*Komedi Romantis* SEASON 1 : Aluna hamil. Namun Tommy, pacarnya, enggan untuk bertanggung jawab. Dengan perasaan kalut, tanpa sengaja ia malah mencurahkan kegundahan hati kepada bosnya, Gevan Ahza Samudra. Dan si bos yang ganteng tapi pelit senyum itu, owner sekaligus CEO Samudra Corporation, tiba-tiba saja mengajaknya untuk menikah! "Kenapa?" tanya Aluna tidak mengerti. "I have my own reason," jawab Gevan datar. "So, would you be my marriage partner, Aluna?" SEASON 2 : Adam James Wrighton, sang Chief Marketing Officer ditugaskan untuk menggantikan Gevan sebagai CEO Samudra Corp karena sedang berbulan madu, tanpa sadar menjadi dekat dan jatuh cinta dengan Flora, sang sekretaris CEO yang tomboy, cuek dan ceplas-ceplos. Namun masalah pun muncul ketika Flora mengetahui masa lalu Adam yang rumit dan membingungkan, yaitu kisah cinta pertama lelaki itu yang tak sampai, dan wanita yang dulu pernah membuat Adam jatuh cinta... telah menjadi ibu tirinya. ***
Lihat lebih banyakDesahan lembut yang dibuat-buat pun terdengar dari saluran seberang. "Gevaan-Gevan! Hmm... apa menurut kamu bukankah sebaiknya Om Andro dan Tante Desti tahu tentang status anak yang dikandung oleh Aluna?"Gevan pun mencengkram ponsel Aluna dengan kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Ternyata Amanda yang telah ia kenal benar-benar bisa sekeji itu! Dalam hati Gevan pun mengutuk hari dimana ia mengenal seseorang yang bernama Amanda Almira Wrighton, dan hari-hari dimana ia mengira telah jatuh cinta sekaligus hancur karena wanita itu!"Ayolah, Gevan. Kamu tahu sendiri kan? Bangkai tak akan bisa selamanya disembunyikan, karena baunya bagaimana pun akan tercium juga," sindir Amanda.Seketika Gevan pun mengeluarkan tawa mengejek yang membahana. "Yap, kamu benar sekali. Dan bangkai milikmu? Hah! Kamu jauh lebih busuk, Amanda!" Sinisnya telak. "Diego, Alessandro, Dante, Ernesto, dan... ah... maaf aku lupa siapa saja nama lelaki yang telah tidur denganmu selama kau di Roma, KARENA MEREKA TER
Saat Aluna terbangun di dalam master bedroom, ia sudah sendirian tanpa Gevan di sisinya. Gelombang laut yang tenang dan suara deru lembut dari mesin yacht membuat Aluna tertidur cukup lama.Sambil menguap dan mengucek-ucek matanya, Aluna beringsut turun dari ranjang, bermaksud ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa lengket setelah aktivitas panas bersama suaminya tadi."Sssshhh..." Aluna mendesis sambil mengernyit ketika merasakan sedikit nyeri di bagian bawah tubuhnya saat bergerak. 'Iisssh... ini pasti gara-gara Mas Gevan yang nggak ada jedanya minta jatah melulu!' Sungutnya sambil cemberut. Meskipun masih terasa nyeri, namun Aluna berusaha mengabaikannya dan terus saja berjalan ke kamar mandi dengan sedikit lesu.Sesampainya di kamar mandi, ia pun terbelalak melihat kemewahan di dalamnya. Namun yang membuatnya terkagum-kagum adalah bath tub bulat yang menghadap ke arah kaca tembus pandang superbesar yang memperlihatkan panorama indah lautan luas!Wah, kayaknya as
"Jangan pernah memancing singa tidur, Al..." guman Gevan sambil menatap lekat istrinya. "Jadi sekarang, kamu harus tanggung sendiri akibatnya."Aluna terkesiap saat Gevan mengangkat tubuhnya dalam gendongan seperti koala. Bokongnya dipegang erat oleh Gevan, dan Aluna pun otomatis mengalungkan kedua tangan di leher suaminya untuk menjaga keseimbangan. Gevan langsung menyerbu bibir ranum merekah istrinya dengan ganas, bibir yang sangat membuatnya tergoda sedari tadi. Kaki panjangnya yang terbalut chinos pants coklat muda melangkah pasti dengan membawa serta Aluna menuju sofa besar yang menghadap kolam jacuzzi.Ia membaringkan tubuh istrinya dengan perlahan dan hati-hati, seakan Aluna terbuat dari porselen yang sangat rapuh. Untuk sesaat Aluna mengira Gevan akan langsung menerjang dan melahap tubuhnya dengan beringas seperti tadi pagi. Namun yang terjadi malah lelaki itu hanya terdiam dan menatapnya dengan mata hazelnya yang masih terlihat kelam dan pekat.Aluna pun ikut membisu. Ia
Cahaya matahari pagi yang masuk lewat kisi-kisi jendela dan tembus melalui gorden putih dan tipis itu terasa menusuk mata Tommy yang terasa berat.Dengan mengernyit, ia berusaha membuka kelopak matanya perlahan, lalu mengerjap-ngerjap dan mengerang lirih saat merasakan pusing hebat yang menghantam kepalanya.Satu tangannya terangkat untuk memijat kening, dan matanya pun kembali memejam karena tak kuat menahan sensasi berputar di kepala. Sial. Pasti semalaman ia mabuk berat hingga tak sadarkan diri!Tapi... tunggu. Jika ia mabuk, bagaimana ia bisa sampai di rumah dengan selamat? Siapa yang mengantarnya??Serta merta Tommy pun membuka matanya, mengabaikan tusukan rasa nyeri yang tiba-tiba menyeruak karena matanya yang terbuka lebar."Mmmhhh..."Tommy pun terpaku mendengar suara gumanan lirih seorang wanita yang berasal dari arah samping kanan ranjang, serta ada sesuatu yang terasa bergerak-gerak di dadanya. Sontak Tommy pun menunduk, menatap nanar pada sebuah tangan lembut yang memelu
"Naah, sudah sampai!" Seru Gevan gembira. "Aku buka tanganku ya, satu... dua... tiga!"Saat pandangan matanya sudah tidak lagi terhalang oleh tangan Gevan, Aluna pun mengerjap-kerjapkan matanya sesaat, sebelum akhirnya benar-benar membulatkan matanya saat melihat object raksasa yang membuatnya terperangah."M-Mas??" Aluna masih terkejut dengan surprise yang disiapkan suaminya hingga tak mampu berkata-kata."Surprise," bisik lembut Gevan di telinga Aluna, yang masih saja terkesima.Sebuah yacht supermewah dan terlihat supercanggih di dekat jembatan yang menjorok ke lautan sedang tersandar di sana. Namun bukan itu saja yang membuat Aluna terdiam dalam ketertegunan, tapi sebuah tulisan berwarna merah besar yang tertera di bagian lambung yacht itu yang bertuliskan kalimat : 'Sweet Aluna'."Itu hadiah pernikahan untukmu, Sayang," bisik Gevan dengan mata hazelnya yang berbinar-binar, dan mengecup pelipis Aluna dengan penuh cinta."Ayo, kita naik!" Ajak Gevan antusias sambil menarik pelan t
Suara tawa yang terdengar sedih pun tiba-tiba berderai dari mulut Tommy. "Gevan sialan! Kenapa kamu bisa sesempurna itu?! Kenapa kamu mau menerima Aluna yang sedang mengandung anakku?!" Ucapnya dengan nada putus asa.Seketika Amanda pun tersentak dan membelalakkan matanya, saat mendengar sesuatu yang di luar perkiraannya. 'Apa dia bilang?? Aluna sedang mengandung anak Tommy?!'Dengan penuh emosi, gadis itu pun menjambak rambut ikal lebat Tommy dan membuat kepalanya yang rebah di meja bartender sontak mendongak karena tertarik kuat oleh jemari Amanda."Tommy!! Wake up!!" Lalu tanpa ragu, Amanda pun menampar-nampar pipi lelaki itu dengan satu tangannya yang bebas agar matanya yang terpejam bisa membuka."Aluna... jangan pergi... jangan pergi dengannya..." "Damned it!!" Umpat Amanda geram saat Tommy masih saja meracau dengan mata yang masih juga terpejam.Sepertinya pria sok bijak yang munafik ini benar-benar teler dan tidak akan sadar. Percuma saja Amanda berusaha membangunkannya."T
Aluna memandangi ponselnya dengan kening berkerut dan bibir yang digigit. Sikapnya yang terlihat ragu-ragu itu pun membuat Gevan yang tadi telah membuka matanya menjadi waspada."Siapa?" Suara Gevan yang terdengar dingin membuat Aluna menatap suaminya sambil meneguk ludah."Mmm... T-Tommy..."Sontak Gevan pun langsung menegakkan badannya dan menatap tajam Aluna. "Ngapain si kunyuk itu telepon kamu?!" "Ya nggak tahu, Mas. Kan teleponnya belum aku angkat," sahutnya sambil mengedikkan bahu. "Boleh kuterima nggak, Mas?" Aluna pun meminta ijin kepada suaminya. "Ck! Terimanya di sini saja. Dan nyalakan speakernya," perintah Gevan sambil melipat kedua tangan di dada. Tatapan dari manik hazel-nya tak lepas memandang Aluna yang malah jadi salah tingkah. Aduh mudah-mudahan saja Tommy nggak ngomong yang aneh-aneh di telepon!"Halo?"Selama beberapa detik yang terdengar hanya keheningan, sehingga membuat Aluna pun mengecek kembali sambungan teleponnya."Halo, Aluna. Apa kabar?" Sahut suara yan
"Mau steak welldone sama seporsi spaghetti."Gevan menaikkan alisnya heran menatap istrinya. "Bukannya kamu baru saja makan chicken grilled dan tuna sandwich?" Tanyanya takjub. Nafsu makan Aluna hari ini sungguh membuat Gevan tercengang. Belum ada lima menit dia menghabiskan enam potong ayam dan setangkup sandwich, tiba-tiba saja sudah meminta dua menu lagi?Aluna mengatupkan mulutnya yang mencebik sambil memicingkan mata kesal menatap suaminya. "Jadi nggak boleh?!" Tukasnya sewot. "Boleh banget dong, Sayang. Cuma apa perut kamu nanti nggak sakit makan sebanyak itu?" Gevan mengelus rambut istrinya dan mengecup bibir cemberutnya sekilas dengan gemas.Desahan kecil pun terhempas dari mulut Aluna. "Aku laper banget, Mas. Nggak tahu deh, kenapa hari ini rasanya kepengen makan terus," keluhnya. Padahal selama hamil, nafsu makan Aluna tidak terlalu bertambah secara signifikan. Bahkan Gevan pun pernah bertanya-tanya kenapa Aluna tidak rakus selama hamil.Tiba-tiba sekelebat pemikiran memb
"I love you, Aluna," bisik Gevan saat ia mendekap tubuh lembut itu di dadanya. "With all my heart and untill my last breath..."Aluna mengira apa yang ia dengar itu adalah bagian dari mimpi indahnya saja, sebuah pengakuan lembut dan penuh perasaan dari Gevan itu tak lebih dari sekedar bunga tidur. Meskipun tanpa disadari bahwa Aluna juga sangat menginginkan kalimat itu dibisikkan di telinganya seperti ini.Tubuhnya teramat sangat lelah jika tidak ingin dikatakan remuk, setelah beberapa jam terus digempur oleh Gevan dengan birahinya yang seakan tak ada habisnya itu.Kedua mata bening beriris hitam milik Aluna kini telah terpejam rapat, dan samar-samar aroma mint berpadu dengan kayu-kayuan yang maskulin dan familier menyentuh indra penciumannya. Aroma Gevan.Seketika bibir merah alami itu pun melengkungkan senyuman. Meskipun dengan mata yang masih tertutup, Aluna bergelung nyaman di dekapan hangat suaminya. Ia menyurukkan wajahnya di dada bidang Gevan, dan tak lama kemudian Aluna pun
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.