(Gagal) CERAI?

(Gagal) CERAI?

By:  vhiiilut  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
102 ratings
67Chapters
116.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Warning 21+Pernikahan Citra dan Bayu yang bermula dari perjodohan tanpa cinta awalnya berjalan mulus tanpa banyak masalah. Bayu memperlakukan Citra dengan sangat baik. Tak sulit bagi Citra untuk jatuh cinta.Namun, selang beberapa bulan setelah pernikahan, Bayu mulai bertingkah aneh. Bayu terlihat seperti menyembunyikan sesuatu dan hal itu membuat Citra curiga. Kecurigaan Citra semakin membesar saat ia tak sengaja membaca sederet pesan di ponsel Bayu dari kontak yang dinamai Leon.Citra menduga Bayu selingkuh dan ia pun tak mau tinggal diam. Tanpa sepengetahuan Bayu, Citra mulai menyelidiki dugaan-dugaan yang mengarah pada perselingkuhan suaminya.Akankah Citra berhasil mendapatkan bukti perselingkuhan suaminya?Mampukah Citra mempertahankan pernikahannya?

View More
(Gagal) CERAI? Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Onynaga
keren ceritanya thor. mas Bayu baik dan setia.
2022-03-24 15:09:46
1
user avatar
Lutvhi
Halo semuanya! terima kasih ya telah membaca cerita ini. jika menurut kalian cerita ini menginspirasi, silakan tinggalkan review ya. tinggalkan kritik saran yang membangun juga boleh hehehe
2021-11-11 01:37:15
3
user avatar
yenyen
yep harusnya pernikahan itu memang harus diperjuangkan ga memutuskan langsung cerai keyika ada masalah perselingkuhan. Love it
2021-09-19 06:03:43
3
user avatar
Dini Rahmah
aku mau jadi istrinya orang yang seperti bayu.. baik bangeet..
2021-09-03 18:07:11
2
user avatar
yenyen
berasa masuk di novelnya, bahasanya enak banget di bacanya
2021-08-16 12:06:48
1
user avatar
Lutvhi
hai semuanya, terima kasih ya sudah mau menbaca cerita ini. jangan lupa vote kalau sudah selesai membaca hehehe.
2021-07-28 21:43:18
1
user avatar
Mar☘️
🌟🌟🌟🌟🌟
2021-06-18 20:39:57
1
user avatar
Senada
Hay kk, sukses terus yah. Maaf mau numpang promo. siapa tau kk² disini berkenan untuk mampir juga kecerita aku. "Radit dan Tia" by Senada. Berharap banget atas kehadirannya. terimakasih 🥰🙏🥰🥰
2021-06-03 13:25:42
1
user avatar
Sutrawaty Rayen
ceritanya bagus
2021-05-24 07:42:14
1
user avatar
Maria Solsolay
belum pernah baca.namun tertarik pada judulnya.
2021-05-24 05:50:18
1
user avatar
duskofeye
bikin perasaan campur aduk, terima kasih banyak udah bikin cerita ini Thor<3
2021-05-22 16:37:27
1
user avatar
Taurus Di
bagusss kakakkk
2021-05-22 08:56:50
1
user avatar
Ri za
Bayu bikin geram 😠Next dan semangat terus kk ceritanya bagus bgt 🤗
2021-05-21 22:58:58
1
user avatar
Dayat_eMJe
Keren banget ceritanya kak ..
2021-05-21 22:06:15
1
user avatar
Luna Lupin
Ini udahan beneran? Kok garelaa gtuu 🥺
2021-05-20 16:44:20
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
67 Chapters
Semua
Terhitung sudah hampir empat bulan pernikahanku dengan Mas Bayu berjalan. Aku selalu berusaha untuk menjadi istri yang baik. Namun, selama beberapa minggu belakangan Mas Bayu tidak pulang ke rumah. Dia bilang urusan pekerjaan sedang rumit. Jadi, Mas Bayu harus tinggal di apartemen untuk menghemat waktu.Awalnya aku tidak masalah kalau Mas Bayu harus tinggal di apartemen karena urusan pekerjaan. Namun, apakah urusannya terlalu rumit sampai setiap hari dia tidak pulang ke rumah? Mas Bayu hanya pulang ketika weekend, selebihnya Mas Bayu tinggal di apartemen.Jujur aku kesepian selama ini. Aku memiliki suami, tetapi seperti tidak memiliki suami. Di rumah sendirian tanpa Mas Bayu. Terlebih lagi Mas Bayu tidak mengizinkanku untuk keluar rumah tanpa dirinya.Kami terjebak di dalam perjodohan orang tua kami. Ayah dan ibuku tewas enam bulan yang lalu akibat kecelakaan. Kemudian, Pak Santoso, yang sekarang menjadi mertuaku memberikan surat wasiat dari ayah. Surat it
Read more
Orang
Aku mengangkat selimut yang menutupi badan. Di sebelah, ada Mas Bayu yang masih terlelap dengan tangan memeluk leherku. Ternyata dia masih memelukku sampai pagi. Astaga, aku jadi senyum-senyum sendiri.Satu kecupan lembut kudaratkan di bibirnya sebelum bangkit. Andai setiap pagi aku dapat melihat wajahnya yang damai seperti ini, pasti tidak akan ada yang namanya si Citra yang kesepian. Selama ini setiap bangun hanya bisa melihat gorden yang tertutup. Hal yang membosankan.
Read more
Berhak
Mungkin hari ini akan menjadi hari paling tidak jelas bagiku. Kalau orang lain mengatakan hari terindah atau hari terburuk, aku tidak keduanya. Tidak indah-indah banget, tidak buruk-buruk juga.Memang, sih, Mas Bayu sudah bilang kalau mereka tinggal bersama di sebuah unit apartemen. Namun, entah kenapa, aku tetap saja merasakan ada hal aneh dari pria bernama Leon. Mungkin hanya firasat yang tidak harus dipikirkan, tetapi bagaimana cara aku melupakannya?Setelah perdebatan kecil di rumah, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke pusat perbelanjaan di daerah Blok M. Aku yang memilih barang untuk dibeli, sementara Mas Bayu dengan wajah tidak senangnya yang mendorong troli. Banyak banget barang yang aku beli; dua karung beras berukuran kecil, tiga botol minyak goreng, beberapa makanan siap saji, sabun cuci baju dan piring, beberapa kaleng minuman soda, dan banyak makan ringan.Sampai depan kasir, kami berdua bingung bagaimana caranya memasukkan belanjaan ke dalam mobil.
Read more
Merasakan
Pintu toilet terbuka, Mas Bayu langsung keluar. “Dek!” pekik Mas Bayu dari depan pintu toilet. Dia berlari ke arahku dengan wajah cemasnya.Aku tidak peduli. Kejadian hari ini masih membekas di benakku. Bayangkan saja, dia menyeretku dengan paksa, tidak peduli tatapan orang yang iba melihatku. Kemudian, dia juga membentakku seakan-akan dia paling benar, padahal sudah jelas dia berkilah. Aku mendengar suara perempuan tadi, tidak mungkin aku salah mendengarnya. Seharusnya aku tunggu sampai mereka berdua keluar, jadi aku bisa memergoki. Setelah itu, dia tidak berbicara kepadaku, tetapi langsung melenggang pergi ke lantai atas. Aku perhatikan dari bawah, dia masuk ke kamar. Kenapa dia? Sakit perut? Rasakan itu!Aku jadi penasaran dengannya. Segera aku susul dia ke kamar. Sesampainya, Mas Bayu sudah membuka kaus yang ia pakai dan hendak menggantinya dengan kemeja.“Setan apa yang ngerasukin kamu, sih? Ngapain malam-malam pakai kemeja?” Ucapanku langsung diba
Read more
Kebahagiaan
Sudah tiga hari sejak perdebatanku dengan Mas Bayu. Masing-masing dari kami tidak ada yang mengirim pesan. Aku masih segan untuk menanyakan kabarnya. Kalau dia, aku tidak tahu alasannya.Sejujurnya, aku jadi menyesal karena bertengkar dengan Mas Bayu. Dia benar-benar hilang kabar sejak hari itu. Kalau tahu dia akan semarah ini, mungkin aku tidak akan menyangkal omongannya.Namun, sebenarnya kenapa dia harus marah? Aku hanya menanyakan tentang perempuan yang berbicara dengannya di mal. Kalau memang itu tidak benar, seharusnya dia bisa membuktikan omongannya. Dia hanya bilang aku mengigau dan tidak melihat siapa-siapa di dekatnya. Alasan yang klasik.Sekarang aku sedang menunggu kedatangan Kiki, temanku saat di SMA. Kami sudah berjanji untuk menghabiskan sore hari di daerah Bundaran HI. Sudah lama aku tidak melihat keramaian. Semua itu gara-gara Mas Bayu yang awalnya bersikap manis dan setia. Sayangnya, sekarang dia sudah mulai membuatku tidak percaya dengan sikap
Read more
Termasuk
Sepertinya aku membutuhkan hiburan lagi hari ini. Memikirkan kejadian kemarin sore ternyata membuat kepalaku sakit.Setelah mengunci pintu mobil, aku langsung berjalan ke arah pintu utama rumah besar ini. Senyumku merekah ketika melihat taman yang dulu sering aku rawat. Untung masih terawat tanamannya, aku akan memberi perhitungan pada Rio kalau sampai dia tidak merawatnya.“Rioooo!” pekikku setelah membuka pintu. Tidak ada orang di lantai ini. Sepertinya Rio masih di kamar, masih jam tujuh juga. Pasti dia masih tertidur, pemalas!Aku langsung berjalan sambil membawa rantang berisikan sarapan untuknya. Sudah lama aku tidak melihat Rio, rindu banget rasanya. Pasti dia terkejut melihatku yang datang tiba-tiba.Sampai di depan pintu kamar, aku mengetuknya berkali-kali. Tidak terbuka juga, pasti Rio masih tertidur pulas. Aku terus mengetuknya dengan keras, berharap pemiliknya keluar. Dia paling tidak bisa kalau pintunya diketuk terlalu keras, past
Read more
Orang (21+)
Kepalaku rasanya mau pecah. Semua hal yang aku pikirkan susah-susah ternyata tidak sesuai.Aku pikir perempuan tadi ingin menemui Mas Bayu. Ternyata, dia justru mengarah ke Bogor. Kami ikuti terus, ternyata dia berhenti di kafe dan bertemu teman-temannya.Kami sebentar lagi akan sampai di rumahku. Malam ini Rio bilang akan menginap. Bingung juga kenapa dia baru mau menginap sekarang. Padahal aku sudah lama kesepian. Tadi aku juga sempat marah padanya, dia bilang kalau masih malas dengan sikap suamiku yang jutek.Sejujurnya, Mas Bayu memang orang yang pendiam dan tidak banyak omong. Pertemuan pertama kami juga hampir membuatku menolak perjodohan. Beruntung Kiki membuatku sadar kalau hati seseorang mudah berubah.Mas Bayu memang tidak pendiam, dia bahkan romantis. Sayangnya, keromantisan itu seolah hilang dari nama dia sekarang. Semua hal yang dia lakukan hanyalah kedok untuk menyembunyikan perbuatan bejatnya.Lihat saja, aku akan membuktikan kalau M
Read more
Yang
Memang benar kata orang, kalau kita melakukan hal yang benar-benar ingin kita lakukan, rasanya sungguh luar biasa. Sejak awal aku memang ingin pergi ke kafe rooptop. Terwujud sudah keinginan itu berkat keberanian diri.Aku ditemani Kiki hari ini. Tentu saja dengan perdebatan kecil sebelum pergi. Dia bilang takut ketahuan Mas Bayu kalau aku pergi tanpa memberinya kabar. Itu tidak akan mungkin. Aku tahu Mas Bayu tidak akan pulang malam ini.Tadi pagi Mas Bayu bilang akan pulang larut lantaran semalam dia pulang lebih awal. Jadi, aku yakin dia tidak akan pulang ke rumah hari ini.Kami sudah di dalam lift. Tadi Kiki sudah memesan meja untuk kami berdua. Katanya kalau tidak dipesan, bisa dapat di tengah ruangan, bukannya di pinggir agar bisa melihat pemandangan. Tidak seru, karena sulit untuk melihat Jakarta dari ketinggian lantai 25. Aku juga jadi tidak bisa foto dengan latar langit tanpa bangunan.Dentingan lift sudah terdengar, pintu terbuka dan menamp
Read more
Berdosa
Baru pertama kali aku menemukan orang yang ingin bunuh diri di depan mata. Selama ini hanya pernah mendengarnya saja. Ternyata benar, orang seperti itu menakutkan. Untung aku bersama Kiki, kalau sendirian mungkin hanya bisa berteriak meminta pertolongan sementara orang itu sudah lompat lebih dulu.Kami masih menenangkan perempuan itu. Dari tadi dia asyik memandang meja tanpa ada niat untuk berbicara. Aku dan Kiki saling melempar tatapan, kemudian mengedikkan bahu.“Rumahnya di mana, Mba?” Aku memulai pembicaraan. Bisa gawat kalau sepi begini, aku jadi semakin serba salah. Padahal steak yang tadi dipesan sudah datang.“Mba udah makan? Kalau belum, kami pesenin makan,” kata Kiki.Perempuan itu menggeleng. Tatapan matanya kosong. Aku jadi semakin takut kalau dia masih memikirkan bunuh diri.Aku mulai memotong daging tenderloin, kemudian memakannya perlahan-lahan. Kiki terkikih di tempatnya, pasti dia mengira aku kelaparan lantaran tidak bisa menah
Read more
Sekali
"Makanya gue nolak, Ki! Belum kenal deket, udah minta numpang tidur di rumah gue."Kami berdua tidak habis pikir dengan Luna. Dia sudah ingin menumpang di rumahku karena takut pikiran bunuh diri datang kembali. Padahal, kami baru saja mengenalnya. Tentu saja aku menolaknya."Lagian, kalau dia emang udah mutusin untuk nggak bunuh diri, harus konsisten, dong. Ngapain dia pake alesan takut ide gila itu muncul lagi?" sahut Kiki dengan wajah memberungut.Sekarang kami sudah di depan gerbang rumahku."Nggak ngerti, deh. Masalahnya gue cuma sendirian di rumah. Bukan pikiran buruk, tapi jaga-jaga aja, sih," timpalku.Kiki mengangguk. "Paham, kok." Aku tersenyum karena dia paham maksudku. Dia mengarahkan pandangan ke area parkiran dengan mata membelalak. "Itu mobil Bayu?"Aku menoleh. Ya, itu mobil Mas Bayu. "Iya, Ki.""Lo mending buruan masuk, Cit! Takut si Bayu marah, nih!" kata Kiki. Aku mengangguk menanggapinya. Setelah pamit,
Read more
DMCA.com Protection Status