Air Mata Di Hari Pernikahanku

Air Mata Di Hari Pernikahanku

Oleh:  RUKMINI   On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
13Bab
323Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Tari adalah seorang wanita cantik yang akan menggelar acara pernikahannya dengan Aji. Namun saat ijab qobul akan di ucapkan, ada seseorang yang datang dan mengacaukan semuanya. Akankah Tari dan Aji melanjutkan acara pernikahan itu? dan siapa orang yang berani merusak acara pernikahannya?

Lihat lebih banyak
Air Mata Di Hari Pernikahanku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Nychinta
Lanjut terus Kak.. .........
2024-01-24 19:02:24
2
13 Bab
episode 1
Terlihat sepasang pengantin yang tengah bahagia, ketika duduk berdua di depan Pak Penghulu untuk segera melaksanakan ijab kabul."Bagaimana? Mas Aji sudah siap?" tanya pak Penghulu sebelum berjabat tangan dengan Aji."Sudah, Pak, Saya sudah siap." ujar Adi dengan mantap."Bismillahirrahmanirrahim, Saya nikahkan dan saya kawinkan Tri Maharani Binti Irwan dengan maskawin seperangkat alat shalat, dan uang tunai sebesar enam puluh juta dibayar tunai,""Saya terima nikah dan kawinnya, Tari Maharani Binti Irwan, dengan maskawin berupa seperangkat alat Shalat dan uang tunai senilai enam puluh juta rupiah dibayar tunai." ujar Aji“Bagaimana para saksi? Sah?"“Sah...!”“Tunggu dulu!”Terdengar suara seseorang yang menghentikan ijab kabul tersebut.Semua orang memandang wanita berparas cantik itu, ia berjalan membelah semua orang yang sedang berkerumun menyaksikan acara ijab kabul Tari dan juga Aji.Wanita cantik yang belum diketahui namanya itu sedang menangis sambil memegang benda kecil yang b
Baca selengkapnya
episode 2
Aji yang mendengar itu langsung menggelengkan kepalanya, dia tidak mau menalak wanitanya itu.“Tidak...! Aku tidak akan pernah mau menalak kamu Tari!” pekik Aji pun menghampiri Yasmin yang masih tergugu, kemudian dia menyuruh Yasmin beserta ibunya agar pergi meninggalkan pesta pernikahannya.“Pergi...! dan bawa juga ibumu dari sini, kedatangan kalian di sini hanya menghancurkan acaraku saja." usir Aji.Yasmin menatap Aji dengan berurai air mata, ada penyesalan yang tumbuh pada dirinya, setelah mendengar ucapan yang keluar dari mulut pria yang sudah menodainya.Rayuan manis Aji s’lalu terngiang-ngiang, bahwa ia akan segera menikahinya jika Yasmin mau memberikan bagian yang paling berharga di hidupnya.Tari semakin muak ketika melihat perlakuan kasar Aji terhadap Yasmin, kemudian ia menghampiri wanita yang tengah hamil muda itu.“Cukup Aku yang kamu sakiti Mas! Lihat dia? Dia ini sedang mengandung anakmu!” ujar Tari, “sekarang, kalian pergilah dari sini! Aku mau istirahat." sambungnya.
Baca selengkapnya
episode 3
“Ada yang mencariku Bu? Siapa?” tanya Tari.“Nak Ali, sahabat kamu waktu kecil," ujar Bu Asti.“Kak Ali? Benarkah itu kak Ali Bu?” tanya Tari.Tari terlihat bahagia, ketika mendengar nama Ali yang Bu Asti sebut.Dengan langkah cepat ia menyusuri anak tangga yang berada di rumanya, sementara Ali sedang duduk di sofa menunggu kedatangan Tari sambil memainkan handphone miliknya.“Kak Ali...!” pekik Tari.Ali pun menengok ke arah sumber suara yang telah memanggil namanya, namun tidak yang seperti ia bayangkan.Pria berkulit sawo matang itu membayangkan, jika hari ini Tari akan berpenampilan seperti pengantin pada umumnya, di mana si pengantin wanita akan di rias dengan balutan makeup yang sangat cantik dan juga mengenakan kebaya yang sangat indah.Pria itu melihat Tari dengan raut wajah kebingungan, karena melihat penampilannya seperti orang yang tidak waras.Riasan makeup yang acak-acakan, rambut yang semerawut, dan juga ada jejak air mata yang belum Tari hapus.“Ini kamu Dek?” tanya Ali.
Baca selengkapnya
bab 4
Tiga hari kemudian, sejak kejadian itu Tari sama sekali tidak beranjak dari kamarnya, ia s’lalu berdiam diri di kamar. Bahkan setiap kali teman kerjanya ingin berkunjung ke kediamannya ia s’lalu menolak, alasannya bahwa dirinya sedang tidak enak badan.Kali ini, untuk pertama kalinya ia berdandan sangat cantik dengan taburan makeup yang flawles dan di padukan dengan dres yang berwarna soft blue. Dapat menambah kesan cantik dan ke anggunan pada dirinya.“wah...! hari ini anak Ibu cantik sekali, mau ke mana?” tanya Bu Asti. “Aku mau ketemu sama Pak Andre, Bu. mau mengurusi tentang perceraianku bersama Mas Aji” ujar Tari.Terlihat raut wajah yang murung dari Bu Asti, ia sangat menyayangkan semua hal ini. Bu Asti tidak menyangka kalu Aji tega berkhianat di belakang anaknya, padahal Tari sudah memberikan apa yang ia mau, seperti uang yang nilainya cukup besar.Aji pernah meminta uang untuk modal usaha, ia akan membangun sebuah restoran didaerah Jakarta, sekarang ini usahanya cukup berkemba
Baca selengkapnya
episode 5
“Apa kamu bilang!"Deg!Aji terperanjat ketika mendengar teriakkan yang sangat melengking itu, suara itu seperti sudah tidak asing lagi bagi dirinya.Dengan perlahan, pria yang memiliki rambut ikal itu langsung melihat ke arah sumber suara yang sudah mengagetkannya.Benar saja yang di ucapkan oleh Aji, ternyata wanita yang tadi berteriak itu adalah Bu Nesih, dia adalah adik dari Bu Ati. Orangnya memang terkenal sangat tegas dan bertanggung jawab, jadi tidak heran jika dia terlihat akan sangat marah ketika Aji tidak mau untuk bertanggung jawab atas apa yang telah dia buat.Terlihat wanita yang ditaksir berumur lima puluh tahunan itu sedang berdiri sambil bertolak pinggang.Matanya menatap tajam ke arah Aji, dia sangat marah ketika mendengar kabar bahwa keponakannya telah menghamili anak orang lain.“Beraninya kau mau mempermainkan acara yang sangat sakral ini! saya akan memotong burungmu itu, jika kamu dengan beraninya membatalkan pernikahan!” tegas Bu Nesih.Seketika Aji langsung memeg
Baca selengkapnya
episode 6
“Aduh...!” Pekik Tari.“Mbak enggak kenapa-kenapa?”Tari tidak menghiraukan pertanyaan dari pria itu, dia lebih memilih untuk pergi dari kedai bakso tersebut.Rencana yang ingin makan bakso di tempat menjadi gagal oleh ular Dara, dia merusak semuanya dan hampir mencelakai dirinya.“Ah s14l! Kenapa harus ada pria itu sih, padahal sedikit lagi Aku akan mempermalukan dia di tempat umum.” kesal Dara.Dengan menghentakkan kakinya kini ia pun pergi meninggalkan kedai bakso itu. Dengan muka yang di tekuk dia berjalan menuju rumah yang kebetulan tidak jauh dari kedai bakso tersebut.“Kamu kenapa Ra? Kok mukanya cemberut gitu, ada apa?” tanya Bu Ati yang melihat anak perempuannya yang pulang sambil menampakkan wajah yang di tekuk.“Itu Bu, Aku kesal sama Mbak Tari.“ seru Dara.“ kesal kenapa? Emangnya kamu ketemu sama Tari di mana?”“Di kedai bakso cuangki yang ada di depan kompleks Bu” ujar Dara, “Aku lihat mbak Tari yang sedang membeli bakso di situ, terus Aku samperin dan Aku nagih janji yan
Baca selengkapnya
episode 7
“Nih!” Ujar Tari sambil memberikan cek senilai sepuluh juta rupiah.Seketika mata gadis yang masih berumur sembilan belas tahun itu membelalak lebar, ia hampir kehilangan kesadarannya karena habis mendapatkan durian runtuh dari Tari.Tari yang melihat itu tidak mau kehilangan kesempatannya untuk segera pergi bersama dengan Ali.“Ayok Kak, kita pergi dari sini.” ajak Tari.Aji dan Tari langsung pergi melesat dari hadapan Bu Ati dan juga Dara. Di tengah perjalanan, Ali sangat penasaran dengan cek yang di berikan oleh Tari, nilainya yang cukup fantastis membuat Ali sedikit protes dan tidak terima, kenapa tari mau memberi uang kepada Bu Ati dan Juga Dara, padahal sikap mereka berdua sangat tidak terpuji.“Dek, kamu jadi orang kok baik banget sih! Sekali-kalilah Dek, kasih mereka pelajaran jangan malah dikasih duit malah keenakan nanti." protes Ali.“Apaan sih Kak, kenapa kakak malah protes? Bukannya dukung Aku." seru Tari.“Enggak kali ini kakak tidak akan dukung kamu!” ketusnya.“Lah, ken
Baca selengkapnya
episode 8
“Dasar wanita murahan!”Terlihat ada seorang wanita yang sedang berdiri sambil menenteng sebuah paper bag, yang berisikan baju-baju yang bermerek.Wanita itu menatap rendah ke arah Tari yang akan pergi meninggalkan restoran bersama dengan Ali.“Apa maksud kamu berucap seperti itu sama saya, Sal?” Kesal Tari.Nama wanita cantik itu adalah Salsa adik kedua dari Aji, usia antara Tari dan Salsa itu hanya selisih satu tahun yaitu dua puluh empat tahun.“Jadi ini alasan kamu, minta di talak sama kakakku?” ujar Salsa sambil melipat kedua tangannya.“Alasan saya minta cerai dari kakakmu itu, karena dia telah menghamili wanita lain.“ jelas Tari.“Halah, tidak usah banyak alasan deh. Aku tahu kok, kamu pasti mempunyai hubungan dengan laki-laki ini kan!” tuduhnya.Tari yang emosi, ingin menghampiri Salsa namun, di cegah oleh Ali dan membawanya untuk pergi meninggalkan Salsa.“Tidak usah mendengarkan ucapan dia, mending kita pergi saja dari sini." ajak Ali.Wanita cantik yang menggunakan dress itu
Baca selengkapnya
episode 9
“Mas Ali!”Terdengar suara pekikan wanita yang memanggil nama Ali dari arah belakang, dia berjalan tergesa-gesa menghampiri Ali dan juga Tari.Ada kilatan amarah dari pancaran matanya, yang menandakan bahwa ia sedang marah.Wanita itu menatap wajah Ali dengan beringas, seperti harimau yang akan menyergap mangsanya.“Maksudnya apa ini Mas!, wanita ini siapa?” Ujar wanita itu.“Aku bisa jelasin semuanya sama kamu Lis.” ujar Ali.“Dia siapa Kak?” tanya Tari.“Oh rupanya kamu belum tahu saya,” ujar Lisda, “perkenalkan nama saya Lisda, calon istrinya Mas Ali!" sambungnya.Tari terkejut, ia tidak tahu kalau rupanya Ali sudah memiliki calon istri. Ali sama sekali belum pernah menceritakan semua tentang calon istrinya itu, jadi wajar jika Tari merasa tidak enak kepada Lisda. Karena dia tidak mau di tuduh yang bukan-bukan, apa lagi jika di tuduh sebagai perusak hubungan orang lain.“Ma—maaf Mbak, saya tidak tahu jika Kak Ali ternyata sudah punya calon istri. Sekali lagi saya minta maaf.“ seru
Baca selengkapnya
episode 10
“Ibu...!” pekik Dara.Bu Ati yang memiliki riwayat penyakit jantung langsung jatuh pingsan, dia sangat syok ketika mendengar pengakuan dari Dara.“Tolong... Tolong bantu bawa Ibu saya ke rumah sakit, saya mohon,“ pinta Dara kepada orang-orang yang berlalu-lalang di sekitarnya.Akhirnya beberapa orang mau membantu untuk membawa Bu Ati ke Rumah Sakit. Namun, ketika Dara hendak mengikuti ibunya dari belakang, tiba-tiba ada yang menarik lengannya.“Mbak... Mbak mau ke mana? Bayar dulu bajunya?” Ternyata yang menarik lengan Dara itu adalah pegawai butik yang ia kunjungi.“emm... Maaf Mbak enggak jadi,” Ucap Dara yang tampak malu.“Loh... Kok enggak jadi, sudah kami bungkus loh Mbak, bagaimana sih!” pegawai butik itu terlihat kesal dengan ulah Dara yang malah tidak jadi membeli. Padahal baju-baju yang Dara pilih itu sudah siap di bungkus.“Maaf, Mbak. Saya buru-buru,” gadis cantik itu langsung menghempaskan tangannya dan lari meninggalkan butik tersebut.Di lain tempat, Ali sedang cekcok de
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status