MENANTI KEPASTIAN

MENANTI KEPASTIAN

Oleh:  Dwi Ayu Asri Bahari  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 Peringkat
92Bab
2.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Menanti kepastian. Itu yang sedang Tomi alami. Hari ini. Tomi akan meminta kepastian pada Tiara. Pacarnya yang sudah ia pacari selama belasan tahun. Bisakah mereka menikah? Atau malah berpisah?

Lihat lebih banyak
MENANTI KEPASTIAN Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Nasreen
kasih bintang 5 biar tambah semangat.
2022-03-26 15:59:30
0
user avatar
Ayu Bahari
mksh kak ...
2021-10-11 17:41:21
0
user avatar
Ardalena
Waw. titip dulu bacanya nunggu waktu luang
2021-10-11 16:22:45
0
92 Bab
BAB1 MENUNGGU KEPASTIAN
Meminta KepastianProlog ..."Kita sudah 11 tahun pacaran secara diam-diam (backstreet). Sampai kapan kamu mau seperti ini? Aku sudah berhasrat ingin menikah. Aku ingin kamu jadi kekasih hidupku. Boleh aku temui orangtuamu sekarang? Selalu begitu ... tiap kali aku minta kepastian kamu selalu diam membisu. Waktu terus berputar. Sekarang usiaku sudah 26 tahun. Orangtuaku selalu bertanya "kapan nikah?" mereka sudah tidak sabar ingin menimang cucu."***Di suatu taman. Ada sepasang kekasih yang duduk berdua di bangku taman. Di payungi pohon-pohon rindang. Serta tiupan angin yang berhembus menerbangkan dedauanan yang berjatuhan. Gerimis pun datang. Seperti tahu suasana hati mereka yang sedang pilu. Hari ini, Tomi akan meminta kepastian dari wanita yang ia pacari selama belasan tahun ini.Meminta kepastian. Ini bukan pertama kalinya. Mungkin sudah ribuan kali. Bahkan tak terhingga. Tomi lelaki yang sabar dan sangat setia. Tapi ia bukan terlahir dari kelu
Baca selengkapnya
BAB2 NOSTALGIA
NostalgiaTiara berjalan menuju rumahnya, ditemani rintik hujan. Badannya sudah mulai lemah, mungkin ia akan sakit. Ditambah beban pikiran yang ada dalam benaknya. Membuat ia semakin drop.Lima menit kemudian. Tiara sampai rumah. Para penjaga rumah membukakan gerbang untuknya. Gerbang yang menjulang tinggi sekitar 3 meter.  Ibu dan ayahnya sudah menanti didepan pintu istananya. "Sudah ayah bilang, kalau kemana-mana diantar saja pakai mobil. Sekarang kamu jadi basah kuyup kan."Tiara hanya diam dan masuk kedalam rumah. Masuk ke kamar mandi dan berendam air hangat di bedtubenya. Kegiatan ini bisa menghilangan penat dalam hidupnya. Meringankan beban pikirannya dan menghilangan rasa linu karena terkena air hujan.Setelah selesai mandi. Dia langsung masuk kamar dab tidak keluar lagi. Ayah dan ibunya panik. Mereka pun menggedor kamar Tiara. "Tok ... tok ... tok""Sayang ... buka pintunya!"Tanpa sahutan. Orang tuanya
Baca selengkapnya
BAB3 KABUR DARI RUMAH
"Ayo bawa aku pergi!!! aku ingin selalu bersama kamu."***Dua hari kemudian. Setelah Tiara merasa membaik dan sehat kembali. Dia menemui Tomi. Sebelas tahun bukan waktu yang singkat. Hampir tiap hari Tiara berkunjung kerumah Tomi, karena memang rumah mereka lumayan dekat. Hanya beda kecamatan. Perjalanan dari rumahnya menuju rumah Tomi sekitar 15 menit.Tentu saja keluarga besar Tomi sudah tahu dan hafal dengan problem mereka. Hanya saja mereka tidak berani menegur. Hanya bisa diam menyaksikan hubungan terlarang mereka. Sebagai keluarga hanya bisa mendukung keinginan anaknya.Setelah sampai rumah Tomi. Tiara langsung masuk tanpa rasa canggung. Sudah seperti rumahnya sendiri. Kebetulan ada ibu dan ayah Tomi yang sedang duduk di ruang TV. Langsung menyapa,"Kata Tomi kamu sakit? sudah sembuh? kamu sudah kasih kepastian belum pada Tomi?""Sudah sehat bu. Ia ini mau bertemu Tomi untuk kasih kepastian," jelas Tiara sambil mengecup telapak tangan
Baca selengkapnya
BAB4 JIWA DAN RAGAKU TERPISAH
 Jiwa dan Ragaku terpisah"Apa aku sudah mati? dimana aku?" Tiara menengok kearah kanan dan kiri. Dia sangat terkejut melihat jiwanya terlepas dari raganya.***Tomi langsung masuk kedalam gubug reotnya. Masuk kekamar dan mengambil HPnya. Ternyata benar yang ibunya katakan. Ada 20 panggilan tidak terjawab dari Tiara. "Ada apa menelpon? bukannya tadi sudah bertemu," tanya Tomi pada hati kecilnya.Jari jemari Tomi langsung memencet Tombol memanggil Tiara. Berdering. Tandanya aktif. Beberapa detik kemudian, diangkat."Selamat malam. Apa benar ini Tomi?" tanya seorang laki-laki yang terdengar dari ponsel Tiara."Ia pak betul. Ada apa yah tadi memanggil?" tanya Tomi."Tiara sedang koma. Sudah seminggu lalu. Tapi malam ini dia mengigau memanggil nama Tomi. Jadi kami mencari tahu nama itu lewat kontak HP nya. Bisa kamu kerumah sakit sekarang? alamatnya akan saya kirimkan lewat pesan."Panggilan itu berakhir sebelum T
Baca selengkapnya
BAB 5 RAHASIA BESAR
Tomi berbaring dikasur bututnya. Baru saja ia akan memejamkan matanya. Tiba-tiba Tiara datang mengejutkannya. Dia benar-benar mirip hantu. Datang dan pergi sesuka hati. "Tomi ... temenin aku ngobrol dong!" sapa Tiara dengan nada manjanya. "Kamu ... ngapain kamu masih berkeliaran. Aku mohon kembali pada ragamu. Aku ingin lihat kamu sembuh seperti dulu," Tomi memohon dengan mata yang berkaca-kaca. "Aku sudah berusaha kembali ketubuh ku. Tapi tidak bisa. Mungkin karena aku tahu. Sekalipun aku sembuh, kita tidak bisa bersama. Ibu sangat keras. Jadi lebih baik aku tidak hidup." Mereka menghabiskan malam berdua dikamar Tomi yang sangat sempit. Namun Tiara bahagia. Setidaknya impiannya bisa keluar malam dan bersama Tomi memandang bintang dimalam hari sudah terwujud. Tiara bercerita satu hal rahasia besar pada Tomi. Yang selama belasan tahun ini ia pendam. Mengenai ibu Tiara. Ibu yang selama ini ia hormati, ternyata bukan ibu kandung Tiara. Tentu saja
Baca selengkapnya
Bab 6 Penyelidikan
 "Kenapa ibu selalu melarang hubungan kita? kenapa ayah selalu nurut dengan ucapan ibu? Kenapa aku selalu kesulitan berbicara dengan ayah? aku akan cari tahu sendiri."***Tiara masih belum bisa kembali pada tubuhnya. Dia masih sibuk berkeliaran memecahkan permasalahannya selama ini. Malam ini dia pulang kerumahnya. Melewati gerbang kokoh yang tergembok rapat. Menembus dinding istana megahnya. Dia bisa melewatinya tanpa harus meminta satpam membukakan pintu.Diruang keluarga ayah dan ibunya sedang berdiskusi membicarakan Tiara."Sampai kapanpun ibu tidak mau punya mantu miskin! si Tomi itu nanti akan menjadi parasit bagi kita. Ibu tidak mau harta ayah nantinya dirampas dia,"  protes ibu pada ayah Tiara."Ya sudah. Ayah nurut saja apa kata ibu."Tiara kesal sekali menyaksikan drama ini. Rupanya dalam keadaan sekaratpun, ibu tirinya tidak peduli perasaan Tiara. Setelah ayah pergi menuju kamar dan meninggalkan ibu
Baca selengkapnya
Bab 7 Santet Gagak Hitam
 "Saya akan mencoba santet gagak hitam sekali lagi kii! Yang kemarin belum berhasil. Tiara belum meninggal. Malah sekarang dia sudah siuman dari komanya. Saya mohon bantu saya lagi aki siliwangi!!!"***Ibu tiri mulai geram dan sangat murka melihat Tiara siuman. Usahanya menyewa jasa santet ternyata gagal. Dia mencari jasa santet terampuh melalui media sosial. Secara online dia berkomunikasi dan bernegosiasi masalah harga. Dia tidak bodoh. Banyak penipuan di media sosial baru-baru ini yang viral terjadi. Salah satunya saat ibu tiri menyewa jasa pelet online minggu lalu. Uang sudah ia transfer, Namun nomor HPnya malah diblokir. Pelet tidak dilaksanakan dan uangpun hilang. Namun kasus teetipunya ibu tiri ini tidak membuatnya kapok. Malah dia membuatnya pelajaran. Agar lebih pintar dan berhati-hati lagi. Kali ini dia akan menyewa jasa santet lagi di aki siliwangi. Dia sangat percaya pada aki karena dia sudah tahu tempatnya.Wala
Baca selengkapnya
Bab 8 Mencari Ibu Kandung Tiara
 Tomi terpaksa meninggalkan motor bututnya di rumah. Dia harus pergi ke Majalengka mencari ibu kandung Tiara. Berbekal tabungannya yang tidak seberapa, itupun hasil bobok celengan ayamnya yang sudah hampir 2 tahun ia kumpulkan. Tanpa minta belas kasih dan balas budi. Dia pergi niat ibadah dan membantu permasalahan kekasih hatinya.Tomi harus menaiki beberapa tranaportasi untuk menuju alamat itu. Dari rumah meuju jalan raya, ia diantar ayahnya menggunakan motor butut milik Tomi. Kemudian dia menunggu bus datang. Ia berdiri di halte bus seorang diri. Tidak menunggu lama, bus pun datang. Ini bukan pertama kalinya dia berpergian.Bisa dibilang Tomi pemuda yang aktif. Dia sering ikut acara tour keagamaan. Karena profesi dia kan sebagai marbot masjid. Selain tugas utamanya membersihkan masjid. Dia juga Sering membantu Pak Ustad dalam mempersiapkan acara-acara dimasjid dan acara tour ibu jamiyahan.Setelah sampai dia harus naik angkot jurusan yang berbeda
Baca selengkapnya
Bab 9 Permintaan Terakhir
 "Aku talak kamu sekarang juga!" ucap ayah Tiara penuh kesal."Silahkan. Tapi serahkan dulu semua harta kamu. Kalau tidak! aku akan membuat putri kamu lebih menderita lagi!" ancam Anita, istri mudanya.***Tiara hanya bisa berbaring di kasurnya. Dia lumpuh. Dia hanya bisa meneteskan air mata. Namun, semangatnya untuk sembuh begitu kuat. Dia berusaha menggerakan bibirnya agar dapat bicara. Tomi pun datang. Langsung menangis meminta maaf. Harusnya dia turuti semua keinginan Tiara. Tomi janji kalau nanti Tiara sembuh. Dia akan turuti semua kemauan Tiara. Tidak akan menolaknya lagi. Sekali pun Tiara meminta untuk nikah lari. Tomi akan laksanakan."Kamu pasti sembuh! aku akan bacakan ayat-ayat suci untuk kamu."Tomi fokus mengaji. Sementara ayah di rumah sedang bertengkar dengan istri mudanya. "Aku talak kamu sekarang juga!" ucap ayah Tiara penuh kesal."Silahkan. Tapi serahkan dulu semua harta kamu. Kalau tid
Baca selengkapnya
Bab 10 Balas Dendam
 Masih suasana duka. Hujan deras pun turun menyelimuti kota. Tiara sudah kembali pulang pada Tuhannya di usianya yang genap 26 Tahun. Keegoisan orang tua membuatnya pergi sebelum merasakan bahagianya pernikahan. Penantian panjang Tomi pun sia-sia.Tomi membelai rambut Tiara untuk yang terakhir kalinya. Selimut putih pun mulai dokter tutupkan keseluruh tubuh Tiara. Dokter membawa Tiara pergi dari ruang rawat itu dan mulai memandikannya. Benar-benar Kisah yang sangat pilu. Tomi menuju musholah rumah sakit. Dia datang pada Tuhannya dan memohon ampun. Atas kekhilafannya selama ini. Atas yang mereka lakukan selama ini. Harusnya mereka tidak berlarut-larut dalam zinah selama belasan tahun. Akhirnya mereka tidak bisa bersama. Tomi yang selaku marbot masjid dan paham tentang agama. Selalu menutup mata dan hatinya. Padahal dia tahu pacaran itu adalah perbuatan dosa besar. Karena dalam agamanya, haram hukuknya laki-laki dan perempuan yang belum ma
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status