SECRET MARRIAGE

SECRET MARRIAGE

Oleh:  Pena_Violet  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat
14Bab
1.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Narendra tak ingin ada yang mengetahui pernikahannya. Ia masih ingin menikmati masa muda. Toh, ia menikah karena sang ayah yang memaksa dan mengancam menarik semua fasilitasnya jika menolak. Lelaki pemalas Itu tentu tak bisa hidup tanpa fasilitas mewah. Jadi, ia menurut saja menolong Anyelir yang sedang hamil saat itu. Tentu saja dengan perjanjian setelah 2 tahun, mereka akan berpisah. Sanggupkah Rendra merahasiakn pernikahannya ketika banyak pria mengejar cinta Anyelir? Kenapa ayah Rendra memaksa putranya menikahi gadis itu? Ada hubungan apa Anyelir dengan ayah Rendra? Ayo, cari jawabannya di Secret Marriage. Mohon krisan, ya. Semoga suka

Lihat lebih banyak
SECRET MARRIAGE Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Pena_Violet
makasi banyak, Mbak
2021-08-15 13:27:25
0
user avatar
Agatha Rosalia
seruuuu, keren diksinya, Next ya Thor...
2021-08-15 07:15:48
1
14 Bab
1. Takut Menjadi Miskin
Narendra menggedor daun pintu apartemennya, setelah sebelumnya ia melihat lampu menyala. Terlebih, ia tak bisa membuka pintu tersebut menggunakan password yang biasa dipakai. Oleh karena itu, dirinya yakin bahwa ada orang di dalam."Woy, buka! Siapa yang berani masuk rumah orang tanpa izin?" teriaknya sembari terus menggedor pintuSelang beberapa detik, pintu terbuka dan menampakkan sosok perempuan yang sangat dikena Narendra."Kak Anin?""Kamu nggak bisa ketuk pelan-pelan?" tanya Anindya santai."Apa katamu? Ketuk pintu pelan-pelan setelah kakak masuk ke dalam tanpa izinku dan mengubah paswordnya?"Anindya terkekeh. "Izinmu?memangnya kamu pemilik apartemen ini? Justru pemilik apartemen ini yang menyuruhku dan suami tinggal di sini, serta mengubah password akses masuk."Narendra mengusap kasar rambutnya. "Ah! Papa benar-benar melaksanakan ancamannya. Sial!
Baca selengkapnya
2. Perkenalan Menghapus Wasangka
Langit kelabu terukir di hari kedua bulan September. Seakan-akan menggambarkan suasana hati Narendra yang sedang redum. Narendra dan Sadewo sedang dalam perjalanan menuju rumah Anyelir. Namun, tak ada suara di antara mereka. Tiga puluh menit bukan waktu singkat untuk kedua insan itu meskipun dalam suasana hening. Kesunyian, hanya ada di mobil, tidak untuk pemikiran mereka. Keduanya hanyut dalam pemikiran masing-masing. Narendra sibuk merutuki keinginan konyol sang ayah. Ia sangat tak rela melepas masa muda yang penuh sukacita.Narendra, hanya mahasiswa yang malas. Dirinya memang tak pernah bolos. Namun, hadir pun percuma sebab saat dosen sedang memberi materi, pria berhidung bangir itu sibuk berkutat dengan gawai, tentu saja tanpa ketahuan dosen. Kadang, ia mengusili Yudha dan Panji --sahabatnya--. Sadewo mwmberi amanah kepada Narendra untuk menjadi CEO di salah satu perusahaan miliknya. Namun, dengan dalih perusahaan itu bukan yang ia i
Baca selengkapnya
3. Kontrak Pernikahan
Baskara merangkak naik menghantar kehangatan pada atmosfer bumi. Seakan-akan merestui akad nikah yang berlangsung hari ini.Sesuai kesepakatan, pernikahan, hanya diketahui keluarga inti.Adik perempuan dan kakak laki-laki Sadewo bersama pasangan masing-masing dan anak-anaknya, kedua kakak laki-laki almarhum Sekar --ibu Narendra-- Adik laki-laki dan kakak perempuan Darmawan, serta kedua adik perempuan Wulandari beserta anak-anak mereka, juga tentu saja Anindya dan suaminya. Tak ada tamu lain selain itu.Dua jam lalu, Narendra dengan lancar mengucapkan ijab kabul. Sekarang, keluarga tampak saling bercengkerama dan berkenalan. Kehangatan dan keakraban tampak jelas terlihat. Namun, lain halnya dengan Narendra yang memilih berkutat pada gawai karena sedang bertengkar dengan Felicia.Sementara itu, Anyelir memilih menikmati kue dan hidangan lain yang tersedia. Ia berusaha menyembunyikan rasa pusing dan mual yang
Baca selengkapnya
Hari Keempat
Udara September begitu sejuk setelah beberapa hari hujan melanda bentala bagian barat Indonesia, tak terkecuali Jakarta Pusat. Namun, tak sesejuk hati Anyelir dan Narendra yang menjalani hari kedua di rumah baru. Rumah sederhana tak bertingkat itu menjadi saksi pertama ketidakharmonisan hubungan penghuninya.Anyelir tetap membuat sarapan untuk kekasih halalnya meski ia sudah tahu tak akan disentuh lelaki itu. Akan tetapi, dirinya tetap berusaha menjadi istri yang baik meskipun tak mendapat respons baik suami.“Aku, kan, sudah bilang, tak usah buatkan sarapan lagi. Percuma, aku tak mau makan. Tak usah melakukan hal yang sia-sia dan membuat makanan mubazir.”“Tak ada yang sia-sia dan taka da yang mubazir. Aku bisa antar ke rumah Papa atau ke rumah orang tuaku. Anggap saja Tuhan menyuruhku beramal.”“
Baca selengkapnya
5. Sedikit Cemburu
Narendra melepas pagutan bibirnya dengan kesal kala terdengar ketukan pintu. Felicia lekas mengancing bagian atas kemejanya yang terbuka, lalu beranjak dari pangkuan Narendra seraya merapikan rok span pendek warna kelabu. Felicia gegas meraih Map di meja tamu, lalu melangkah menuju pintu. Tampak sosok cantik dengan setelan kemeja berbalut blazer putih dan celana panjang ketat berdiri di ambang pintu. Perempuan yang berprofesi sebagai sekretaris Narendra itu memegang beberapa Map dan sebuah tas bekal di tangan. Felicia melangkah ke pinggir agar peremuan bernama Adelia itu bisa melewatinya terlebih dulu. Setelah Adelia sudah tak di ambang pintu, Felicia melangkah keluar tanpa pamit, lalu menutup pintu. "Maaf, Pak, kalau saya menggangu," ucap Adelia hati-hati.Semua karyawan tahu tentang hubungan Felicia dan Narendra. Felicia juga bekerja di perusahaan sama dengan Narendra. Ia yang,hanya lulusan SMA bisa bekerja di perusahaan milik pengusah
Baca selengkapnya
6. Cemburu yang Terselubung
Narendra menekan pedal rem kala mobil mewahnya tiba di halaman rumah. Dilihatnya dari celah lubang angin, tampak tak ada cahaya dari rumah sederhana itu. Pasti sudah tidur, pikirnya. Ia melirik Alexander Christie di pergelangan kiri. Pukul 01.05. Narendra gegas turun dari mobil lalu melangkah menuju pintu, lalu membukanya dengan kunci duplikat. Sengaja dirinya membuat kunci duplikat sebab ia tahu akan sering pulang malam. Begitu pintu terbuka, ruang tamu memang gelap, tetapi ada cahaya dari arah dapur. 'Apa iya, Anyelir memasak tengah malam begini? Ah, mungkin ia haus, lalu minum ke dapur', gumamnya. Namun, dirinya terkesiap melihat istrinya tertidur di meja makan. Raga bagian bawahnya duduk di kursi, kepalanya bersandar pada meja makan dengan beralaskan lengan. Diperhatikan wajah polos natural yang sering ia kagumi tanpa sengaja. 'Wajar, sih, Panji menyukainya'. Namun, buru-buru ditepis pikirannya. Dirinya hendak melangkah ke kama
Baca selengkapnya
7. Hati yang Lelah
  Buana terus berputar pada poros, membawa perubahan waktu dari menit ke menit. Tak terasa sepuluh hari telah dilewati Anyelir dan Narendra di rumah baru dengan status yang baru pula. Meski sama sekali tak ada kebahagiaan di rumah itu, tetapi Anyelir tetap menjalankan kesehariannya dengan tegar. Perempuan itu berniat ke rumah sakit untuk memeriksa kandungannya. Sadewo pernah memberinya uang untuk mengontrol kehamilan. Meski pria itu merupakan dokter kandungan langganan Anyelir, tetapi terkadang dirinya tak bertugas. Jadi, untuk persiapan apabila dirinya sedang tak praktik, menantunya itu tetap bisa mengontrol kandungan.  Bagsakara yang memancarkan kehangatan, menambah kekesalan di hati Anyelir. Sejak sebelum sarapan, ia sudah menanti sang suami bangun sebab dirinya hendak meminta tolong pada lelakiitu untuk mengantarnya ke rumah sakit. Akan tetapi, Narendra malah pergi begitu saja tanpa pamit, bahkan tak melirik istrinya sama sekal
Baca selengkapnya
8. Wanita Berhak Bahagia
WANITA BERHAK BAHAGIASemburat mentari muncul di sela mega yang masih berwarna kelabu, sisa hujan semalam. Namun, tetap memberi cahaya terang di sebagian bentala. Kehangatan baskara memberi semangat tersendiri bagi Anyelir.Luka dan nyeri di hatinya tentu masih sangat terasa. Namun, sejak bangun subuh tadi, dirinya bertekad untuk tetap tegar dan kuat dan mengikuti keinginan sang suami untuk tak mencampuri urusannya. Ia pun berusaha bahagia dengan caranya sendiri. Biarpun demikian, ia tetap melakukan tugas sebagai istri. Anyelir tak peduli dengan perjanjian pernikahan bagian itu sebab jika tak melakukan apapun, membuat dirinya jenuh.Seperti saat ini, ia baru selesai menyiapkan air hangat untuk suaminya mandi. Setelah itu, dirinya mengeluarkan pakaian kerja Narendra yang sudah disetrika subuh tadi. Biasanya, Anyelir menggosok baju kerja sang suami saat malam, tetapi semalam suasana hati perempuan itu sedang tak baik-baik saja sehingga memilih tidur lebih cepat.
Baca selengkapnya
9. Meringankan beban pikiran
 Hari terus berganti. Tak terasa hampir satu bulan Anyelir menjalani kehidupan bersama suami di tempat tinggal barunya. Ia merasa waktu berjalan sangat lambat. Memang benar, apabila kehidupan yang dijalani tak sesuai harapan, maka waktu akan terasa lama bergulir. Narendra semakin sering membawa Felicia ke rumah dan Anyelir sudah terbiasa dengan itu. Sakit? Pasti. Namun, ada banyak cara untuk mengalihkan rasa sakit. Kalau sudah lelah mengerjakan pekerjaan rumah, dirinya berkirim pesan dengan Panji atau Gilang. Kadang, ia tak menolak kala kedua lelaki itu mengajaknya jalan-jalan. Setiap insan butuh hiburan meski, hanya sekadar menemani seseorang belanja ke minimarket. Kalau suami sendiri tak peduli akan kebutuhan hati istrinya, maka tak ada salahnya menerima tawaran bantuan dari orang lain.Hari ini, Anyelir sedang tak ingin keluar rumah. Dirinya memilih berkutat dengan tanaman. Ia menyiram berbagai tanaman di halaman belakang rumah yang m
Baca selengkapnya
10.setitik asa
Anyelir pun segera menemui Dokter Devan dan berkosultasi. Tentu saja setelah mengantri.  "Kandunganmu sangat lemah, Anyelir. Aku kasih resep obat penguat janin, tetapi kau harus istirahat total. Sedikit pun kau bekerja atau berpikir serius, kau akan kehilangan calon bayimu," jelas Dokter Devan.  Anyelir mencangah mendengar penjelasan tersebut. "Kau sungguh membuatku takut, Dokter." "Takut kehilangan anakmu?" "Tentu saja." "Kalau begitu, turuti saranku, Nona cantik."  Entah kenapa, Anyelir tak suka mendengar panggilan itu. Ia merasa sang dokter, hanya sekadar merayu saja.  "Baiklah, terimakasih, Dokter. Kalau begitu, aku pulang dulu, ya." Anyelir terpaksa mengurai senyum. "Oh, iya! Sekadar memberitahu. Adikmu adalah sahabatku sejak kecil." "What? Really?" "Jangan sering berbahas
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status