The Perfect Stranger

The Perfect Stranger

By:  tiareyss  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
26 ratings
21Chapters
2.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kecelakaan misterius yang menimpa kedua orang tuanya membuat Rayana harus terjun ke dalam dunia kejahatan yang sesungguhnya tidak ia inginkan. Pertemuan singkat mempertemukannya dengan Arkana Bimantara yang juga pebisnis muda dalam dunia gelap. Mereka kemudian bekerja sama untuk menemukan siapa dalang dibalik kecelakaan yang merenggut nyawa orang tua Rayana. Semakin hari perasaan cinta pun tumbuh diantara mereka berdua, tetapi bersamaan dari itu cobaan terus menerus datang membuat mereka harus menghadai peluru dan juga benda tajam yang mengancam nyawa keduanya. Mampukah keduanya bertahan hingga akhir? "Karena hidup bukan hanya tentang siang yang cerah tetapi juga akan melewati malam yang sangat gelap."

View More
The Perfect Stranger Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Syafridawati
Kisahnya unik dan sangat menyentuh hati ditunggu bab selanjutnya
2021-09-27 07:22:54
0
user avatar
BabyElle
Waaah, bagusss Kakk ...... nanti kumampir lagii yaa
2021-09-24 17:10:24
0
user avatar
Nafi Thook
Rayana, kamu the best
2021-09-24 15:13:12
0
user avatar
Nafi Thook
Lanjutkan kak, cerita yang menarik.
2021-09-24 15:12:09
0
user avatar
Andrea Lee
astaga rayana. aku pun merasakan kepanikanmu tadi. jadi itu kecelakaan atau disengaja? kenapa?
2021-09-24 12:52:52
0
user avatar
Siti Auliya
ceritanya menarik, aku suka, lanjutkan
2021-09-23 23:35:49
0
user avatar
Ayunina Sharlyn
bikin penasaran, ada tegang, ada seru, nano nano dah kak ......
2021-09-23 22:37:22
0
user avatar
Rohani Nuraeni
Cerita yang menarik kakak, bab-bab awalnya saja sudah menegangkan, like...
2021-09-23 20:15:34
0
user avatar
RahayuCha02
keren kak, lanjutkan terus...
2021-09-23 18:51:11
0
user avatar
Syafridawati
Cerita yang luar biasa
2021-09-22 10:53:03
0
user avatar
athena_vivian
i like your quotes, blurb-nya okeh, yg psti quote-nya ngena
2021-09-21 18:45:15
1
user avatar
Ratna Fa
wah baru baca ba 1 aja sudah bikin penasaran ....
2021-09-21 10:56:40
0
user avatar
Chynthia
Semangat terus kak...
2021-09-21 10:22:37
0
user avatar
Eluna
Keren. Ditunggu kelanjutannya.
2021-09-21 09:37:15
0
user avatar
fafa
semangat terus ya~
2021-09-21 09:26:24
0
  • 1
  • 2
21 Chapters
Prolog
- 14 Maret 2015 pukul 21.37 -Malam ini, bulan tak bersinar seperti biasanya. Bahkan tak ada satu pun bintang yang berhamburan di sana. Entah mengapa malam ini terasa begitu sunyi dan dingin. Rayana--Gadis berusia 18 tahun itu sedang menyeduh secangkir coklat panas kesukaannya untuk dinikmati bersama sandwich.Bibi yang biasa membuatkan makanan dan membersihkan rumah, mendadak harus pulang karena ia terserang flu sehingga Rayana harus menyiapkan makan malamnya sendiri. Telepon bunda ah... Pikir Rayana sambil mengunyah sandwichnya. Tut... Tut.... Tak menunggu lama, seseorang di seberang sana pun menjawab panggilannya. "Halo, bunda!!" Sambutnya. "Halo, sayang. Bunda lagi jalan pulang nih sama ayah, kamu sudah makan malam?" tanya wanita yang dipanggil bunda itu. "Ini lagi makan bunda. Bunda cepat pulang dong, aku sendirian nih." "Memangnya bibi kemana, sayang?""Ah, bibi. Tad
Read more
1
 Neraka. Itulah yang dapat menggambarkan ruangan gelap nan sempit ini. Ditambah lagi dengan kehadiran seseorang yang sejujurnya sangat cocok jika dijuluki malaikat maut. Langkah kaki yang terdengar dari arah pintu masuk, membuat sang wanita yang duduk di sana gemetar ketakutan. Saat pintu terbuka, cahaya lampu dari luar menyorot tajam ke arah wajah wanita tersebut. Terlihat wajahnya yang kotor karena debu dan air mata yang terus mengalir dari mata sipitnya. "To -- Tolong saya. Biarkan saya hidup, Tuan," ucap wanita itu sambil terbata-bata. Ia sudah merasa lemas lantaran tidak makan seharian dan berada di ruangan yang tidak memiliki ventilasi udara. Seolah olah, ingin membuatnya mati perlahan."Hahahaha .... " Tawa jahat itu melengking ke seluruh penjuru ruangan. Pria pemilik suara itu pun berjalan mendekati wanita yang duduk ketakutan di sana. Ia mengenakan pakaian yang serba hitam, serta topi dan masker. Bahkan ia mengenakan sarung tang
Read more
2
 -dua hari sebelum kejadian-Tampak dua orang laki-laki berada disebuah meja yang sama. Mereka sama-sama mengenakan jaket dan celana serba hitam, tetapi tetap terlihat santai. Entah apa yang dilakukan, tetapi salah satu dari mereka sedang berdiri dan memandang ke sekeliling restoran yang sepi itu. Seperti sedang mengawasi. "Thur, sini duduk. Gak usah kayak robot gitu deh," ucap rekannya, yang sedang menikmati secangkir teh lemon. "Ya, tapi VIP kita kayaknya udah dateng," jawab Arthur. Pria yang sedang duduk pun lantas memalingkan wajahnya ke arah pintu masuk. Melihat seseorang turun dari limosinnya didampingi beberapa bodyguard, ia pun langsung berdiri dan menyambut kedatangan orang tersebut. "Arkana?" tanya orang itu. "Ah, iya. Tapi panggil saja, Bima. Nama saya Arkana Bimantara," jawab pria yang bernama Bima itu sambil mengulurkan tangannya, dan langsung disambut baik. "Dan ini?" Meli
Read more
3
Gelap. Di mana ini?Mengapa aku tidak bisa melihat apa-apa? Tolong!!Tiba-tiba semua berubah menjadi terang benderang. Lalu muncul lah pemandangan yang sangat amat mengejutkan. Sebuah mobil sedan yang sudah hancur berantakan seperti telah mengalami kecelakaan. Sebagian badan mobil pun sudah mulai terbakar dan darah berceceran di mana-mana."Ayah? Bunda?!" panggil seorang gadis berumur 18 tahun yang mengenakan pakaian serba putih.Air matanya mulai mengalir membasahi pipinya. Ia tak kuasa menahan tangisnya yang sangat ingin pecah melihat kedua orangtuanya yang terjepit di dalam mobil itu.Rasanya ingin sekali ia menghampiri kedua orangtuanya, tetapi kakinya terasa begitu berat dan tidak dapat berjalan. Ia hanya bisa menonton peristiwa yang akan menjadi kenangan buruknya sambil menangis.
Read more
4
Bab 4Cat berwarna hitam juga ornamen ornamen vintage mendominasi ruangan yang pencahayaannya remang-remang ini. Di dalamnya, duduklah seorang pria yang sedang mengisap rokoknya sambil menghadap tembok. Memperhatikan lukisan yang baru saja ia beli.Setelah mengetuk pintu, satu pria lain masuk ke dalam ruangan. Ia adalah asisten sekaligus tangan kanan dari pria yang masih duduk itu."Info penting apa?" tanya pria yang sedang duduk itu dengan santai."Polisi udah mulai nyari nyari kita," balasnya.Pria itu pun tersenyum meremehkan. "Jadi, Wolf Eagle datang atas perintah polisi?""Nope. Awalnya gue juga mikir begitu, tapi ternyata ada yang lain ...." Ia seperti menggantungkan kata katanya."What's wrong?""Wolf Eagle datang, atas perintah Widhibrata."Pria itu langsung membalikan badannya. "Widhibrata?" Ia tertawa terbahak-ba
Read more
5
 Setelah Rayana keluar dari ruangan, Bima mempunyai kesempatan untuk bisa berbicara berdua dengan komandan Ares. "Komandan, boleh kita bicara sebentar?" tanya Bima. Ares melihat jam yang berada dipergelangan tangannya. "Ehm, ya. Silahkan, saya ada rapat satu jam lagi. Ah, dunia ini semakin menggila, makin banyak orang-orang yang menganggap nyawa manusia tidak berarti lagi." Ares menggerutu akibat laporan yang masuk hari ini tentang pembunuhan semalam. "Begini, berhubung sepertinya laporan pembunuhan itu sudah sampai ke pihak BIN mungkin kita bisa bekerja sama ...." Bima memulai pembicaraannya. "Saya pun sedang menangani kasus ini. Beberapa hari yang lalu direktur perusahaan Widhibrata melaporkan kasus penipuan yang dilakukan oleh anonim, ia meminta saya untuk mencari tahu tentang pelaku ini. Tepat saat saya menemukan petunjuk, saya datang ke lokasi petunjuk itu yang ternyata-- " Bima menghela nafasnya sebentar. "Terjadi pembunuhan
Read more
6
Malam ini adalah malam pertama Rayana berada di markas Wolf Eagle. Sebenarnya ia sangat sering tinggal jauh dari rumah karena pekerjaannya tetapi kali ini, ia seperti kurang nyaman dengan tempat tinggal barunya yang sangat asing. Ia merasa sendirian.Tok tok ....Seseorang mengetuk pintu kamar ditempati oleh Rayana. Ia pun langsung membukakan pintunya. Nara - ART yang bekerja di rumah ini."Nona Rayana, anda ditunggu untuk makan malam bersama oleh Tuan Bima," ucap Nara.Ia awalnya ingin menolak, tetapi sejak sampai di rumah ini ia belum berbicara lagi dengan Bima. Ia hanya berterimakasih dan langsung masuk ke dalam kamar. Bagaimanapun, saat ini Bima adalah partner kerja dan pemilik rumah ini. Ia tidak bisa seenaknya.Rayana mengangguk kemudian mengikuti Nara berjalan ke meja makan. Di sana sudah ada Bima dan pria yang membuatnya pingsan kemarin.
Read more
7
 01.24 tengah malam. Jalanan kota Los Angeles sudah terbilang cukup lengang walaupun masih ada beberapa kendaraan yang melintas. Di pinggir sepanjang trotoar terdapat beberapa pengemis jalanan yang sudah tertidur di sana. Para penghuni jalanan yang tidak memiliki keluarga dan tempat tinggal, mereka terpaksa tidur di atas dingin nya badan jalan dengan sealas koran. Tampak seorang pria berjalan santai sambil memperhatikan beberapa orang yang sudah terlelap di sana. Beberapa yang ia lalui adalah seorang laki-laki yang terlihat sudah tua. Sekitar satu meter ia berjalan, langkah kakinya terhenti dan ia mengeluarkan senyum senang dibalik masker hitamnya. Pria itu menghampiri seorang gadis malang yang tidur seorang diri dengan pakaian lusuh dan tanpa alas kaki. Ia lalu menyentuh lengan sang gadis dan membangunkannya dengan pelan. "Halo, Cantik?"Gadis itu pun terbangun dan langsung memposisikan tubuh nya menjadi duduk. "Ya, ada apa
Read more
8
 To : RayaGue udah di depan kantor lo, nih.Hari ini, Gio datang lebih awal karena ia sangat bersemangat untuk bertemu dengan teman se-perclub-annya yang super sibuk itu. Rayana hanya berlatih bela diri sebanyak 3x dalam sebulan karena sangat sibuk dengan pekerjaannya, itu membuat Gio kecewa karena ia menjadi sangat jarang bertemu Rayana.Setelah beberapa menit Gio menunggu, ia melihat Rayana yang berjalan menuju mobilnya lalu masuk dan duduk disebelahnya."Halo, miss rempong yang super sibuk....!!!" sambut Gio dengan penuh candaan. "Ray, kok lo gemukan sih? Biasanya orang stres itu kurus lo malah--"Belum sempat Gio melanjutkan omongannya ia sudah mendapat pelototan dari Rayana. "Malah apa?!" tanyanya dengan nada tinggi.Gio hanya cengengesan. "Malah makin cantik!!" Kini ia malah menggoda Rayana.Rayana menghela napasnya, tidak l
Read more
9
Setelah sampai di rumah Bima, Rayana langsung berjalan masuk dan mencari di mana Bima. Ia sempat kesulitan terlebih kerena belum terbiasa dengan rumah ini terlebih lagi, rumah ini sangat besar.Rayana kemudian bertanya pada salah satu anggotanya yang sedang berjaga dan berkata bahwa Bima sedang berada di meja makan. Ia pun langsung menghampiri.Bima menatap Rayana saat mereka melihat Rayana datang."Baru pulang?" tanya Bima yang dibalas anggukan dengan Rayana."Kita punya petunjuk," ucap Bima tanpa basa basi."Yang benar?" tanya Rayana, ia kemudian ikut duduk di sana. Ia kemudian menuangkan segelas air dan meminumnya.Bima mengangguk. Ia kemudian menjelaskan secara rinci tentang rencana yang akan mereka laksanakan nanti malam untuk mencari bukti."Masuk akal," gumam Rayana. Ia pun berkata di dalam hati bahwa dugaannya adalah benar. Korban itu
Read more
DMCA.com Protection Status