Istri yang Tak Diinginkan

Istri yang Tak Diinginkan

last updateLast Updated : 2023-07-29
By:  Rosa UchiyamanaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.6
176 ratings. 176 reviews
373Chapters
1.3Mviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Feli tak menyangka menikah dengan pria yang ramah dan baik seperti Archer adalah mimpi buruk baginya. Kata cinta yang keluar dari mulut pria itu hanya sandiwara belaka. Archer menikahinya demi membalas dendam atas kesalahan Feli tiga tahun lalu. Perlakuan dingin dan semena-mena suaminya membuat Feli berkali-kali mencoba lari dari jerat pernikahan itu. Feli tak tahan. Setiap harinya seperti berada di neraka. Namun, sekeras apapun Feli meminta dilepaskan, sekeras itu pula Archer 'menggenggamnya'. "Tidak ada perceraian. Kamu akan selalu ada dalam genggamanku, Feli, hanya untuk memastikan kamu tidak bahagia seumur hidupmu." -Archer-

View More

Chapter 1

1. Malam Pertama

Feli beranjak dari tepian ranjang saat seorang pria berkemeja putih memasuki kamar mewah nan luas ini. Bibir Feli mengulas senyuman lebar. Menyambut pria itu yang sudah berganti status menjadi suaminya sejak siang tadi.

Dia Archer Space Ivander. Pria tampan berwajah campuran Indonesia-Rusia. Tingginya yang hampir mencapai 190 cm membuat siapapun yang ada di dekatnya seketika menciut. Archer disukai banyak orang karena sifatnya yang baik dan hangat.

Hal itu jugalah yang membuat rasa cinta di hati Feli untuk pria ini mengakar kuat di hatinya sejak beberapa tahun yang lalu.

“Archer, aku udah nyiapin air hangat buat kamu. Mau mandi sekarang?” tawar Feli.

Ia mendekati suaminya. Mengulurkan kedua tangan, berinisiatif untuk melepas kancing kemeja Archer. Feli ingin menjadi istri yang baik untuk suaminya ini.

Namun, saat jemari Feli baru membuka kancing teratas kemeja putih itu, tangannya tiba-tiba ditahan oleh Archer.

“Kamu pikir, aku menikahi kamu karena mencintaimu?”

Feli tersentak. Tatapan Archer mendadak berubah tajam dengan suaranya yang dingin. Tak ada lagi suara lembut dan tatapan hangat yang semula Archer tunjukkan padanya.

“Archer… apa maksud kamu? Bukannya sebelum kita menikah, kamu selalu bilang kalau kamu mencintai aku?”

“Lalu kamu percaya begitu saja?” Archer tersenyum samar, senyuman yang tampak sinis dan menakutkan. Ia maju perlahan, yang membuat Feli mundur secara spontan. “Naif sekali kamu, Feli. Seharusnya kamu nggak mempercayaiku sejak awal.”

Feli mendadak linglung. Ia menggelengkan kepalanya dengan cepat, mencoba menghalau rasa pusing yang tiba-tiba menderanya. Ada apa ini? Kenapa Archer berubah dalam sekejap?

“Jadi semuanya palsu?” gumam Feli, “sikap manis yang kamu perlihatkan sebelum menikah sampai pesta pernikahan kita siang tadi, semuanya hanya sandiwara?”

“Ya.” Archer berhenti tepat di hadapan Feli yang sudah terpenjara di dinding. Kedua tangannya tersembunyi di kantong celana.

“Aku bukan orang yang mudah melupakan kesalahan di masa lalu, Feli. Kekasihku cacat karena kamu. Apa menurutmu, aku mau mencintai orang yang sudah menghancurkan masa depan wanita yang kucintai?”

Feli membeku. Sudut hatinya terasa nyeri begitu mendengar Archer masih menyalahkannya atas kejadian tiga tahun lalu. Rupanya dendam itu masih ada. Archer masih membencinya. Feli merasa bodoh karena mudah terbuai dengan sikap dan ucapan manis Archer selama satu bulan terakhir ini.

“Lalu kenapa kamu mau menerima perjodohan ini, Archer? Kenapa kamu nggak nolak sejak awal?”

“Karena aku ingin memberi kamu pelajaran!”

“Pelajaran?” Feli tersenyum perih. “Maksudmu, kamu ingin balas dendam sama aku? Begitu?”

“Ya.” Archer menarik dagu Feli agar mendongak ke arahnya. “Kamu sudah menghancurkan masa depan Belvina, Feli. Kedua tangannya cacat dan ginjalnya rusak akibat ulahmu. Tiga tahun yang lalu kamu malah kabur seperti seorang pengecut, tanpa bertanggungjawab sedikit pun atas kesalahan yang kamu lakukan,” ujar Archer dengan suara dingin.

Feli terdiam. Tangannya terkepal di sisi tubuh sembari meremas kain pakaiannya. Ia tak bisa mengelak. Archer benar, memang dirinyalah yang menyebabkan Belvina cacat permanen. Perasaan bersalah itu masih menggelayuti hati Feli. Setiap saat dan setiap waktu selama tiga tahun ini.

Bahkan Feli merasa malu saat berhadapan dengan Archer seperti sekarang. Sejak kejadian tiga tahun yang lalu Archer sangat membencinya. Dan bodohnya Feli, ia percaya begitu saja terhadap sikap manis yang Archer tunjukkan di depan kedua orang tuanya saat perjodohan mereka yang dimulai sejak satu bulan lalu.

Tiga tahun yang lalu, Feli melakukan kesalahan yang membuat Archer marah dan berbalik membencinya. Feli tanpa sengaja menabrak Belvina—kekasih Archer. Akibat kecelakaan itu kedua tangan Belvina mengalami cacat permanen dan satu ginjalnya rusak. Belvina memiliki cita-cita ingin menjadi violinist terkenal. Namun, karena tangannya cacat, ia bahkan tak bisa memainkan biola lagi. Seumur hidupnya.

Feli sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Itu kecelakaan yang tidak dia inginkan dan tidak disengaja. Feli tidak mengerti kenapa Archer bisa semarah dan sebenci itu kepadanya. Padahal dulu mereka berteman baik.

“Makanya sekarang aku datang padamu, Feli. Aku nggak suka melihat kamu berkeliaran bebas, melakukan aktifitas sesuka hati dan menjalani karirmu sebagai seorang designer yang sukses.”

Rahang Archer berkedut. Raut wajahnya tampak mengeras.

“Sedangkan Belvina? Hari-harinya dia habiskan dengan meratapi nasibnya, tangannya cacat dan dia kehilangan cita-citanya jadi violinist. Aku rasa, kamu cukup pintar untuk menyadari siapa yang bersalah dalam hal itu.”

Mata Feli terpejam ketika Archer tak berhenti menyalahkannya. Pria itu seakan tidak pernah puas memojokkan Feli. Seolah-olah Feli adalah penjahat dan manusia hina yang paling berdosa di muka bumi.

“Jadi apa maumu sekarang?” Tenggorokan Feli tercekat. Ia memberanikan diri membalas tatapan Archer yang tengah menatapnya dengan penuh kebencian. “Apa aku harus memotong kedua tanganku juga, Archer? Begitu maumu?”

“Anak manja dan pengecut seperti kamu nggak akan sanggup melakukannya.”

“Kalau memang dengan memotong tanganku bisa membuatmu puas. Lakukanlah. Aku bukan anak manja dan pengecut seperti yang kamu kira.”

Archer mendengkus pelan. Ia menarik tangan Feli dan membawanya ke dekat ranjang. Tubuh Feli terhempas ke atas kasur. Feli mundur saat Archer mendekat dengan tatapan paling dingin yang pernah Feli dapatkan dari pria yang dulunya hangat dan humble itu.

Archer benar-benar berubah. Feli tak mengenali sosok di hadapannya ini. Selain wajahnya yang semakin tampan dan maskulin, sifat Archer benar-benar berbeda. Dan Feli tahu, kesalahan yang ia perbuatlah yang menyebabkan Archer berubah jadi sosok yang tak berperasaan.

“Bukan tanganmu yang akan aku ambil darimu. Tapi kebahagiaan kamu.” Archer melepaskan dasinya. “Mulai hari ini status kamu sudah jadi istriku, Feli. Kebebasan kamu ada di tanganku. Aku yang akan mengendalikan kebahagiaanmu. Selama Belvina nggak bahagia, kamu pun nggak boleh bahagia.”

Feli tercenung. Ia tahu dirinya salah. Bahkan rasa bersalah itu semakin menggerogoti hatinya. Tetapi apakah harus ia diperlakukan seperti ini oleh Archer?

“Apa yang kamu lakukan? Menjauh dariku, Archer!” Feli beringsut mundur ketika Archer naik ke atas ranjang dengan bertelanjang dada.

“Apa yang akan aku lakukan?” ulang Archer, satu sudut bibirnya berkedut. Ia menarik kedua kaki Feli agar mendekatinya. “Tentu saja memberi orang tuaku cucu yang manis dan lucu dari menantu kesayangannya ini. Aku nggak mau mengecewakan mereka," ucap Archer, penuh intimidasi. Kata-katanya yang manis berbanding terbalik dengan ekspresinya yang kelam.

Feli menggeleng tak setuju. “Kamu memang suami aku, tapi aku nggak mau melakukannya dengan pria yang membenciku.”

“Sayangnya, kamu nggak bisa menolak.”

Feli berusaha menghindari Archer. Tangannya gemetar. Sorot mata pria itu masih sama tajamnya dengan tiga tahun lalu, saat Belvina terkapar bersimbah darah di tengah jalan. Lalu Archer menudingkan telunjuk ke arah Feli. Menyalahkan Feli atas semua yang terjadi kepada Belvina hari itu. Pertemanan Feli dan Archer hancur lebur. Yang tersisa hanyalah kebencian.

“Archer, aku mohon….” Feli berusaha memberontak ketika Archer memenjarakannya di atas kasur. Kedua tangan Feli terkunci di atas kepala oleh satu tangan Archer. “Biarkan aku menebus kesalahanku dengan cara lain.”

“Kamu terlambat, Feli.” Satu tangan Archer yang terbebas melepas paksa pakaian istrinya. “Kalau ingin bertanggungjawab, seharusnya kamu lakukan dari dulu. Bukannya malah lari seperti seorang pengecut!”

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
94%(165)
9
1%(1)
8
0%(0)
7
1%(1)
6
0%(0)
5
1%(1)
4
1%(2)
3
0%(0)
2
1%(2)
1
2%(4)
9.6 / 10.0
176 ratings · 176 reviews
Write a review
user avatar
Momof4 Blessing
ga ada yang gagal deh karya nya author satu ini,aku sukkkaaaaaaaa semua,tp dr kesemua yg sudah selesai ku baca,cerita feli n archer ini yg amat sangat memikat n kereeeeen bgt
2025-05-07 17:56:12
0
user avatar
Selphiie Anna
woke banget
2025-03-09 18:41:51
0
default avatar
sitimaharani1213
suka suka ............
2025-03-05 20:09:19
0
default avatar
firyalfaizah2502
bagus, sedih juga, cmn klw
2025-01-08 08:02:03
0
user avatar
sania
pengen tak jitakin si arsen , gelo
2024-11-07 17:11:51
0
user avatar
Ricka Mamie Davina
cerita nya bagus
2024-11-03 12:18:51
0
user avatar
Hanung Adja
menarik mulai baca ah ...
2024-09-20 09:18:47
0
user avatar
Pearly Felices
ceritanya bagus
2024-09-13 20:06:38
0
user avatar
Kamu Saudaraku
kepanjangan
2024-08-16 12:02:40
2
user avatar
H n H
mulai baca yah. sepertinya menarik novel nya... 19 Juni 24
2024-06-19 16:18:43
1
user avatar
Dengkor Pur
lumayan menarik
2024-05-31 07:46:12
0
user avatar
Asri Yati
menarik suka ceritanya
2024-05-19 08:52:10
1
default avatar
Siti Ahyati
ituh ko ngk bisa lajut cerita Giman cara biar bisa ke buka
2024-05-11 17:55:18
7
user avatar
Yannie Suryanie
cerita yg bagus
2024-05-07 22:53:36
1
user avatar
Anna Bonengka
goodnovel is the best
2024-04-08 20:57:52
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 12
373 Chapters
1. Malam Pertama
Feli beranjak dari tepian ranjang saat seorang pria berkemeja putih memasuki kamar mewah nan luas ini. Bibir Feli mengulas senyuman lebar. Menyambut pria itu yang sudah berganti status menjadi suaminya sejak siang tadi. Dia Archer Space Ivander. Pria tampan berwajah campuran Indonesia-Rusia. Tingginya yang hampir mencapai 190 cm membuat siapapun yang ada di dekatnya seketika menciut. Archer disukai banyak orang karena sifatnya yang baik dan hangat. Hal itu jugalah yang membuat rasa cinta di hati Feli untuk pria ini mengakar kuat di hatinya sejak beberapa tahun yang lalu. “Archer, aku udah nyiapin air hangat buat kamu. Mau mandi sekarang?” tawar Feli. Ia mendekati suaminya. Mengulurkan kedua tangan, berinisiatif untuk melepas kancing kemeja Archer. Feli ingin menjadi istri yang baik untuk suaminya ini. Namun, saat jemari Feli baru membuka kancing teratas kemeja putih itu, tangannya tiba-tiba ditahan oleh Archer. “Kamu pikir, aku menikahi kamu karena mencintaimu?” Feli tersentak.
last updateLast Updated : 2022-10-01
Read more
2. Tak Pernah Berubah
Empat tahun kemudian.“Papi…? Halo? Papi kapan pulang?”Feli menghela napas berat saat menyaksikan Kimberly—anaknya dan Archer yang baru berusia tiga tahun, tengah berbicara sendiri dengan pelafalan yang masih cadel pada telepon mainan, yang Kimberly tempelkan di telinga kanannya.Feli merasa iba melihat Kimberly yang begitu merindukan ayahnya, yang selama satu bulan ini tidak pulang ke rumah.“Papi…,” rengek Kimberly lagi dengan mata berkaca-kaca.Feli menghentikan kegiatannya yang tengah membuat sketsa gambar gaun pengantin salah satu kliennya. Ia menaruh buku gambar dan pensil ke atas meja. Kemudian meraih Kimberly yang duduk di sampingnya, ke atas pangkuannya.“Kimmy kangen sama Papi, hm?”“Iya, Mi. Aku mau Papi.”Feli tersenyum lembut seraya mengusap puncak kepala putrinya dengan sayang. “Papi lagi kerja dulu, Sayang. Sebentar lagi Papi pulang, kok. Kimmy mau bersabar sebentar lagi?”Kimberly cemberut. Matanya semakin berkaca-kaca, lalu mulai menangis. Mungkin Kimberly kesal, kar
last updateLast Updated : 2022-10-04
Read more
3. Lebih Percaya Bukti
“Feli, apa karena aku nggak ada di rumah, kamu jadi sesuka hati berkencan dengan selingkuhanmu?!”Feli mengerutkan kening. Ia benar-benar tidak mengerti kenapa Archer bisa menuduhnya berselingkuh. Bukankah di antara mereka Archer-lah yang berselingkuh? “Selingkuhanku apa maksudmu, Archer?” “Jangan pura-pura nggak mengerti,” timpal Archer seraya mengetatkan rahangnya. “Bagaimanapun juga kamu tetap istriku, Feli. Kamu harus menjaga nama baik suamimu di depan orang lain!” Feli tersenyum kecut. Archer ingin dihargai sebagai suami, tetapi dia sendiri tidak pernah menghargainya sebagai seorang istri.Sejujurnya Feli mengakui, Archer tidak melupakan tanggung jawabnya sebagai suami dalam memberi nafkah lahir. Archer juga menyayangi Kimberly dan menjadi sosok ayah yang baik. Hanya saja, Feli tidak mendapatkan hak batinnya. Hingga Feli merasa menjadi wanita yang tidak dicintai dan tidak diinginkan kehadirannya. Karena yang ada di hati Archer adalah wanita lain. “Masih belum mengerti di man
last updateLast Updated : 2022-10-04
Read more
4. Boneka Aku Mana, Pi?
Ada banyak alasan kenapa Archer tidak menemukan kenyamanan di rumah ini. Salah satunya adalah apa yang baru saja terjadi. Feli selalu punya cara untuk menimpali ucapannya. Bahkan mereka selalu bertengkar setiap kali bertemu. Archer lelah.Dan satu-satunya alasan Archer masih mau pulang ke rumah hanyalah Kimberly.Mengingat Kimberly, Archer jadi merasa bersalah karena sudah meninggalkannya terlalu lama.Archer menyeret langkahnya, hendak menaiki tangga. Namun langkahnya terhenti saat ekor matanya melihat foto Feli dan seorang pria di atas meja makan.Archer berbalik dan mengambil foto tersebut. Rahangnya tampak mengeras. Ia tidak suka melihat ada pria lain yang menggendong anaknya. Terlebih lagi dia adalah selingkuhan Feli.Jemari Archer meremas kedua foto itu hingga menjadi bola kecil. Kemudian membuangnya ke tempat sampah.Tiga puluh menit kemudian, Archer sudah membersihkan tubuh dan berganti pakaian. Ia lantas turun ke lantai dua dan masuk ke kamar Kimberly. Begitu membuka pintu, A
last updateLast Updated : 2022-10-04
Read more
5. Terlalu Sibuk
“Boneka kuda poni aku mana, Pi? Papi beliin aku kuda poni, ‘kan?”Seketika Archer terdiam. Tatapan polos dan penuh harap dari bola mata jernih Kimberly membuat lidahnya mendadak terasa kelu.“Pi, kok nggak jawab?”Feli tersenyum ironi. Ia sudah bisa menebak bahwa pria itu pasti melupakan janjinya lagi. Ini untuk ketiga kalinya di tahun ini Archer melupakan janjinya kepada Kimberly.Belvina.Jemari Feli terkepal ketika nama itu melintas di pikirannya, hingga wortel dalam genggamannya terlihat bergetar.Semua ini karena Archer terlalu mengurusi hidup wanita itu, sampai-sampai dia melupakan permintaan putrinya sendiri.“Sayang.” Suara Archer terdengar serak. Dielusnya kepala Kimberly dengan lembut. “Papi... nggak nemu boneka kuda poninya di Singapura,” dustanya dengan tenggorokan tercekat. “Maaf. Siang ini Papi baru akan beli di—”Kalimat Archer seketika terhenti saat Kimberly tiba-tiba turun dari kursi dengan bibir cemberut. Bola matanya berkaca-kaca. Dia lari meninggalkan ruangan makan
last updateLast Updated : 2022-10-04
Read more
6. Terciduk
Feli segera menyongsong putrinya yang tengah memeluk boneka kuda poni yang seukuran nyaris sama dengan tubuh mungilnya.“Cantik banget bonekanya. Ini… dari papi? Papi datang, ya?” tanya Feli sembari berjongkok untuk mensejajarkan tinggi mereka.Kimberly menggeleng cepat hingga tirai poni di dahinya yang lurus dan rapi ikut bergerak. Raut wajahnya sempat suram kala mendengar ayahnya disebut-sebut. Lalu tersenyum lagi sembari mengeratkan pelukannya pada boneka berwarna pink dan ungu itu.“Bukan, Mi. Om Rafi yang ngasih. Ini bonekanya dari Om Rafi!” seru Kimberly dengan riang.Feli tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. “Om Rafi?”“Hm! Itu Omnya.”Mata Feli yang berwarna hazel itu bergerak mengikuti arah telunjuk putrinya. Benar saja, seorang pria dengan penampilan rapi yang dibalut jas abu-abu, tengah menghampiri mereka sembari tersenyum.“Kimmy udah ngucapin terima kasih sama Om Rafi?”“Sudah, Mi.”“Pintar.” Feli tersenyum sembari mengusap kedua pipi Kimberly. “Sekarang Kimmy temenin
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more
7. Calon Ayah Baru
“Oh. Jadi ini kelakuanmu di belakangku, Feli!”Feli yang tengah menyesap minumannya langsung tersedak begitu mendengar suara seseorang yang tak asing di telinga.Rafi menyambar selembar tisu lalu menyerahkannya kepada Feli, dan hal itu tak luput dari pandangan Archer yang kini berdiri di dekat meja mereka dengan ekspresi dingin.“Bisa nggak kamu nanyanya nunggu aku selesai minum dulu?” gerutu Feli sembari mengeringkan bajunya yang terkena air menggunakan tisu pemberian Rafi.“Oh. Anda pasti suaminya Feli.” Rafi bangkit berdiri, tersenyum sambil mengulurkan tangan kanan. Mencoba menghargai suami kliennya ini. “Perkenalkan, saya Rafi,” katanya dengan tenang.Archer mengalihkan tatapannya dari Feli ke arah tangan Rafi, lalu berpaling lagi ke arah lain seolah-olah tak menganggap kehadiran Rafi sama sekali.Satu sudut bibir Rafi terangkat. Merasa Archer enggan menerima uluran tangannya, Rafi lantas menarik tangannya kembali dan menjejalkannya ke saku celana.“Kami hanya makan siang, tadi s
last updateLast Updated : 2022-10-22
Read more
8. Kemarahan
Feli menggeleng sembari tersenyum miris saat Archer menuduhnya dengan tuduhan yang begitu menyakitkan. Salah satu sudut hati Feli terasa nyeri mendengarnya, seakan-akan ia adalah ibu yang buruk bagi Kimberly.“Ya, kamu benar. Aku memang menyuruh Kimberly untuk meminta boneka pada pria lain yang akan menjadi ayah barunya.” Satu sudut bibir Feli terangkat begitu melihat ekspresi Archer semakin suram dan sorot matanya menggelap. “Bukankah itu yang mau kamu dengar, Archer?”“Aku baru tahu, wanita yang dipercayai oleh orang tuaku ternyata murahan.” Gigi-gigi Archer bergemeretak seperti tengah menahan amarah.“Ya, anggap saja aku wanita murahan. Lalu apa urusanmu? Bukannya kamu nggak pernah peduli dengan kehidupanku?”Feli tersenyum manis yang terkesan dibuat-buat, kedua tangannya terkepal erat yang masih terkunci di atas kepalanya.“Oh ya, aku baru ingat. Kalau aku yang cuma makan siang dengan klienku ini kamu anggap murahan, lalu bagaimana dengan kekasihmu itu, Archer?” Feli mengerjap, me
last updateLast Updated : 2022-10-22
Read more
9. I Love You
Archer tak tahu pasti apa yang hatinya rasakan begitu mendengar ucapan Kimberly. Ada rasa kecewa ketika putri yang ia besarkan selama ini tidak melihat usahanya sebagai ayah yang ingin memberikan yang terbaik. Namun, di sisi lain ada rasa benci kepada dirinya sendiri, karena bisa-bisanya ia lupa pada sesuatu yang sangat diinginkan putrinya. Hingga kini anak itu berbalik kecewa kepadanya.Menghela napas panjang, Archer lantas melanjutkan kembali langkahnya. Lalu memanggil Bik Sumi—pelayan rumah tangganya, yang tengah mengelap guci di bawah tangga.Bik Sumi menghampirinya dengan langkah tergopoh-gopoh. “Ada yang bisa saya bantu, Tuan?”“Siapkan es batu untuk mengompres. Lalu bawa ke kamar Feli dan bantu dia untuk….” Archer menggantungkan kalimatnya sembari berpikir sesaat. Ketika menyadari keadaan tubuh Feli yang telanjang di bawah selimut, ia lantas meralat, “Siapkan saja alat kompresnya. Nanti saya yang bawa sendiri.”Bik Sumi mengerjap. Ia agak terkejut mendengar perintah tuannya yan
last updateLast Updated : 2022-10-23
Read more
10. Hargai Suamimu
Feli merasakan tubuhnya pegal-pegal ketika ia terbangun. Pergelangan tangannya pun tidak semerah sebelumnya dan tidak terasa begitu sakit. Ini cukup aneh, pikirnya. Mengingat sebelum terlelap ia melihat kulit tangannya tampak sangat merah.Feli turun dari ranjang dan melihat pakaiannya yang semula berserakan di lantai, kini terlipat rapi di atas sofa. Tidak mungkin Archer yang melakukannya, bukan?Lagi pula, selama ini setiap kali Archer selesai meminta haknya, dia selalu meninggalkan Feli dalam keadaan hati yang terluka.Setelah membersihkan tubuh dan berganti pakaian, Feli pun mencari keberadaan Kimberly di kamarnya. Namun anak itu tidak terlihat.“Wi, Kimmy ke mana, ya?” Feli menemui Dewi di kamar belakang, kamar khusus untuk para pekerja di rumah ini.“Oh? Adek pergi sama tuan, Nya.”Feli tidak begitu terkejut mendengarnya. “Pergi ke mana?”“Katanya mau beli es krim ke tokonya Argi.”Feli mengangguk mengerti. Ia pun meninggalkan tempat itu sembari menghela napas panjang. Feli tida
last updateLast Updated : 2022-10-24
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status