"Mulut Naga?" Lin Qian menatap Huang Ziyan dengan sorot curiga, alisnya terangkat setengah."Ya. Tempat di mana salah langkah bisa menjatuhkanmu ke dalam jurang, dan langkah yang benar bisa menorehkan namamu ke dalam sejarah." Huang Ziyan berkata ringan, namun ada ketegasan dalam suaranya.Sebelum Lin Qian sempat membalas, suara langkah para kasim terdengar dari kejauhan. Membawa lentera dan gulungan pengumuman.Suara salah satu dari mereka memecah keheningan. "Tabib Lin Yuan, Huang Ziyan, dan Li Nansheng harap berkumpul di Aula Paviliun Kedua untuk mendengar tugas resmi pertama kalian."Lin Qian menarik napas dalam-dalam. Ia melirik sekilas ke arah Huang Ziyan, lalu berjalan mendahului.Seperti biasa, setiap kali Lin Qian penasaran dengan jawaban Huang Ziyan, pasti ada saja interupsi entah dari luar atau dari pria itu sendiri yang gemar menggantungkan orang lain. Seolah sengaja membuat Lin Qian penasaran dan kesal.Di Aula Paviliun Kedua, cahaya lentera kuning keemasan menyoroti bari
Terakhir Diperbarui : 2025-09-12 Baca selengkapnya