Atas pilihannya sendiri Karin bersedia menikah kontrak dengan kakak iparnya. Setelah mempunyai anak, bayi itu nantinya akan dirawat oleh kakaknya dan dianggap sebagai anak kandung sendiri. Tapi nyatanya tak semudah itu, karena Karin mempunyai identitas rahasia, hingga harus hidup bersembunyi di sebuah desa terpencil. Sebuah insiden penyerangan di hutan membuat rahasia tentang identitas aslinya diketahui oleh kelompok sang ayah yang memburunya. Bagaimana Karin bisa meloloskan diri, akankah dia terus bersembunyi atau muncul sebagai gadis luar biasa tangguh untuk menghadapi kelompok mafia sang ayah.
View MoreTerjerat Pesona Anak Mafia
Chapter 1
Hyuga melangkahkan kakinya menuju taman bunga yang mengelilingi sebuah pondokan kecil, mata pria 27 tahun itu terus mengamati sosok gadis yang tampak asik dengan bibit-bibit bunga yang akan disemainya.
Tangan gadis itu penuh dengan tanah, dia terlihat asik tanpa merasa jijik atau pun risih sama sekali bahkan saat benda liat itu mengotori kaos putih yang dikenakannya. Rambut hitamnya diikat ke belakang hingga menampakan leher jenjangnya.
Hyuga menghentikan langkahnya tapi masih lanjut memperhatikan Karin, keduanya belum saling akrab namun sudah melakukan akad nikah. Ada perjanjian tak masuk akal yang membuat kehidupan mereka saling terikat.
āEhem ⦠ā kode itu berhasil mengalihkan perhatian Karin hingga menoleh kearahnya yang berdiri tak jauh dari tempat gadis itu berpijak. Raut wajah terkejut si gadis tampak lekat namun segera ditutupi dengan senyuman manis yang mengembang.
āSudah sampai ?ā
āHmm ⦠ā
āMasuk !ā sapanya ramah pada Hyuga yang terlihat arogan, walau begitu tak ditanggapi serius oleh Karin, kemarin pria ini juga bersifat begini padanya, dingin dan terkesan sombong.
Karin mendahului Hyuga, menuntun pria itu untuk masuk ke dalam huniannya, mata elang pria itu langsung menelisik setiap sisi rumah, seakan mengabsen apa saja yang ada di sana. Sofa usang menjadi pusat perhatian karena hanya ada benda itu di sana. āSyukurlah masih bisa buat duduk,ā gumam Hyuga dalam hati.
Dia duduk di sana sambil menunggu empunya rumah yang entah sejak kapan hilang dari pandanganya. Hyuga melihat ada bayangan dari sebuah kamar yang pintunya tak tertutup, mungkin Karin di sana pikirnya dan mungkin juga itu kamar yang akan mereka gunakan untuk malam pengantin.
Benar dugaan Hyuga tak lama Karin muncul dari kamar itu dengan pakaian berbeda, wajahnya pun sudah bersih hingga Hyuga bisa melihatnya dengan jelas. āCantik,ā gumamnya dalam hati namun belum bisa menggetarkan jiwanya seperti Agatha, sang istri.
Ya, Hyuga sebelumnya sudah menikah dan kini dia menjalin ikatan lagi dengan gadis cantik ini, bukan karena selingkuh namun karena permintaan sang istri yang memohon padanya untuk menikah lagi. Dan gadis ini yang dipilih untuk menjalin kontrak pernikahan, setidaknya sampai memiliki seorang anak.
Keduanya saling tatap dengan canggung, Karin mencoba tersenyum walau bibirnya kaku, tak dipungkiri dia deg-degan saat ini, kalau bisa digambarkan, jantungnya sekan ingin melompat keluar.
āKenapa menatapku begitu, apa aku seperti orang jahat ?ā tanya Hyuga sambil menatap tajam kearah Karin, walau awalnya Karin tak berpikir demikian tapi akhirnya ia mengakui bahwa pria didepanya ini cukup membuatnya takut.
āNggak kok, mau minum apa ?ā tanya gadis itu bingung, dia menimbang panggilan apa yang akan digunakannya, tak mungkin tanpa menyebutkan apapun seperti sekarang terdengar asing padahal mereka akan menjalin hubungan intim.
āTerserah, asal jangan kau beri racun dalam minumanku.ā Lagi-lagi intonasinya ketus membuat Karin ingin kabur dari situasi ini. Dia jadi menimbang, apa keputusannya salah ketika menyanggupi permintaan Agatha untuk menikah dengan suaminya.
Karin melenggang dengan cepat, sambil berjalan dia berpikir bagaimana bisa ia akan tinggal bersama dengan pria yang sepertinya tak menyukainya. Andai waktu bisa diulang, takkan pernah ia menyanggupi permintaan nikah kontrak ini.
Karin menghembus napas kasar, padahal kemarin sebelum dan sesudah akad nikah wajah pria ini selalu dihiasi senyum setidaknya wajahnya tanpa beban seperti sekarang , apa semuanya palsu. Pikiran Karin kacau, Ia hanya membawa segelas air putih untuk pria yang sekarang bisa disebut sebagai suaminya.
āKamu tahu maksud kedatanganku kan ? kita sudah menikah kemarin dan hari ini kita langsung saja pada prosesnya.ā
āHah, proses ? proses apa ?ā tanya Karin bingung, dia belum menangkap kemana arah pembicaraan Hyuga.
āHah,ā kini Hyuga yang menghembus napas kasar, lelaki itu bangkit dari duduknya lalu berpindah duduk di sebelah Karin, tanpa ragu Ia membisikan sesuatu yang membuat mata gadis itu melotot.
āEmangnya Aku mesin, mau langsung colok aja !ā
āKan memang begitu, bukannya kamu sudah buat perjanjian dengan Agatha, ya sudah tinggal kita lakuin, habis perkara,ā
Karin menghembus napas kasar, laki-laki macam apa yang dinikahinya ini, walau ia tahu ini cuma pernikahan kontrak untuk memberikan keturunan pada pria ini dan Agatha, ātapi gak gini juga kali,ā
āYa sudah, buka celananya, nih langsung masukin!ā ucap Karin kesal sambil membuka kancing celana jeans yang dikenakannya.
āApa ?ā ucap Hyuga terkejut, Ia sempat mengumpat ketika retsleting Karin sudah turun ke bawah. Pria itu langsung berjalan keluar menuju tempat mobilnya terparkir, namun sayangnya ketika ia sudah diluar, mobil dan supirnya sudah menghilang alias kabur.
āDamn it,ā umpatnya dan bodohnya Ia tidak tahu sekarang berada di kampung mana, ditambah lagi dengan sinyal telpon yang hilang datang. Hyuga membanting telpon genggamnya setelah membaca pesan dari Agatha istrinya,
āSemangat ya sayang, buat dedek bayi yang tampan sepertimu ya !ā pesan itu ditambah emoji love love yang membuat Hyuga semakin geram.
āPerempuan Gila.ā
Hyuga termenung, Dia dan Agatha sudah 5 tahun menikah, ditahun ke empat pernikahan, mereka dihadiahi berita yang sudah sangat ditunggu oleh keduanya dan tentu saja keluarga besar mereka. Agatha Hamil, anak kembar pula, cewek dan cowok.
Suasana mengharu biru kala itu, Agatha adalah wanita yang sangat dicintai Hyuga mereka sudah bersama dari bangku kuliah dan akhirnya menikah.
Namun karena kecerobohannya, Agatha kehilangan janin itu dan rahimnya harus diangkat. Belum lagi dengan kondisi kesehatan yang buruk membuat wanita 25 tahun itu tak bisa menghasilkan indung telur yang bagus untuk bayi tabung.
Ia terpukul, setiap harinya selalu menangis yang membuat kondisinya semakin buruk, hingga ia mendapatkan ide gila untuk mencarikan istri untuk suaminya. Bukan istri dalam artian sebenarnya, namun wanita yang dinikahi untuk mendapatkan keturunan sah dari bibit suaminya.
Tentu Hyuga menolak, lebih baik mereka mengadopsi anak dan bukan jalan jelimet seperti yang Agatha tawarkan. āIni akan membuat masalah baru sayang,ā tengkarnya saat itu.
āAku yang cari perempuannya dan aku pastikan bibit, bobotnya supaya anak kita, sehat dan pintar,ā
āTapi,ā
Semakin Hyuga menentang idenya, semakin kuat tekad wanitanya itu dan akhirnya Hyuga menyerah setelah istrinya itu mogok makan. Dan bisa ditebak, perempuan yang dipilih Agatha adalah Karin gadis 19 tahun yang sedang membuat perasaanya kesal saat ini, entah alasan apa yang mendasari Karin bersedia untuk menikah dengannya.
āUANG, bukankah itu yang di mau wanita ini ?ā gumam Hyuga yang sudah duduk di sofa usang yang ada di ruangan itu, ia menahan malu saat masuk kembali ke dalam rumah yang diiringi cekikikan dari sigadis manis.
Diakui Hyuga selera Agatha cukup bagus untuk mencari bibit keturunan yang ideal untuk anak mereka, Karin berwajah manis dan bisa dibilang imut dengan pipi yang sedikit cubby, tubuhnya ramping dan tinggi, kulit putih dengan bola mata cokelat menggoda.
āAku mau mandi !ā cetus Hyuga
āOh, kirain mau pulang.ā Karin sedikit terkekeh sambil membawa handuk, mata mereka sempat beradu kala Hyuga mengambil handuk itu, lalu lelaki sedikit menunduk dan berbisik ditelinga Karin.
āMana mungkin aku pulang, sebelum dapat yang kumau!ā Karin sempat melotot karena Hyuga menghembuskan napas ditelinganya, geli dan membuat bulu kuduknya meremang,
āHeem, terserah tuan muda saja,ā balas Karin dengan wajah santainya.
Sore setelah mandi Hyuga sempat terlelap di kamar yang dipenuhi aroma Magnolia itu, walau tak terlalu suka dengan wewangian tapi harum ini cukup membuatnya relax dan mengantarkannya ke alam mimpi.
----
āAh, sudah jam berapa ini ?ā gumamnya kala terkejut dan mendapati ruangan yang asing baginya. Hyuga langsung bangkit dan berjalan keluar.
āKemana gadis gila itu ?ā Hyuga mengumam kesal karena tak mendapati Karin dimanapun. Untung ia melirik ke arah kulkas dan mendapati pesan yang ditempel di pintu lemari pendingin itu.
āTUNGGU BENTAR YA, KARIN LAGI ADA MEETING,ā tulisnya ditambah emoji senyum-senyum, membuat Hyuga mendecih, āMeeting apaan di tempat yang sinyal aja gak ada, āgadis gilaāā
Hyuga membuka kulkas dan kembali menutupnya sambil mendengus kesal, āHanya ada makanan kecil, harusnya aku bawa bekal tadi,ā gerutunya.
Tak lama suara pintu terbuka yang membuat mata pria itu menatap dengan waspada namun kewaspadaan itu berganti dengan kelegaan kala senyum manis itu seakan menerpa wajahnya yang kaku.
āKamu kemana saja ? aku lapar, belum makan dari tadi.ā
āLah, di kulkas kan banyak makanan.ā
āCih, memangnya aku anak kecil makan begituan, lagian itu sudah berapa lama kamu simpan di situ?ā
Senyuman Karin mengembang, snack-snack itu memang sudah lama di kulkasnya dan belum sempat dijamahnya lagi.
āSebentar ya, aku masakin makan malam,ā ucap Karin sambil meletakkan perlengkapan dan sebuah Kitab suci di atas lemari dan pemandangan itu membuat Hyuga sedikit merasa miris akan dirinya yang selama ini sudah jauh meninggalkan kewajiban seorang umat.
āKamu mau masak ? yakin bisa dimakan ?ā
āHiss, jangan menilai orang dari penampilan luarnya dong, mentang-mentang aku cantik jelita begini.āāPtfff, ya kalau di hutan belantara gini sih yakin kalau kamu paling cantik.ā
āIsh dasar.ā
----
Mereka berdua duduk bersila di atas sebuah tikar anyaman, diatasnya tersaji nasi dan telur goreng yang dicampur dengan bawang dan cabai, lalu ada tumisan kangkung.
āKamu dapat ini dari mana, memangnya di sini ada pantai ?ā
āKerang ?ā
Hyuga mengangguk sambil terus menyuapi mulutnya dengan makanan yang entah sudah berapa lama tak ditemuinya ini.
āTadi pagi dikasi sama tetangga sebelah, enak ya ?ā
āIya, memang kamu gak cobain ?ā
āGak, aku gak bisa makan seafood,ā
āOh, rugi dong, enak banget ini.ā
Karin hanya mengembangkan senyumannya, padahal ia hanya menumis itu dengan rawit merah dan bawang, āenak ya ? sukur deh, mudahan kagak mabok,ā gumamnya dalam hati.
Malam semakin melarut, suasana sepi ditambah suara gonggongan anjing tetangga membuat Hyuga risih, ia mengamati Karin yang sedang asik mengutak atik HP nya yang tak bersinyal itu.
āSialan wanita ini gak ada inisiatif sama sekali, masasih aku yang harus mulai duluan.ā Hyuga berjalan menuju tempat tidur lalu menghempaskan pantatnya, duduk di sebelah Karin.
Ia tahu gadis di sebelahnya sedang canggung, tapi ia jadi semakin bersemangat untuk misinya mendapatkan anak. Ia menggapai wajah Karin membuat gadis itu menatap kearahnya. Wajah Karin yang gugup dan bersemu merah membuat Hyuga menahan senyum.
Tanpa basa basi, tanpa kalimat, Hyuga menangkup wajah sang gadis dan melumat bibir manis itu, awalnya pelan namun lama-lama semakin terhanyut dan menuntut.
Napas keduanya terengah ketika bibir mereka terlepas, āBoleh minum dulu ?ā ucap gugup Karin. Hyuga mengangguk, tegukan air di leher jenjang itu membuat pikiran nakal Hyuga menyeruak, dengan cepat ia meraih leher Karin dan menghisap air dari bibir manis gadis itu.
āKau campurkan apa airnya ?ā ucap Hyuga kaget karena rasa airnya sedikit aneh
āO... obat tidur.ā
Hyuga mendengus kesal. ā Kenapa harus obat tidur, bukannya obat perangsang, dasar gadis bodoh,ā umpatnya kasar.
āKamu yang bodoh,ā .
āKamu mau buat anak atau mau aku buat marah,ā ucap Hyu kesal.
Brukk, bantal mendarat diwajah Hyuga, kalimat kasar Hyu membuat Karin geram.
āAwas kamu ...ā
bersambung...
Terjerat Pesona Anak Mafia Chapter 49 Karin sudah menundukkan tiga orang dengan pelurunya. Meninggalkan seorang lagi yang kini sedang mengacungkan samurai panjang di depannya. Siapa dia? Karin merasa mengenalnya, dia sampai memicingkan mata, karena gestur pria ini sangat mirip dengan pria yang ditemuinya semalam, Yamaguchi. Tapi apa mungkin? Karin lalu melirik pada Aron, mungkin pria itu harus menjalani perawatan rumah sakit lagi, ada luka tebasan di tangannya dan itu pasti sakit sekali. Dan, jangan tanya tentang keadaan Leo, karena lelaki itu sekarang dalam posisi mati segan hidup tak mau. Dia terkulai lemas di tanah dengan sekucur tubuh penuh sayatan, ditambah lagi bekas luka tembak yang terus mengalirkan darah. Mengerikan. āHmm, akhirnya aku benar-benar melihatmu,ā suara itu langsung menyadarkan Karin. Pria di depannya buka suara. āKehormatan bagiku, Tuan Yamaguchi?ā
Terjerat Pesona Anak MafiaChapter 48“Utari?”“Maaf kak, siapapun akan mengambil tawaran yang lebih baik.” Kalimat Utari membuat Karin menaikan sudut bibirnya. Matanya sontak melirik pada Leo, pria yang mengajaknya bekerjasama yang berbuntut kesialan seperti ini.Hmm, tapi Karin juga tak memungkiri bahwa kalimat Utari itu benar. Dia juga sekarang sedang mempertimbangkan tawaran mana yang lebih baik.Ikut bersama Garda dan dikejar sebagai penjahat atau berlindung di ketiak Aron.“Aku akan belajar denganmu soal ini,” kata Karin menjawab Utari.“Bagus, sekarang serahkan wanita itu pada kami,” ucap pria dengan tangan terhunus Samurai. “Dia pikir ini jaman apa, masih mondar mandir bawa senjata,” gumam Karin sambil menghela napas. Lalu matanya beralih pada Garda yang sudah mangambil ancang-acang akan memulai serangan.Selang b
Terjerat Pesona Anak MafiaChapter 47Karin berada di rumah Utari sekarang, tak jauh dari tempat yang disebut gerombolan kecil itu markas. Setelah berdebat panjang lebar, ketemulah titik terang, bahkan Karin akan berada dalam pengawasan Utari.Mereka sepakat menolak mengantar Karin pulang karena takut gadis itu ingkar.Karin duduk terdiam, mengamati Utari yang dari tadi bolak balik ke kamar lalu keluar lagi. Ada saja barang yang disodorkannya.Mulai dari pakaian ganti hingga kudapan ringan untuk sarapan, ah tapi tadi Karin sudah makan subuh jadi dia tak begitu lapar.“Tak usah repot-repot Utari, aku juga sudah makan tadi,” kata Karin tak enak hati. Bukan apa-apa, jika dilihat dari rumahnya, anak ini bukan dari kalangan menengah ke atas. Bisa saja kue-kue yang diberikan diambil dari kue yang harusnya mereka jual pagi ini.“Bukan aku kak, emak yang suruh. Kakakkan t
Terjerat Pesona Anak MafiaChapter 46Yun termenung, dia masih menunggu Leo siuman usai operasi pengangkatan peluru. Mungkin sekitar 15 menit lagi, kata dokter yang merawatnya.Tapi, 15 belas menit yang ditawarkan terasa lama, bahkan sekarang hari sudah menjelang subuh.“Akhirnya,” kata Yun saat meihat tubuh Leo begerak. Tak lama mata pria tinggi besar itu perlahan terbuka. Yun tahu, sekuat apa pertahanan tubuh orang kepercayaan Aron ini, tak mungkin sampai mati kalau hanya terkena satu peluru saja.“Cepat beri petunjuk dimana terakhir kau meninggalkan Kayra?” tanya Yun terburu. Ya, dia harus bergegas, sebelum Michael Lee tahu perkara ini.Walau Yun tahu pria tua itu masih berjuang melawan rasa sakit mendera akibat luka-luka yang diterima, pasca insiden dengan Garda tempo hari.Leo memandang tajam pada Yun, lalu memberikan alamat dimana dia terpisah terakhir denga
Terjerat Pesona Anak Mafia Chapter 45 Darah bercucuran di lantai, Karin memandang ke arah tangannya yang menggenggam pistol. āBukan, bukan aku, yang menembak,ā gumamnya dalam hati, karena dia memang tak menarik pelatuknya. Walau begitu, Karin kembali disadarkan dengan erangan kesakitan dari Tn. Yamaguchi yang memegang pundaknya. Benar, puluru itu dari arah belakang. Karin memandang dengan seksama, tak lama sosok Leo keluar dari balik sebuah pintu rahasia yang ada di bagian yang tertutup rapi dengan wallpaper. Mungkin itu yang menyebabkannya orang-orang termasuk dirinya tak sadar akan kehadiran orang kepercayaan Aron itu. Leo berjalan dengan tatapan tajam, Tn. Yamaguchi memutar badannya sambil melihat orang yang menembakinya dengan timah panas. āSeharusnya aku tahu akan begini, anjing tetaplah anjing,ā kata pria bermata sipit itu pada Leo. Bahasa Inggrisnya terdengar belepotan kali ini, b
Terjerat Pesona Anak MafiaChapter 44Karin sudah bersiap dengan balutan mini dres ketat berwarna hitam, bibirnya berwarna merah terang kontras dengan kulitnya yang putih. Dia tampak menonjol malam ini. Gadis itu berjalan dengan anggun menuju mobil fort hitam yang sudah menunggunya dari tadi.“Bagaimana?” Karin tersenyum menggoda. Leo sampai menghela napas untuk menetralisir degupan jantungnya yang terasa kuat.“Seksi,” kata Leo singkat sambil membukakan pintu mobil. Karin baru saja keluar dari sebuah salon kecantikan yang mengubah penampilannya 180 derajat.Rambutnya panjang terurai, tubuhnya terekspos dengan jelas lekuk-lekuknya bahkan bagian dada terasa sangat vulgar, hingga membuatnya risih sendiri.Gadis itu melirik pada Leo yang sesekali mencuri pandang padanya yang duduk di kursi belakang. Dia sadar tampilannya begitu menggoda, tapi ini dilakukan semata-mata
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments