Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin

Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin

By:  Namaku Malaja  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
9 ratings
109Chapters
5.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sehari setelah kematiannya, Yesha dilahirkan kembali ke tubuh seorang wanita yang menikahi duda dengan tiga orang anak. Di mana sang suami dan ketiga anaknya selalu menampilkan wajah datar serta memperlakukan dirinya dengan dingin dan tak acuh. Bahkan tatapan benci dan jijik terlihat dengan jelas di mata mereka. Hal pertama yang Yesha lakukan setelah kelahirannya kembali adalah membuat sang suami dan ketiga anak tirinya luluh dan bisa menerima keberadaannya. Serta membalaskan rasa sakit hatinya kepada Arian—kekasihnya di kehidupan sebelumnya—yang telah mengkhianatinya, berselingkuh dengan adik tiri pemilik tubuh. Seiring berjalannya waktu, satu per satu misteri dari kelahirannya kembali mulai terungkap. Ada begitu banyak rahasia, baik dari pemilik tubuh maupun dirinya. Termasuk tentang dirinya yang ternyata bukanlah anak kandung dari Deano dan Neysha, orang tuanya di kehidupan sebelumnya. Mampukah Yesha meluluhkan hati sang suami dan ketiga anak tirinya serta menguak misteri kematian kedua orang tua kandungnya dua puluh lima tahun yang lalu?

View More
Terlahir Kembali Sebagai Istri Duda Kaya Bucin Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
sweetchocosin
menyalaaa thor. semangat terus up nya yaa
2024-04-24 08:36:12
0
user avatar
Radd
Aku suka cerita seperti ini. Bagus kali loh. Kubaca, Lanjutkan sampai tamat.
2024-01-19 21:35:37
1
user avatar
Isa Ann
Jadi Yeshaah deg-degannya beda, tau-tau jadi ibu tiga anak. suka sama caranya yesha mikir sih... perlu baca selanjutnya
2024-01-19 20:11:12
1
user avatar
Endiy Fathia
Kasihan Yesha ternyata bukan anak kandung orang tuanya yang di kehidupan sebelumnya
2024-01-19 19:57:01
1
user avatar
EL Dziken
suka sekali dengan alurnya, bikin terhanyut
2024-01-19 19:54:27
1
user avatar
Sang_Dewi
yesha terlahir kembali dengan sikap yang berbeda
2024-01-19 19:11:47
1
user avatar
Secillia Abigail Hariono
semangat kak. alurnya gak ngebosenin
2024-01-19 18:22:18
1
user avatar
agneslovely2014
cerita reinkarnasi yang seru deh, perjuangan menaklukkan suami dan ketiga anak dari pemilik tubuh Yesha bagus.
2024-01-19 18:21:56
1
user avatar
Amey maharani
ceritanya bagus, pelan2 aku baca......
2023-12-29 12:47:12
1
109 Chapters
BAB 1 : Kelahiran Kembali
“Kau sudah sadar?” suara dingin dan juga sinis menyapa indra pendengaran Yesha ketika memasuki ruang makan. “Kau sudah pulang?” bukannya menjawab, Yesha justru bertanya balik. Yesha benar-benar terkejut dengan keberadaan sosok Rezvan di ruang makan. Berdasarkan ingatan dari pemilik tubuh, Rezvan seharusnya berada di luar kota hingga dua hari ke depan. Ya, Yesha telah bertransmigrasi atau dilahirkan kembali ke tubuh seorang wanita bersuami duda dengan tiga orang anak beberapa jam yang lalu. Yesha menghampiri meja makan dan duduk di samping Ravindra—anak bungsu Rezvan. “Bukankah kau masih pulang besok lusa?” “Apakah ucapanku yang terakhir merupakan candaan untukmu?” Rezvan mengabaikan ucapan Yesha dan kembali mengingatkan wanita itu mengenai apa yang sudah ia katakan sebelumnya kepada Yesha. Tujuannya pulang dengan cepat bukan karena mengkhawatirkan wanita itu, tetapi untuk memastikan wanita itu tidak mati di rumahnya. Ia tidak ingin rumahnya dijadikan tempat untuk bunuh diri. “Ma
Read more
BAB 2 : Mengakhiri Hubungan
Tubuh Yesha kaku seketika. Hatinya memaki tiada henti. Ia benar-benar tidak menyangka akan bertemu dengan orang yang paling tidak ingin ia temui, apalagi dalam waktu dekat. Dengan cepat Yesha menuju pintu pagar rumah untuk menghindari Raefal. Namun, gerakan Raefal lebih cepat. Pemuda itu mencengkeram lengannya dan membawanya ke dalam dekapan pemuda itu. “Lepaskan aku!” ucap Yesha sedikit berteriak dan mencoba melepaskan diri dari dekapan Raefal. Namun, laki-laki itu justru mendekap Yesha dengan lebih erat lagi. Berdasarkan ingatan pemilik tubuh, Raefal adalah adik Rezvan dan juga orang yang dicintai oleh pemilik tubuh. Yesha benar-benar tidak mengerti kenapa mereka bisa berakhir seperti ini jika mereka berdua—pemilik tubuh dan Raefal—saling mencintai. “Aku tidak akan melepaskanmu.” Raefal menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Yesha. Dan itu membuat Yesha semakin berusaha keras untuk melepaskan diri dari Raefal. Yesha tidak ingin orang-orang melihat dirinya dipeluk oleh orang lai
Read more
BAB 3 : Pendekatan
Para pelayan yang ada di dapur menatap kedatangan Yesha dengan terkejut. Pasalnya selama menjadi nyonya rumah, Yesha tidak pernah sekali pun melangkahkan kaki ke dapur. Yesha mengabaikan tatapan tidak percaya para pelayannya. Karena tujuan utamanya ke dapur adalah memasak makan malam untuk suami dan ketiga anak tirinya. “Kalian lakukan saja apa yang menjadi tugas kalian. Mulai saat ini, aku yang akan memasak makan malam untuk suami dan ketiga anakku,” ucap Yesha tegas dan tidak dapat dibantah ketika Hanna mencegah dirinya untuk memasak. “Baik, Nyonya,” jawab para pelayan secara bersamaan. Para pelayan yang berada di dapur segera mengerjakan tugas mereka masing-masing. “Hanna, apakah kamu tahu makanan kesukaan Rezvan dan anak-anak?” tanya Yesha. “Ya. Tuan suka sekali makan masakan kari, tuan muda Raka dan Revan suka rendang dan berbagai macam olahan ayam goreng. Kalau untuk tuan muda Ravindra sendiri, dia tidak pemilih dan memakan apa yang dimasak.” Yesha mengangguk pelan. “Kalau
Read more
BAB 4 : Gagal
Wajah marah Rezvan sangat mengerikan. Meskipun begitu Yesha tidak takut dengan tatapan membunuh Rezvan yang diarahkan kepadanya. “Memang apalagi yang dilakukan istri di kamar suaminya kalau tidak tidur bersama?” kata Yesha dengan santai, mencoba untuk mengabaikan tatapan Rezvan yang semakin tajam. “Keluar dari kamarku!” usir Rezvan dengan menahan geram setelah mendapatkan jawaban Yesha. “Aku tidak mau,” tolak Yesha masih dengan santainya. “Kita suami istri, apa salahnya kita tidur bersama?” Yesha menatap wajah Rezvan yang terlihat sangat marah. “Dengar,” ucap Rezvan di sela-sela giginya karena menahan amarah dengan kelancangan Yesha yang sudah berani memasuki kamarnya. “Kau tidak perlu berlagak seperti seorang istri di hadapanku. Sekarang aku minta kau cepat keluar dari kamarku. Sekarang!” “Aku tidak mau!” Yesha pun bersikeras tidak ingin meninggalkan kamar Rezvan. Rezvan sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Ia menatap nyalang Yesha. “Apa kau lupa dengan perjanjian yang sudah
Read more
BAB 5 : Keributan di Pagi Hari
Keesokan paginya, Yesha bangun dengan wajah yang sangat kuyu dan sedikit memiliki mata panda di bawah matanya. Yesha mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja ketika Hanna bertanya dengan nada khawatir. Malam tadi dirinya membaca informasi yang diberikan Zaidan hingga larut malam. Belum lagi foto dan nama Vania Septhana terus menghantui pikirannya, membuatnya sulit untuk tidur. Yesha benar-benar tidak menyangka jika wanita yang sudah berselingkuh dengan kekasihnya di kehidupan sebelumnya adalah adik tiri dari pemilik tubuh. Ia memang pernah melihat wajah wanita itu, tetapi hanya sekilas. Saat itu ia sedang emosi dan langsung pergi ketika memergoki kekasihnya berpelukan dan berciuman dengan wanita lain. Selain itu, ingatan pemilik tubuh sangat kuat terhadap suami, ketiga anak tirinya, Raefal, Febrina dan Hanna. Sehingga ingatan mengenai Vania tidak terlalu kuat dalam ingatan pemilik tubuh. Tidak ada orang di dapur selain dirinya dan Hanna. Pasalnya malam tadi Yesha sudah berpesan kepad
Read more
BAB 6 : Kedatangan Ibu Mertua
Tanpa rasa takut, Yesha menatap Rezvan tepat di mata pria itu. “Aku istrimu. Itu berarti aku adalah nyonya rumah di rumah ini. Jadi aku punya hak untuk melarang mereka. Bahkan aku juga punya hak untuk melakukan apa saja kepada mereka.” Kening Rezvan berkerut dalam dengan alis sedikit terangkat. Ia tidak menyangka Yesha akan menjawab ucapannya dengan begitu lantang. Namun jika ia mengingat kembali, wanita itu memang berubah sejak selamat dari percobaan bunuh dirinya. Akan tetapi ia masih tidak percaya wanita itu akan berubah begitu drastis. Yesha menatap Rezvan dengan senyum lebar. “Lebih baik sekarang kalian makan. Nanti kalian bisa terlambat pergi ke sekolah.” “Papa, Raka tidak mau makan.” Raka bersikeras tidak mau memakan masakan yang dibuat oleh Yesha. “Revan juga.” Revan menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Yesha tidak memedulikan protesan mereka. Ia memperhatikan Ravindra yang makan dengan tenang. Ia tersenyum dan berkata. “Ravindra Sayang, bagaimana masakan bunda? Ena
Read more
BAB 7 : Melawan Balik
Yesha menyandarkan diri pada sandaran sofa. “Mama tidak bisa menyalahkanku. Jika ingin disalahkan, maka mama harus menyalahkan anak kesayangan mama. Karena dialah yang selalu menemuiku lebih dulu.” Masih jelas dalam ingatan pemilik tubuh, Febrina berulang kali memintanya untuk menjauhi Raefal. Bahkan wanita itu mengancam tidak akan segan-segan mencelakai pemilik tubuh supaya ia meninggalkan putranya. Sayangnya pemilik tubuh mengabaikan ancaman Febrina dan masih sering menemui Raefal. Hingga akhirnya pemilik tubuh dengan perlahan mulai menghindari Raefal setelah Febrina benar-benar mewujudkan ancamannya. Sudah sering kali pemilik tubuh hampir kehilangan nyawanya. Bukannya mengjauhi pemilik tubuh, Raefal justru semakin sering menemui pemilik tubuh setelah mengetahui semua perbuatan ibunya kepada pemilik tubuh. Untuk sesaat ekspresi Febrina berubah mendengar ucapan Yesha. Tidak menyangka kini Yesha berani menyahuti ucapannya. Namun dengan cepat Febrina memasang ekspresi normal kembali.
Read more
BAB 8 : Wali Murid
Hanna menatap Yesha, ada keraguan di matanya untuk memberitahu wanita itu apa yang telah terjadi. Namun ketika melihat sorot mata penuh khawatir milik Yesha, akhirnya Hanna memberitahu bahwa yang baru saja menelepon adalah pihak sekolah Revan. Kening Yesha berkerut dalam. “Untuk apa pihak sekolah menelepon?” “Pihak sekolah meminta wali Tuan Muda Revan untuk datang ke sekolah.” Masih sedikit ragu untuk memberitahu apa yang telah terjadi. Namun Hanna kembali melanjutkan ucapannya kala Yesha terus menatapnya. “Sesuatu terjadi dengan Tuan Muda Revan. Pihak seko—” “Cepat siapkan mobil!” perintah Yesha memotong ucapan Hanna. Ia hilang akal hanya karena mendengar bahwa sesuatu telah terjadi kepada Revan. Untuk sesaat Hanna terkejut sebelum bergegas pergi meminta Andi untuk menyiapkan mobil. Selama di perjalanan, Yesha duduk dengan gelisah. Jantungnya berrdetak kencang. Rasa khawatir dan takut menjadi satu menghantui dirinya. Pikirannya penuh dengan sosok Revan. Tidak henti-hentinya ia ra
Read more
BAB 9 : Tergerak
Revan hanya diam dan tidak mengatakan apapun, walau hanya sekedar bergumam. Ia merasa tidak nyaman dengan sikap Yesha yang tiba-tiba perhatian kepadanya. Selama ini, jangankan para pelayan, ayahnya sendiri tidak pernah menanyakan apapun yang telah ia dan Raka lakukan. Meski begitu ia dan Raka tidak pernah menuntut lebih. Yang ia tahu adalah bahwa ayahnya sangat menyayangi mereka. Itu saja sudah lebih dari cukup. “Bunda tahu Revan tidak akan memulai perkelahian lebih dulu.” Yesha melanjutkan ucapannya karena Revan yang tidak kunjung membuka suara. Ia kembali memeluk, tangannya tidak pernah berhenti mengelus kepala Revan. “Bunda yakin Revan bukanlah anak nakal seperti yang ibu guru katakan. Revan adalah anak bunda yang paling baik.” “Tentu saja!” sahut Revan dengan suara serak. “Danu yang lebih dulu menyebutku anak pembawa sial dan tidak memiliki ibu. Dia memukulku lebih dulu karena aku mengabaikan dia saat dia menyebutku anak sial dan tidak memiliki ibu, jadi aku balas memukul dan men
Read more
BAB 10 : Menahan Emosi
Dadanya sakit, tetapi sebisa mungkin Yesha tidak menunjukkan emosi apapun pada raut wajahnya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tubuhnya bergetar karena menahan emosi. Walau ia tidak sudi untuk berbicara dan mendengar suara laki-laki itu, tetapi saat ini ia tidak memiliki pilihan lain selain meladeni pria di hadapannya. Bagaimanapun saat ini ia bukan berada di tubuhnya sendiri, melainkan di tubuh orang lain. “Ya, kebetulan sekali,” ucapnya dengan senyum kecil menghiasi wajahnya, tetapi di dalam hati merutuki kesialannya hari ini karena bertemu dengan Arian. Ya, pria di hadapannya ini adalah Arian Rahandika, kekasihnya di kehidupan sebelumnya. Pria berengsek yang telah mengkhianatinya. “Kak Yesha, bisakah kita mengobrol sebentar?” ajak Arian penuh harap. “Maaf, Arian, aku tidak bisa.” Yesha menolak cepat. “Hanya sebentar saja, Kak.” “Maaf, Arian, tetapi sebentar lagi Raka pulang sekolah dan aku harus menjemput Raka.” “Kak, tolong bantu aku berbaikan dengan Vania. Sudah empat har
Read more
DMCA.com Protection Status