dipilih adalah komoditas utama agensi, jadi Anna fokus mengajarkan banyak hal pada mereka. Mulai dari cara menjadi istri yang baik; memasak, membereskan rumah, berkebun, menyetir mobil, berenang, berkuda dan sederet keahlian lainnya.Namun satu hal yang pasti, Anna mengajarkan seks.Kelas seks adalah hal pertama yang harus diikuti para gadis begitu mereka masuk ke dalam agensi.“Tujuan utama para lelaki ini adalah seks. Mereka bukan hanya mencari perempuan, namun juga seks. Itu sudah sepaket. Jadi artinya, ketika mereka memilih kalian, mereka mempunyai ketertarikan seks pada kalian.”Kali ini pengajar kelas seks mereka adalah Vilen dan Zhanna, sepasang lelaki dan perempuan
PENGANTIN PESANAN08 – Pilihan HatiDanesh bersyukur dia tidak pelit pada dirinya sendiri.Seperti yang dikatakan Rafi yang sedang mendekam di penjara, ratusan ribu dollar bukan apa-apa ketika yang datang adalah Katya.Perempuan dari Ukraina itu sungguh memesona.Di detik pertama Danesh melihat fotonya, ada yang berdesir dalam dadanya. Seketika itu juga, hatinya sudah menjatuhkan pilihan.Orang bilang, cinta dari mata turun ke hati. Itulah yang terjadi pada Daneshwara ketika melihat gambar Katya.Love at first sight. Pertama kali gambar Katya muncul di layarnya, Danesh membelalak tidak percaya. Bisakah perempuan secantik ini nyata?Dia sempat berpikir bahwa foto-foto itu dimanipulasi; pakai photoshop dan filter-filter yang sering digunakan anak-anak zaman sekarang di media sosial. Namun, ketika Mami meyakinkannya bahwa foto itu asli, Danesh langsung yakin kalau dia memang suka dengan Katya.
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments