Sukses setelah dicerai

Sukses setelah dicerai

By:  eka rahmatus sa'diyah  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings
73Chapters
78.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Amanda, seorang istri yang tiba - tiba dicerai dengan alasan sudah tidak menarik lagi. Padahal suaminya yang tengah berselingkuh dengan wanita lain demi seorang anak yang dikandung oleh selingkuhannya

View More
Sukses setelah dicerai Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Azam Azam
sangat bagus
2024-01-27 20:17:40
0
user avatar
CahyaGumilar79
Ceritanya mantap Kak
2023-05-24 20:43:02
0
user avatar
Black panther
keren..ceritanya..ditunggu kelanjutannya..
2022-07-12 11:01:19
1
user avatar
Enisensi Klara
Keren .....
2022-05-11 21:22:50
1
user avatar
CahyaGumilar79
sukses Kak Eka
2022-04-26 15:54:41
1
73 Chapters
BAB 1. Foto yang beredar
"Gila si Arman, dia ternyata sedang berkencan dengan seorang wanita!" Bara meradang ketika melihat foto Arman bersama seorang wanita tersebar ke ponselnya. Bara sendiri tak tahu siapa pelaku yang menyebarkan foto itu. "Tak bisa dibiarkan! Amanda pasti akan merasa tersakiti jika mengetahui foto ini. Aku harus menghapus semua foto ini agar Amanda tidak tahu jika suaminya berselingkuh." Bara segera menghapus foto - foto yang tersebar ke ponselnya namun tiba - tiba seseorang menabraknya membuat ponsel terpental tepat di kaki Amanda dengan gambar yang terlihat jelas. Brak Suara ponsel terjatuh mengenai sebuah meja hingga menimbulkan suara, ponsel kemudian terjatuh tepat di kaki Amanda. "Foto apa ini?" Amanda mengambilnya dan melihat dengan jelas. Bara menelan ludah, takut jika Amanda akan menangis dan sakit hati. "Man, itu bukan foto siapapun!" Bara berusaha merebut ponselnya namun Amanda menyingkirkan tangan Bara. Amanda menelusuri semua foto kebe
Read more
BAB 2. Talak
Sore hari sepulang kerja, Vera dan Arman sengaja bertemu untuk pulang bersama ke rumah  Arman untuk bertemu dengan bu Ratna. Tok tok tok Suara ketukan pintu dari depan. Saat Amanda membuka pintu, kedua mata Amanda  terbelalak saat melihat suaminya  bersama sekretaris pribadi bosnya bergandengan manja.  "Mas, apa yang kamu lakukan dengan Vera seperti ini?" tanya Amanda yang hatinya mulai memanas ketika melihat kemesraan suaminya bersama wanita lain. "Kenapa, kamu tidak suka? Lagian aku sama Mas Arman udah punya hubungan sejak lama kok dan Mas Arman mau menikahiku." Vera bergelayut di lengan Arman. Terlihat wajah tak bersalah dari Arman. "Amanda, hari ini dan detik ini aku talak kamu dengan talak tiga. Saat ini juga, silahkan keluar dari rumah ini!" ucapan Arman membuat pertahanan Amanda runtuh. Seketika itu air mata tak bisa dibendung lagi. "Salahku apa Mas? Kenapa kamu malah berhubungan
Read more
BAB 3. Tak Sengaja Bertemu
"Mand, hatiku sakit melihatmu hancur tapi aku juga sedikit bahagia. Karena aku sendiri berharap bisa memilikimu seutuhnya. Ingin kujadikan dirimu ratu hatiku, kaulah cinta pertamaku dan sampai saat ini hatiku tak mampu berpaling. Maaf, dulu aku belum berani mengungkapkan cintaku karena aku sadar bahwa saat itu aku masih pengangguran. Rela melepaskan cintaku untuk Arman." Bara memandang pintu ruang kerja Amanda."Menatap terus tanpa berkata buat apa, Bro!" Rendy salah satu teman Bara mengejutkan Bara dalam lamunannya."Sudah, yuk! balik ke tempat kerja masing - masing." Bara menyembunyikan perasaan hatinya dari Rendy. "Jangan mengalihkan terus, kebetulan nih! dia sebentar lagi janda, rebut lagi hati cinta pertamamu, Bro. Masa kamu rela melihatnya disakiti Arman terus." ucapan Rendy berhasil membuat Bara kembali termenung."Terimakasih sarannya, segera ke ruang kerjamu. Sebentar lagi kamu harus wawancara calon karyawan yang sudah berdatangan di bawah.
Read more
BAB 4. Arman Ragu
Sepulang dari restoran, Bara mengantar Amanda sampai depan rumah Arman. Terlihat mobil Arman sudah berada di halaman rumah."Ada sepatu wanita." Amanda melihat sepasang sepatu berada di halaman rumah Arman."Assalamu alaikum." salam dari Amanda ketika akan memasuki rumah. Terlihat sepi saat Amanda memasuki rumah."Kemana mereka semua?" gumam Amanda ketika mendapati rumah terasa sepi. Amanda segera masuk ke kamarnya untuk beristirahat."Ternyata lebih cantik aku dari pada pelakor itu." Amanda menatap wajahnya di cermin. "Mas, apa yang sudah diberikan Vera padamu sehingga kamu seperti itu?" hati Amanda kembali teriris ketika kembali teringat foto kebersamaan suaminya bersama dengan Vera.Selesai bercermin, Amanda segera mandi dan mengerjakan kewajibannya sebagai hamba. Tak lupa doa yang terus dia panjatkan untuk keluarganya yang jauh darinya. Selesai melakukan aktivitas rutinnya, Amanda merebahkan tubuhnya di ranjang seraya mulai menelusuri dun
Read more
BAB 5. Arman Cemburu
Malam ini Amanda mengemas semua barang - barang pribadinya ke dalam beberapa box dan koper. Rencana besok akan dijemput Bara dan pindah ke rumah milik Amanda sendiri.[Man, maaf besok dibantu Rani ya! aku besok ada meeting penting] pesan dari Bara.[Siap] balasan dari Amanda. Amanda tahu jika pekerjaan Bara cukup banyak dari pada dirinya.Tok tok tokSeseorang mengetuk pintu kamar Amanda ketika Amanda sudah selesai mengemas semua barang pribadinya."Ada apa, Mas?" Amanda terkejut melihat Arman sudah berada di depannya. Wajah Arman terlihat letih dan kusut."Bisa bicara sebentar? sebagai tanda perpisahan kita," Amanda sebenarnya tak ingin menanggapi permintaan Arman namun Amanda berusaha menghargai lelaki yang akan resmi menjadi mantan suami."Duduklah!" Amanda duduk tepat di depan Arman. Mereka sedang duduk santai di ruang keluarga."Man,""Iya,""Maafkan aku sudah membuatmu sakit hati karena ulahku." Arman member
Read more
Bab 6. Pelakor menemui Amanda
Amanda dan Rani sesang berbincang - bincang di depan toko buku tiba - tiba dikejutkan kedatangan seorang wanita yang kurang bahan"Heh kampungan!" Vera datang tiba - tiba menghardik Amanda yang mengobrol dengan Rani. "Oh kamu, ada perlu apa?" Amanda menanggapinya dengan santai. Rani yang geram segera ditahan oleh Amanda."Jangan coba - coba merayu Arman! kamu tuh sudah dicerai, jadi jangan ganggu Arman. Gara - gara kamu, Arman cuek padaku!" Rani tersenyum geli mendengar tingkah Vera yang ada di depannya.Alih - alih menyadari kesalahannya, Vera merasa seakan dirinya benar. Rani dan Amanda merekam kejadian saat Vera datang dan mengamuk pada Amanda. "Aku tidak merayu Arman, bukannya itu sebaliknya? kamu yang merayu Arman dan merebutnya dariku. Kalau aku sih santai, silahkan saja ambil bekasku!" Amanda kembali duduk dan bersedekap melihat Vera seperti menahan malu karena di saksikan banyak orang yang lalu lalang di sekitarnya. 
Read more
Bab 7. Arman Vs Bara
Keesokan harinya ketika akan berangkat kerja, Amanda dikejutkan dengan kedatangan Bara yang tiba - tiba. "Bara." Amanda menghampiri Bara yang bersandar di pintu mobilnya tersenyum ke arah Amanda."Ayo kita berangkat." Bara membukakan pintu moblinya untuk Amanda. Bara melajukan mobilnya menuju ke tempat kerja mereka."Bar, jangan terlalu merepotkan dirimu sendiri untuk menjemputku berangkat kerja." Amanda merasa tak enak hati jika harus dijemput Bara. Bara hanya tersenyum tanpa menoleh ke arah Amanda."Tidak ada yang direpotkan, kamu sahabatku jadi memang seharusnya seperti ini kan? oh ya bagaimana perceraianmu?""Oh ya, aku hampir lupa. Seharusnya aku segera menyuruh Mas Arman untuk mengurus perceraiannya." Amanda lupa jika perceraiannya belum diurus oleh Arman dan dirinya.Amanda bisa saja mengurusnya sendiri, namun dia ingin jika Arman yang mengurusnya sebagai penggugat perceraian."Kenapa tidak kamu urus sendiri?" 
Read more
Bab 8. Bara Emosi
Sore hari sepulang bekerja, Ibunya Bara meminta Bara untuk mengantarkan belanja di pasar. Meski keluarga Bara termasuk keliarga berada namun tidak membuatnya gengsi dengan belanja di supermarket."Bukannya itu Bara." gumam Arman ketika berada di sebuah kedai kopi tepat depan pasar."Sudah ku kira, kamu itu anak mama dan gay." Arman terkekeh melihat Bara menemani Ibunya belanja.Bara diminta Ibunya menunggu di parkiran saja dan Barapun mengikuti perintah Ibunya."Hai laki - laki Gay." Arman sengaja membuat Bara semakin memanas. Akan menjadi kesempatan baginya jika Bara emosi dan memukulnya. Karena pasti akan banyak yang merekam kejadian yang mereka lakukan. Bara kembali sibuk memainkan ponsel tanpa memperdulikan Arman di depannya."Kamu budeg ya." Arman merasa geram karena tidak dihiraukan oleh Bara."Hai semuanya, pria ini ternyata Gay!" suara Arman semakin lantang untuk mempermalukan Bara di depan umum."Plak!" Satu tamp
Read more
Bab 9. Gugatan Cerai
Seperti biasa, pagi adalah aktivitas Amanda untuk kembali ke rutinitas seperti biasa. Hampir setiap hari juga Bara selalu menjemputnya untuk berangkat bekerja bersama - sama."Bu Amanda, ada titipan untuk Ibu." seorang resepsionis memberikan sebuah amplop coklat kepada Amanda. "Apa itu, Man?" Bara ingin tahu dengan isi surat itu."Aku juga belum tahu, akan aku buka sekarang." Amanda membuka amplop itu di depan Bara. Senyum mengembang di binir Amanda ketika sebhah surat gugatan cerai dari Arman sudah dikabulkan. Kini dia tinggal mengikuti alur jalannya sidang."Surat cerai?" Bara mengernyitkan alisnya."Ini yang kutunggu sebenarnya, Bar." Amanda kembali memasukkan surat itu ke dalam amplopnya semula.Ada perasaan nyeri namun bercampur aduk dengan perasaan senang. Bagaimana tidak, pernikahan yang ia jalin bersama Arman sudah memasuki angka ke 3 tahun. Jika Arman tidak terlalu dekat dengan sekretarisnya, mungkin pernikahan akan selamat.
Read more
Bab 10. Laporan perselingkuhan
"Jangan tahan saya, pak. Saya tidak bersalah, Om yang selalu menggodaku untuk menjadi simpanannya karena aku dijanjikan uang yang banyak." Naya meraung - raung dikantor polisi supaya dirinya tidak ditahan. Namun semua bukti sudah dikumpulkan oleh sang istri Romi. Mulai dari chat, video bahkan foto mereka berdua sudah cukup menjadi bukti perselingkuhan mereka.Istri sah Romi hanya memandang sinis ke arah Naya yang meraung - raung tak karuan di depan polisi. Sedangkan Romi hanya tertunduk malu di depan semua keluarga istri sahnya dan juga polisi. Naya meminta izin untuk menghubungi keluarganya agar minta jaminan agar bisa dibebaskan dan polisi akhirnya memberikan waktu untuk Naya."Kamu sana dia itu sama saja. Sama - sama gatel." celetuk isri sahnya Romi."Halo, Bang. Tolong segera ke kantor polisi, aku tidak mau dipenjara." Naya menghubungi Arman agar membantunya bebas dari kasus yang menjeratnya.".....""Sudah deh, Bang! cepat kesini
Read more
DMCA.com Protection Status