Skandal Panas: Pernikahan Palsu Bersama Direktur

Skandal Panas: Pernikahan Palsu Bersama Direktur

last updateLast Updated : 2025-05-25
By:  ZiajungOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
8views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Mendapati dirinya hamil ketika berada di puncak karier sebagai aktris adalah hal yang tidak pernah Irene bayangkan sebelumnya. Tentu saja ia panik dan takut, tetapi di satu sisi hatinya merasakan kehangatan yang asing. Apakah itu artinya dia bisa memulai keluarga yang utuh? Pikirnya sebelum skandal kehamilan di luar nikahnya ini tersebar di publik secara tiba-tiba. Terlebih, pria yang dikabarkan menjadi pasangannya bukanlah ayah kandung janin ini. Irene mencoba untuk menghentikan semuanya, tetapi asumsi netizen malah semakin liar. Jadi... inilah satu-satunya langkah terakhir yang harus Irene tempuh. Menghentikan skandal dengan skandal baru.

View More

Chapter 1

BAB 1

Positif.

Tangan Irene bergetar melihat satu garis yang muncul samar di sebelah garis lainnya. Ia menghela napas panjang, lalu menjatuhkan benda itu ke lantai—membuatnya ikut bergabung dengan 3 benda serupa lainnya di sana. Irene mengusap wajahnya dengan kedua tangan, seharusnya ia sudah menduga ini akan terjadi.

Hari itu, Irene memang merasa seperti bukan dirinya. Ya, dirinya yang penuh perhitungan, perhatian cermat, dan agak keras. Malam itu, Irene terbuai oleh bujuk rayu kekasihnya untuk menyerahkan pengalaman pertamanya. Ditambah dengan pengaruh alkohol, lengkap sudah kebodohan Irene.

Irene menurunkan tangannya dan melihat kembali empat testpack yang berserakan di lantai. Ketika merasa tubuhnya ada yang aneh, hal pertama yang ia lakukan adalah memeriksa jadwal menstruasinya. Benar saja, itu sudah telat sembilan hari. Dengan implusif, Irene pun segera pergi ke apotek yang berada di depan apartemennya, dan membeli lima buah testpack sekaligus.

Kali ini, tatapan Irene berpindah pada satu testpack yang belum terbuka. Sepertinya, percuma saja dia menggunakan yang terakhir, hasilnya pasti sama saja. Jalan selanjutnya adalah membicarakan hal ini dengan sang kekasih.

Irene menatap perutnya yang masih belum ada perbedaan. Di dalam sini... ada makhluk kecil yang mulai tumbuh. Entahlah... Irene tidak memahami apa yang dirasakannya. Sedih? Marah? Atau malah... bahagia?

Aku... gak sendiri lagi di tubuh ini....

Dirinya yang sudah lama memendam kesendirian, akhirnya bisa memiliki keluarga. Memang, ini bukan awal yang mulus, tetapi... mereka pasti bisa menjadi keluarga kecil yang normal, kan? Tidak seperti keluarganya yang tidak pernah utuh itu. Irene tidak pernah tahu siapa ibu kandungnya, dan ayahnya... meninggal ketika dia berusia enam tahun. Bibinya pun tak pernah memberikan kasih sayang sesungguhnya, hanya selalu memarahi dan memukul Irene.

“Mas Keenan adalah pria yang baik... dia pasti terima anak ini, kan?” Irene bergumam sambil masih mengusap perutnya.

Ting!

Satu pesan masuk.

Mas Keenan: [Irene, aku mau ngomong sesuatu]

Mas Keenan: [Temui aku di kafe Hotel Candrika, jam 10 besok]

Senyum Irene terbit. Telepatinya dengan Keenan ternyata begitu kuat. Pria itu pasti sangat merindukannya dan ingin segera menemuinya.

“Tapi... Mas Keenan mau ngomong sesuatu?” Irene membaca lagi sebaris kata itu.

Jangan-jangan....

Lamaran?

***

Irene menghentikan mobilnya di parkir basemen Hotel Candrika. Ia sudah meminta izin kepada manajernya untuk mengosongkan jadwal pagi ini, sehingga bisa bertemu dengan Keenan lebih santai. Lagi pula, Irene tidak mau menyita waktu Keenan terlalu lama. Pria itu adalah direktur kreatif di G Magazine—sebuah majalah fesyen online dan cetak terkenal. Satu detik waktu luangnya pasti sama berharganya dengan ribuan views konten yang harus dikejarnya.

Irene memastikan penampilannya sekali lagi melalui cermin di tengah mobil. Ia tidak mau terlihat mencolok, jadi hanya memakai celana jeans, kaus biru muda, yang dipadukan dengan sweater putih. Ia juga memakai kacamata minus berbingkai hitam juga topi baseball untuk penyamaran tambahan. Berterimakasihlah atas suksesnya drama terakhir yang dia bintangi, sehingga hampir tak ada orang di negeri ini yang tak mengenali dirinya.

Seingat Irene, kafe Hotel Chandrika berada di lantai dua. Jadi, dari basemen, Irene menaiki lift dan langsung memencet angka 2. Beruntungnya lift itu sedang sepi, jadi Irene tidak perlu merasa was-was. Turun dari lift, wanita itu melangkah menuju resepsionis dan menyebutkan nama Keenan. Ia pun dipandu ke sebuah meja yang berada agak pojok.

Sebenarnya, Irene tidak keberatan dengan hubungan yang disembunyikan begini. Walaupun berkali-kali ia meyakinkan Keenan kalau dirinya bisa menahan semua komentar buruk, tapi pria itu tetap tidak mau mempublikasikan hubungan mereka. Mungkin dengan kehadiran janin ini, pada akhirnya Keenan akan luluh. Bagaimanapun, Irene tidak mau pernikahannya terjadi secara rahasia.

Sembari menunggu, Irene sudah memesan secangkir Americano hangat. Ia sempat membaca semalam kalau ibu hamil masih boleh meminum kopi, hanya saja jangan terlalu sering. Ya... sepertinya ini adalah waktu yang tepat untuk mengurangi adiksinya terhadap minuman pahit itu.

Irene sudah mengirimkan pesan kalau dirinya sudah tiba sejak lima menit yang lalu, tapi tidak ada balasan dari Keenan. Mungkin pria itu masih menyetir. Ia pun kembali menunggu dengan sabar. Ini bukan kali pertamanya dia menunggu Keenan, meskipun jadwalnya tidak kalah sibuk. Pernah sekali Irene menunggu sampai satu jam karena pria itu masih rapat.

“Irene.”

Panggilan itu membuat Irene mengangkat pandangannya dari ponsel. Senyum di balik topi itu langsung melebar begitu mengetahui siapa pemilik suara itu. Namun hanya beberapa detik, sampai matanya menatap sosok lain yang berdiri di samping Keenan.

Perlahan, Irene berdiri dari kursi. Matanya masih menatap Keenan dan wanita itu bergantian. Wanita itu terlalu muda untuk dikatakan ibunya Keenan, dan terlalu dewasa kalau disebut sebagai adiknya. Penampilannya terlihat elegan dengan dress berwarna krem dengan bros berlabel C. Tangannya memegang tas kulit hitam yang Irene tahu persis berapa harganya. Intinya, wanita ini dilapisi barang mewah dari atas sampai bawah.

“Dia... siapa, Mas?” tanya Irene pelan, penuh kebingungan.

“Mari kita duduk dulu,” Keenan menjawab dengan cepat, bahkan Iren bisa merasakan kepanikannya.

Hal yang lebih mencengangkan pun terjadi. Keenan menarik kursi untuk wanita itu, sebelum dirinya juga duduk. Irene kehabisan kata. Aroma kopi yang kuat di depannya pun seakan menghilang begitu saja.

“Mas, apa maksudnya?” tanya Irene langsung. Pikirnya, tidak ada waktu untuk berbasa-basi sementara di depan matanya sudah terjadi sesuatu.

“Irene, jadi begini—“

“Sudah berapa lama kamu berhubungan sama Keenan?” sebelum Keenan menyelesaikan ucapannya, wanita itu menyambar lebih dulu.

Pandangan Irene pun teralihkan. “Kenapa saya harus menjawab pertanyaan Anda?”

Satu sudut bibir wanita itu terangkat. “Oh, maaf, saya lupa memperkenalkan diri.” Dia pun merogoh tas mahalnya itu, lalu menggeser satu kartu nama ke hadapan Irene. “Perkenalkan, saya Ayudira Teresa Greg, desainer....”

Irene membaca nama di kartu itu tanpa mengangkatnya. Tertulis di sana kalau Ayudira adalah seorang kepala desainer untuk brand Giselle—brand yang terkenal dengan gaun-gaun dan tuxedo mewahnya. “Greg” merupakan nama keluarga yang tak biasa dan tentu saja ia mengenal betul siapa mereka. Keluarga itu hampir menguasai bidang fesyen di negara ini, termasuk G Magazine tempat Keenan bekerja.

Namun... apa hubungan semua ini? Apakah Keenan melakukan kesalahan dan salah satu keluarga Greg ini sedang mengadu padanya?

“Oh, mungkin kamu juga belum paham, ya? Maaf, saya kira kamu orang pintar,” suara Ayudira yang agak mengejek itu membuat alis Irene berkerut. Namun sebelum sempat membalas, wanita itu kembali berucap, “Saya putri bungsu Brandon Greg, pemilik G Magazine, dan juga istri dari Keenan Djatmiko.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status