Kebahagiaan Kecilku

Kebahagiaan Kecilku

Oleh:  Ichan Kaori  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
135 Peringkat
25Bab
2.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kendrick yang baru saja pulih dari tidur panjangnya dia langsung ditunjuk oleh kakeknya, Tuan Gibran sebagai CEO di perusahaan miliknya. Ketika itu pula sekertaris setia di perusahaannya tiba-tiba saja harus diganti karena akan melakukan perjalanan bisnis. Sekertaris baru Kendrick bernama Nayara. Si gadis malang yang keluarganya baru saja mengalami kebangkrutan akibat fitnah yang dilakukan oleh perusahaan Brata Property yang didirikan oleh tuan Gibran.

Lihat lebih banyak
Kebahagiaan Kecilku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
IztaLorie
Ceritanya menarik. Jadi penasaran sama lanjutannya. Semangat update ya, kak
2021-12-14 22:01:46
1
user avatar
Evy Emma
Good Story
2021-06-16 00:40:17
1
user avatar
Ichan Kaori
hay kak, tak ada bosan"nya saya selalu mengingatkan untuk yg sudah baca tolong subcribe ceritanya ya, sama vote bintang 5 nya juga yahh. terima kasih love you all my readers
2021-05-27 14:07:29
1
user avatar
Yui Sakura
Lanjut kak.. ngga sabar akuuh
2021-05-25 22:00:16
1
user avatar
Yui Sakura
Lanjut kak.. ngga sabar akuuh
2021-05-25 22:00:15
1
user avatar
Yui Sakura
Lanjut kak.. ngga sabar akuuh
2021-05-25 22:00:12
1
user avatar
Yui Sakura
Lanjut kak.. ngga sabar akuuh
2021-05-25 22:00:12
1
user avatar
Yui Sakura
Lanjut kak.. ngga sabar akuuh
2021-05-25 22:00:12
0
user avatar
Yui Sakura
Lanjut kak.. ngga sabar akuuh
2021-05-25 22:00:12
0
user avatar
Yui Sakura
Lanjut kak.. ngga sabar akuuh
2021-05-25 22:00:12
2
user avatar
Yui Sakura
Lanjut kak.. ngga sabar akuuh
2021-05-25 22:00:11
0
user avatar
Yui Sakura
Lanjut kak.. ngga sabar akuuh
2021-05-25 22:00:11
0
user avatar
Yui Sakura
Lanjut kak.. ngga sabar akuuh
2021-05-25 22:00:10
0
user avatar
Yui Sakura
Lanjut kak.. ngga sabar akuuh
2021-05-25 22:00:08
0
user avatar
Yui Sakura
Lanjut kak.. ngga sabar akuuh
2021-05-25 22:00:08
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 9
25 Bab
Pria Yang Terbaring dan Gadis Yang Malang
Selang infusan itu menempel di punggung tangannya dengan sebuah jarum yang terselubung tersembunyi di balik diantara kulit dan dagingnya yang berada di dalam vena arterinya. Bukan hanya selang infusan yang menempel ditubuhnya, namun juga juga selang oksigem yang menjadikan perbantuan sebagai alat pernapasan untuk membantunya tetap hidup dalam komanya dibeberapa bulan terakhir ini. Lebih tepatnya empat bulan lamanya.Pria yang sedang terbaring tak berdaya itu bernama Kendrick Gibran. Dia adalah satu-satunya penerus yang dicalonkan untuk memimpin perusahaan Gibran Grup oleh kakeknya sendiri, Gibran atau orang sering menyebutnya Tuan Gibran.“Aku ingin dia tak mati! Dia adalah satu-satunya penerus Gibran Grup!” bentak seorang pria paruh baya yang berdiri dengan bertumpu pada sebuah tongkat berwarna hitam berpolet keemasan mengkilap dengan desain berbentuk kepala burung elang di bagian ujung pegangannya.Pria paruh baya itu menunjuk telak pada seorang pria
Baca selengkapnya
Bangun Dari Tidur Panjang
Jam yang menempel di dinding rumah sakit sudah menunjukkan pada pukul sepuluh tepat, dimana terik mentari begitu tegas dan yakin menelisik ke celah-celah jendela ruangan yang di mana Kendrick masih tenang dalam tidur panjangnya.Di sebuah kursi sofa panjang ada seorang pria berjas hitam tengah terdengkur dalam tidurnya dengan posisi duduk dan kepala yang tertunduk seperti bunga layu yang sudah lama tak disirami. Dia tak menyadari jika orang yang sedang dia tunggui tersebut baru saja bangun dan tersadar. Berdatangan dua orang dokter yang tengah melihat dan mengecek bagaimana kondisi keadaan Kendrick yang baru saja sadar dari tidur panjangnya.Usai semua dokter itu selesai, wajah Kendrick menatap ke arah orang yang masih mendengkur disampingnya. Suasana yang sudah menjadi gaduh oleh suara langkah kaki lalu lalang orang di luar ruangan namun pria itu masih tampak sangat nyaman dalam lelapnya.Namun dia tak bisa menunggu lebih lagi sampai orang itu terbangun. Akhirnya Ken
Baca selengkapnya
Pelaku Genangan Air
Di pagi harinya.Matahari mulai menunjukkan teriknya melalui celah-celah tirai jendela kamar Nayara yang menyorot langsung ke tempat tidurnya yang terlihat sudah sangat rapi.Nayara keluar dari kamarnya. Tangan kanannya membuka pintu dan langsung menghadapkan dirinya pada pemandangan kedua orang tuanya yang Tenga bersiap pergi ke kedai untuk kembali berjualan."Nay, kok udah rapi? Mau ke mana?" tanya ayahnya yang seketika menghentikan kegiatannya yang sedang memasukkan bumbu-bumbu dapur ke dalam sebuah tas besarnya yang khusus untuk membawa bahan-bahan untuk berjualan di kedai.Nayara hanya bisa menyimpulkan garis bibirnya dengan indah dan manis. Dia segera duduk di samping Ibunya yang sedang mengemas sayuran hijau."Hari ini Nay ada interview kerja. Semoga keterima, doain ya! Bu, Yah!" seru Nayara yang langsung menyambar roti dan juga meneguk habis satu gelas susu dalam sekaligus."Kamu kerja di mana?" tanya ayahnya tiba-tiba
Baca selengkapnya
Ganti Rugi Atau Menurut?
Nayara dan para calon pekerja lainnya tengah berhamburan keluar dari ruangan yang menampung mereka untuk proses kualifikasi dan mengisi beberapa kuisioner dengan jumlah ratusan soal yang sengaja dibuat oleh Kendrick dan Jennie atas persetujuan Tuan Gibran."Pertanyaannya tadi kok agak aneh-aneh yah? Masa ada pertanyaan suka warna merah muda atau gak? Itu kan gak ada hubungannya sama kerja kantoran.." ujar salah satu calon pekerja yang berbisik pada teman disebelahnya dan terdengar hingga ke telinga Nayara.Nayara yang mendengarnya hanya menoleh sekilas kemudian pandangannya beralih ke lantai yang sedang dia injak. Jantungnya berdegup kencang dan sangat cepat. Dia terlalu banyak menaruh harapan pada seleksi saat ini. Dia berharap jika tawaran pekerjaan ini memang untuknya dan Jennie akan meloloskannya dengan mudah.Takk... Takk... Takk...Terdengar suara pantulan sepatu fantopel ke lantai yang berasal dari langkah kaki mulusnya Jennie yang berjalan keluar dari ru
Baca selengkapnya
Gara-gara Bulu Halus
"Ahhhhh......"Nayara berteriak meluapkan seluruh kekesalannya pada dirinya sendiri yang telah berbuat hal yang membuat dirinya masuk ke dalam lingkaran kesulitan karena tak bisa memilih apalagi menolak apa yang sudah ditetapkan oleh Kendrick.Jennie yang berada duduk didepannya dia hanya bisa tersenyum-senyum sendiri melihat temannya yang sedang galau durjana. Keduanya tengah bersantai di depan mini market yang ditemani dengan indahnya sinarnya rembulan dimalam hari."Kamu kenapa gak mau jadi asistennya Pak Kendrick? Kan bukannya enak yah? Gaji kamu lebih gede dari para karyawan lain yang udah kerja dua tahun di sana loh!" tutur Jennie yang tak habis pikir dengan sikap temannya itu yang malah menjadi galau berlebihan."Kamu tahu? Lelaki berjas yang aku ciprati waktu pergi ke kantor tadi pagi sampe basah kuyup di pinggir jalan itu, ternyata Pak Kendrick!!!" jelas Nayara dengan akhir nada yang dia buat memelengking ketika menyebutkan nama Kendrick sembari
Baca selengkapnya
Athaya Si Pak Dokter
Nayara mencoba untuk menghentikan bersinnya dengan menutup hidungnya dengan sapu tangan pemberian Kendrick yang berada di dalam jasnya. Kemudian dia membantu Kendrick untuk duduk di kursi sofa di ruang tengah.Mata Nayara yang masih sembab karena menangis tanpa dia sadari ketika melihat Kendrick kesusahan dan celaka tadi."Apa perlu kita ke rumah sakit aja Pak? Saya takut kaki Bapak kenapa-kenapa?" tanya Nayara sambil menyingsingkan sedikit ke atas celana katun Kendrick untuk melihat apakah lukanya parah atau tidak.Kendrick tak langsung menjawabnya dia malah terpanah pada Nayara yang Sembab, "Kamu tadi kenapa nangis?""Euh? Apa? Siapa yang nangis?" Nayara malah bertanya balik pada Kendrick dengan wajah yang polosnya karena tak menyadari tangisan nya sendiri.Tangan Kendrick bergerak menyeka sisa air mata yang masih tertinggal di pipi Nayara. Nayara yang pipinya disentuh oleh Kendrick langsung terkejut. Dia agak memundurkan sedikit tubuhnya dari jangkau
Baca selengkapnya
Lembur Bareng Dihari Pertama
Akhirnya Athaya, Kendrick dan Nayara berada di meja makan. Ketiganya sarapan pagi bersama. Nayara tampak kaku dan canggung karena inilah pertama kali dirinya makan didampingi dua orang pria yang cukup asing baginya."Habis ini kamu gak perlu pergi ke kantor!" ucap Kendrick dengan mulut yang masih penuh dengan makanan didalamnya.Nayara menghentikan mulutnya yang sedang mengunyah makanan. Matanya tertuju pada Kendrick."Iya Pak!" sahut Nayara.Kendrick menundukkan kepalanya. Namun matanya sedari tadi mencuri-curi pandang ke arah Nayara. Ada sesuatu yang tak asing pada Bayar setelah memakai pakaian yang sudah lama tak ada pemiliknya.***Sepeninggalan Athaya yang sudah selesai mengobati Kendrick dan juga memberikan Nayara resep obat alerginya. Nayara kini tengah mencuci piring. Dan Kendrick masih terduduk dikursinya.Matanya menatap punggung Nayara yang sedang sibuk mencuci piring. Pikirannya seolah kembali kemasalalunya.Dim
Baca selengkapnya
Aroma Yang Merindukan
Langkah Nayara dia urungkan,"kenapa Pak?" tanya Nayara."Kamu yakin pulang jam segini?" tanya dengan ragu. Dia terlalu gengsi untuk mengkhawatirkan seorang karyawan seperti halnya Nayara.Nayara melirik ke arah jam dinding yang menempel di dinding di samping Kendrick. Jam menunjukkan pukul sebelas tepat. Nayara menarik napas, dia yakin."Iya Pak, lagian saya besok kan harus kerja lagi!" ucap Nayara dengan penuh keyakinan yang dia pak sama. Padahal hari ini adalah hari pertama baginya pulang ke rumah hingga larut malam sendirian. Dia biasanya, bila pulang larut malam selalu akan ada supir yang menjemputnya. Namun kali ini dia sendiri saja bersama dengan sepedanya."Apa perlu...""Saya pulang dulu ya Pak, selamat malam!" Nayara segera memotong kalimat Kendrick yang hendak memberikan pinjam sepeda listriknya padanya. Namun Nayara sudah berburuk sangka terlebih dahulu, mengingat kelakuan Kendrick yang mengigau ketika tidur.Nayara lari terbirit keluar
Baca selengkapnya
Hari Pertama Masuk Kantor
Mata Kendrick begitu fokus ke arah Nayara yang sedang mempersiapkan sarapan untuk dirinya. Dirinya memang sengaja memeritah pada Nayara, sebagai ganti balas dendam karena kejadian cipratan air diwaktu yang sudah lalu.Entah kenapa dirinya yang hanya berniat mengerjai Nayara satu hari saja dirumahnya. Namun semenjak Kendrick melihat Nayara mengenakan pakaian itu dia ingin selalu berada di samping Nayara. Ada sesuatu hal yang dia rindui telah terobati."Hari ini kita pergi ke kantor Pak?" tanya Nayara seraya menghidangkan makanan di atas meja dan memberikannya ke hadapan Kendrick. Hanya sekedar nasi goreng dan sedikit olahan salad yang dia buat."Loh kok nasi goreng?" tanya Kendrick agak kurang berkenan melihatnya. Tangannya menjauhkan piring berisi nasi goreng itu dari dirinya."Di dalam kulkas bapak tuh kosong, hanya ada bahan makanan itu saja" jelas Nayara yang kemudian duduk. Dia hendak menarik piring yang berisi nasi goreng buatannya. Namun setelah mendeng
Baca selengkapnya
Salah Gelas
Sepertinya Athaya ke ruangan Kendrick. Dengan segera Kendrick menekan sebuah tombol remote yang membuat si tembok kaca menjadi tak transparan lagi. Semuanya tampak putih seluruhnya dan tak lagi terlihat ke dalam ruangan Kendrick.Seketika setelah Kendrick mengubah tampilan tembok ruangannya beberapa karyawan wanita langsung mendekati Nayara. Ketika mereka Nayara tampak sangat akrab dengan Athaya."Nay kamu kenal sama Pak Athaya?""Kok bisa kenal gitu sama Pak Athaya?""Kamu baru aja kerja belum satu hari tapi udah akrab sama Pak Athaya, sahabatnya Pak Kendrick!"Nayara hanya menarik napas mendengar semua pertanyaan yang terlontar untuk dirinya. Nayara hanya tersenyum kepada setiap orang yang bertanya padanya dan juga yang memandangi nya."Aku cuman kenal sekilas aja kok sama Pak Athaya. A-aku mau kerja dulu yah.." ucap Nayara dengan nada yang seiring merendah. Dia juga tak mau menjadi membuat tak enak kepada para seniornya. Dia hanya ingin bekerja
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status