Kisah Cinta CEO muda, tampan dan serba bisa bernama Marco Baskoro dengan gadis masa mudanya, Deandra Salim. Awalnya Marco tidak tahu bahwa Sekertaris baru yang direkrut dari seleksi ketat adalah gadis yang diam-diam dia sukai sejak dulu. Deandra tumbuh menjadi gadis cantik, seksi dan serba bisa. Ini seperti kisah CEO dan sekertaris biasa??? Tentu saja tidak ! Deandra memiliki seorang kekasih yang sangat mengikatnya dan dia juga seorang CEO. Namun hati tidak ada yang tahu bukan? Marco ingin Deandra menjadi miliknya ! ya hanya miliknya ! Deandra harus menjadi milik Marco ! Marco rela walau jadi selingkuhannya ?!!
View MoreHentakan langkah berbalut sepatu heels berwarna nude itu terdengar begitu merdu di lantai marmer. Deandra dengan percaya diri melangkah masuk ke Perusahaan Baskoro Grup.
Deandra mengenakan rok span selutut berwarna biru tua dengan kemeja bermotif bunga, rambut coklat tuanya terurai dengan curly di bagian bawahnya, juga riasan korean look yang cocok dengan mukanya yang bak artis korea.Hari ini adalah hari pertama dia masuk kerja sebagai sekretaris CEO, dia akan memberikan kesan terbaik untuk bos tampannya itu. Dia berangkat kerja sangat pagi dari pukul 07.00 WIB.
Dia nekat masuk perusahaan ini walaupun salah satu syaratnya sudah jelas terpampang yaitu harus seorang laki-laki. Dia juga tidak menyangka akan di terima di perusahaan idamannya itu.
Jantung Deandra mulai berdegup kencang, suara langkah kaki terdengar menuju ke arahnya.
"Selamat pagi, Pak Nathan, Pak Mahendra."
"Selamat pagi, Deandra." ucap Nathan.
"Selamat pagi, lama tidak bertemu." ucap Mahendra.
Terlihat Nathan dan Mahendra datang, Deandra mengenal mereka berdua, Nathan dan Mahendra adalah sahabat setia CEO Perusahaan ini. Dan terlihat seseorang yang begitu Deandra rindukan berada di belakang mereka namun sedang sibuk mengangkat telepon.
"Mana sekertaris baru nya?" Suara berat namun candu itu terdengar.
Marco Baskoro, lelaki tampan berdarah inggris-Indonesia sang CEO Perusahaan ini pun terpaku dengan sesosok gadis di depannya.
"Selamat pagi, Pak Marco." Deandra tersenyum cerah dan itu sangat cantik.
Marco hanya terdiam, dia sedikit terkejut dan memperhatikan Deandra sekarang.
Deandra pun hanya menampilkan senyum. Sebenarnya, dia tahu siapa yang akan menjadi CEO nya. Alasannya masuk pun bukan karena mimpinya ingin bekerja di sana, tapi lelaki idamannya berada di sana, Sang CEO Perusahaan Baskoro Grup.
Mereka pernah dekat waktu kuliah, hanya saja tidak pernah saling mengungkapkan perasaan. Dan sekarang, Deandra merasa dirinya akan meledak melihat wajah tampan penuh ketegasan itu.
Belum lagi badan Marco tampak lebih macho dari sebelumnya. Otot-ototnya tampak tercetak sempurna di balik kemeja dan jas itu. Wajahnya mulus, seperti baru cukuran pagi ini. Rambutnya pun sangat rapi, tapi tidak terkesan membosankan.
"Eheem!" Nathan menyadarkan Marco dan Deandra.
"Oke." hanya itu yang Marco ucapkan dia langsung masuk ke dalam ruangannya lalu di ikuti Nathan dan Mahendra.
"Bagaimana bos sekretaris barunya?" tanya Nathan sebelum benar-benar menutup pintu, sehingga Deandra bisa mendengarnya.
"Ya, seperti saya bilang masa percobaan 3 bulan."
Entah apa yang pria itu bicarakan di dalam, Deandra hanya kembali bekerja di mejanya. Ia sesekali melirik ke ruangan kaca itu, berharap bisa melihat wajah tampan Marco sesekali.
Satu jam berlalu, sampai akhirnya Nathan dan Mahendra pun keluar dari ruangan Marco. Mereka kembali berpamitan pada Deandra, dengan senyuman jail. Tidak lupa Nathan menyampaikan kalau Deandra disuruh masuk ke ruangan Marco.
Deandra masuk ke ruangan bos nya itu, dia harus profesional walau saat ini sejujurnya jantungnya berdetak tidak karuan.
"Bapak memanggil saya?" tanya Deandra.
"Iya, duduklah aku ingin bertanya sebentar."
"Baik, Pak."
"Apa kau benar-benar ingin menjadi sekretarisku, Deandra?"Deandra sedikit terkejut saat Marco memanggilnya seakrab itu.
"Tentu saja, Pak."
"Bukannya kau anak orang kaya, Deandra? bukankah harusnya kau menjadi penerus perusahaan ayahmu?"
Deandra menghela napas, tiba-tiba hatinya berdenyut nyeri ketika mengingat keluarganya.
"Bapak, mungkin belum tahu kabar keluarga saya, orang tua saja sudah lama meninggal Pak, perusahaan keluarga saya sudah diakuisi oleh Yudistira Grup, jadi tidak mungkin saya menjadi penerus perusahaan, Pak."
Marco agak kaget mendengarnya, mana mungkin dia tidak tahu kabar sepenting ini, apa karena dia terlalu focus bekerja demi melupakan Deandra sehingga kabar ini pun dia tutup mata dan tidak tahu.
"Saya turut berduka, maafkan untuk hal itu." ucap Marco, menyesal.
"Tidak apa-apa Pak, kejadian itu juga sudah lama, saya juga terbiasa hidup mandiri."
"Syukurlah, kau terlihat baik-baik saja."
"Maksud Bapak?"
"Tidak, lupakan!"
Ada keheningan panjang kemudian. Marco belum menyuruh Deandra keluar, dan Deandra sendiri merasa tidak sopan jika pergi begitu saja. Akhirnya, Deandra memberanikan diri untuk memecah keheningan.
"Bolehkah saya bertanya Pak?" tanya Deandra.
"Apa itu?"
"Mengapa saya diterima di perusahaan ini, Pak? Apa karena Bapak mengenal saya?"
"Tidak juga, aku memang membutuhkan sekretaris perempuan yang fresh graduated"
"Bukannya rekrutmennya khusus laki-laki, Pak?"
Marco terdiam.
Deandra mengingat lagi betapa beraninya dia saat rekrutmen saat itu, dia begitu menonjol karena hanya dia perempuan satu-satunya di sana.
"Tidak itu hanya ketentuan biasa, sudah lah kembali bekerja!" seru Marco, terlihat mengalihkan topik.
Deandra mengangguk, lalu berdiri. Namun, ketika ingin berbalik, Deandra menghentikan Marco yang sudah kembali bekerja. Ada satu hal yang mengganggu pemandangan Deandra sedari tadi, dan dia tidak bisa mengabaikannya.Dia memperbaiki dasi Marco yang sedikit tidak rapi, Deandra sangat telaten hal kecil seperti ini pun dia perhatikan.
"Maaf pak sebelumnya, pukul 10.00 nanti Bapak ada meeting dengan Perusahaan Williams Corp, Investor besar, dan Bapak harus terlihat luar biasa." ucap Deandra sambil merapihkan dasinya.Setelah rapi Deandra pamit dan tersenyum kepada Marco.
Begitu Deandra menutup pintu, Marco menggeram di mejanya. Deandra memang sekretaris profesional dia tidak merayu Marco seperti sekretaris yang sebelum-sebelumnya.
Kali ini Marco yang nampak tergoda, bibir Deandra yang tadi sangat dekat terngiang ngiang dikepalanya, juga dadanya yang terlihat berisi, membuatnya mendesir."Bagaimana aku bisa konsen nanti, Deandra?" batin Marco bergemuruh.
***Deandra masih memikirkan foto Rachel yang disimpan Nathan. “Mungkin masih ada sedikit harapan untuk Rachel, tapi tunggu! Rachel tidak boleh sepertiku, dia tidak boleh mempunyai dua kekasih.” ucap Deandra dalam hatinya, membuatnya tidak sadar sedari tadi dia melamun. “Apa yang membuatmu melamun, Deandra?” suara bariton pria yang sangat dirindukan membuyarkan pikirannya. “Pak Mar-co, maaf pak, saya tidak menyadari kehadiran bapak.” “Masuk keruanganku.” ucap Marco dengan suara lembut. Deandra mengangguk sambil tersenyum dan langsung mengikuti Marco pergi kedalam ruangannya. “Apa yang kau pikirkan perle?” ucap Marco tanpa basi basi. “Tidak ada, aku hanya merindukanmu.” ucap Deandra sambil mendekat kepada Marco. “Kau tidak bisa berbohong padaku.” Marco memandang Deandra dengan sedikit tajam. “Aku merindukanmu, itu benar! aku tidak berbohong, hanya saja memang ada sesuatu yang sedikit menganggu pikiranku.” “Apa itu?” “Ini tentang Rachel.” “Rachel? kenapa dia? apa t
Marco mengerutkan dahinya mendengar laporan dari Nathan.“Bos, Devin, bukan orang sembarangan, aku khawatir, pada akhirnya dia akan mengetahui hubungan bos dengan Deandra.”Marco terdiam lalu sudut bibirnya terangkat, dia tersenyum.“Aku sudah tahu resikonya, Tan, terimakasih kau telah mencemaskanku.”Nathan hanya diam, dia benar-benar mengkhawatirkan bosnya itu, namun kenyataannya bosnya itu tidak cemas sama sekali.Orang yang sedang dimabuk cinta, memang sulit untuk dinasehati, bukan?Marco memang beruntung memiliki dua sahabat sekaligus orang kepercayaan yang sangat setia padanya.Marco menjadi ingat kembali kisah persahabatannya bersama Nathan dan Mahendra.Jika dengan Nathan, Marco sudah mengenalnya sangat lama, sejak mereka berusia 4 tahun tepatnya, karena Nathan Pratama berasal dari kalangan yang setara dengan Marco, anak tajir dari lahir.Nathan pria tampan, dia putih dan beralis tebal layaknya orang arab, penuh karisma dan sangat cuek pada hal yang dianggapnya tidak penting.
“Apa kekasihku selama di sini merepotkanmu, Marco?” “Tidak, tentu saja tidak, kau tahu dia sangat membantu dalam pekerjaanku.” Devin tersenyum bangga mendengarnya. Saat ini mereka tengah breakfast di hotel tempat mereka menginap dan Deandra sedang memilih-milih makanan, jadi di meja hanya ada Marco dan Devin. “Deandra baru pertama pergi sejauh ini, bahkan ini ke New York, paling jauh mungkin hanya ke Jepang, aku jadi sangat mengkhawatirkannya.” “Itu hal yang wajar, Devin, jika aku jadi kau, aku akan melakukan hal yang sama.” Devin kembali tersenyum. Berbicara dengan Marco memang terasa nyambung dan menghibur. Di balik dua pria tampan yang sedang asyik berbincang itu, tidak sedikit wanita di sana melirik mereka berdua, menatap kagum pada kedua pria hot di sana. Anehnya Devin sedikit jaim alias jaga image di depan Marco, biasanya jika ada wanita yang menggoda, dia sedikitnya akan menggoda balik wanita itu, namun ini tidak! dia stay cool sama seperti Marco. Deandra
Deandra tampak kagum dengan setiap detail apartemen Rachel. Lihatlah interior mahal itu begitu memanjakan mata! Apartemen Rachel bernuansa rose gold lebih mengarah ke tema putri kerajaan, Rachel memang sangat feminim dan begitu menyukai princess. Rachel memang merombak seluruh apartemennya sesuai yang dia sukai. Anak konglomerat memang bebas melakukan apa yang mereka inginkan. “Aku serasa di kerajaan loh, Chel.” ucap Deandra. “Tentu dong! welcome to my kingdom.” ucap Rachel sambil tertawa. “Chel, kau masih menyimpan ini?” tanya Deandra sambil memperlihatkan sebuah foto berbingkai bunga berwarna pink. “Tentu saja, kalian sabahat terbaikku, kau tahu di sini aku tidak mempunyai teman, ya selain pacarku.” ucap Rachel sambil menunduk. “Kangen ya, dengan masa sekolah dulu.” ucap Deandra. “Ya tentu saja, Dra.” Tatapan mereka berubah sendu memandang salah satu wajah sahabat mereka. Deandra dan Rachel memang bersahabat sejak lama, bukan hanya mereka berdua sebenarny
Marco tidak mengikut sertakan Deandra dalam meeting bersama klien kali ini, Marco malah meminta Deandra menemani Rachel. Marco diam-diam mengkhawatirkan adik satu-satunya itu. “Dra, biasanya Bang Marco suka galak sama sekretarisnya, kalo padamu beda ya.” ucap Rachel sambil tersenyum menggoda Deandra. Saat ini mereka berada di cafe dekat universitasnya Rachel. “Mungkin karena aku sahabat dekat adiknya.” “Atau mungkin Bang Marco...” sambung Rachel. “Jangan berpikir yang aneh-aneh ya, Chel.” Deandra langsung memotong obrolan Rachel. Deandra memang menyembunyikan hubungannya dengan Marco. “Kau masih bersama Devin sang playboy tapi tampan dan panas itu?” “Tampan dan panas?” “Ya! kau tahu pacarmu itu mempunyai julukan di kalangan para wanita, tapi menurutku, Bang Marco juga tampan dan panas, benarkan?” tanya Rachel. Deandra jadi mengingat kegiatan panas mereka kemarin malam dan itu membuatnya kembali bergairah. “Hei! kenapa kau jadi melamun sih, Dra!” seru Rachel
Deandra termenung di kamar hotelnya. Deandra berada di hotel bintang 5 bersama Marco, dengan kamar yang berbeda namun bersebelahan. Dia masih memikirkan curhatan Rachel mengenai kisah cintanya, ternyata ada kisah cinta yang sama rumitnya dengan dirinya. Rachel Baskoro ternyata masih begitu mencintai Nathan Pratama, sahabat sekaligus orang kepercayaan Marco, kakak kandungnya. Ini menjadi tugas baru bagi Deandra, dia perlu memastikan perasaan Nathan sekarang, apa dia menghindar pergi ke New York karena masih mencintai Rachel atau malah sebaliknya, Deandra hanya perlu pelan-pelan membongkar perasaan Nathan. Dia bertekad membantu sahabatnya itu walau Rachel tidak memintanya. “Apa Marco mengetahui perasaan Rachel yang sesungguhnya?” tanya Deandra dalam hatinya. Mengingat Marco tipe kakak yang begitu peduli pada adiknya. “Aku harus memastikannya langsung.” batin Deandra lagi. Suara pintu terbuka menyadarkan lamunan Deandra. Dan itu Marco. Tentu mudah bagi Marco untu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments