SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES

SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES

Oleh:  Ranesta13  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat
63Bab
5.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

INI BENAR-BENAR GILA! Rencana masa depan yang sudah Seo Jihye susun rapi dalam diary di kamarnya, mungkin hanya akan menjadi delusi di sudut otak. Setelah menyelesaikan kuliah dengan gemilang, mendapat pekerjaan tetap dengan gaji besar digadang-gadang akan menjadi pencapaiannya di waktu dekat. Jangan lupakan rencana keliling dunia sebelum usia tiga puluh, membayangkannya saja sudah membuatnya tertawa bahagia. Lantas, bagaimana dengan pernikahan? Bohong kalau dirinya tidak menuliskan tentang pernikahan impian. Berdiri di altar romantis yang menghadap bentangan kaldera di Santorini, mengucap janji suci bersama pria tampan, kaya raya dan humoris. Tak lupa menambahkan hidup di rumah bertaman luas dengan banyak anak berlarian di sana, terlalu dongengkah? Bahkan sampai minggu lalu, bayangan wajah calon suami masih buram dalam otaknya. Entah ini sebuah kesialan atau keberuntungan, tetapi jika ditilik dari kriteria suami impian. Pria yang berdiri di depan altar itu tentu saja sebuah ... mimpi buruk.

Lihat lebih banyak
SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Nur Hidayat
lanjutkan thor
2022-04-23 01:43:47
3
user avatar
Lee Maa
sgt keren, cerita yg baguss
2022-03-29 22:03:07
3
user avatar
MARETTA
sip arti sebuah perbedaan
2022-03-16 23:53:59
1
user avatar
Nafish Grey
keren ceritanya, wajib baca......
2022-01-13 16:27:45
1
63 Bab
Hari Pernikahan
Seharusnya, gadis itu tersenyum tatkala sapuan kuas make up yang berpadu dengan balutan dress putih pada tubuh langsingnya terlihat sempurna saat ditilik dari pantulan cermin. Dia bahkan harus mencubit jemari untuk memastikan diri bahwa pribadi cantik yang balas menatap itu adalah dirinya. Tak terhitung berapa banyak gadis itu mengembuskan napas berat. “Astaga, semoga aku tak gila menerima pernikahan ini. Sepertinya aku tak waras saat menerimanya,” gerutu gadis itu saat sang make up artist sedang berkutat dengan buket bunga yang akan dibawanya nanti. “Hah ..., sepertinya impianku untuk menikah di Santorini harus aku kubur dalam,” gumamnya kembali mengeluh. Ah, lupakan Santorini. Wajah calon suami pun masih begitu buram dalam peta otaknya, yang pasti hasil kuliah bertahun-tahun ternyata tidak serta-merta memberikannya pekerjaan yang layak. Dan kini, dia harus berpuas diri menjadi seorang istri dari pria antah-berantah yan
Baca selengkapnya
KOPER
Pagi hari setelah digelarnya pesta pernikahan. Sejatinya dua insan yang sudah mengucap janji suci itu menghabiskan waktu di atas ranjang empuk mereka. Tidak melulu tentang seks, bisa jadi mereka akan saling menautkan tubuh berbagi afeksi atas desiran hangat layaknya pengantin baru, kecapean sehabis resepsi misalnya. Berbeda dengan Seo Jihye, gadis dengan surai kecokelatan sepunggung itu bahkan harus mengisi paginya dengan sibuk memasukkan pakaian dan harta benda yang dia miliki ke dalam koper. Pindah ke sebuah apartemen mewah bukan suatu yang harus dibanggakan saat ini, terlebih setelah mengetahui jenis pria seperti apa yang kini menjadi suaminya itu. Jihye kembali bergidik saat membayangkan wajah licik suaminya saat melakukan ciuman di depan altar. Kilat penuh kemenangan tampak terpeta jelas pada sorot sang pria, meninggalkan kekehan yang nyaris seperti decihan remeh yang lagi-lagi terlambat disadari gadis itu. "Jangan bilang itu
Baca selengkapnya
KUCING SALJU
Jihye bahkan tidak mengerti bagaimana kinerja untaian benang takdir dapat melilitnya bersama Shin Yunki--si Kucing Salju itu. Anggukan refleks penuh haru tatkala manik seseorang dengan pendar penuh pengharapan memintanya menjadi anggota keluarga Shin, ternyata berakibat fatal bagi kesehatan jiwa raganya--terutama mental--karena si Kucing Salju itu terus saja bertingkah menyebalkan. Namun, tentu saja Jihye sudah sedikit pintar sekarang, kemampuannya beradaptasi dengan sekitar terlebih tuntutan agar menjadi pribadi yang lebih savage sudah dia buktikan lewat konversasi saling menohok yang dibangunnya dengan sang suami. Jangan bilang itu ciuman pertamamu? Ucapan Yunki saat mengambil ciuman pertamanya bahkan masih terpeta jelas dalam lobusnya, terutama saat dirinya bereaksi seperti gadis tolol yang bahkan harus mengerjap beberapa kali untuk menyadari apa yang terjadi. Oh, itu dulu dan Jihye tidak akan membiarkan hal itu terulang kembal
Baca selengkapnya
ALASAN
Jihye berlari tergesa sesaat setelah turun dari mobil, menapaki satu per satu anak tangga yang akan membawanya bertemu seseorang. Berita yang dia terima membuatnya khawatir, terlebih dia sampai dijemput oleh supir malam-malam. Kakinya berhenti di depan pintu kayu cokelat, mengatur deru napas lantas mendorong papan kayu itu perlahan. Suara deritnya sukses menarik atensi semua orang yang ada di dalam ruangan. "Nenek ...," ucapnya lirih, pelupuknya menghangat tatkala melihat sang nenek terbaring dengan sebelah tangan digips. "Apa yang terjadi?" Dengan penuh kelembutan Jihye mengusap lembut tangan wanita tua itu lantas menatap Yunki. "Nenek tadi terjatuh dengan tangan menumpu tubuh hingga membuatnya cedera," terang Yunki, roman yang senantiasa dingin itu tampak melembut dan Jihye cukup yakin sempat melihat embun di pelupuknya sesaat sebelum pria pucat itu mengalihkan pandangan. Masih punya kehangatan rupanya. Mendengar suara cucu
Baca selengkapnya
SANG AKTOR
Tepekur di atas kursi taman yang menghadap kolam ikan, lobus frontalisnya merepetisi setiap kejadian di masa lampau dengan penuh penyesalan. Kata andai yang mengiringi setiap embusan napas yang terpeta pada luruhan di kedua pipi menjadi saksi bahwa pribadi tangguh itu kini tengah mencapai titik lelah. Segala bentuk penghakiman yang dilayangkan orang-orang di dalam rumah mewah itu terkadang begitu menyakitkan, terlebih suami yang seharusnya menjadi tameng kokoh pelindung ikut serta menjadi penyebab lara. Tangannya tengah sibuk menghapus jejak air mata di pipi tatkala menyadari sebuah jaket menyampir apik di kedua pundaknya. "Kau kenapa, Noona? Di sini dingin." Dia Jimmy--adik Yunki--salah satu penghuni di rumah mewah keluarga Shin yang bersikap ramah seperti Sunhee. Pria bersurai keemasan itu membentangkan senyum kelewat tulus yang serta-merta menghangatkan hati Jihye. "Apa Yunki hyung menyakitimu? Aku melihatmu berlari
Baca selengkapnya
PERJANJIAN
Jihye sedang tidak bermimpi, di balik gemingnya mengatur tangis tertahan di atas ranjang besarnya bersama Yunki, lagi-lagi dia harus merangkum setumpuk masalah yang menderanya akhir-akhir ini. Pertemuannya dengan Shin Sunhee dan pertemuannya dengan Yunki mengantarkan mereka pada sebuah perjanjian yang ternyata membuat hidupnya menjadi penuh drama. Kembali ke hari itu, saat Shin Sunhee akhirnya meninggalkan mereka berdua di kafe. Tensi yang terjadi di antara keduanya cukup menurun. "Apa kita bisa berbicara baik-baik, Nona Seo Jihye? Kita bisa mendiskusikan kembali poin-poin itu kalau kau keberatan." Tangan pucat dengan otot kebiruan yang menonjol pada setiap ruasnya itu menyerahkan kembali amplop cokelat yang serta-merta Jihye baca kembali dengan saksama. Wedding Agreement antara Shin Yunki dan Seo Jihye1. Seo Jihye bangun lebih awal untuk menyediakan segala keperluan Shin Yunki bekerja, seperti m
Baca selengkapnya
MASUK KE DALAM HIDUPMU
Mungkin beginilah rasanya tidur di atas lautan busa kelewat empuk yang konon didatangkan langsung dari Eropa, ditambah sprei super lembut berbahan jacquard tencel yang begitu nyaman membuat siapa pun akan betah berlama-lama berbaring di sana. Sinar fajar pertama sudah tergurat pada bentangan langit di luar sana, mengundang obsidian sepekat jelaga itu untuk menyusuri garis wajah sang istri. Gadis itu tertidur pulas tampak begitu nyaman bergelung manja dalam dekapannya. Well, harus dia akui bahwa pribadi di hadapannya itu terlihat sangat cantik, polos sekaligus menantang. Jangan lupakan tangisan lirih Jihye yang mau tidak mau mengusik ketidakpeduliannya selama ini. Pribadi kelewat datar itu menyadari bahwa begitu banyak hal yang tidak dia ketahui mengenai teman hidupnya itu. "Kau hampir melanggar semua poin dalam perjanjian kita," kata Yunki dengan intonasi datar tatkala pelupuk besar Jihye mulai terbuka. Terhitung sepul
Baca selengkapnya
PADA HARI ITU
Mari kita cari tahu apa saja yang sebenarnya terjadi. Pada hari itu, apa yang dikatakan dr. Kim cukup membuat suasana hati Yunki menjadi buruk. Kesehatan sang nenek yang mengalami penurunan terutama pada bagian daya ingat membuatnya mau tidak mau harus bersiap untuk mengemban tugas tertinggi di Shin Geum Corp."Ini baru gejala awal, tetapi aku menyarankan agar Nyonya Shin segera pensiun dari dunia kerja untuk menghindari beban kinerja otaknya. Sudah waktunya kau menjadi pimpinan, Yun ." Kim Junho--sahabat sekaligus dokter pribadi Keluarga Shin--menepuk pundak Yunki pelan lantas melenggang ke arah coffee maker di sudut ruangan.  Yunki memijat pelipisnya dan mendengkus kasar, membayangkan beban baru yang benar-benar berat itu. "Apa tidak ada obat yang bisa menyembuhkannya?""Demensia tidak bisa disembuhkan, hanya bisa diperlambat. Sebisa mungkin hindari segala sesuatu yang membuatnya stress. Bahagiakan dia, ikuti semua k
Baca selengkapnya
LAMARAN
Pagi yang nahas bagi Jihye dan gadis itu tidak dapat memetakan hatinya. Teriakan Shin Sunhee yang histeris ketika mendapati dirinya dan Yunki tertidur di atas sofa yang sama dan saling menggenggam tangan, itu jelas terlihat sangat buruk. Salahkan dirinya yang mudah sekali tertidur di mana saja saat kelelahan mendera.Belum lagi tatapan menuduh pria itu, membuatnya percaya bahwa segala niat baik tidak selalu diterima dengan baik jika orang yang kita tolong tidak tepat.Setelahnya, Jihye menghabiskan sekitar satu jam duduk tepekur dengan kepala menunduk bersama Yunki di sebelahnya yang tampak masih merangkum pemahaman dengan keadaan yang ada. Mereka hanya mengangguk-angguk mendengarkan ceramah panjang lebar Shin Sunhee yang ajaibnya menatap Jihye dengan binar penuh suka cita."Kalau kalian sering bermalam seperti ini, lebih baik segera menikah," ucap Sunhee sungguh-sungguh. "Nona cantik, siapa namamu?""Se-Seo Jihye, Nyonya," cicit Jihye dengan keadaan hati
Baca selengkapnya
KUNJUNGAN RUMAH BESAR
Desahan panjang bersama peluh yang membanjiri tubuh menyertai suasana paginya. Jika pikiran kalian sedang travelling pada hal yang tidak-tidak, maka tolong segera hentikan. Karena Jihye saat ini sedang membersihkan rumah, jenis pekerjaan yang memang cukup mudah, tetapi membutuhkan energi yang sangat besar.Sejak pukul tiga dini hari, dia sudah bangun dan mulai melakukan aktivitasnya. Hari Sabtu, Jihye dan Yunki berjanji pada Sunhee akan berkunjung ke rumah besar.Apartemen sudah rapi dan bersih, sarapan pagi sudah tergelar di atas meja, dirinya pun sudah mandi dan berganti pakaian. Tugasnya sekarang adalah menyiapkan air hangat untuk sang suami dan membangunkannya.Apa yang terjadi setelah insiden tenggelam di bathtub dangkal itu? Yang dilakukan Jihye adalah bermain petak umpet. Sebanyak mungkin dia menghindari kontak mata dengan Yunki dan bagian lucunya setelah menyiapkan air hangat di bathtub, dia akan menyet
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status