Terjerat Pernikahan Paksa Mafia

Terjerat Pernikahan Paksa Mafia

By:  Amelina_ws  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings
115Chapters
7.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kejadian pahit membuat Felysia Kirania harus kehilangan kedua orang tuanya. Kejadian itu pula yang membuat sesuatu terungkap. Kedua orang tuanya terjerat hutang kepada seorang Mafia dan membuat Lysia yang harus membayar semuanya. Menikah dan menjadi istri seorang mafia membuat Lysia menderita. Bahkan pria itu mendesak Lysia untuk memberikannya seorang anak. Bagaimana kisah ini berlanjut? Apakah bisa Lysia menjalani pernikahan itu dan apakah Lysia bisa menjalani pernikahan itu untuk melunasi hutang orang tuanya?

View More
Terjerat Pernikahan Paksa Mafia Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Amelina_ws
selamat datang di buku yang satu ini. Kisah Lysia dan Ivander yang semoga bisa menghibur kalian ya para readers kesayangan ... Sekarang bukunya sudah tamat, bisa di baca maraton ... happy reading dear ...️
2024-03-05 22:22:17
0
user avatar
Mega Aditiyah
kecewa ceritanya gantung
2023-12-24 08:01:40
1
user avatar
Amelina_ws
........................
2023-10-14 05:56:26
1
115 Chapters
Bab 1
Ponsel di dalam genggaman Lysia terjatuh menimpa aspal. Rambutnya yang terurai dengan rapi itu mendadak terkibas oleh hembusan angin menerpa secara tiba-tiba. Menyapa wajah Lysia yang tercengang luar biasa dengan kabar yang barusan dia dengar. (Tidak ada yang selamat … orang tuamu sudah tiada)Felysia Kirania dibuat syok setengah mati setelah mendapatkan kabar terburuk di dalam hidupnya. Orang tuanya dinyatakan tewas di dalam kecelakaan maut itu, sehingga membuat hatinya hancur berkeping-keping, setelah mendengar kabar dari pihak kepolisian."Mama!Papa!" jerit Lysia menggelegar. Deraian air mata perlahan mulai membasahi pipi Lysia. Gadis itu merenungi nasib pilu yang kini menimpa, mengiris hati sampai benar-benar terluka. Tubuhnya lemas tidak berdaya. Lysia terus meraung meratapi kepergian kedua orang tuanya sembari memeluk dirinya sendiri."Ini tidak mungkin terjadi. Tidak, tidak mungkin sampai begini," jerit Lysia pilu dan langsung menangkup kedua telinganya. Berharap apa yang sud
Read more
Bab 2
Lysia menusukan senjata pisau yang dia pegang kepada salah satu orang yang ada di hadapannya. Namun, ada sebagian dari mereka langsung menghimpit tubuhnya dan merampas pisau itu."Lepaskan saya! Kalian siapa!" teriak Lysia dengan tangan yang dipegang oleh dua orang. "Berani sekali Anda melukai tangan rekanku. Awas saja, Anda akan mendapatkan balasannya dari tuan kami. Ayo bawa dia cepat!" perintah dari salah satu kelompok orang itu. Yaitu pemimpin kelompok orang yang akan membawa Lysia pergi."Tuan siapa, hah? Jadi, kalian itu adalah suruhan seseorang? Kalian ingin menculikku kah?" tanya Lysia sambil masih memberontak karena ingin melepaskan diri.Mulut Lysia langsung ditempelkan lakban berwarna hitam oleh penjahat itu dan tangannya langsung diikat tali. "Anda akan mengetahui setelah sampai ditempat tuan kami. Jadi, bersiaplah," sahut pemimpin dari kelompok berbaju hitam itu. Tubuh Lysia di panggul dan dibawa ke luar rumah. "Hmmm … Mmmmm …." Lysia mencoba berontak dengan tubuh ya
Read more
Bab 3
"Menikah apanya? Kenal juga tidak," balas Lysia mendelik kesal, "Siapa anda yang seenaknya mengatakan hal itu?" bentak Lysia kepada Ivander.Ivander mulai kesal dengan sikap gadis yang jual mahal ini. Selama ini dia tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar dari perempuan yang ditemuinya.Ivander pun yang kesal langsung kembali ke arah kursi dan terduduk disana dan menumpangkan kaki sambil menyalakan batang nikotin yang ada di sebelahnya. Ivander menatap tubuh Lysia yang masih berdiri ditempat. Mengurut rahang saat melihat lekukan tubuh Lysia dengan tatapan misterius. Sehingga membuat Lysia merasa risih dan tidak nyaman, dan dengan refleks Lysia pun langsung mencoba menutupi lekuk tubuhnya dengan map yang ada di atas meja.Ivander tersenyum smrik, "Kedua orang tuamu sudah menjualmu untukku, jadi persiapkan diri untuk menjadi istriku!"Lysia terkesiap. Bagai tersambar petir di siang bolong membuat Lysia membeku untuk sesaat. "Tidak!" Bantah Lysia, "anda tolong ya jangan macam-macam! J
Read more
Bab 4
Lysia yang sedang merenung tiba-tiba melihat para maid yang masuk ke dalam kamarnya."Silahkan dipakai ini, Nona," ucap maid tersebut dan meninggalkan Lysia yang masih terduduk di bawah ranjang. Lysia menatap sebuah gaun pernikahan yang berwarna putih dengan balutan mutiara indah. Menatap itu rasanya begitu kesal dan menjengkelkan karena dia tidak mau menikah dengan pria yang bernama Ivander. "Ayo berdiri biar saya bantu," ucap maid ingin membantu Lysia mengenakan pakaian itu. "Pergi saja, saya bisa bersiap sendiri." tolak Lysia. "Tapi … nanti Pak Ivander akan marah, kalau anda terlambat Nona.""Tidak akan, saya bisa memakaikannya sendiri kalian pergilah dari sini!" Setelah maid yang menyimpan pakaiannya itu pergi. Lysia langsung saja berdiri dan menginjak gaun pengantin yang telah disediakan untuknya. "Dasar sialan, aku sama sekali tidak akan pernah mau untuk mengenakan pakaian ini."Lysia pun merobek, mencabik dan menginjak-injak dress indah itu. Dia begitu kesal setengah mati
Read more
Bab 5
Lysia ingin sekali rasanya berlari pergi untuk menghentikan aksi yang menyeramkan yang dilakukan oleh Ivander. Namun, nyalinya sudah lenyap.Lysia tidak bisa melakukan apapun dan menyaksikan penyiksaan yang terus dilakukan oleh Ivander membuat dia lemah dan ketakutan.Sedangkan Ivander, dia terus saja memukul, merobek dan mencabik tubuh pria yang ada di hadapannya itu, lalu menjambak dan mematahkan lehernya di hadapan Lysia. Ivander meraih sebuah pedang samurai yang sudah disediakan oleh anak buahnya. Saat ini sudah berada di tahap penghabisan. Ivander akan mengakhiri nyawa orang yang sudah mengkhianati dia. "Aku peringatkan ini, Lysia. Jangan pernah mencoba untuk lari dariku agar kau tidak bernasib sama seperti dia." ancam Ivander.Mata Lysia membola, dia terus saja menelan salivanya dengan susah payah. Melihat Ivander yang memegang senjata pedang samurai itu membuat Lysia tahu apa yang akan dilakukan oleh Ivander.Lysia mulai melangkah mundur, perlahan tapi pasti, dia tidak ingin
Read more
Bab 6
Mata Lysia yang lentik itu membola, dia tercengang mendengar apa yang telah diucapkan oleh pria dihadapannya ini. Tentu saja, ini adalah pilihan yang teramat sulit untuk seorang gadis yang bernama Lysia. "What?" Lysia tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Sedangkan Ivander, malah terlihat santai sambil bermain dengan para wanita yang ada di sampingnya. "Itu adalah kedua pilihan yang bisa kau ambil! Menjadi istriku atau menjadi jal*ng?" Ivander kembali mengucapkan kedua pilihan itu sambil menyeringai. Lysia dengan susah payah menelan salivanya, dia tertegun dengan berbagai pikiran yang membuat otaknya sakit. "Tidak adakah cara lain–""Cukup! Jangan banyak bicara lagi! Lebih baik kau pilih salah satu diantara itu," bentak Ivander sambil menggebrak meja.Lysia menjadi begitu gugup, tubuhnya bergetar dan berusaha untuk dia tahan. Andai bisa, rasanya saat ini dia ingin menjerit dan menangis dengan apa yang sudah terjadi. Bagaimana bisa dia menjadi jalang? Bagaimana mungkin dia men
Read more
Bab 7
Lysia tercengang, apa-apaan ini? Seorang pria tua memasuki kamar Lysia? Pria itu terlihat gendut dengan perut buncit yang memenuhi bagian kemejanya. Sial, melihat dari wajahnya … pria tua Bangka ini rupanya pelanggan yang ingin membeli Lysia malam ini. Mami Breta terlihat sedikit kaku, dia melirik ke arah Lysia dan memberikan isyarat agar Lysia tersenyum. 'Sialnya Lysia masih belum siap, tapi pak Kusumo sudah datang. Semoga saja tidak ada masalah untuk ini,' dalam batin mami Breta. "Pak Kusumo, ini adalah Lysia," ujar Mami Breta.Pak Kusumo menatap dengan seringai aneh dan melecehkan Lysia. Memandangnya dari atas sampai bawah sambil mengusap-usap dagunya sendiri. Mungkin pria tua ini sedang berimajinasi hal lain. Lysia mengatur nafasnya, rasanya ingin kabur memikirkan dirinya yang harus melayani pria hidung belang ini. Rasanya jijik dan muak melihat pria tua yang seharusnya menghabiskan waktu bersama dengan keluarga malah berada di tempat seperti ini dan memandangnya dengan tatap
Read more
Bab 8
"Aku akan keluar menemani pelanganku. Dia sudah membayar mahal agar bisa aku temani. Jadi, tolong jangan menghalangi," terang Lysia dengan tangan yang menggandeng lengan Pak Kusumo. Pak Kusumo pun tersenyum dan mencolek dagu Lysia, "ya, kami akan pergi bersenang-senang diluar. Kenapa kalian menghalangi kami? Kalian tahu sendiri bahwa saya sering kemari dan membawa setiap wanita keluar masuk dari sini kan?" "Ya saya tahu kalau Anda pelanggan setia disini. Akan tetapi, masalahnya Nona Lysia tidak bisa keluar dari sini sama sekali," tahan penjaga itu. "Apakah saya harus membayar lagi? Padahal saya sudah membayar double agar bisa mengajaknya keluar," tanya Pak Kusumo kepada para penjaga yang masih menghalangi jalannya dan Lysia.Sedangkan Lysia, ia sedang merasa geram. Rupanya Ivander benar-benar sangat menjaganya dengan ketat, sampai -sampai dia tidak bisa menemani pelanggan untuk keluar. Padahal Ini adalah salah satu kesempatan emas agar bisa keluar dari sini, dengan menggunakan Pak
Read more
Bab 9
Pak Kusumo merasa kesal karena sudah lama menunggu di dalam toko perhiasan. Namun, Lysia belum kunjung datang menemuinya. "Kemana gadis itu? Kenapa sampai sekarang belum juga muncul?" geram Pak Kusumo. Padahal dia sudah menyiapkan beberapa pilihan perhiasan saset yang akan ditujukan kepada Lysia. Sayangnya sudah setengah jam menunggu Lysia masih belum juga menunjukan batang hidungnya."Pak, jadinya mau yang mana? Ketiga perhiasan ini adalah yang terbaik di toko kami," terang penjaga toko dengan ramah. "Sebentar, saya sedang menunggu seseorang," balas Pak Kusumo dengan datar. Sebenarnya penjaga toko sudah merasa kelelahan dan sebentar lagi, toko akan ditutup karena sudah mulai larut malam. Namun, Pak Kusumo masih saja terus memilah dan memilih perhiasan yang dikatakan akan dibeli. Namun, belum kunjung juga dibeli dan terus mengatakan sedang menunggu seseorang.Setelah beberapa saat menunggu, penjaga toko pun tidak punya pilihan lain selain mempercepat transaksi agar bisa segera menu
Read more
Bab 10
Ivander tersenyum puas melihat ketegangan di dalam wajah Lysia. "Apakah kau menyerah, Felysia Kirania?" tanya Ivander tersenyum smrik. Lysia, memang dia merasa cemas karena tidak mau melayani Pak Kusumo. Lysia pun langsung mencoba untuk menampar Ivander, tapi secepat kilat Ivander menyambar tangannya. Sehingga Lysia tidak bisa menggapai wajah Ivander. "Apa yang kau lakukan?" tanya Ivander kesal. "Kenapa semua ini bisa terjadi?" gerutu Lysia. "Semua karena hutang ayahmu!" gertak Ivander, "jangan pernah berbuat macam-macam! Ingat itu!" tekan Ivander.***"Kamu baru pulang Ivan?" tanya Kylie maminya Ivander. Ivander pun melangkah dengan wajah kusutnya langsung menghampiri sang mama yang terlihat sedang menunggunya di ruang makan. "Mah, seperti biasa Ivan selalu sibuk," jawab Ivander lembut, menyembunyikan perasaan lelahnya."Kau selalu menghabiskan waktumu dengan bekerja. Kapan kau akan memberikan cucu untuk mama?" tanya Kylie. Ivander terdiam sejenak dengan beban pikiran yang r
Read more
DMCA.com Protection Status