Take this Witch CEO Lady (Indonesia)

Take this Witch CEO Lady (Indonesia)

Oleh:  Nameless Witch  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat
30Bab
3.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Semenjak insiden itu, Anna mulai berubah. Senyum tulus di wajahnya sudah lama menghilang, digantikan oleh senyum profesional yang ia pasang ketika menjalankan tugasnya sebagai CEO. Wanita bernama Anna Gracias itu sekarang dikenal berwatak dingin dan keras. Tidak ada yang mengetahui seberapa rapuh hatinya. Tapi semua itu mulai berubah ketika seorang pria bernama Xavie Asfáleia memasuki hidupnya. Anna tak mengetahui bahwa pria itu bukanlah seorang manusia. Xavie adalah setengah incubus, putra penyihir agung dalam Legenda Arthurian. Takdir membimbingnya untuk bertemu dengan Anna lalu bersama-sama mereka mengungkap sebuah konspirasi mengerikan tengah berlangsung dibawah kaki mereka. Dapatkah mereka berdua mempertahankan pernikahan mereka di atas banyaknya mayat?

Lihat lebih banyak
Take this Witch CEO Lady (Indonesia) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
D'sparage Je
jangan lupa crazy up, thor, biar cepet rame. ceritanya oke nih, salam dari calon penakluk seribu negeri siluman dalam cerita The Destinable Of Light
2022-06-30 19:13:36
0
user avatar
Kikiw
pelan-pelan kenalan Anna-Xavie, lama2 ngerasa nyaman juga. ditunggu kelanjutannya author!
2022-06-16 02:47:44
0
30 Bab
Bab 1
Jika kamu secara tidak sengaja melihat orang bisa mengeluarkan api, terbang di langit, melakukan telekinesis, atau memiliki kekuatan supranatural lainnya layaknya tokoh-tokoh fiktif pada film atau pun novel, Kamu sebaiknya menjaga rapat-rapat mulut yang kamu miliki. Jangan pernah memberi tahu orang lain atau orang itu akan berada dalam situasi yang sama dengan dirimu. Lebih baik lagi bila kamu melupakannya dan menganggapnya hanyalah mimpi belaka. Atau kalau tidak, jika kamu sangat penasaran sampai-sampai berusaha menyelidiki dunia kami. Maka kamu akan tamat. Berdoalah agar kami tidak mengetahui perkara dirimu, karena jika kamu mengetahuinya, kami akan menghapus ingatanmu atau bisa langsung membunuhmu maupun orang-orang di sekitarmu. Tidak ada satu pun manusia di bumi ini yang akan mengingatmu kecuali kami, namun kami akan segera melupakan dirimu karena bagi kami, dirimu tidak berharga sama sekali untuk masuk ke dalam ingatan kami. (Sebuah peringatan dari seor
Baca selengkapnya
Bab 2
"Anna, apa kamu serius?"  Andre Blanchet membuka mulut, membuat suasana semakin tegang. Matanya menatap tajam pada sosok Anna, bibirnya tersenyum tipis.  Meskipun Anna tampak tenang saat menatap Andre Blanchet. Sebenarnya, saat ini ia dapat merasakan bulu kuduknya meremang. Hal itu terjadi secara tiba-tiba, bersamaan pada saat Andre mengucapkan kalimat itu dan menatapnya dirinya tajam. "Tuan Andre, anda seharusnya mengerti bahwa saya tidak menghendaki pertunangan ini," jelas Anna serius serta hati-hati. "Dan kamu seharusnya mengerti bahwa sebelumnya aku tidak mengerti tentang ini." Andre mendengus. "Sekarang, wajahku harus di taruh ke mana? Jika kedua kakakku sampai tahu, mereka pasti tidak akan pernah berhenti menertawai diriku."  Anna sedikit mengerutkan kening. "Saya akan menyelesaikan masalah ini menggunakan nama saya."  "Kenapa kamu begitu keras kepala? Kamu pasti mengetahui keuntungan yang akan di dapat Gracia
Baca selengkapnya
Bab 3
"Ann, apa kamu tahu mengapa kamu lahir di hari spesial ini?" tanya seorang perempuan dengan lembut, wajahnya tampak ditutupi awan tebal."Karena aku suka coklat!" jawab Anna kecil yang baru berusia lima tahun. "Bukan." Perempuan itu tertawa pelan. "Karena kamu lahir untuk dicintai." "Dicintai?" tanya Anna kecil polos. "Jika dimasa depan nanti kamu merasakan pahitnya dunia, sampai-sampai kamu merasa setiap bagian dari dirimu hancur. Ingatlah, pasti ada seseorang yang akan datang melindungimu. Inilah sumpah kakakmu."***"Siapa pria yang bisa kunikahi?"Pikiran Anna pertama kali tertuju pada pria-pria yang memberinya coklat pada hari romantis ini. Apakah Anna harus menikah dengan seorang Andre Blanchet? Dibanding dengan pria lainnya, Anna memang cukup mengenal sosok Andre Blanchet dengan baik. Namun Anna segera mengenyahkan pikiran itu dari dalam kepalanya. Tidak peduli sebaik dan seramah apa perlakuan seo
Baca selengkapnya
Bab 4
Suara desahan yang begitu menggoda keluar dari mulut seorang Anna. Di tengah jalan, di bawah sinar redup lampu jalan, Anna duduk dengan posisi kedua kakinya menekuk. Di bawah efek obat-obatan itu, tubuh Anna terasa layaknya terbakar, membuat pikirannya menjadi gila hingga menyebabkan dirinya berpikir yang tidak-tidak. Kulit putih pada sekujur tubuhnya sudah sepenuhnya memerah, napasnya juga kian tidak beraturan. Kini ia sudah melupakan semua tentang dirinya maupun semua masalah yang mengganggu dirinya. Bahkan, dia sudah melupakan para pria berengsek yang telah membuat dirinya menjadi seperti ini. Sekarang, yang terpenting baginya hanyalah memenuhi nafsu yang sudah tidak dapat ia tahan. Ia sudah tidak peduli saat ini sedang berada di tengah jalan. Tangan kanannya kini sudah terangkat guna meremas buah dadanya sedangkan tangan kirinya sudah menyelip masuk ke dalam celana dan mengelus sesuatu diantara kedua pahanya. Tidak terasa air matanya perlahan jatuh memb
Baca selengkapnya
Bab 5
Sinar mentari kekuningan merambat masuk melalui atap-atap kecil berwarna putih kekuningan. Di sekitarnya, atap-atap yang terbuat dari bahan logam telah berkarat hingga memiliki lubang-lubang kecil sebagai celah bagi titik-titik cahaya mentari untuk masuk.Suasana remang dan sekumpulan titik-titik cahaya yang menyinari kedua insan yang masih terlelap itu tidak sedikitpun menggagu mereka. Tanpa terasa sang surya telah berada di puncak tertingginya. Ruangan dalam kamar itu kecil. Dinding bercat putih telah luntur termakan waktu. Xavie segera membuka mata siang itu dengan mata penuh kabut, digosok-gosoknya kedua matanya kemudian membangunkan setengah badan telanjangnya yang terlihat jelas otot-otot perut sixpack-nya, dada bidang, dan bahu lebar. Tampak sangat atletis. Selimut tipis berwarna coklat menutupi bagian bawah tubuhnya yang juga telanjang. Ketika tangan kirinya bergerak menyentuh alas guna menyeimbangkan posisi tubuhnya, terdengar juga terasa ku
Baca selengkapnya
Bab 6
Namun hal itu tidak berlangsung lama sebab Anna segera mendorong tubuh Xavie kemudian mundur selangkah. Xavie tampaknya tidak terganggu dengan hal itu. Ketika Xavie masih terfokus memandang mata abu-abu milik wanita di hadapannya, Anna tanpa pikir panjang langsung menampar pipi Xavie dengan sekuat tenaga.  Plak!  Suara tamparan itu berdengung di telinga mereka berdua. "Wow, tamparan yang bagus." Xavie mengabaikan komentar Anaemia yang ada di dalam kepalanya, saat ini ia masih memerhatikan mata milik wanita di hadapannya. Bahkan tamparan keras itu, yang membuat telinganya sampai berdengung kelihatannya tidak Xavie pedulikan. Melihat mata abu-abu itu membuat Xavie merasakan sesuatu yang aneh, tidak diketahui. Akibatnya, Xavie akhirnya mengingat memori yang sangat ingin ia lupakan. Dalam ingatannya, langit berwarna hitam dan merah. Xavie berdiri di padang bunga berwarna warni memandang seorang wanita, wanita yang memiliki warna mata yang sama d
Baca selengkapnya
Bab 7
Di suatu daerah yang di padati perumahan padat, saling berdempetan. Sebuah bangunan tua setinggi lima lantai berdiri di tengah-tengahnya. Dari lantai atas bangunan itu, hamparan atap rumah terlihat seperti laut, tidak terukur. Angin menerpa tubuh Anna, mengakibatkan rambut hitamnya melambai-lambai tidak karuan. Di lantai paling atas dari bangunan tua itu, Anna berdiri tegak di tepinya sembari menundukkan kepala. Tatapannya kosong saat melihat jalanan di bawah. Dalam pikirannya, Anna bertanya-tanya, apakah ia akan mati jika melompat dari ketinggian ini? Memikirkan itu menyebabkan Anna tersenyum tipis, sebuah senyum yang ia buat-buat untuk menguatkan dirinya. "Seharusnya aku melakukan ini dari dulu," ucap Anna dalam hati lalu dengan perlahan melangkahkan kakinya ke depan, ke sebuah angin. Setiap melidetik yang berlalu, debaran jantung Anna semakin meningkat. Anna tidak dapat menyangkal bahwa seluruh tubuhnya sekarang gemetaran. Tetap
Baca selengkapnya
Bab 8
Hari ini seharusnya menjadi hari senin yang terik di Kota Carson negara bagian Nevada karena matahari bersinar sepanjang siang, tetapi kemudian gerimis turun di sore hari dan hingga sekarang masih belum berhenti. Jam di pergelangan tangan kirinya menunjukkan pukul delapan malam. Havard Heiberg tampak fokus berlari melewati beberapa lorong kecil tetapi getaran dari ponsel yang ada di sakunya mengakibatkan Havard berhenti lalu mengambil ponsel dan menerima panggilan yang masuk ke ponselnya. "Dilitiriódis petaloúda skarfaloméni se éna maraméno louloúdi, " ucap Havard datar, uap hangat mengepul keluar dari mulutnya."Dilitiriódis petaloúda skarfaloméni se éna maraméno louloúdi," balas orang di balik telepon, suaranya terdengar seperti suara perempuan. "Ada apa?" tanya Havard tanpa basa-basi. Dari dalam teleponnya, Havard dapat mendengar suara seorang wanita y
Baca selengkapnya
Bab 9
Dalam pandangannya yang berkabut, samar-samar Xavie dapat melihat keadaan lingkungannya yang kacau. Rumah, toko, gedung, bahkan bangunan pencakar langit, semuanya roboh dan tenggelam ke dalam tanah. Akibatnya, kematian terjadi di seluruh penjuru kota.  Di sekitarnya, Xavie melihat banyak mayat manusia yang mati dengan sangat mengenaskan. Rata-rata tertimbun bangunan yang hancur, tetapi dalam kondisi yang berbeda-beda. Ada beberapa yang anggota tubuhnya tercerai berai, ada yang kepalanya pecah, ada yang isi perutnya tumpah, dan banyak lagi yang mati dengan mengerikan seperti itu. Hanya sedikit orang yang mati dalam kondisi utuh. Beberapa masih hidup namun dalam kondisi kritis, artinya sebentar lagi mereka juga akan mati.  Seorang anak perempuan berumur delapan tahun, satu-satunya manusia yang Xavie lihat masih hidup dan sadar sekarang sedang menangis. Sekujur tubuhnya di peduhi memar dan luka-luka berdarah, terlebih kedua kakinya yang hancur. Sambil menyerer
Baca selengkapnya
Bab 10
Pintu terbuka, seorang berjas rapi memasuki ruangan. Orang itu adalah Andre Blanchet. Kurang dari lima belas menit lagi rapat akan segera di laksanakan, tetapi pria merepotkan yang sangat tak ingin Anna temui kini masuk ke ruangannya.  Seperti biasa, Andre terlihat tampan dengan gaya fashion formal yang terlihat elegan. berbeda dengan Anna yang memakai kemeja putih polos, Wajahnya yang selalu tanpa emosi menggunakan make up tipis sedangkan rambutnya diikat cepol, sangat fresh dan sederhana.  "Maaf atas kedatanganku yang tiba-tiba, apakah aku mengganggumu?" Andre berjalan mendekati Anna lalu duduk di kursi depan mejanya, berhadapan dengan Anna.  "Tentu tidak Tuan Andre," jawab Anna sambil tersenyum, seperti saat bertemu klien-klien penting. Mendengar itu, ujung bibir Andre terangkat.  "Apakah Tuan memiliki kepentingan dengan saya," tanya Anna sebagai formalitas. Anna tahu, tentu saja ada! baru dua hari yang lalu Andre melamarnya unt
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status