Dua Garis Sang Perawan

Dua Garis Sang Perawan

By:  Bait Rindu  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings
27Chapters
501views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Zelona Teresia, memergoki tunanganya sedang bermesraan dengan adik tirinya di dalam mobil. Justru sang adik tiri yang melihat kakaknya semakin menunjukkan kepemilikan. Zelona segera mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi disertai perasaan hancur. Di tengah jalan, ia mengalami kecelakaan hingga jiwanya terpisah dari raga. Zelona berusaha meminta bantuan kepada Arkav sebab hanya dirinya yang bisa diajak komunikasi. Kecelakaan tersebut membuat tubuh Zelona koma. Hingga tiga bulan berlalu, ja terbangun dari tidur panjangnya dan mendapati perutnya mulai membuncit. Saat ia memeriksa diri justru didiagnosa sedang berbadan dua padahal masih perawan. Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi? Apakah mungkin dia dilecehkan saat terbaring koma? atau ... transfer bayi itu benarkah adanya?

View More
Dua Garis Sang Perawan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Elzio
judulnya bikin penasaran
2023-09-25 17:13:55
0
user avatar
Tun 0304
judulnya bikin penasaran..
2023-08-28 09:29:35
0
user avatar
Taka Sh
Jiwanya berkeliaran... keren
2023-08-27 08:16:48
0
27 Chapters
Bab 1. Koma
Seorang wanita berambut panjang kecoklatan, sedang mengendarai mobil menuju tempat yang dijanjikan oleh kekasihnya yakni Lanadexon. Perempuan itu berhenti di persimpangan jalan karena lampu merah. Saat itulah, mata hitamnya bersiborok dengan adik tirinya, Floxa yang sedang bercumbu di dalam mobil di seberang jalan. Sementara sang lelaki tampak menikmati perlakuan dari Flo, yang sengaja menunjukkan hal tersebut. Tin! Tin! Bunyi klakson dari mobil belakang Zelona membuat dirinya harus melajukan kuda besi beroda empat tersebut sementara netra hitamnya tidak berkedip menatap wajah penghianat."Kenapa kalian begitu tega?" tanyanya dengan perasaan tersayat. Zelona sangat mencintai kekasihnya karena Dexon adalah pria yang ia dambakan selama ini. Namun nyatanya, ketulusan dibalas penghianatan."Kalian jahat," bisik Zelona dengan kucuran air mata yang semakin deras melewati kedua pipinya. Wanita yang dibuat porak-poranda hatinya melajukan mobilnya tanpa tujuan yang jelas. Dari arah berlawan
Read more
Bab 2. Percakapan dengan jiwa
Saat Zelona hendak menyatukan diri. Tiba-tiba, Arkav berkata, "apa yang Nona lakukan!" Pertanyaan ambigu tersebut membuat Orang-orang yang berada di ruang inap kebingungan. Di ruang VVIP tersebut hanya ada Zelona yang koma dan Orlin yang sedang pingsan namun berada di sofa. Lantas Nona siapa yang Arkav maksud? Jiwa Zelona terhenyak dan menatap kearah Arkav yang juga menatapnya. Dokter Calxivar bertanya, "apa yang kamu katakan dokter Arkav?"Arkav pun mengelak saat tersadar telah berkata. "Ah, tidak ada. Saya hanya asal bicara saja. Jika begitu saya permisi dulu."Jiwa Zelona segera turun dari brankar dan mengikuti langkah Arkav ke sebuah rooftop rumah sakit."Apakah dokter bisa melihatku?" tanya Zelona seraya mendekat ke arah Arkav yang memegang pembatas."Hmmm, begitu lah. Lagipula apa yang hendak kau lakukan dengan yang tadi? Ingin masuk ke dalam ragamu begitu? Tidak semudah itu Nona!"Zelona terkejut mendengar penuturan dari dokter yang bisa melihat jiwanya bahkan turut serta men
Read more
Bab 3. Ratu drama
"Menipu? Untuk apa aku menipumu, hah?" bentak Arkav marah, yang dilihat orang adalah Arkav sekarang sedang menelepon seseorang. Padahal yang sebenarnya ia sedang berbicara pada gadis di sampingnya. Yakni roh Zelona."Benar bila dokter bisa membantu?""Ya, namun kau harus melakukan kebaikan dengan usahamu sendiri dan memohon kepada sang pencipta untuk diberikan kesempatan untuk hidup. Semoga saja misimu berhasil." usai mengatakan hal tersebut, Arkav pergi dan menuju ke kamar inap istrinya yang sedang sakit."Sayang, bagaimana kondisimu? Sudah membaik?" tanya Arkav seraya mengecup puncak kepala istrinya dengan sayang."Sedikit membaik dari biasanya. Namun perutku masih sedikit kram," ujar Poppy memberi tahu. Wajahnya terlihat murung. Hal itu membuat Arkav menggenggam erat tangan mungil istrinya guna menenangkan."Tidak perlu disesali apa yang sudah terjadi. Mungkin saja Tuhan belum mengizinkan kita memiliki momongan."Jiwa Zelona yang berada diluar pintu mencuri dengar pembicaraan sepas
Read more
Bab 4. Rencana licik
Jiwa Zelona tidak menyangka bahwa Orilin akan mengatakan hal tersebut. Ia tidak terima dan berteriak, "Mama! Mereka berdua sudah merencanakan hal ini. Mama sudah masuk dalam perangkap."Sementara Dexon menatap Floxa yang juga menatapnya. Ia mencoba mengelak. "Tapi, Bibi, bagaimana dengan Zelona?""Om tahu bila kau sangat mencintai anakku. Sebenarnya hal ini sangat berat. Hanya saja keadaan memaksa kami untuk memutuskan sesuatu.""Tapi Pa, Ma. Kak Dexon adalah calon tunangan kak Zelona. Bukankah hal bisa merusak reputasi dua keluarga? Floxa tidak ingin membuat orang-orang salah paham. Aku tidak menikah dengan kak Dexon.""Tolong mengertilah Flo. Tidak ada yang ingin hal seperti ini terjadi. Kakakmu mengalami kecelakaan hingga koma. Mama dan Papa tidak tahu kapan dia akan bangun. Sementara anak yang lainnya justru mendapat kemalangan. Orang tua mana tega melihat anak-anaknya menderita?""Tapi, Flo tidak bisa menikah dengan Kak Dexon. Lebih baik, Anak ini digugurkan saja!""Apakah kamu g
Read more
Bab 5. Aksi dokter Luna
Luna segera pergi menemui pasien yang sedang koma. Ia membuka pintu dan mendapati seorang wanita yang sedang duduk melamun."Permisi. Saya ingin memeriksa pasien. Kebetulan dokter Arkav sedang menemani istrinya yang sedang sakit," ujar Luna pada Orlin. "Baiklah dokter. Silahkan.""Ibu kelihatan banyak pikiran. Wajahnya terlihat murung. Saya juga ikut sedih mendengar kabar bahwa putri anda mengalami kecelakaan hingga koma"."Terima kasih banyak atas perhatiannya dokter.""Iya. Apakah Ibu sudah makan? Jika belum. Makanlah agar memiliki tenaga untuk merawat putri anda." Bujuk Luna halus.Orlin memang belum sempat makan siang. Ia malas setelah mendengar kabar bahwa anak angkatnya mendadak hamil. Ia memandang wajah anaknya yang terbaring. Kemudian berdiri, "Baiklah dokter. Saya pergi mencari makanan dahulu. Tolong titip anak saya sebentar ya jika tidak keberatan."Luna tersenyum merekah. Ia berhasil mengelabui dan berucap, " Tidak masalah. Sudah menjadi tugas saya. Jika begitu saya periks
Read more
Bab 6. Tawaran Jiwa Zelona
"Dokter Arkav!" panggil Luna ketika wanita berambut pendek itu tiba di parkiran. Senyumnya mengembang. Sementara Arkav sedang membantu sang istri dari kursi roda menuju mobil pribadinya."Oh, hai dokter Luna. Kelihatannya pagi ini sangat ceria?"Jiwa Zelona yang berada di dekat Arkav hanya bisa berdiam diri seraya mencuri dengar. Ia ingin meminta bantuan kepada dokter yang bisa melihatnya."Hmmm, biasa saja. Oh ya, mbak Poppy sudah mau pulang ya? Sudah baikan?" tanyanya pura-pura peduli. Padahal ia merencanakan hal tak terduga di balik profesi yang dia emban.Poppy pun menanggapi dengan senyum ketulusan. Dia tidak cemburu pada rekan kerja Arkav, karena begitu paham bila hati sang suami hanya bertahta namanya saja."Benar, dokter Luna. Bagaimana hasil benih kemarin? Apakah sudah dicek?" tanyanya yang sudah duduk di jok mobil.Zelona pun bertanya, "Jadi dokter ingin memiliki anak?""Tentu saja! Siapa yang tidak ingin memiliki anak," jawab Arkav yang membuat dahi dua wanita itu kebingunga
Read more
Bab 7. Praduga
"Mungkin hanya perasaanmu saja karena terlalu lama berada di dalam lift. Lagipula gedung bertingkat inikan ada 18 lantai," sahut Dexon mencoba menenangkan. Padahal dirinya juga merasa hal yang sama."Hmmm, mungkin saja."Bunyi lift terbuka, Floxa dan Dexon menuju ke arah kamar mandi guna melakukan hubungan suami istri karena hormon mereka meningkat setelah sang perempuan hamil. Pasangan yang gila berhubungan badan itu tidak jadi ke toilet karena sedang ada perbaikan. Jiwa Zelona masih berada di dalam lift yang berusaha untuk memencet tombol 11."Ayolah turun. Siapapun bantu aku untuk bisa kembali ke ruangan inap. Menyesal aku mengikuti sepasang penghianat tadi," gerutu Zelona merasa frustasi. Ia terjebak di dalam lift sendirian. Memilih duduk di pojok guna meluruskan kakinya."Lebih baik mengikuti dokter Arkav saja tadi. Menyebalkan!"Bunyi lift kembali terbuka membuat senyuman Zelona mengembang sehingga ia buru-buru berdiri. Namun ia kembali mencebik saat adik tirinya memasuki lift d
Read more
Bab 8. Rahim rusak
Sebuah pintu dibuka lebar-lebar, Arkav menemui dokter Luna di ruangan setelah selesai dengan urusan yakni melakukan transplantasi ginjal pada pasien. Luna pura-pura terkejut, padahal dirinya begitu senang didatangi oleh pria yang diam-diam telah mencuri hatinya."Hmmm, dokter Arkav, kenapa tiba-tiba datang ditengah malam begini? Apakah ada yang mengganggu pikiranmu?" Arkav pun menjawab, "Apakah pesan yang kau kirimkan adalah benar jika semua rahim istriku diangkat?"Luna mengangguk sebagai respon, lalu menjelaskan, "Maafkan aku bila harus berbohong. Aku hanya ingin ingin membuat mbak Poppy bersedih. Saat dokter Shella mengoperasi rahim kak Poppy, ia menemukan bahwa rahimnya tidak bisa lagi diselamatkan. Sekali lagi maafkanlah aku."Arkav memijat pelipisnya karena kepalanya berdenyut nyeri. Ia menghela nafas panjang serta mengeluh, "Aku tidak tahu bagaimana caranya mengatakan berita buruk ini. Dia pasti kecewa.""Aku paham bagaimana perasaan Mbak Poppy. Namun Dokter Arkav tidak bisa s
Read more
Bab 9. Jiwa yang tertukar
"Ya bukan dong. Lagipula Mas nggak menyebutkan nama kan? Itu … Hmmm jadi gini, ada salah satu pasien yang rahimnya rusak sehingga harus diangkat makanya si suami tidak sanggup untuk bilang ke keluarganya," elak Arkav sedikit gugup. Sebisa mungkin ia berusaha untuk bersikap biasa agar tidak dicurigai."Hmm, gitu ya. Jangan sampai Mas Arkav menyembunyikan sesuatu dariku.""Tidak akan." Ia segera mengalihkan pembicaraan, "Kenapa belum tidur? Sudah larut lho ini. Jam dua belas lebih. Ayo masuk, diluar dingin.""Soalnya dengar suara mobil Mas Arkav jadi kebangun." Poppy mengambil paperbag yang berisi pakaian kotor di tanah. Ia mengajukan tanya."Oh ya Mas, Jika bukan aku, kenapa tadi Mas terkejut sampai menjatuhkan paperbag?" tanya Poppy yang masih saja memicingkan mata penuh curiga."Soalnya aku sempat melihat penampakan di belakang tubuhmu tadi," kata Arkav seraya menggenggam tangan istrinya guna memberitahu."Mas Arkav sedang tidak bercanda, kan?""Kenapa aku harus bercanda. Dia adal
Read more
Bab 10. Membungkam permintaan Luna
Jiwa Zelona yang berada di tubuh Poppy segera keluar dari kamar mandi untuk mencari ponsel. Tangannya bergetar hebat hanya untuk memegang benda pipih tersebut. Dicarinya riwayat pesan atau panggilan.My hubby Arkav. Ia pun segera menelpon. Dokter Arkav yang berada di ruang inap VVIP itu segera menggeser layar untuk menjawab. [Ya, sayang. Maaf ya bila tidak sempat pamit. Soalnya aku melihat dirimu terlelap. Saat ini aku sedang berada di rumah sakit karena pasien yang koma itu mengeluarkan air mata dan sedikit ada pergerakan. ][ Dokter Arkav, ini aku Zelona. Bukan istri dokter! ] Arkav tersenyum. Ia berpikir jika sang istri sedang bercanda. [ Sayang, tidak lucu deh bercandanya. Lebih baik kamu istirahat saja di rumah. Nanti Dokter Luna akan berkunjung dan akan mengajakmu jalan-jalan. ][ Tapi, dokter, aku berkata yang sebenarnya. Dokter harus percaya itu! ] Jiwa Zelona yang berada di tubuh Poppy keukeuh memberitahu.Arkav memijit pelipisnya sebab pening. Ia pun bertanya dalam benak, "
Read more
DMCA.com Protection Status