Pria Gemulai Itu Suamiku

Pria Gemulai Itu Suamiku

last updateLast Updated : 2023-11-20
By:  Dinara SofiaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
27 ratings. 27 reviews
83Chapters
2.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Bagaimana jika gadis tomboy bertemu dengan lelaki yang terobsesi menjadi perempuan? Diandra, si penggila sepeda motor yang selalu berpakaian dan bersikap seperti laki-laki, dijodohkan dengan Handoko--pria tampan kaya raya yang punya obsesi aneh; menjadi sosok anggun seperti ibunya. Handoko ingin berubah. Tetapi kehadiran Diandra ternyata tidak membuat segalanya berjalan dengan mulus. Bahkan, pertunangan mereka nyaris saja putus. Lalu saat benih cinta mulai tumbuh, mampukah keduanya bersatu?

View More

Chapter 1

Sisi lain

"Halo, Baby, lama sekali aku sampai bosan menunggu." Seseorang lelaki bertubuh tambun merentangkan kedua tangannya saat melihat seorang yang dikenalnya mendekat.

"Ekhem, masa nunggu sebentar aja ngeluh. Dasar gendut," balas sang wanita.

Lelaki itu tersenyum kemudian memeluk wanita yang berada di depannya.

"Ayolah, Han, ga usah ngatur suara jadi kaya perempuan gitu. Kita ini sama-sama punya kelainan dan sahabat sedari lama," bisiknya.

Wanita itu tersenyum manis, kemudian memukul pelan bahu lelaki yang berada di depannya.

Dua puluh menit kemudian, mereka sudah menikmati musik yang memekakkan telinga.

'Cih, enak aja bilang kelainan. Normalan juga aku, biar suka dandan sama pakai baju cewek, gak doyan laki-laki,' batin wanita yang disapa Baby.

Ternyata dia tidak menikmati musiknyang menghentak, karena ucapan lelaki tambun tadi. Benaknya terus saja berpikir tentang ucapan sahabatnya itu.

Handoko Utomo, demikian nama lelaki berpakaian seperti wanita nan seksi menggoda jika dia tidak mengeluarkan suara bass khas milik pria. Umurnya 30 tahun putra seorang pengusaha besar di Negeri Awan.

Ibu yang pekerja, dibesarkan oleh pengasuh serta lingkungan yang hampir seluruhnya perempuan, mempermudah dia bergaul dengan wanita. Hal yang menjadi pembeda adalah Handoko tidak menyukai sesama jenis.

Berbeda dengan Doni sang sahabat yang menyukai lelaki namun tidak berperilaku seperti lawan jenis.

“Han, aku cabut duluan, ya. Udah dapet selimut nih,” pamit Doni.

Tampak lelaki itu menggandeng seseorang bertubuh tegap berparas tampan, sesekali gerak tubuhnya gemulai bak wanita.

“Oke, hati-hati di jalan Doni,” sahut Handoko.

Doni hanya mengacungkan ibu jari dan berlalu dari tempat yang di kenal dengan nama diskotik.

Handoko bukan tidak mau mencari wanita untuk dijadikan kekasih, akan tetapi sampai saat ini belum ada gadis yang mampu menggetarkan hati dan juga khawatir jika tidak bisa menerima kekurangan pada dirinya yang tidak diketahui banyak orang, kecuali sang kakak dan Doni. Dia hanya belum siap menerima penolakan dan enggan mengambil resiko apabila rahasia itu terbongkar dan diketahui orang lain.

Handoko menggoyangkan tubuh dengan erotis, memancing gairah jantan seorang lelaki. Meski banyak pria yang menggoda, dia menolak dengan senyum dan jawaban sopan. Saat melihat penunjuk waktu pada ponsel, matanya terbelalak dan raut panik terbingkai di wajahnya.

"Waduh gawat. Sudah jam setengah empat subuh!" serunya.

Handoko bergegas meninggalkan diskotik dan tergesa-gesa menuju lift yang menuju ke area parkir. Tiba di dalam mobil, Handoko memakai kembali pakaian lelaki lalu menghapus lipstik dari bibirnya, mencopot bulu mata dan rambut palsu kemudian menyusun dengan rapi di dalam tas ransel.

Dipastikan semua sudah rapi, Handoko melajukan mobilnya menuju sebuah rumah yang nampak mewah. Kembali seorang petugas membuka pintu pagar.

Mobilnya berhenti sejenak dan memberikan dua lembar uang pecahan seratus ribu kepada petugas keamanan.

Dengan mengendap-endap, dia kembali menuju kamarnya. Tas ransel itu disembunyikan di salah satu lemari yang selalu terkunci. Usai menyimpan tas dia menuju kamar mandi, membersihkan semua riasan di wajahnya. Hingga kini yang tersisa hanyalah seraut wajah tampan dengan kumis tipis menghias bibir. Handoko mengganti pakaian dalam dengan pakaian lelaki.

“Hampir saja terlambat sampe rumah, gara-gara si Doni ngomong ngaco. Tidur ah, capek,” gumamnya.

Dirinya kini memandang sekeliling kamar. Memastikan tidak ada yang tertinggal dan nampak mencurigakan. Setelah merasa aman kemudian mematikan lampu lalu merebahkan tubuhnya yang lelah dan terlelap.

Terdengar suara pintu diketuk. Tidak ada jawaban, pintu kamar pun dibuka perlahan. Nampak seorang wanita cantik berusia paruh baya masuk ke dalam kamar.

"Anak ini, sudah jam segini belum bangun juga mungkin dia termasuk bangun jam segitu kali ya, mana tidurnya nyenyak banget," ucapnya pelan.

Ia mulai memandang ruangan sambil berkeliling. Kamar itu nampak rapi dan bersih. Beberapa pigura terpajang rapi. Kursi dan meja kecil di sudut ruangan pun nampak apik.

Tidak ada pakaian yang terletak sembarangan. Kaos oblong menggantung, bahkan handuk yang terlempar di sembarang tempat.

Perlahan, menuju kamar mandi, kemudian menyentuh handuk milik putranya itu. Keningnya pun berlipat merasa ada sesuatu yang aneh.

‘Handuk ini lembab, berarti dia mandi beberapa jam yang lalu. Kenapa sekarang malah masih tidur? Apa mungkin dia mimpi? Kan anak laki suka gitu,’ batinnya.

Selagi benaknya menerka-nerka tentang keanehan yang di temuinya, seorang pelayan pun datang dari arah belakang wanita cantik yang penampilan elegan itu.

"Maaf, Nyonya. Tuan sudah menunggu di meja makan," ujar pelayan.

Dia mengangguk pelan. Kemudian melepas handuk yang sedari tadi dipegang sambil termenung, lalu meminta pelayan untuk membangunkan Handoko. Suara pelayan memutus lamunannya.

Wanita cantik itu pun ke luar dari kamar putranya. Pelayan wanita segera melaksanakan perintah untuk membangunkan putra majikannya dengan hati-hati.

Tak lama, tubuh lelaki itu menggeliat. Mengerjapkan mata, lalu bangkit menuju kamar mandi dan kembali membersihkan tubuhnya.

Tiga puluh menit kemudian Handoko keluar kamar. Lalu berjalan menapaki anak tangga menuju lantai satu.

"Selamat pagi, Ma, Pa," sapanya riang.

Seorang lelaki berumur lima puluh tahun meliriknya, tidak menjawab sepatah kata melanjutkan makanan yang berada di piring. Dia adalah Hari Hutomo, ayah dari Handoko.

"Nyenyak sekali tidur mu, Nak. Mama jadi gak tega bagunin. Kamu kayak kecapean gitu, padahal gak melakukan aktivitas yang berat. Apa kamu sakit?" tanya wanita yang disapa mama.

Handoko hanya menggelengkan kepala, lalu menjawab pertanyaan wanita yang sudah melahirkannya itu.

"Handoko baik-baik saja, Ma, tenang saja." jawabnya menenangkan hati ibunya.

"Han, kakakmu Julia akan kembali dari luar negeri besok. Apakah kamu udah memikirkan tawaran Papa?" tanya Hari.

"Han akan pikirkan, Pa. Beri waktu tiga bulan agar bisa memikirkan cara menyesuaikan diri," sahut Handoko.

Waktu sarapan pun usai. Handoko mengantar kedua orang tuanya sampai ke depan pintu. Tak lama, mobil yang dikendarai mereka pun menghilang dari pandangan.

Hari Utomo dan Willa Sartika adalah dewan direksi. Keduanya berusia 50 tahun, pasangan serasa dengan suami tampan juga istri yang cantik. Mereka pemilik sebuah perusahaan yang bernama Boulevard.

 Perusahaan yang memiliki nama besar yang berkembang dan memiliki banyak cabang itu adalah bukti kerja keras mereka. Sepasang suami-istri itu bahu membahu merintis perusahaan dari nol. Hingga kini terkenal di Negeri Awan.

Mereka memiliki dua orang anak. Yang pertama adalah Julia Utomo dan si bungsu mereka adalah Handoko Utomo.

"Bi Surti, gimana? Aman pakaianku? Apa Mama mulai curiga?" tanya Handoko kepada pelayannya.

"Aman, Den. Nyonya sepertinya sedikit mulai curiga. Apakah Aden lupa kalau Nyonya itu cerdas," jawab Bi Surti.

"Apa yang membuat Mama mulai curiga kepadamu?" tanya seorang wanita.

Suara itu, datang dari arah belakang mereka.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(27)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
27 ratings · 27 reviews
Write a review
user avatar
Ayang Jaehyun
ceritanya bagus... aku pikir bakalan ada season 2 lanjutan setelah nikah
2024-07-17 07:32:51
0
user avatar
Fadiyah NK
berasa ketukar jiwanya, unik bngt cerita ini, lanjut baca
2024-01-15 13:29:24
1
user avatar
Fatmah Azzahra
gokil nih cerita!...
2024-01-15 12:19:08
1
user avatar
Ririichan13
keren nih ceritanya ......
2024-01-15 11:43:44
1
user avatar
Auphi
wow, alur cerita yang unik. mantap Thor, lanjutkan ...
2024-01-15 10:36:56
1
user avatar
Ardhya Rahma
Keren ini karakter cetitanya
2024-01-14 23:34:17
1
user avatar
Silver Girl
Syuka ceritanya, lanjut
2024-01-14 22:48:27
1
user avatar
Kina nak kuningan
Ceritanya seru! semangat buat kakanya
2024-01-14 21:08:55
1
user avatar
Disi77
keren ini, dua karqkter berbeda bertemu ...
2024-01-14 19:05:32
1
user avatar
Biru Gerimis
Pertemuan karakter yang menarik... Semangat, Kak Author...
2024-01-14 12:52:00
1
user avatar
Rich Mama
Diandra emang beda ya....
2024-01-14 12:21:28
1
user avatar
Tatya Miranthy
wktu kecil yang ngasuh banyakan perempuan, jadi Handoko kebawa ampe gede, deh. seru...lucu...lah.
2024-01-14 12:15:41
1
user avatar
De Lilah
seru banget.. bikin nagih terus.. up nya lagi thor
2024-01-14 12:13:16
1
user avatar
Phina1901
Semoga Handoko bisa berubah ya ...
2024-01-14 12:00:30
1
user avatar
MariaGG
semangat kak
2024-01-14 11:43:39
1
  • 1
  • 2
83 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status