When We Lost

When We Lost

Oleh:  Sehunata  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
18Bab
1.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Almira Sekarayu, seorang perempuan muda dengan predikat The Most Eligible Bachelorette in Indonesia, punya standar tinggi mengenai pasangan hidupnya. Yang pasti lelaki itu harus lebih dari dia; lebih pintar, lebih kaya, dan lebih tua. Almi paling benci dengan laki-laki yang (menurutnya) sok kegantengan seperti Kalandra, seorang penyanyi terkenal dengan predikat Genious Musician, yang juga artis kebanggaan stasiun TV-nya. Namun, sebuah kejadian tidak terduga membuat keduanya harus berdua selama beberapa hari di tengah lautan bebas.

Lihat lebih banyak
When We Lost Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-28 22:25:54
0
18 Bab
PROLOG
KALA ANGGAP MENULIS LAGU SAMA MUDAHNYA SEPERTI BERNAPAS Sejak debutnya tahun 2012, Kala menciptakan hampir semua lagu di albumnya. Bahkan beberapa lagu yang diciptakannya untuk beberapa penyanyi Indonesia pun pasti menjadi hits. He’s so genius, isn’t he?Ternyata Kala memang sudah suka menulis lagu sejak duduk dibangku SD. Bertahun-tahun menulis lagu sendiri kini hal tersebut sudah dianggapnya sebagai hal yang tidak istimewa lagi. Bahkan Kala menganggap menulis lagu semudah ia bernapas. Wih... Memang nggak salah ya, cowok satu ini dijuluki musisi jenius Indonesia.  Almi melempar majalah lifestyle wanita yang baru dibacanya kepangkuan sahabatnya yang sedang mengupas kulit jeruk, di sofa yang lebih kecil. Ia lalu menutup mulutnya sambil berlagak mau muntah. Reta, sahabat Almi, mendengus kesal karena kulit-kulit jeruk kupasannya yang ditaruh diatas pangkuannya men
Baca selengkapnya
THE MOST ELIGIBLE BACHELORETTE IN INDONESIA
Almi melangkah anggun menuju ruangannya, sebelah tangan memegang cup cappuccino panas mengepul, kedua telinganya disumbat oleh earpod yang terhubung dengan ponselnya yang mengalunkan lagu bernada semangat. Kantor masih sepi, hanya beberapa orang dari bagian produksi yang sedang menyelesaikan pekerjaan mereka dengan wajah letih. Sepertinya mereka sudah bekerja lebih dari dua puluh empat jam. Almi tersenyum saat anak buahnya menyapa. Ia kasihan juga pada mereka, tapi mau bagaimana lagi, itu adalah resiko pekerjaan mereka.Almi masuk ke ruangannya yang wangi melati efek dari pot poury yang selalu ada di ruangannya. Ia meletakkan cup cappuccino dan tasnya di atas meja. Bibirnya kini ikut menyenandungkan lagu Way Back Into Love yang diputar. Lagu lawas yang selalu menjadi favoritnya.Reta, sahabat sekaligus manajer produksi, buru-buru menghampiri Almi di ruangannya karena ia punya berita bagus untuk Almi. Reta mengetuk dua kali p
Baca selengkapnya
INDONESIAN GENIUS MUSICIAN
Ada satu sesi ketika para host menanyakan apa sihir yang dimiliki Kala. Kala menelengkan kepalanya untuk memikirkan jawaban untuk pertanyaan tersebut. Sihir? Sulap saja dia tidak bisa, apalagi sihir! Ah, Kala menemukan jawaban yang tepat untuk pertanyaan tersebut.“Everytime i blink my eyes, every songs that i have made became hits,” jawabnya, dikuti dengan sorakan dari para penonton. Kala tersenyum malu dengan jawabannya sendiri. Ia tidak bermaksud menyombong, tapi itulah kenyataannya. Kala melemparkan senyum pada para host yang juga bersorak untuknya.Pertanyaan pun kembali diberikan untuknya. Dari soal kolaborasinya dengan BTS hingga masalah pribadi seputar perempuan yang sedang dekat dengannya. Kala paling malas menajawab pertanyaan yang menurutnya pribadi. Soal perempuan dan soal predikat playboy yang disandangnya. Rasanya siapapun yang sedang dekat dengannya tidak ada urusan apapun dengan oranglain, tapi ia sadar it
Baca selengkapnya
THE FACTS
Hari Minggu adalah hari yang sempurna untuk bermalas-malasan dan bercumbu dengan kasur. Almi mematikan semua alat telekomunikasinya dan memenuhi hasrat tidurnya yang selalu kurang di hari biasa. Jam sudah menunjukkan pukul sembilan, dan Almi sudah tidak bisa tidur lagi. Akhirnya ia meraih remot TV dan menyalakannya tanpa menontonnya. Ia malah meraih novel yang belum sempat diselesaikannya, dan mulai membacanya.Tiba-tiba ia teringat dengan jawaban sombong Kala saat diwawancara tempo hari. Seketika itu juga Almi menjadi sebal dan makin tidak menyukai Kala. Rasanya kutukan Reta tidak pernah akan terwujud karena setelah melihat penampilan dan senyum Kala pun, Almi sama sekali tidak tertarik dengannya. Karena tulisan-tulisan dalam buku novelnya tidak ada yang dapat dicerna, Almi akhirnya beringsut menuju kamar mandi dan membasahi seluruh tubuhnya dengan air yang meluncur dari shower. Ia membiarkan pancuran air memijat kepala dan punggungnya, melepas stres bekerja dan jug
Baca selengkapnya
HATE FOR VERY FIRST SIGHT
Satu minggu sebelum berlayar, Kala memiliki jadwal untuk perform di I-net TV dalam acara musik mingguan yang dilakukan di dalam ruang studio. Penonton sudah berkumpul ketika Kala tiba bersama manajer dan krunya. Mereka langsung menuju backstage untuk bersiap perform.Tiba saatnya Kala untuk naik ke panggung. Ia menyapa para penonton yang histeris melihatnya. Kala menyanyikan lagu pertama dan kedua dengan lancar. Tetapi saat lagu ketiga dimainkan, entah bagaimana bisa terjadi, kabel-kabel disisi panggung mengeluarkan percikan api hingga akhirnya lampu padam dan api muncul.Kebakaran!Kala mencoba untuk tenang, tapi kepanikan segera menguasai dirinya hingga dia tidak bisa melakukan apapun, bahkan untuk bergerak pun tidak bisa. Api dengan cepat menjalar di karpet panggung dan mengepung Kala yang berdiri ditengah bersama band pengiringnya.“Kala! Apa kita akan mati sekarang?” tanya Josh panik sambil menutupi hidungnya ag
Baca selengkapnya
THE DAY
Meskipun dalam keadaan badan masih kaku akibat balap lari bersama Kala dan ada bekas luka bakar dikakinya, tidak menyurutkan niat Almi untuk ikut liburan dengan kapal pesiar. Pagi-pagi sekali ia dijemput oleh supir kantor dan memutar untuk menjemput Reta, kemudian pergi ke pelabuhan. Kejadian kebakaran kemarin masih membuat Reta sedikit syok. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, hal tersebut membuat Almi dan Reta masih bisa menghadiri undangan ini.“Lo udah baikan?” Tanya Almi sambil melirik perban dibetis Almi.“Gue nggak pernah kenapa-kenapa,” sahut Almi. “It’s nothing.”Reta menggelengkan kepalanya melihat ketabahan dan ketangguhan sahabatnya. Kalau hal itu menimpa dirinya, mungkin sekarang ia sedang berada di rumah sakit dan merengek ditemani Wilmar. Tidak aneh para mantan pacar Almi menganggap mereka tidak dibutuhkan.“Kalo lo ngerasa nggak baik, lo nggak usah pergi aja,&rdqu
Baca selengkapnya
BAD FEELING
“Lo curi start!” tuding Reta saat ia dan Almi berjalan berdua menuju kamar untuk bersiap makan siang. Almi tahu maksud Reta dan hanya tertawa puas. See? Dia bisa dengan mudah menggaet pria manapun, tapi yang susah adalah mempertahankan mereka untuk tetap di sampingnya. Tapi Fabian cukup menarik juga untuk menjadi teman selama perjalanan ini. “Fabian bener-bener ganteng, ya!” kata Reta sambil mengaitkan kedua tangannya didepan dada. “He is!” Almi mengangguk setuju. “Dia asyik diajak ngobrol juga. Wajar dia menyandang gelar itu, karena dia memang berwawasan luas.” Almi jadi teringat dengan lelaki bodoh yang pasrah akan dipanggang api kemarin. Buru-buru ia mengusir bayangan Kala karena tidak mau merusak bayangan sempurna Fabian di kepalanya. “I love smart guy.” “And i love his abs!” ujar Reta. Lalu keduanya terbahak. Keduanya masuk ke kamar masing-masing untuk bersiap makan siang. Almi keluar tepat jam
Baca selengkapnya
LOST
Almi berhasil naik ke sekoci dengan bantuan Kala. Ia telah melempar carry on luggage-nya ke dalam sekoci. Ombak masih cukup besar hingga sekoci pun terombang-ambing tidak stabil. Almi dan Kala terbatuk-batuk setelah berhasil naik ke sekoci. Rupanya cukup banyak air yang masuk ke hidung maupun mulut mereka. Almi berusaha memandang ke arah kapal pesiar mewah dikejauhan yang lampunya mulai padam. Beberapa kali terlihat letusan pistol tanda darurat ditembakkan ke langit. Almi berulang kali menyebut nama Tuhan dan mengagungkan kebesarannya. “Reta... Apa dia selamat?” Tanya Almi pada Kala yang juga sedang memandang pasrah pada kapal yang seolah siap tenggelam. Kala mengangguk meskipun tidak yakin, “dia sudah naik ke sekoci.” Almi menghela napas lalu dengan keseimbangan yang terganggu, ia membuka penutup sekoci agar bisa lebih bebas bergerak dan tidak duduk terlalu dekat dengan Kala. Kala bergerak membantu Almi. Hujan masih turun dengan deras, Almi
Baca selengkapnya
IN EMERGENCY TIME
Hari ketiga Almi dan Kala terombang-ambing di lautan tanpa kejelasan nasib. Laut begitu tenang, tidak ada tanda-tanda kedatangan kapal sama sekali. Almi sudah hampir gila karena tidak ada yang bisa dilakukannya. Ponsel yang digunakannya untuk mendengarkan musik selama dua hari ini sudah mati karena baterainya habis. Jadi ia hanya merebahkan diri sambil sunbathing mumpung cuaca hari ini cerah. Namun karena matahari semakin panas dan kulitnya mulai merah-merah, Almi merangkak masuk ke dalam sekoci yang tertutup. Lain dengan Kala, laki-laki itu nampak serius dengan buku lagunya yang telah benar-benar kering dan siap untuk ditulisi lagi. Keduanya tidak saling bicara sejak pertengkaran mereka pada dua malam sebelumnya, hingga kini keduanya menjalani hari tanpa mengacuhkan satu sama lain. Hal ini cukup menyiksa Kala sebenarnya, karena terkadang dia bisa mendengar suara pakaian yang dilepas dan dipakai kembali dari bagian dalam sekoci yang tertutup. Kala membayangkan Almi
Baca selengkapnya
A KISS
Kala terbangun ketika sinar matahari menyorot dirinya dengan terik. Kala perlahan membuka kelopak matanya karena silaunya sinar matahari cukup menyakiti pupil matanya. Kala akhirnya bisa melihat walaupun dengan mata menyipit. Ia memandang ke sekeliling dan menyadari bahwa dirinya sendiri di sekoci ini. Kala buru-buru bangkit dan menunduk melihat ke dalam bagian kapal yang ditutup. Kosong.“Almi!” teriak Kala. Tidak ada respon. “ALMIIIIIII!!!” Kala berteriak lebih keras.Kala menahan napas. Apa sesuatu yang buruk terjadi pada Almi ketika tidur? Apa gadis itu terjatuh ke laut dan dimakan ikan hiu? Kala melongok keluar sekoci, mencoba melihat tanda-tanda keberadaan Almi. Jantungnya berdegup kencang, ia nggak bisa membayangkan jika ditinggalkan sendiri dengan cara seperti ini.“Hey, Kala!” Almi muncul kepermukaan di belakang sekoci. Ia menggerakkan lengan dan kakinya untuk mencapai sisi sekoci tempat Kala yang kini sedang melotot
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status