Possessive crazy mafia

Possessive crazy mafia

last updateLast Updated : 2025-05-25
By:  MegumisoraUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
11Chapters
18views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Yuta tidak menyangka akan bertemu dengan mantan kekasihnya setelah beberapa tahun tidak berjumpa. Ia kini bukan lagi pria ramah dan hangat seperti yang dulu dikenalnya. Sekarang, pria itu telah menjadi sosok yang dingin dan posesif. Kesalahpahaman yang terjadi di masa lalu membuat hubungan mereka tak seindah dahulu. Namun, Yuta tahu bahwa ia harus menjauh dari pria yang sampai saat ini masih tinggal di hatinya. Sayangnya, takdir tak sejalan dengan keinginannya. Hidup yang telah ia rencanakan runtuh seketika saat mereka bertemu kembali di tengah misi yang sedang dijalankannya. Berbeda dengan Yuta yang berusaha menjauh, Gio merasa sangat bahagia bisa kembali bertemu dengan pujaan hatinya setelah sekian lama mencari keberadaan wanita itu. Rasanya, ia tidak akan membiarkannya pergi lagi. Ia pastikan wanita itu akan tetap berada di dunianya. Kepergian sang kekasih dan keluarganya dulu telah membuatnya terpuruk. Hal itu pula yang mendorongnya kembali masuk ke dunia gelap yang telah ia tinggalkan. Padahal, pertemuannya dengan Yuta dulunya menjadi alasan ia keluar dari dunia itu. Kini, ia merasa tidak memiliki alasan lagi untuk menjauh. Hanya dengan cara itu ia bisa menjerat wanita itu kembali ke dalam dunianya. “Tidak ada lagi alasan untuk kembali. Kita sudah memiliki dunia masing-masing. Aku bukan wanita yang dulu kamu kenal. Wanita itu telah pergi bersama kebahagiaan yang turut terenggut.” ucap yuta. “Aku tak peduli dengan semua kata-katamu itu. Aku hanya ingin kamu kembali menjadi milikku, meskipun harus dengan cara kasar.” ucap Gio

View More

Chapter 1

Chapter 1: Misi pelindungan

Toko bunga kecil di sudut Via delle Magnolie itu selalu sibuk saat jam makan siang. Aroma segar dari mawar, lili, dan baby’s breath membaur di udara, menarik pejalan kaki dan pegawai kantor yang butuh secercah keindahan di tengah rutinitas. Namun, bukan hanya bunga yang membuat toko itu begitu ramai. Desas-desus yang beredar sejak lama menyebut sang penjaga toko adalah wanita cantik yang misterius—sosok yang membuat pria-pria mampir hanya untuk membeli sebatang mawar, atau mencari alasan agar bisa berlama-lama di toko itu.

Yuta.

Begitulah nama yang mereka bisikkan. Wanita bermata tajam dan dingin, rambut hitam legam digulung rapi, dan senyum yang nyaris tak pernah terlihat.

“Hey, tersenyumlah sedikit,” ucap Geisha, sahabat sekaligus rekan kerjanya, yang sedang mengikat celemek di pinggangnya. Rambut cokelat muda Geisha diikat tinggi, dan wajahnya polos tanpa riasan.

“Aku tidak menjual senyuman di toko ini. Jadi, tidak ada kewajiban bagi mereka untuk mendapatkannya,” jawab Yuta datar, tangannya tak berhenti merangkai bunga.

Gerakannya cepat dan terampil. Jarang sekali matanya terangkat menanggapi pelanggan. Dunia Yuta adalah bunga-bunga di hadapannya—dan diam.

“Satu rangkaian mawar. Silakan, Tuan. Totalnya tiga belas dolar,” katanya tenang kepada seorang pria yang justru mematung, lebih tertarik mengagumi wajahnya ketimbang membayar.

“Tuan, kami tidak sedang memberikan rangkaian bunga secara cuma-cuma. Segera bayar atau silakan keluar,” lanjutnya, tetap tanpa emosi.

Pria itu tersadar, tersenyum gugup. “Anda selalu tampak cantik dan menarik, Nona Yuta.”

“Terima kasih. Tapi saya tidak dibayar untuk menerima pujian Anda. Jadi, silakan pergi,” ujarnya, nadanya dingin namun tajam. Geisha hanya bisa mengelus dada.

“Yuta! Kamu berulah lagi,” tegur Geisha, menatap kesal.

“Come on, Geisha. Toko ini menjual bunga, bukan makan siang romantis. Mereka terlalu sering datang hanya untuk mengajak kita keluar. Menjijikkan, bukan?” Yuta menggerutu, pandangannya masih tertuju ke pintu toko yang baru saja tertutup.

“Ya, ya, ya... aku bosan mendengar keluhanmu,” sahut Geisha. Ia melangkah ke depan, menggantungkan papan Tutup Sementara. Waktu istirahat mereka sudah lewat, dan pelanggan yang datang hari ini cukup royal membeli buket mahal.

“Malam ini aku ada tugas. Kamu bisa pulang sendiri, kan?” tanya Yuta.

Geisha mengangguk pelan. “Kamu tak ingin berhenti dari pekerjaan berbahaya itu?”

Yuta memandangi bunga di hadapannya, matanya kosong. “Entahlah. Aku belum bisa.”

“Apa yang kamu kejar? Kebenaran? Mereka tidak akan senang melihatmu hidup seperti ini.”

“Lalu aku harus hidup seperti apa? Aku bahkan tak tahu cara menikmati hidup lagi,” balas Yuta lirih. Bayangan kematian saudara kembarnya masih melekat kuat di benaknya.

“Yuta, kamu bisa—”

“Bisa apa? Hidup seperti orang normal? Aku tak bisa, Geisha. Hari saat aku melihat keluargaku dihancurkan tanpa alasan... itu sudah cukup membuatku masuk ke dunia itu.”

“Yuta…”

“Sudahlah. Aku hanya perlu menyelesaikan semua ini, lalu aku bisa ikut mereka.” Yuta menatap Geisha sesaat. “Maaf, aku pulang lebih awal. Gajiku kamu potong saja.”

“Toko bunga ini milikmu, bodoh!” seru Geisha, namun Yuta sudah melangkah pergi.


Geisha teringat hari ketika ia pertama kali bertemu Yuta. Wanita itu hendak bunuh diri. Butuh waktu sebulan penuh untuk menariknya keluar dari jurang gelap. Tapi setelah itu, Yuta menghilang selama setahun. Saat kembali, ada luka menganga di perutnya, dan tatapannya tak lagi sama.

Kini Geisha tahu—Yuta adalah agen rahasia. Seorang pemburu dalam bayang-bayang, berusaha mengungkap siapa yang menghancurkan keluarganya. Tapi tak ada yang bisa menghentikan Yuta. Bahkan rasa peduli dari satu-satunya sahabat yang ia miliki.


Malam itu, Yuta menerima pesan di ponselnya. Sebuah tugas.

Transaksi gelap. Hanya tugas pengawasan. Tapi di balik semua itu, ia tahu akan ada informasi penting mengenai orang yang membunuh keluarganya.

“Hey, kamu yakin ingin mengambil pekerjaan ini?” tanya seorang pria yang baru saja masuk ke apartemennya.

“Tentu saja. Bayarannya menarik.”

“Bukan bayaran yang kamu kejar, tapi informasi dari pertemuan mafia itu, kan?” tanya pria berambut abu-abu dengan potongan rapi.

“Aku hanya perlu mengawasi. Jika ada yang mengganggu, aku bunuh. Sederhana.”

“Aku merasa misi ini tak akan semulus itu. Batalkan saja. Kamu sudah tahu siapa pelakunya.”

“Jangan khawatir, Wil. Aku bisa menyelesaikannya. Kamu tahu aku tak pernah gagal.”

“Tapi kali ini... aku tidak yakin,” gumam Wil, menatap punggung Yuta yang pergi tanpa menoleh.

Yuta mengendarai motor besarnya melintasi jalanan kota Roma yang basah selepas hujan. Senjata tersembunyi di balik jaket kulitnya. Tujuannya: bangunan tua di pinggir kota—tempat ideal untuk bisnis kotor.

Ia tiba, mengambil posisi, dan menunggu.

Dari balik pengintai, Yuta melihat seorang pria tampan masuk, diikuti seorang lainnya. Mereka bertemu kelompok bersenjata membawa peti besar.

Namun, bukan senjata itu yang membuat napas Yuta tercekat.

“Giovandro Chris Thomson…” gumamnya. Jantungnya berdegup tak karuan.

Seseorang dari dalam menarik pelatuk.

Dor.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
11 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status