Satu Malam Bersama Pengawal Tampan

Satu Malam Bersama Pengawal Tampan

Oleh:  JEMMA JEMIMA  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
84Bab
3.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Reputasi dan rencana pernikahan Elaina Gauri Dharmawan hancur kala seseorang menjebaknya menghabiskan satu malam panas bersama Pradipta Bagaskara, sang pengawal. Wanita cantik itu pun diasingkan keluarganya. Untungnya, Pradipta tak kabur dan berjanji akan melindungi dan menjaga Ela. Hanya saja, bagaimana Ela menghadapi perubahan hidupnya yang berubah 180 derajat bersama pengawal tampan, tapi kaku dan irit bicara tersebut?

Lihat lebih banyak
Satu Malam Bersama Pengawal Tampan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Kencir Official
kelanjutannya ga ada ya
2024-03-17 21:13:21
1
84 Bab
Bab 1 - Malam Panas
ELAKepalanya berkunang-kunang dan tubuhnya limbung. Dengan kepayahan dia berjalan merayap menuju president suite yang disediakan untuknya pada acara pertunangannya dengan Dhanu Anggara Trihadi. Pacarnya sejak dia berkuliah yang kini berpotensi menjadi putra RI 1 karena ayah Dhanu merupakan salah satu kandidat calon presiden pemilu mendatang. Merupakan sebuah keajaiban dia bisa memencet lift menuju lantai teratas hotel mewah tempat keluarga besarnya mengadakan pesta malam ini. “Ibu Ela, kamarnya di sini.” Sayup-sayup dia mendengar suara seorang perempuan yang berbaik hati menuntun dirinya. “Oh, terima kasih. Kepala saya begitu sakit,” ujar Ela dengan lirih. Mungkin jika tidak ditopang oleh penolongnya ini, bisa-bisa wajahnya terjerembab di lantai hotel bintang lima ini. “Iya, saya bantu untuk sampai ke kamar,” balas penolongnya. Pandangannya tak dapat fokus, dan dia tahu ada yang salah dalam dirinya. Namun sayangnya dalam keadaan seperti ini otaknya seperti berhenti bekerja dan
Baca selengkapnya
Bab 2 - Konsekuensi
DIPTA Dipta seketika membuka matanya ketika dia terbangun dari tidurnya. Matanya mengernyit tatkala melihat lampu kamar terang benderang. Napasnya terhenti seketika tatkala dia menyadari di dadanya bersandar seorang perempuan yang tertidur pulas dalam pelukannya. “Ah, sial!” rutuknya pelan. Dia tak ingat kalau dia membawa perempuan ke dalam kamarnya tadi malam. Dalam memorinya yang terpecah dan blur, hal terakhir yang dia ingat adalah dia berkoordinasi dengan tim keamanan hotel dalam acara pertunangan putri bosnya–Elaina Gauri Dharmawan dengan Dhanu Anggara Trihadi. Putra pertama pemilik partai politik Pembangunan Indonesia Raya–Pak Rahmat Trihadi yang sedang mencalonkan diri sebagai calon presiden dalam kontestasi pemilu mendatang. Dipta mengerjapkan matanya sekali lagi, dia benci one night stand saat dia dalam keadaan standby bekerja. Menunjukkan secara gamblang penurunan profesionalitas yang dijunjung tinggi olehnya. Pagi ini seharusnya dia mengecek keadaan Elaina, put
Baca selengkapnya
Bab 3 - Kemarahan Besar
ELA Belum hilang kebingungannya pagi ini ketika dia mendapati dirinya berada di pelukan ajudannya–dengan telanjang pula! Kini dia dikagetkan dengan gedoran pintu serta panggilan marah papanya yang membuatnya semakin khawatir. Elaina tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Otaknya masih buntu. Tubuhnya masih terasa nyeri, dan kepalanya masih begitu berat. Sosok Pradipta yang terlihat tenang setidaknya membuat kepanikannya sedikit berkurang meskipun tangannya masih terasa kebas dan begitu dingin. Pradipta membuka pintunya dan kamar hotel ini langsung diserbu dengan kedatangan papanya beserta tunangannya, Dhanu. “Jelaskan arti semua ini Pradipta!” Suara papa yang begitu menggelegar membuat Elaina berjungkit kaget. Di samping papa, Dhanu hanya membisu dan menatap Ela dengan tatapan tajam yang membuat Ela semakin merasa kecil. Di tubuhnya hanya terbalut bathrobe putih hotel, rambutnya basah sehabis shower. Sedangkan ajudannya yang berada dalam satu kamar bersamanya berdiri denga
Baca selengkapnya
Bab 4 - Keputusan untuk Elaina
DIPTAMobil dinas yang biasa ditumpangi bersama tim pengawal lainnya sudah ditarik oleh Pak Hendra seiring dengan kepulangan keluarga bosnya itu kembali ke kediamannya. Dipta melihat Ela yang menunduk malu saat mereka melewati lobi hotel bintang lima ini tempat semalam Ela menggelar pesta pertunangannya. Dia tak bisa diam saja melihat betapa menyedihkannya sikap Ela sekarang. Menunduk dan membiarkan surai rambut hitamnya yang setengah basah menutupi wajah cantik pucatnya tanpa make-up. Gaun bertali tipis yang melekat sempurna di tubuh indahnya pun siang ini membuat sang empunya merasa tak nyaman. Gelagat dan suasana muram ini tersampaikan kepadanya–seorang pria yang berjalan bersisian di sampingnya. Dengan cekatan Dipta membuka jas hitamnya dan menyampirkan ke bahu Ela. Gadis itu menoleh dan menatapnya dengan nanar. Elaina berusaha menutupi kesedihan di balik senyumnya yang cantik. “Terima kasih,” ujarnya pelan. The ever polite princess. Bahkan di tengah keadaan brutal seperti
Baca selengkapnya
Bab 5 - Perseteruan
ELAEla melepas gaun yang melekat pada tubuhnya sesaat setelah dia tiba di kamarnya. Dia mematut dirinya di depan cermin besar, melihat refleksi wajah dan tubuhnya yang terlihat menyedihkan sembari termenung. Gerakannya mengganti pakaian kemudian menyisir rambutnya terasa seperti autopilot. Rasa sakit hatinya mengalahkan semua pemikiran yang sedang bercokol hebat di dalam otaknya. Ela tak menyangka bagaimana keluarganya menolak mentah-mentah tentang fakta yang dialaminya dan memilih untuk membicarakan kelanjutan nasib keluarga mereka dibandingkan mengecek keadaannya. Belum lagi Dhanu. Pria yang dia anggap sebagai salah satu orang yang akan membelanya justru memilih untuk mencampakkannya dan dengan tegas mengutarakan penolakannya atas pertunangan mereka. Tak lama Ela tertawa sendiri, seperti orang gila. Ya, dia memang jadi gila! Ternyata ini adalah wajah asli keluarga Dharmawan. Ela ternyata hidup dalam keluarga semu dan semua persepsinya tentang kehangatan keluarga hanyalah ilusi
Baca selengkapnya
Bab 6 - Rencana Gila
Lihat, betapa terkejutnya wajah kedua orang tuanya serta kakaknya ketika Ela berbicara seperti itu!Mereka semua menganggap Ela gila!Memang benar! Dia sudah gila, dan dia tak akan melepas semua kungkungan yang memenjarakan dirinya dan akan bertindak bebas sesuai keinginan hatinya. “Jangan gila kamu!” Papa mengalihkan pandanganya dari Pradipta kepada dirinya. Ela menyadari jika wajahnya refleks tersenyum. Mungkin ini senyum pertamanya sejak kejadian malam itu. Deshinta sang kakak pun menatapnya seperti Ela seorang pesakitan yang baru saja kabur dari rumah sakit khusus pasien jiwa. “Apa mau pria lain bertanggung jawab dengan ini semua dan membesarkan anakku kelak, Pa? Bukankah itu malah menjadi skandal yang lebih besar?” Ela bertanya langsung kepada papanya. Dia tahu Hendra Dharmawan mementingkan nama baik di atas segalanya. Tentu saja ucapannya tadi langsung mendapatkan perhatian penuh papanya. “Pasti ada pria terhormat lainnya yang bisa menikahimu,” balas sang papa dengan nada
Baca selengkapnya
Bab 7 - Face to Face
DIPTADipta melihat bagaimana bosnya–atau mantan bosnya, memperlakukan putrinya sendiri terhadap musibah yang menimpa gadis itu.Setelah naik turunnya emosi seperti roller coaster sejak tadi, Dipta menghela napasnya dan menatap Ela sekali lagi. “Mau saya temani?” tanyanya pelan. Gadis itu terlihat rapuh dan wajahnya pias. Apalagi setelah pertengkaran hebat dengan kedua orang tuanya dan tuntutannya agar dia menikah dengan Dipta, jika ada kehidupan baru–Jantung Dipta kembali berpacu kencang. “Uh… kapan kita bisa tahu kalau, kamu mengandung?” tanya Dipta dengan tenang, meskipun kini jantungnya kebat-kebit.Ela mengedikkan bahunya. “Sekitar dua minggu? Tunggu apa aku terlambat datang bulan atau nggak,” jawab Ela pelan. Wajah gadis pun memerah ketika menjelaskan perihal tersebut. Dipta mengangguk. “Saya akan selalu mendukung keputusan Ibu kelak. Mau,uh dilanjutkan atau–” Belum sempat Dipta menjelaskan opsi terakhir yang begitu pahit di mulutnya, Elaina sudah menggelengkan kepalany
Baca selengkapnya
Bab 8 - Sepakat
“Saya khawatir dengan ucapan buruk orang terhadapmu,” ujarnya jujur. “Saya nggak pernah merasa malu dengan profesi saya sebagai pengawal. Saya mendapatkan nafkah dengan cara halal. Tapi… saya tidak bisa tutup mata tentang dunia kamu.” Dipta menambahkan dengan serius. Dunia Elaina dari sudut pandang Dipta penuh dengan persaingan, intrik, saling sikut dan jegal. Perang opini hingga cara-cara kotor dilakukan demi status, kekayaan, kekuatan dan power merupakan cara lumrah dalam dunia elit milik Elaina. Dia tahu Ela pasti akan menjadi sasaran empuk dan target point blank dari para hyena yang menunggu kejatuhan Ela. Belum lagi musuh politik Pak Hendra Dharmawan yang akan mencari celah menjatuhkan pria itu lewat Elaina. “Maksud kamu duniaku kotor, begitu?” tanya Ela sambil mengernyitkan dahi. Dengan gelagapan Dipta mengoreksi asumsi Ela. “Bukan begitu, Ela!” bantahnya. “Maksud saya, duniamu itu ‘kan begitu keras. Saya khawatir jika kamu bersama dengan saya… nanti kamu akan menjadi tar
Baca selengkapnya
Bab 9 - Berbincang di Patio
ELA   Percakapannya dengan Dipta berakhir sebelum petang datang. Setidaknya Ela mendapatkan kepastiannya dan dia mulai berani merajut sendiri masa depannya kelak.  Mempunyai anak, atau tidak mempunyai anak. Kini pikirannya tercurah pada masalah baru yang timbul akibat dari satu malam panas itu bersama pengawalnya.  Di tengah lamunannya, Ela mendapati Dipta berdiri dari kursinya dan memegang gagang kursi yang menopang kepalanya. Sontak Ela menengadah dan menatap Dipta dengan serius. “Saya akan kembali lagi dan berbicara jika semua sudah lebih tenang.” Dipta mengulas senyum tipis ke arahnya.  Aneh sekali, biasanya hanya Dhanu yang mampu membuatnya salah tingkah. Tapi kini senyum
Baca selengkapnya
Bab 10 - Keputusan Papa
“Bukannya kamu sendiri yang ngotot mau menikah dengan Dipta tadi? Why do you think that you are the victim here?” Sindiran demi sindiran dilontarkan Deshinta tanpa henti kepadanya. Ela mengerjapkan matanya untuk menghilangkan rasa panas yang beresonansi dengan denyut sakit di hatinya. Dia sudah terbiasa beradu pendapat dengan sang kakak. Terutama sejak kejadian Harsya beberapa tahun lalu. Hubungan yang semakin menjauh, ditambah dengan bibit kebencian yang disebar oleh Deshinta secara sadar kini mulai bertumbuh layaknya duri di hati Elaina. “All of the people, the real victims are Dhanu, Papa and Om Rahmat!” desis Deshinta penuh penghakiman. Ela tak terima disudutkan dan selalu dianggap sebagai penjahat di mata kakaknya. “Kamu malah playing victim di sini!” Semakin Ela diam, semakin nyalang kebencian yang kakaknya tunjukkan secara gamblang kepadanya. “Mbak, aku nggak mau berdebat dengan kamu. Semua yang aku katakan pasti selalu saja dicari pembenarannya sama kamu,” ujarnya l
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status