Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
Selingkuhannya, Pembunuh Orang Tuanya!

Selingkuhannya, Pembunuh Orang Tuanya!

Kedua mertuaku disengat lebah beracun tak dikenal dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk diselamatkan. Aku buru-buru pergi ke Institut Penelitian Serangga mencari bantuan dari suamiku yang juga kepala institut, agar dia bisa membantu dokter melakukan diagnosis. Namun, suamiku malah memanggil satpam untuk menghalangiku masuk. "Aku nggak menangani pekerjaan setelah jam kerja. Ibunya Riana sakit, aku masih harus buru-buru ke sana untuk merawatnya." Aku mencoba menunjukkan surat pemberitahuan kondisi kritis, tapi dia malah merobeknya. "Setiap hari selalu ada orang yang mati, memangnya kenapa kalau orang tuamu mati?" Setelah ayah dan ibu meninggal, aku mengajukan gugatan ke pengadilan dan menuntut Riana yang sengaja menjatuhkan sarang lebah. Suamiku yang menghilang beberapa hari, tiba-tiba muncul di kursi ahli dan memalsukan opini profesional palsu untuk membebaskan Riana dari hukuman. Saat aku memutuskan untuk pergi ke luar negeri, suamiku marah besar. "Orang tuamu sendiri yang umurnya pendek, apa hubungannya kematian mereka denganku? Aku bekerja seharian, apa salahnya kalau aku ingin istirahat?" "Kamu bahkan ingin menyeret Riana ke dalam masalah. Hanya karena keluargamu sendiri berantakan, kamu ingin menghancurkan orang lain. Jahat benar kamu ini! Orang seperti kamu, pantas saja orang tuanya mati!" Melihat wajahnya yang tega membalikkan fakta, aku tiba-tiba menyadari. Ternyata dia sendiri masih belum tahu kalau dia sebenarnya sudah menjadi seorang yatim piatu.
Baca
Tambahkan
Godaan Ranjang Sang CEO

Godaan Ranjang Sang CEO

Warning area dewasa (21+) Bijaklah memilih bacaan! ~~~ "Jika kau mau aku akan membantumu. Membiayai seluruh operasi ayahmu yang terkena kanker paru-paru. Setahuku, biaya pasien yang terkena kanker paru-paru itu tidak sedikit. Jumlahnya bahkan lebih dari lima puluh ribu dolar. Tentu, jika kau mau menerima tawaran dariku." Gwen bergeming. Mencerna semua pernyataan Nich barusan. Tetapi, belum selesai Gwen mencernanya, Nich kembali berkata, "Jadilah istriku, Gwen." "A-apa?" "Menikahlah denganku, Gwen. Aku mohon …." Gwen nampak berpikir sejenak, sambil menjilat sisa-sisa jejak bibir Nich. Beberapa saat kemudian dia mengangguk. "Aku mau menerima tawaranmu, asal kau juga mau menerima syarat dariku, Nich." Sebelah alis Nich terangkat. "Apa?" sambil mengusapkan ibu jari di bibir Gwen. "Kita menikah kontrak. Hanya sebatas itu, Nich." *** Gwen Florine terpaksa menerima tawaran mantan kekasih sekaligus pria yang telah menorehkan luka di hatinya sejak 10 tahun yang lalu, lantaran pergi tanpa pamit. Demi sang ayah yang membutuhkan biaya besar untuk operasi. Lantas, apakah Gwen akan terjerat oleh pesona seorang Nicholas Kennedy kembali, di saat hatinya telah membeku? Lalu, apa sebenarnya alasan Nicholas pergi meninggalkan Gwen 10 tahun yang lalu? ### Simak yuk!
Rumah Tangga
1016.2K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Cinta yang Kamu Katakan, Datang Terlambat

Cinta yang Kamu Katakan, Datang Terlambat

Pacarku meninggal karena sakit. Sebelum menghembuskan napas terakhir, dia menitipkan satu-satunya adik lelakinya, Dilan Pratama, kepadaku. Aku membiayai kuliahnya hingga lulus, bahkan membantunya mendirikan perusahaan. Namun, suatu malam, setelah dia pulang dari jamuan dan mabuk berat, kami justru berakhir di ranjang yang sama. Saat aku masih diliputi kebimbangan tentang hubungan kami, pandanganku terhenti pada sebuah foto diriku yang dia pajang di meja kerja. Di sampingnya, tergeletak sebuah cincin pertunangan. Hatiku bergetar hebat. Dengan perasaan penuh harap, aku mendorong pintu ruang istirahat untuk mau membicarakan hubungan kami. Namun, begitu pintu terbuka, sebuah kamisol putih jatuh tepat di kakiku. Aku tertegun di tempat. Sementara Dilan buru-buru menyelimuti tubuh asisten wanitanya yang panik. "Riana, nggak bisakah kamu mengetuk pintu dulu?" Wajahku mendadak pucat. Aku melangkah mundur dengan kikuk, tetapi langkahku tertahan oleh suara pelan sang asisten. "Kak Riana, bisa tolong ambilkan pakaianku?" Aku tidak memedulikan sorot permusuhan di matanya. Sambil berusaha menutupi kegugupanku, aku melemparkan pakaiannya ke tempat tidur, lalu buru-buru melarikan diri. Begitu keluar dari gedung perusahaan, ponselku berdering. Peneleponnya adalah Dilan. "Kak Riana, lain kali jangan seenaknya membuka pintu kamarku." Aku hanya tertawa kecil dan mengiyakan. Sejak hari itu, aku tidak pernah lagi melangkahkan kaki ke dalam dunianya.
Baca
Tambahkan
PESUGIHAN LEMBAH MONYET

PESUGIHAN LEMBAH MONYET

Sastra Inema
Jika ada di antara mereka yang salah atau lalai dalam melakukan pekerjaan, maka kera putih yang ada di dekatnya akan langsung melayangkan cambukan ke tubuh orang itu hingga menjerit kesakitan dan terkapar. Namun harus langsung bangkit kembali. Yang aneh, jeritan mereka adalah suara kera, bukan manusia pada umumnya. "Kalian tahu, siapa mereka?" tanya Mbah Suro menunjuk pada ribuan orang tersebut. "Tidak, Mbah _," jawab Mario pelan. "Mereka adalah orang-orang yang telah ditumbalkan dan juga orang yang sudah sampai akhir masa perjanjian dengan Iblis, Raja kera," jawab Mbah Suro tenang dan dalam. "Kamu juga akan menjadi bagian dari mereka setelah sampai pada masa perjanjian berakhir," lanjutnya, membuat tubuh kedua orang itu bergetar. "Apa kamu siap?" tanya Mbah Suro langsung menutup pintu dan melangkah kembali ke depan sesaji. Sejenak Mario menjadi ragu, namun bayangan wajah penuh hinaan dari tetangga dan airmata anak dan istrinya membuatnya membulatkan tekad dan kembali duduk bersila di hadapan Mbah Suro. "Kalau kamu siap, akan segera kita lakukan syaratnya sebelum tengah malam. Jika kamu mundur, kamu bisa mencari jalan pulang sendiri. Aku tidak akan bertanggung jawab dengan apa yang akan kamu alami di jalan!" Ucapan
Horor
102.1K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Di Antara Tangis Anakku dan Diam Suamiku

Di Antara Tangis Anakku dan Diam Suamiku

Setelah dipaksa menukar jantung untuk cinta pertama suamiku, aku mati di koridor rumah sakit swasta yang didirikannya sendiri. Saat menjelang ajal, anak lelakiku yang berusia enam tahun menangis dan memohon padanya tiga kali. Pertama, anakku menggandeng tangan ayahnya dan berkata bahwa aku muntah darah. Ayahnya menyeringai dingin dan berkata, "Kali ini akhirnya ada kemajuan, sampai mengajarkan anak untuk berbohong." Lalu menyuruh pengawal mengusir anakku dari kamar. Kedua, anakku menarik lengan bajunya dan berkata bahwa aku sudah mulai mengoceh tak karuan karena menahan sakit. Ayahnya mengerutkan kening dan berkata, "Bukannya hanya mengganti jantung? Kata dokter, tidak akan mati." Pengawal maju dan kembali menyeret anakku keluar dari kamar. Ketiga, anakku merangkak di lantai, menggenggam erat ujung celananya sambil menangis, berkata bahwa aku sudah tidak sadarkan diri. Ayahnya akhirnya marah, mencekik leher anakku dan melemparkannya keluar dari kamar. "Sudah kukatakan, Kiyano tidak akan mati. Jika kamu masih berani mengganggu istirahat Sheilla, pasti akan kulempar kalian berdua keluar dari rumah sakit." Untuk menyelamatkanku, anakku menggadaikan Kalung Penjaga Umur yang paling berharga kepada perawat. "Bibi, aku tidak ingin panjang umur lagi, aku hanya ingin ibuku hidup." Perawat menerima Kalung Penjaga Umur dan bersiap mengatur kamar terakhir untukku. Namun Sheilla, cinta pertama suamiku, menyuruh orang menggendong anjing peliharaannya dan menghalangi depan kamar, lalu berkata, "Maaf ya nak, ayahmu khawatir aku akan bosan tidak bertemu anjing, kamar ini disediakan untuk anjingku."
Baca
Tambahkan
Shewolf

Shewolf

Rizuki
“ … Jadi, Deltha Lunar, pilihan untukmu adalah antara me-reject mate-mu lalu hidup normal kembali tak peduli apa yang akan kami perbuat pada mate-mu, atau kami menahan mate-mu sebagai tawanan pack dan membuangmu dari pack ini,” tutur Andin.Lunar tahu, dari kedua pilihan itu sama sekali tidak ada yang menguntungkannya. Apa kah ia salah jika ia menginginkan hidup bersama mate-nya? Lunar tak tahu mengapa garis hidupnya bisa sepelik ini. Berawal dari ia yang tak dianggap oleh ayah dan kakak angkatnya, lalu ia yang diberikan pilihan yang keduanya sama-sama berakhir dengan perpisahan keduanya.“Aku tidak akan menyalahkan takdir hanya karena jalan hidupku rumit. Semua butuh proses, permata tidak akan menjadi berharga jika ia tidak melewati proses pengasahan dalam hidupnya.” Setidaknya, begitulah yang selalu Lunar yakini.Ia percaya, selalu ada pelangi setelah hujan. Selalu ada warna setelah badai menghadang, dan selalu ada kebahagian yang di awali dengan kesedihan. Dirinya hanya harus bisa menerima apa yang sudah menjadi garis takdirnya dan tak banyak mengeluh akan hal itu.Life goes on. Hidup terus berjalan tak peduli bagaimana hidup mempermainkanmu. Yang bisa kau lakukan hanya menikmatinya sebisamu. Kau boleh lelah. Jika lelah, maka yang bisa kau lakukan adalah istirahat sejenak. Lalu setelah itu, bangkit lah dan mulai tata kembali hidupmu.
1013.4K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Cinta di Tengah Bahaya

Cinta di Tengah Bahaya

Saat aku hamil lagi, Arif Ravindra memutuskan berhenti berjudi dan berjanji akan bekerja keras demi menafkahi keluarga kami. Aku pun menangis terharu. Dengan tangan gemetar, aku menyerahkan semua tabungan hasil kerja paruh waktuku selama setahun kepadanya. Ada dua lembar uang jatuh ke lantai. Saat aku memungut uang dan mengejarnya keluar, aku melihat adegan yang mengejutkan. Aku melihat di ujung gang, para preman mafia yang biasa menagih hutang kini bersikap begitu hormat kepada Arif. Ternyata, kemiskinannya hanyalah pura-pura. "Bos, besok kami masih perlu mengerumuni di depan rumahmu?" Arif duduk santai di dalam mobil Lincoln panjang dan menjawab dengan acuh, "Tidak perlu." Ia menatap cincin di jarinya dan menghela napas. "Sudah bertahun-tahun dia membuktikan cintanya. Dia rela bekerja keras demi membayar hutangku, bahkan dia sampai kelelahan dan keguguran.” “Aku sudah sangat merasa bersalah padanya. Kini saatnya memberitahu identitas asliku biar dia tidak perlu bekerja keras lagi." Namun Lina Candra, sahabat kecilnya yang duduk di sampingnya malah tidak sependapat. “Tidak, belum waktunya! Bagaimana jika dia ternyata seperti wanita-wanita sebelumnya, hanya tertarik dengan uangmu dan statusmu sebagai kepala mafia?" "Lebih baik tunggu sebentar lagi. Kita lihat apakah dia mau melahirkan anak ini." Setelah berpikir sejenak, Arif mengangguk, "Baik, ikuti pendapatmu. Lagi pula dia sudah bersamaku begitu lama, pasti tak tega meninggalkanku." Aku menggenggam erat uang di tangan, membalikkan badan dan menangis sejadi-jadinya. 'Arif, cinta penuh kebohongan ini, aku tidak mau!'
Cerita Pendek · Romansa
10.3K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Pisah Terindah

Pisah Terindah

Berpisah, itulah kata yang terlintas di kepala Dara ketika tanpa angin tanpa hujan, Danar --suaminya-- membuat pengakuan mengejutkan. Bahwa dia telah menikah secara siri dengan seorang wanita bernama Lalisa dan sekarang tengah menunggu kelahiran buah cinta mereka. Danar meminta kepada Dara untuk memberikan persetujuannya karena Danar akan meresmikan pernikahan keduanya itu sebelum anak mereka lahir. Hancur, itulah yang dirasakan Dara. Rumah tangga yang hampir tujuh tahun berjalan dengan baik-baik saja ternyata berselimutkan dusta. Dunianya seketika runtuh. Perceraian musti terjadi. Dara tidak bisa memaafkan sebuah pengkhianatan. Tak peduli apa pun yang melatar belakanginya. Tekadnya sudah bulat, tidak bisa ditawar-tawar lagi meskipun Danar bersekukuh tidak akan pernah ada perceraian di antara mereka. Danar menjadikan Shahna, putri semata wayang mereka sebagai tameng. Setelah bercerita dengan salah seorang teman dekatnya, akhirnya Dara terpengaruh. Dia tidak akan mengakhiri rumah tangganya. Dia tidak akan memberikan apa yang diinginkan oleh wanita yang datang dari negri antah berantah itu secara cuma-cuma. Takkan dibiarkannya kemenangan dengan mudah akan didapatkan oleh wanita yang telah mengusik kebahagiaannya itu. Wanita itu juga harus tahu seperti apa rasanya menunggu dalam rindu. Seperti apa rasanya kesepian dan tak dihiraukan. Wanita itu harus merasakan dulu panas dinginnya menjadi wanita perusak rumah tangga orang. Dara memutuskan akan bermain-main sejenak meski harus memendam rasa sakit. Paling tidak sampai datang masanya di mana dia akan memberikan hadiah terbaik untuk Danar, suaminya. Sebuah perpisahan terindah!
Rumah Tangga
9.659.5K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Duri Pernikahan

Duri Pernikahan

Aku baru saja membuka studio yoga, dan menerima beberapa murid baru. Di antara murid-murid baru itu, ada seorang murid yang punya tubuh paling lentur dan cantik menggemaskan. Aku pun lebih memerhatikannya daripada murid yang lain. Namun, siapa sangka kalau muridku itu bertingkah genit setelah bertemu suamiku, bahkan mulai menggodanya. Muridku itu juga mulai berani menyindirku. "Kudengar, ada banyak istri orang kaya yang dulunya orang biasa, sengaja ikut kelas pelatihan sosialita supaya terlihat seperti perempuan dari keluarga kaya. Mereka biasanya wajib ikut kelas yoga. Lalu sengaja menggoda pria, ini benar-benar penghinaan bagi yoga itu sendiri!" "Pak Nathan, sebagai investor studio yoga ini, sebaiknya Bapak amati baik-baik. Instruktur biasanya hanya membimbing murid laki-laki, bahkan kadang mereka berdua masuk ke ruang istirahat, dan baru keluar setengah jam kemudian ...." Suamiku jadi mencurigaiku karena fitnah tidak berdasar tersebut. Aku dan suamiku cekcok beberapa kali hingga pernikahan kami berada di ujung tanduk. Aku pun memutuskan untuk mengeluarkan muridku yang satu itu dari studio yoga, dan menyuruhnya mencari tempat lain. Tapi suamiku malah membelanya, dan memintaku yang pergi dari studio ini. Saat aku sedang marah besar karena masalah ini, muridku itu malah mendatangiku dengan perut yang sudah membesar, memintaku melepaskan suamiku. "Pak Nathan berasal dari keluarga kaya, mana mungkin dia nggak mau punya anak sebagai pewarisnya kelak? Bu Nada kan sudah berumur, jadi sebaiknya mundur dan lepaskan Pak Nathan." Aku tersenyum, "Baiklah, aku akan melepaskannya." Tapi siapa sangka? Kalau ternyata Nathan punya banyak hutang hingga puluhan juta, bahkan dinyatakan mandul.
Baca
Tambahkan
Tidak Ada Suami yang Sempurna

Tidak Ada Suami yang Sempurna

Ik-Hyeon
Zahra Rosalina Azhari menderita kanker di usianya yang baru tiga puluh lima tahun, tapi dia percaya dia bisa melewatinya dengan suaminya Andi Perkasa Adiputra dan sahabatnya Sarah Adinda Cempaka di sisinya—sampai dia menemukan mereka berdua di tempat tidur bersama di rumahnya tanpa memakai pakaian apapun. Melihat kedatangan Zahra, lantas membuat mereka berdua kaget. Cerita terakhir yang sebenarnya adalah ketika Andi bertindak lebih jauh dengan membunuh Zahra tanpa penyesalan apa pun. Jadi, ketika Zahra yang entah bagaimana membuka matanya dan menemukan dirinya mundur ke sepuluh tahun yang lalu, dia bertekad untuk mengubah nasibnya. Tapi agar Zahra tidak menemui akhir yang menyedihkan, seseorang harus menggantikan dirinya. Zahra menetapkan untuk menempa masa depan baru untuk dirinya sendiri dan membalas dendam untuk masa lalunya dengan menjodohkan sahabatnya dengan suaminya yang selingkuh. Jelas, mereka pasangan yang dibuat di surga—atau lebih tepatnya, pasangan yang dibuat di neraka. *** “Kau tidak lihat, hah? Yang hidup harus tetap hidup. Toh kau juga akan mati sebentar lagi, hiks....” Di hadapanku yang divonis sebentar lagi mati karena penyakit kanker, satu-satunya temanku menangis pilu. “Kau, wanita kecil....” Plak. Sebuah tamparan keras mendarat di pipiku hingga membentur cermin meja rias. Aku mati di tangan suamiku sendiri bahkan tanpa bisa memenuhi tenggat waktu sebelum kematianku. Kemudian, aku hidup kembali. “Zahra, istirahat makan siang sudah selesai!” 10 tahun yang lalu, aku terbangun di perusahaan tempatku bekerja. Kehidupan yang lain diberikan setelah kematian diriku. Untuk bisa mengubah takdirku, seseorang harus menggantikan takdirku yang sudah seperti neraka. Aku menjadikan 'seseorang' itu adalah temanku sendiri sebagai pengganti takdir kedidupanku. Temanku, kau menginginkan suamiku.
Romansa
107.3K DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
12345
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status