Apa itu cinta? Kenapa dia hadir? Kapan dia datang? Mungkin pertanyaan di atas tak pernah sekalipun terlintas dibenak si anak olimpiade Sosiologi SMA Nusa Pertiwi. Gadis pemilik mata hazel itu hanya mengisi masa putih abu-abunya dengan segala macam aktivitas yang berhubungan dengan belajar dan olimpiade, hingga pada satu titik dimana kehidupannya tak lagi seputar olimpiade saat si playboy SMA Nusa Pertiwi mengusik hari-harinya. Bagaimana perjalanan masa putih abu-abu si anak olimpiade selanjutnya? Disini tak hanya tentang percintaan, kisah ini lebih dari yang kalian duga!
Lihat lebih banyakProlog
Ini bukan kisah cold boy bertemu dengan cewek polos. Bukan pula bad girl ketemu good boy. Ini lebih dari itu. Bukan seperti yang kalian duga.
Ini tentang kisah lima tahun lalu. Kisah putih abu-abu yang tak pernah terbayangkan sama sekali. Kisah yang sebelumnya tak pernah terpikirkan.
Kisah yang tak hanya berisi tentang cinta. Namun juga berisikan tentang pentingnya sebuah keadilan dalam menentukan sesuatu. Juga tentang keluarga yang lebih penting di atas segalanya.
Kalian akan diajak untuk mengikuti, bahkan menjadi tokoh utama dalam cerita ini. Kalian akan diajak untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Tentang---
Apa itu cinta?
Kenapa dia hadir?Kapan dia datang?Kalian akan mengikuti kisah tokoh utama perempuan. Si anak olimpiade Sosiologi SMA Nusa Pertiwi. Gadis pemilik iris mata hazel yang hanya mengisi masa putih abu-abunya dengan segala macam aktivitas yang berhubungan dengan olimpiade, hari-hari yang dia lalui hanya seputar itu-itu saja--belajar, kerja part time, sekolah, hingga pada satu titik di mana kehidupannya berubah semenjak kehadiran cowok yang tak lain adalah si playboy SMA tempatnya bersekolah yang selalu mengusik hari-harinya.
Hari-hari terus berlanjut hingga dia menyadari ada sesuatu yang hadir di hatinya. Rasa yang tak pernah bisa dia mengerti, tetapi coba dia pahami. Rasa yang akhirnya dapat dirinya artikan dengan sebutan cinta? mungkin. Kehidupan yang awalnya monoton dan tanpa warna, perlahan berubah seiring berjalannya waktu. Kedekatan yang kian lama kian tak bisa dipisahkan itu semakin membuatnya yakin, bahwa rasa yang selama ini dia rasakan adalah cinta.
Namun, di detik berikutnya, dia sadar, bahwa itu juga rasa yang mengajarkan kepadanya tentang apa itu luka disaat bersamaan. Cerita yang dia kira akan berakhir indah, itu semua menjadi sirna. Terbongkarnya sebuah fakta yang menghadirkan sebuah kesalahpahaman, membuat dua hati yang saling terikat harus terpisah, hingga hadirnya orang dari masa lalu yang kian menjadikan mereka seperti orang asing yang tak pernah saling kenal. Hari-hari yang telah berwarna, kini menjadi abu-abu kembali. Hidup yang tadinya sudah indah, kini kembali monoton. Disini, kalian akan diajak untuk bisa saling menerima dan memaafkan kesalahan orang lain. Tak hanya itu, kalian juga diajarkan untuk tidak membuat kebohongan sekecil apapun karena bisa berdampak sangat besar.
Akankah si tokoh utama perempuan kembali menemukan warna dalam hidupnya yang abu-abu? Ataukah justru dia akan menjalani kehidupan abu-abunya sampai akhir hayat?
Kisah ini lebih dari yang kalian kira.
Laksana melempar batu di udara, mungkin itu bisa digunakan untuk menggambarkan kehidupan gadis bermata hazel di awal masa putih abu-abunya dulu, setelah kehadiran dia ... Langit, si playboy SMA Pertiwi.
Suasana semakin hening kala Langit membuka suara tetapi tak kunjung dilanjutkan. Deg-degan. Mungkin itu yang saat ini tengah menggambarkan bagaimana kondisi penghuni kelas X IPS 2. Mereka semua deg-degan dan menerka-nerka apa yang akan disampaikan oleh Langit kepada Eriska. Saking deg-degannya, mereka semua tak sadar jika sedari tadi ada suara lagu yang mengalun indah menjadi backsound momen antara Langit dan Eriska.Ku cintai kau setulus hatiKu sayangi kau sepenuh hatiAku mohon kau tetap disiniMenemani aku sampai akhir nantiKan ku jaga kau ..."Gu---"Lo ngomongin gueGue bodo amatLo nge-hina gueGue bodo amatSeketika semua penghuni kelas X IPS 2 tanpa terkecuali, menoleh ke arah pintu, menatap seseorang yang berdi
Jam terakhir yang seharusnya diisi mata pelajaran Fisika peminatan, kini berganti dengan sebuah konser musik dadakan yang diadakan kelas X IPS 2. Guru mata pelajaran hanya memberikan tugas lewat sekretaris kelas, dan yang terjadi, bukannya mengerjakan tugas, justru mereka kompak untuk tidak mengerjakan karena ulah ketua kelas mereka.Ketua kelas mereka sendiri saat ini tengah berdiri di depan kelas dengan sebuah sapu yang digunakan sebagai gitar bersama Nathan yang menjadi vokalisnya."Tarik, Sist!" teriak Nathan keras."Semongko!"Seluruh murid kelas X IPS dengan segera menyahut teriakan dari Nathan. Seketika suasana dalam kelas benar-benar layaknya sebuah konser besar. Mereka berharap, semoga saja suara gaduh yang ditimbulkan dari dalam kelas tak mengganggu kelas lain. Mereka melakukan itu semua karena ucapan yang dilontarkan ketua kelas mereka."Daripada bolos, mending kita ng
Jam terakhir yang seharusnya diisi mata pelajaran Fisika peminatan, kini berganti dengan sebuah konser musik dadakan yang diadakan kelas X IPS 2. Guru mata pelajaran hanya memberikan tugas lewat sekretaris kelas, dan yang terjadi, bukannya mengerjakan tugas, justru mereka kompak untuk tidak mengerjakan karena ulah ketua kelas mereka.Ketua kelas mereka sendiri saat ini tengah berdiri di depan kelas dengan sebuah sapu yang digunakan sebagai gitar bersama Nathan yang menjadi vokalisnya."Tarik, Sist!" teriak Nathan keras."Semongko!"Seluruh murid kelas X IPS dengan segera menyahut teriakan dari Nathan. Seketika suasana dalam kelas benar-benar layaknya sebuah konser besar. Mereka berharap, semoga saja suara gaduh yang ditimbulkan dari dalam kelas tak mengganggu kelas lain. Mereka melakukan itu semua karena ucapan yang dilontarkan ketua kelas mereka."Daripada bolos, mending kita ng
"Eriska," panggil Langit lembut. Ya, gadis itu adalah Eriska.Eriska yang mendengar namanya dipanggil hanya menatap cowok di hadapannya sekilas kemudian kembali menatap ragu ke arah sekumpulan anak geng motor itu. Bukan tanpa alasan mengapa dia merasa ragu untuk melewati sekumpulan geng motor tersebut, walaupun dia tahu, bahwa mungkin semua atau bahkan beberapa orang yang ada di sana merupakan anak buah cowok yang berdiri di depannya."Gue temenin," ujar Langit lagi.Eriska memejamkan matanya sejenak untuk menghilangkan semua perasaan resah yang menghinggapinya sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya merespons ucapan Langit, dan semua itu tak lepas dari tatapan cowok itu.Mereka berdua berjalan berdampingan menuju penjual nasi goreng yang tak jauh di depan sana. Saat tepat berada di depan sekumpulan geng motor tersebut, Eriska kembali merasa ragu, bahkan untuk beberapa detik, dia menghentikan langka
Setelah mengantar Eriska sampai di tempat kos-nya, Langit segera melajukan motor yang ditumpanginya menuju rumah. Dia tak perduli jika motor yang dikendarainya bukan motornya.Sesampainya di rumah, dia segera melangkah menuju lantai dua, dimana kamarnya berada. Begitu tiba di dalam kamar, dia langsung saja melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.Tak butuh waktu lama, kini dia sudah terlihat fresh dengan kaos putih polos yang dipadukan dengan celana Levis warna hitam. Keluar dari kamar mandi dengan sebuah handuk kecil yang dia gunakan untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Berjalan menuju sebuah meja kecil yang berada di sudut kamar dengan dominan warna putih yang dipadukan dengan warna abu-abu itu.Mengambil jam tangan, serta handphone, tak lupa menyemprotkan parfum ke tubuhnya, Langit segera melangkah keluar kamar. Tak ketinggalan pula jaket kebanggaannya. Jaket parasut warna hitam dengan simbol kepala serig
Akhirnya setelah memakan waktu beberapa jam, tugas yang sedang Eriska dan teman-temannya kerjakan selesai juga. Mereka memutuskan langsung pamit pulang karena jam sudah menunjukkan pukul tujuh belas lewat dua puluh menit."Eriska, lo, bareng siapa?" tanya Lisa khawatir ketika mereka sudah berada di halaman rumahnya. Gadis itu tak terlalu khawatir pada Irma, karena dia tahu bahwa temannya satu itu pasti bareng Ari yang notabenenya satu kompleks dengan gadis itu."Bareng gue aja," ujar Alex menawarkan diri.Langit yang akan menaiki motor sport milik Arvan seketika berhenti kala mendengar Alex menawarkan untuk mengantar pulang Eriska. Membalikkan badannya, dia menatap tajam cowok blasteran Indonesia-Belanda itu. Namun, cowok yang ditatap tajam olehnya sama sekali tak sadar."Dia bareng gue." Langit berkata dengan intonasi yang tak ingin dibantah.Eriska mengerutkan keningnya bingung jug
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen