Kinan

Kinan

By:Ā Ā Nora Althea SkyĀ Ā Ongoing
Language:Ā Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 ratings
39Chapters
6.6Kviews
Read
Add to library

Share:Ā Ā 

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kinan adalah seseorang wanita berumur 27 tahun yang sehari-hari mengelola sebuah toko bunga. Pada suatu hari ia dikagetkan dengan kedatangan seorang pria yang mengaku sebagai Biro Jodoh bernama Noah yang dibayar oleh ibunya untuk mencari pria yang cocok untuk dirinya. Ada sepuluh pria yang harus ia temui selama 1 jam perhari. Kinan awalnya menolak karena ia benci pernikahan, tetapi sang ibu memaksa dan membuat Kinan mau tidak mau harus menurutinya. Semua pria yang Kinan temui jauh dari kriteria idaman. Namun, ada satu pria yang cukup masuk ke dalam kriteria Kinan, pria itu bernama Rey. Tapi, Noah yang masih senantiasa sabar dengan segala tingkah Kinan tanpa sadar telah menarik perhatian wanita itu. Apalagi waktu-waktu yang mereka habiskan bersama, membuat percikan rasa di dalam hati Kinan terus tumbuh. Noah yang seharusnya membantu dirinya menemukan jodoh malah membuatnya jatuh cinta. Lantas bagaimana nasib Kinan selanjutnya? Apalagi setelah ia mengetahui bahwa Noah sudah lebih dulu dijodohkan oleh kedua orang tuanya? Apakah pada akhirnya Kinan akan memilih salah satu dari kesepuluh pria itu dan menikah sesuai perintah sang ibu?

View More
Kinan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Eneng Susanti
menarik. salam dari Khair dan Khaira
2021-08-23 21:29:49
0
user avatar
Rangga Ditya Pratama
Bagus thor ceritanya, oh ya ada kontaknya yg bisa dihubungi thor ? IG juga boleh...
2021-06-10 21:29:49
1
user avatar
Vie Junaeni
Seru nih, semangat nulis lanjutannya thor
2021-05-29 23:24:33
1
user avatar
Annabella Shizu
Kalau jodoh nggak ke mana, Kinan, lanjut... šŸ˜ Terus berkarya, semangat!
2021-05-29 23:18:43
1
user avatar
Ayne Kim
kebayang dalam 1 jam kinan harus menemui beberapa lelaki. betapa riwehnya ya jadi kinan.
2021-05-28 18:56:45
1
user avatar
Sofia Grace
dapet jodoh yang sesuai itu memang ga gampangšŸ˜Š semangat, KinanšŸ’Ŗ pekerjaan Kinan juga menyenangkan...toko bungašŸ˜...jarang dipakai di novel2 digital indo
2021-04-13 19:54:56
1
39 Chapters
Bab 1 : datangnya biro jodoh
Kinan mendesah pelan, sudah 3 jam semenjak ia membuka tokonya tetapi belum ada satu pun pelanggan yang datang. Kinan ingin menutup tokonya saja dan pulang ke rumah. Tapi, rumah sudah seperti neraka sekarang. Orang-orang selalu saja mempertanyakan soal menikah. Memangnya itu adalah sesuatu yang membuat manusia bisa bertahan hidup? Kalau tidak menikah apakah seseorang akan segera mati? Kinan cukup muak, ingin sekali rasanya ia menyumpal satu-persatu mulut tetangganya dengan bunga-bunga di tokonya. Memang apa salahnya jadi perawan tua? Sex tidak selalu bagus, lagi pula ia tidak terlalu peduli akan hal itu. Kinan ingin hidup tenang dan bersyukur dengan apa yang ia miliki meski umurnya hampir memasuki kepala 3Nyaring lonceng terdengar, saat seseorang datangā€”membuka pintu. Kinan yang semulanya menenggelamkan wajahnya di meja tiba-tiba mendongak. "Selamat datang di Toko Bunga Kinan."Seorang pria, setelan jas hitam, dan tampan. Kinan pun langsung tersenyum sumringa
Read more
Bab 2 : Wisnu
Kinan merutuki kebodohannya untuk tetap menerima tawaran dari sang ibu, luar biada sekali. Sekarang ia harus menunggu pria yang menyebut dirinya biro jodoh itu. Kinan melirik ke arah jarum jam, sudah pukul 9 pagi rupanya, pria itu akan datang. Kinan berdeham pelan, merapikan sedikit gaun floralnya. Tak lama lonceng yang sengaja ia gantung di atas pintu toko berbunyi, pertanda seseorang datang. Tepat waktu juga pikirnya, Kinan memasang wajah datang saat pria itu dengan gagah melangkah masuk. "Bagaimana?"Apanya yang bagaimana? Dia tidak lihat, wajah Kinan sekarang begitu kesal. "Sekarang apa?""Anda sudah siap rupanya," katanya setelah sesaat melihat penampilan Kinan.Kinan mendesah kesal, ini adalah perbuatan sang ibu yang memaksanya memakai gaun floral selutut ini. "Katakan cepat, sekarang apa? Aku ingin segera menyelesaikan hal ini dan hidup dengan tenang lagi.""Anda harus memulainya dengan tenang, tidak akan ada hasil yang sempurna jika Anda terlalu t
Read more
Bab 3 : demi Ibu
Sepanjang jalan Kinan tidak berhenti menggerutu kesal, Noah hanya sesekali tertawa mendengar ocehan dari wanita berambut cokelat itu. "Ayolah, ketika dia melepas kaca matanya. Aku yakin, dia pria yang tampan."Kinan menatap geram, Noah hanya tahu cara berbicara. "Aku tidak melihat seorang pria dari wajahnya, tapi kepribadiannya.""Syukurlah Kinan, aku pikir awalnya kau tidak normal."Kinan mengumpat kecil, apakah dirinya terlihat tidka normal? Tidka ingin menikah apakah hal itu disebut tidka normal? Ayolah, zaman sudah modern, banyak wanita-wanita yang memilih untuk tidak menikah."Baiklah, bagaimana Wisnu?" tanya Noah, menggerakkan alisnya selai.Jengah, Kinan hanya ingin pulang. "Out.""Oke. Mari tentukan pilihan Anda yang kedua." Noah memberhentikan laju mobilnya di depan toko bunga Kinan. Ia menunggu Kinan keluar terlebih dahulu, sebelum kemudian ia juga menyusul wanita itu masuk ke dalam toko.Seperti saat pertama kali, pria itu kembali
Read more
Bab 4 : Alex
Kinan mendadak gugup, kini ia duduk di hadapan seorang pria yang bisa Kinan katakan cukup tampan. Rambutnya tertata dengan rapi, style yang ia kenakan juga sangat menggambarkan ia seorang pemilik cafe. Kaos coklat, celana jeans panjang dengan sedikit robekan di lututnya. "Jadi kegiatan kau sehari-hari apa?" tanya pria itu, sedari tadi ia tidak berhenti menyesap kopi panasnya. Sangat jelas tergambar ia sedang gugup sekarang."Aku mengelola toko bunga," jawab Kinan seraya meraih gelas kopinya dan menyesapnya untuk pertama kalinya sedari tadi. Sejujurnya Kinan, tidak terlalu suka kopi. "Berapa pendapatan bersih yang bisa kau dapatkan dalam setahun?" tanya pria itu lagi yang sontak membuat Kinan mengerutkan alisnya bingung.Seseorang yang baru ia kenal, sudah bertanya perihal pendapatan bersih atas usahanya? Itu sangat tidak sopan. Apakah sekarang saat yang tepat untuk membahas bisnis, di mana seharusnya mereka berkenalan dengan pertanyaan-pertanyaan
Read more
Bab 5 : Darren
Kinan tidak tahu maksud pria yang akan ia temui malam ini, Kinan tidak mengerti kenapa ia harus berpakaian seperti ini?Midi dress hitam polos telah melekat di tubuhnya. Sepatu boot warna senada juga telah terpasang di kaki jenjangnya. "Bertemu di apartemen saja harus berpakaian warna hitam, seperti hendak ke pemakaman saja."Kinan membaca kembali daftar yang harus ia kenakan pada kertas di tangannya. Kinan sedikit terkejut, membaca daftar paling akhir di sana. Apa? Membawa pakaian ganti? Apa maksudnya ini? Tidak, Kinan tidak ingin permintaan pria yang bahkan belum ia temui itu. Lagi pula kenapa juga ia harus menurutinya. Setelah menatap pantulan dirinya sekali lagi ke cermin, Kinan pun bergegas keluar dari kamarnya dan dengan cepat menuruni anak tangga. "Aku akan pergi."Senyum Ibu mengembang sekali malam ini, Kinan tahu Ibu sangat bahagia melihat anaknya bisa keluar di malam hari karena biasanya Kinan akan mendekam di kamar kumuhnya. "Hati-hati ya nak, Ibu udah n
Read more
Bab 6 : Apartemen Noah
Kinan mengedarkan seluruh pandangannya, langit-langit kamar yang ia lihat sekarang bukan yang biasa ia lihat saat bangun tidur. Kinan meringis pelan, saat tiba-tiba rasa nyeri menyerang kepalanya. "Apa kau sudah bangun?" tanya seseorang yang lantas membuat Kinan bangkit duduk dan melotot kaget."Kau—" Kinan tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Ia edarkan seluruh pandangannya ke sekeliling, ini bukan kamarnya. Lalu di mana kah, ia sekarang? Kinan memeluk dirinya sendiri, menatap pakaian yang ia pakai sekarang. Kaos abu-abu dan celana pendek. Ini bukan pakaiannya. "APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU?!"Noah merasa pengar mendengar suara cempreng wanita itu. Ia meletakkan segelas air putih di atas nakas, dengan helaan napas panjang ia berkata, "coba kau ingat lagi, apa yang terjadi pada dirimu."Kinan terdiam, ingatan tentang kejadian semalam langsung menyelusup masuk ke dalam kepalanya. Ia hampir saja celaka, kalau Noah tidak datang dengan cepat. Kinan
Read more
Bab 7 : tidak bisakah kau sedikit lebih tenang?
Noah nyaris saja tertawa di tempatnya, wanita sampai hilang akal karena saking tidak ingin ia menikah. "Kau tidak akan bisa menghindari pernikahan meski kau bergabung dengan anggota kami."Kinan mendesah pasrah, tidak ada yang bisa ia lakukan lagi. Apa ia pergi saja dari rumah? Tidak, ibunya akan sedih dan ia juga punya penyakit jantung."Bukankah kau melakukan ini demi ibumu?""Ya, tapi apa kah kau pikir ada yang akan menikahi seseorang yang menikah karena paksaan dari ibunya?" tanya Kinan. "Bukankah menikah adalah tentang saling mencintai?"Noah mengangguk, membenarkan ucapan Kinan. "Ya, tapi untuk sekarang kau tidak akan bisa menghindarinya. Mengapa kau tak mencoba mencintai seseorang?""Aku tidak pernah paham bagaimana rasanya jatuh cinta." Kinan melipat tangannya di dada. "Belum ada seorang pun pria yang masuk kriteriaku."Noah menghela napas pelan dan beranjak dari sana. "Tidak ada yang sempurna di dunia ini Kinan.""Aku tidak mencari
Read more
Bab 8 : segelas air putih
Kinan yang semula menunjukkan pandangannya, kini kembali menatap bola mata pria itu. Ia masih diam, bingung ingin membalas ucapan pria itu. "Aku tahu, kau juga tidak bisa memaksa hal yang sama sekali tidak kau inginkan.""Tidak, aku akan terus melanjutkannya," ucap Kinan setelah cukup lama terdiam. "Aku tahu, sisa uangnya tidak akan kembali jika aku membatalkannya.""Tentu saja, perjanjian awal sudah seperti itu.""Bukan karena perjanjian, kau saja yang gila uang!"Mulut wanita itu memang sepedas cabai, lihatlah sudah berapa kali ia mengejek Noah gila uang. Semua manusia juga gila uang, tidak ada manusia yang tidak membutuhkan uang. "Aku akan pergi keluar untuk berbelanja. Kau tunggu saja di sini.""Tidak!" Kinan berkata cukup lantang, mengagetkan Noah yang baru saja berdiri. "Aku ikut!"Noah menghela napasnya lelah. "Kau tidak bisa ikut dengan pakaian seperti itu!""Ta taā€”pi aku.""Diam di sini, aku akan mencarikanmu bebet
Read more
Bab 9 : Yuda
Kinan mencoba salah satu pakaian yang dibelikan oleh Noah, pria itu cukup pinter memilih baju yang pas di tubuh Kinan. Sebuah gaun bewarna kuning yang panjangnya hingga menutupi lutut, sangat cantik melekat di tubuh rampingnya. Bagian atasnya yang dibuat model Sabrina, membuat penampilan Kinan semakin cantik pagi ini. Wajahnya tak lagi terdapat memar, karena ia sudah menutupnya dengan sempurna. Kinan juga bisa menyamarkan dengan rambut yang sengaja ia uraikan. "Berikan aku foto-foto yang harus aku pilih lagi, aku akan menemui salah satu pria itu lagi hari ini agar aku bisa cepat terbebas," katanya seraya melangkah menghampiri Noah yang duduk di kursi makan. "Wajah memarmu?" tanya Noah kebingungan. Ia tidak lagi melihat warna itu di pipi Kinan.Kinan mendekatkan wajahnya, agar pria itu bisa melihat dengan jelas pipi yang sudah ia samarkan dengan segala macam make up yang memang selalu ia bawa di dalam tasnya. "Apa pakaian dalam itu pas di tubuhmu?" tanya
Read more
Bab 10 : mie instan cup
Kinan saat ini berada di toko ice cream, bersama Noah yang sudah ia paksa hingga berkali-kali sampai mau menemaninya. Kinan memakan pelan es krim vanillanya, rasa yang sama yang dimakan oleh Noah. "Aku sungguh bangga dengan diriku," kata Kinan pongah. "Aku pasti berhasil menyatukan dua orang itu."Noah hanya menatap malas, ia ingin cepat-cepat menghabiskan es krim berukuran besar di hadapannya saat ini. Kalau saja ia tahu, Kinan akan memesan dengan ukuran sebesar ini sudah pasti ia lebih memilih pulang. "Apa aku sudah cocok mendaftar jadi anggota biro jodoh?" tanya Kinan, menangkup pipi dengan kedua tangannya dan tersenyum sambil mengedip-ngedipkan matanya ke arah Noah.Noah masih memandang dengan wajah datar, ia memasukkan sesendok es krim ke mulutnya dan berkata, "tidak. Kau tidak lulus semua kriteria yang ada.""Hah?" Kinan tidka percaya, pasti Noah sedang ingin menipunya."Kami tidak mencari seorang wanita yang memiliki sifat kasar
Read more
DMCA.com Protection Status