Labuhan Cinta

Labuhan Cinta

Oleh:  Myafa  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
21 Peringkat
77Bab
15.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Terdengar klasik saat mendengar jika cinta harus penuh pengorbanan. Namun, terkadang begitulah cinta. Berkorban membiarkan dia pergi ke mana dia inginkan. Dengan keyakinan dia akan kembali pulang ke tempat seharusnya. 

Lihat lebih banyak
Labuhan Cinta Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
anis jaziatunnisak
goooooodddddd
2024-02-25 12:31:22
0
user avatar
Indri saputra
good....good...good...
2023-06-22 13:33:21
0
user avatar
Indri saputra
ceritanya baguusss bgt... bikin baper dengan sikap El.. ......
2023-06-22 13:33:01
0
user avatar
Earlyn
cukup menghibur...
2023-02-11 20:40:29
0
default avatar
Fepy Sisiliay
Akhirnya ketemu juga lanjutan Labuhan Cinta by kak Myafa
2022-12-29 02:38:44
0
user avatar
b_lily04
Ceritanya menarik untuk dibaca. Ga ada konflik yg terlalu dibikin jelimet dan muter2 ga jelas. Alurnya juga bagus. Romantis merah jambu. Good luck buat author. Sukses terus.
2022-11-23 18:05:55
0
user avatar
Mariati Uti
hadir kak... udh baca di kbm tp tetap ngikut kemanapun dirimu kak
2022-08-25 10:21:17
0
user avatar
eva nindia
ceritanya baguss
2022-08-20 13:57:47
0
user avatar
Puput Gendis
suka bngt crta nyaaa
2022-07-13 16:19:38
0
user avatar
-heztieprast-
ga sengaja nemu ini, ternyata baby El sudah dewasa
2022-05-11 02:14:28
0
user avatar
circleef
babang El sama Freya ...
2022-04-21 19:44:15
0
user avatar
Enisensi Klara
Yeay mereka ada disini .........
2022-04-20 20:21:54
0
user avatar
Gendis Soenaring
sudah ndk sabar nunggu kelanjutan nya
2022-04-18 21:31:09
0
user avatar
Senjahari_ID24
seruuuu ...
2022-04-18 08:36:55
0
user avatar
vieta novie
berkunjung ke rumah baru nya el freya ......
2022-04-17 22:43:56
0
  • 1
  • 2
77 Bab
Perasaan Tenang
Di sudut tea house, seorang pria sedang duduk menikmati secangkir teh early grey yang dipesannya. Menikmati aroma teh yang begitu disukai dari minuman hangat itu. Perasaan tenang melingkupi hatinya tatkala minuman hangat masuk ke dalam tubuhnya melalui tenggorokannya.Namun, baru saja menikmati afternoon tea-nya, suara ponsel berdering dan membuatnya meletakkan cangkir bergambar bunga yang berisi teh hangat ke atas meja.Senyumnya tertarik saat melihat nama siapa yang berada di layar ponselnya. Tak perlu berlama-lama, dia mengangkat sambungan telepon yang berasal dari negeri seberang.“Halo Sayang.” Suara lembut yang selalu menenangkan jiwa terdengar.“Halo, Mommy.”“Kapan kamu pulang?”Pria itu terdiam mendapati pertanyaan. Seketika dia mengingat janjinya pada mommy-nya jika dia akan pulang ke Indonesia hari ini. Justin Elvaro Adion-putra pertama Bryan Adion dan Olivia Shea. Anak dari salah satu pengusaha di Indonesia itu sudah
Baca selengkapnya
Bersedekah Waktu
El memandangi langit-langit kamarnya. Saat matanya hendak terpejam, suara ponsel terdengar dan mengurungkan niatnya. Dengan malas El meraih ponselnya. Melihat siapa yang menghubunginya malam-malam.“Hai Al ... “ sapanya saat mengangkat sambungan telepon.“Kapan kamu pulang?” Suara datar yang mengandung seribu perhatian.“Apa kamu merindukan aku?” goda El.“Cih ... siapa yang merindukanmu.”El langsung tertawa. Walaupun kakak sepupunya itu tidak mengatakan rindu, tetapi dia tahu jika sebenarnya ada kerinduan terselip, karena jika tidak, tidak mungkin pria dingin itu mau menghubungi.“Lalu untuk apa kamu menghubungi?”“Mommy menyuruh menanyakan.”El tahu mommy siapa yang dimaksud oleh Al. Siapa lagi jika bukan Mommy Selly. Kakak dari daddy-nya itu memang sudah seperti ibunya sendiri. “Sampaikan pada mommy untuk menyambutku lusa.”“Baiklah, kami akan menunggumu. Sampai berjumpa di sini."“Iya, sam
Baca selengkapnya
Tanda Sayang
“Hai, Kak Freya.” Ghea beralih pada Freya. Memeluknya erat. Dari kecil Freya dan adiknya adalah temannya, jadi mereka sangat dekat.“Kakak semakin cantik saja.”“Kamu juga.” Freya tersenyum.“Pantas Kak El betah di London,” goda Ghea seraya melirik ke arah El.Wajah Freya memerah mendengar ucapan Ghea, merasa sangat malu sekali. El tak kalah malu dengan ucapan adiknya.“Sembarangan saja kalau bicara!” El menghampiri Ghea, tetapi gadis cantik itu justru bersembunyi di belakang Freya, membuat El dan Freya saling menatap. Entah kenapa El merasakan perasaan aneh saat menatap Freya.Mungkin hanya perasaan malu saja.“Kalian ini sudah lama tidak bertemu, tetap saja bertengkar,” tegur Shea.“Apa Mommy tidak sadar jika bertengkar itu tanda sayang?” Ghea yang bersembunyi di belakang Freya menghampiri El dan memeluk tangannya. Senyum manis ditampilkan di wajah cantiknya untuk membujuk kakaknya.“Dasar!” El mengac
Baca selengkapnya
Suasana Dua rumah
Di rumah sebelah kehebohan juga tercipta. Shea dan Selly yang sudah menyiapkan makanan meminta El untuk makan terlebih dahulu, tetapi El memilih untuk menyegarkan tubuhnya terlebih dahulu.Mau tak mau ibu-ibu harus menunggu putra mereka mandi terlebih dahulu. Mereka memilih sambil mengobrol di ruang keluarga.El masuk ke dalam kamarnya. Kamar yang sudah lama sekali dia tidak tempati. Saat masuk, El melihat kamar tampak bersih dan tertata rapi. Dia tahu sekali jika mommy-nya menjaga kamarnya dengan baik.Tak berlama-lama, El masuk ke dalam kamar mandi. Tubuhnya yang lengket ingin sekali dia segera bersihkan. Di bawah kucuran air, dia membasahi tubuhnya. Rasanya segar sekali saat air mengalir di tubuhnya.Menyelesaikan mandi, dia keluar dari kamar. Namun, saat keluar dia dikejutkan dengan Al yang sudah berada diq kamarnya. “Kamu di sini?” tanyanya seraya mengayunkan langkahnya ke lemari, mengambil pakaian dan memakainya.“Aku mengantarkan k
Baca selengkapnya
Mengajari
Pagi ini rumah El begitu riuh. Bagaimana tak riuh saat suara mommy-nya menggelar, menyambut pagi. El yang dari kamar mendengar suara berisik, mau tak mau bangun.Dengan malas, dia membuka pintu kamarnya. Saat membuka pintu, mommy-nya sedang mengetuk pintu kamar Bian yang tak kunjung bangun.“Bian ... bangun.” Shea terus saja membangunkan anak bungsunya.“Bian belum bangun?” tanya El.“Adikmu ini memang susah sekali dibangunkan.” Shea terus mengetuk pintu agar anaknya bangun.“Biar El saja, Mom.”Shea yang masih harus menyiapkan sarapan, mau tak mau akhirnya mengizinkan El membangunkan Bian. Menyerahkan tugas pagi ini pada anak sulungnya.“Bi ....” El mengetuk pintu.Sekitar tiga kali El memanggil dan mengetuk, akhirnya Bian membukakan pintu juga. Namun, adiknya itu justru kembali ke tempat tidur, kembali memejamkan matanya lagi. El hanya bisa menggeleng. Kemudian dia ikut merebahkan tubuhnya ke tempat tidur.
Baca selengkapnya
Kebahagiaan Berasal Dari Rumah
El yang melajukan mobilnya, menuju ke kantor daddy-nya. Semua karyawan melihat terheran-heran melihat pria dengan pakaian casual datang ke kantor. Untung El membawa jaket kulit hitam untuk menutupi kaos yang di pakainya, jadi masih terlihat tak seperti ingin jalan-jalan.  Selain fokus pada pakaian El, mereka fokus pada wajah tampan El.“Dia anak Pak Bryan,” ucap salah satu karyawan.El yang melewati tersenyum manis. Dia langsung menuju ke ruangan daddy-nya mengingat dia adalah anak dari pemilik perusahaan. El sedikit merutuki karena dia datang dengan pakaian biasa saja. Merasa tidak enak dengan karyawan lain.El sampai di depan ruangan daddy-nya. Di depan ada sekretarisnya yang sudah menyapanya dan mengantarkan El untuk ke ruangan daddy-nya.“Hai El ... “ sapa Felix yang melihat El masuk.Felix Julian yang dulu bekerja sebagai asisten CEO Adion, kini sudah berganti jabatan sebagai COO (chief operating officer) dari Adion. Lebih mudah diar
Baca selengkapnya
Bukan Anak Kecil
Shea dan Chika pun hanya tersenyum. “Emm ....” Shea berdeham untuk mengalihkan pandangan El dan membuka mata Freya.El terkejut saat melihat mommy dan mamanya berjajar menontonnya. Pandangan mereka seolah penuh tanda tanya. Tak butuh waktu lama, dia bangkit. “Tadi kursinya goyang,” elaknya.“Iya, aku tidak memegangi dengan benar.” Freya yang merasa tidak enak.“Benarkan kursinya dan selesaikan pekerjaanmu,” ucap Shea tegas. Kemudian berbalik dan mengajak Selly dan Chika kembali ke dapur. Senyum mereka bertiga terhias di wajah cantik yang sudah semakin menua saat melihat aksi anak-anak mereka.El dan Freya yang merasa tidak enak saat melihat pandangan orang tua mereka jadi salah tingkah.“Kamu bagaimana El? Kenapa bisa jatuh?” protes Freya.“Harusnya aku yang bertanya, kenapa bisa kamu tidak memegangi dengan benar kursinya?”“Kenapa aku yang salah?” tanya Freya menatap kesel pada El.
Baca selengkapnya
Alasan Klasik
El yang selesai keluar dari kamar dan menuju taman belakang di mana diadakannya pesta. Bergabung dengan keluarga yang sudah berkumpul.Memilih tempat duduk di samping Freya, membuat gadis cantik itu berada di antar dua pria tampan.Freya yang melihat El masih dalam mode malu. Sejauh ini dia kenal El memang baru kali ini dia melihat El dengan handuk di pinggang.Walaupun dia pernah melihat El saat berenang dengan celana renang, entah kenapa terasa berbeda. Dia sedikit membenarkan ucapan papanya yang mengatakan jika dia sudah besar dan memang akan jadi lain jika berdua.Sesaat El duduk. Tampak Theo Julian-kakek Freya datang. Dia memang sengaja diundang oleh Bryan, mengingat dia adalah kakek dari Freya.“Silakan, Paman,” ucap Bryan pada Theo.“Terima kasih sudah mengundangku, Bry.” Theo duduk di samping Daniel. Dia sudah cukup lama berteman dengan Daniel. Hingga akhirnya pertemanannya menurun pada anak
Baca selengkapnya
Hari Pertama Bekerja
Di kantor lain, Freya masih menunggu Al datang. Tadi sekretaris Al mengatakan jika Al sedang ada urusan pagi ini, jadi dia datang ke kantor terlambat. Kemarin Freya memang sudah mendengar jika dia akan menjadi asisten Al selama bekerja di Maxton. Namun, dia belum mengetahui pekerjaan apa yang harus dilakukan oleh Freya.Sekitar tiga puluh menit Freya menunggu, akhirnya Al datang. Terbiasa melihat Al dengan pakaian casual membuat Freya terpesona dengan Al.  Setelan jas yang melekat di tubuh Al begitu pas di tubuh pria itu. Rambut yang tertata rapi membuat penampilan Al terlihat begitu rapi.“Pagi Pak Aaron,” sapa sekretarisnya.Freya baru tahu jika Al dipanggil dengan nama depannya. Dia yang duduk di sofa, berdiri dan menyapa Al. “Pagi, Pak,” sapa Freya.Al tersenyum saat mendengar sapaan Freya.“Pagi, Frey, ayo masuk ke dalam.” Mengayunkan langkahnya, Al masuk ke ruangannya. “Duduk!” perintah Al seraya menunjuk ke kurs
Baca selengkapnya
Membayangkan
Sampai di rumah. Freya turun dari mobil. Senyumnya tak susut dari wajahnya. El selalu saja bisa membuatnya tersenyum.“Terima kasih, El,” ucap Freya yang masih menatap El dari balik pintu mobil.“Iya, Tuan putri, sama-sama.”Tepat saat mereka sedang mengobrol, mobil Al melintas. Mobil El dan Al yang saling berhadapan membuat El dan Al berada di satu garis lurus.Al membuka kaca mobilnya. “El mau main basket?” tanyanya. Di seberang sana  Al melihat Freya dari balik pintu mobil El.Freya tersenyum pada Al. Merasa tidak enak bertemu dengan atasannya di rumah.  Masih terasa aneh dan belum terlalu bisa beradaptasi.“Tentu saja, nanti  kita ketemu di lapangan biasa ya,” ucap El.“Baiklah, aku tunggu.” Al menaikkan kaca mobilnya dan melajukan mobilnya.“Baiklah, aku juga pergi,” ucap Freya.“Masuklah dan istirahatlah.”Freya masuk ke dalam rumah sedangkan El melajukan mobilnya sekitar dua meter ke dep
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status