Istri Kutukan Sang Presdir

Istri Kutukan Sang Presdir

By:  Nathalie   Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
22Chapters
721views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Hubungan antara boss dan sekretaris seketika berubah ketika Lydia terpaksa menemani Wisnu untuk membeli cincin indah untuk istrinya—Sella. Tanpa mereka sadari, keduanya ternyata telah terikat dalam mantra cinta yang sengaja dikirim oleh seorang penyihir lewat sepasang cincin. Meski pernikahan Wisnu dan Sella hanya sekadar pernikahan bisnis, tapi siapa yang rela diduakan? Berbagai upaya dilakukan berbagai pihak untuk memisahkan dua orang ini. Apakah Wisnu akan kembali pada Sella atau … berakhir dengan Lydia, sang sekretaris? Belum lagi ... ada satu masalah! Hanya takdir kematian yang dapat menghentikan mantra cinta tersebut.

View More
Istri Kutukan Sang Presdir Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
22 Chapters
Pagi yang Menyebalkan
"Lydia! Sudah jam berapa ini, mana sarapan saya!" Suara teriakan menyebalkan menyapa telinga Lydia dari ponsel terbaru keluaran salah satu merk ternama. Hadiah dari bos tampan nan menyebalkan."Eeh, iya pak ini saya sudah antri kok di depan!" sahutnya dengan gugup."Cepetan saya tunggu 20 menit atau …,""Gaji saya dipotong? Iya kan pak?!" tanya Lydia dengan senyum yang dipaksakan.Pria yang ada di seberang sana tergelak, lalu menjawab lagi dengan suara tak kalah kerasnya."Bagus kalau kamu tahu! Saya nggak suka menunggu dan nggak suka karyawan lelet!"Lydia sampai harus menjauhkan telinganya dari ponsel saking kerasnya suara si bos gila yang setiap hari kerjaannya hanya mengomelinya."Siap pak, bentar lagi say …,"Terdengar suara sambungan telepon terputus. Lydia hanya bisa membelalakkan matanya tak percaya. Sumpah serapah pun meluncur tanpa permisi dari mulut mungilnya."Br***sek, bos gila, nggak waras, edan, kurang sak strip! Coba aku nggak butuh duit udah resign dari kemarin!" kat
Read more
Bos yang Menggemaskan
Lydia kembali menggerutu, ia mengulang nomor telepon dengan tujuan Barata Group untuk menjadwal ulang meeting."Hallo, iya pak … bisa bicara dengan pak Adit, saya sekretaris pak Wisnu …,"Lydia berusaha menegosiasi ulang janji dengan pihak relasi. Setelah menjelaskan panjang lebar alasan yang dibuatnya berlebihan akhirnya Barata Group setuju jika meeting diundur."Terimakasih pak, senang bekerjasama dengan anda!" ujarnya menutup telepon.Lydia lega satu masalah di pagi hari berhasil diselesaikannya. Wisnu selalu memberinya setumpuk pekerjaan dan juga masalah setiap hari. Tapi bukan Lydia jika tidak bisa menanganinya.Lydia dengan cekatan menghubungi Wisnu untuk memberitahukan jadwal meeting."Ada apa lagi?!" sahut Wisnu dari seberang sana."Maaf pak cuma mau mengingatkan ada meeting dengan Barata Group di jam 10 jadi saya harap bapak bisa datang sebelum jam 10!" kata Lydia mengingatkan."Barata? S***t hampir aja saya lupa! Kamu kenapa nggak bilang dari tadi sih! Sebentar lagi saya sel
Read more
Meeting dan Belanja
"Kita harus berangkat sekarang pak, sudah lebih dari jam 10."Wisnu enggan berdiri, ia masih menopang dagunya termangu sementara Lydia membereskan berkas-berkas."Biarin mereka menunggu Lyd, saya mau tes mereka apa bisa mereka bersabar."Lydia menghela nafas, lagi-lagi bosnya bertingkah. "Baik pak!""Lydia, Minggu depan ulang tahun Sella habis meeting kamu temenin saya cari kado yaa?!" pinta Wisnu memainkan ponsel miliknya."Baik pak, ehm … kita berangkat sekarang ya pak? Menurut pak Adit mereka juga ada meeting sama klien lain setelah kita," Lydia memberitahukan informasi yang didapat dari Barata Grup dengan hati-hati."Hhm," tanpa banyak bicara Wisnu menurut dan akhirnya mengikuti langkah Lydia.----------------Meeting berjalan cukup lancar meski Wisnu juga kembali membuat Lydia kerepotan dengan permintaannya yang aneh bin ajaib tapi sejauh ini semua bisa diatasi Lydia.Jam menunjukkan pukul 2 siang, Wisnu mengajak Lydia makan siang di sebuah restoran di sebuah mall ternama. Meski
Read more
Cincin Ajaib
Mantra pengikat jiwa dihembuskan ke arah mereka. Aura magis begitu pekat terasa memenuhi ruangan temaram, mengantarkan buhul magis pada sepasang anak manusia yang tampak dalam wadah berisi air dengan beberapa kelopak bunga mawar.Datanglah padaku … wahai jiwa yang saling mencinta,Kabut tipis kebiruan tampak keluar dari tangan si penyihir, mantra itu dikirimkan pada Lydia dan Wisnu. Wajah keduanya terlihat di dalam air dengan tawa bahagia. Untuk kali kedua si penyihir pun tersenyum misterius.Waktunya kembali pada sang pemilik!Langkah kaki Lydia terhenti sejenak, ia merasakan hal sedikit aneh. Wewangian yang tak biasa.Apa aku salah cium, atau memang ada wangi bunga?Lydia celingukan bingung mencari sumber wewangian yang mengganggunya. Wisnu yang tengah asik menjawab pesan di ponselnya juga merasakan hal yang sama. Untuk sejenak ia mengernyit, wewangian itu cukup mengalihkan pandangannya dari layar ponsel. Parfum aneh, siapa yang pakai?Keduanya tidak menyadari kehadiran mantra cint
Read more
Gratis Pembawa Petaka
Seorang wanita yang tiba-tiba saja muncul di hadapan mereka membuat Lydia dan Wisnu melonjak terkejut, hingga keduanya melepaskan tangan dari pembatas kaca.Senyuman yang ramah dan meneduhkan. Keduanya merasa mengenali wanita cantik yang menyambut mereka."Ehm, maaf apa kita pernah ketemu?" Lydia bertanya karena penasaran.Wanita itu kembali tersenyum, lalu menjawab. "Entahlah, mungkin saja!""Ada yang bisa saya bantu? Kayaknya kalian tertarik sama cincin itu?!" sambungnya bertanya seraya menunjuk pada sepasang cincin indah dalam kaca."Iya, apa itu dijual?" tanya Wisnu cepat."Saya mau itu berapa harganya?" Wisnu langsung mengeluarkan dompet untuk melakukan transaksi tanpa menunggu jawaban wanita pemilik toko."Ehm, maaf tapi cincin itu tidak dijual!" jawab si wanita cantik."Apa? Nggak dijual? Terus ngapain dipajang disini?" Ekspresi Wisnu terkejut dan tidak senang, ia hendak mengeluarkan selarik kalimat saat Lydia sukses membungkamnya."Ooh ini buat contoh model ya Bu?" Lydia lang
Read more
Kekhawatiran Lydia
Wisnu menarik dengan kuat cincin itu agar terlepas dari jari Lydia. Tapi usahanya sia-sia."Ahh, sakit pak! Udah deh nyerah!" Lydia mendengus kesal lalu menatap pada pemilik toko yang kini tersenyum misterius.Tak ada satu kalimat pun yang terucap dari bibir merahnya, dia hanya menatap Wisnu dan Lydia bergantian."Tolong lepasin cincin ini!" pinta Lydia putus asa."Sepertinya saya batal buat beli cincin ini, jadi saya mau mengembalikan …,"Wisnu tercekat, ia juga kesulitan melepaskan cincin itu dari jarinya. Sama seperti Lydia cincin itu melekat kuat."Apa apaan ini! Kenapa bisa begini?!" serunya kesal.Hanya takdir kematian yang akan melepaskannya … terima dan ikuti garis takdirmu,************"Pak Wisnu, mbak Lidya … bangun, waduh kenapa semuanya pingsan begini!" Suara pak Broto yang panik terdengar keras menarik perhatian orang-orang disekitarnya. Ia menepuk nepuk pipi bosnya dan juga Lydia. Pak Broto yang sedari tadi menunggu kedatangan Wisnu dan Lydia dikejutkan dengan kemuncu
Read more
Mimpi yang Aneh
"Mampus gue kalo sampai Bu Sella tahu! Aduh, gini amat sih nasib gue!"Lydia mengacak rambutnya dengan frustasi. Ia berjalan mondar mandir di dalam kamar, sesekali meremas rambutnya sendiri memikirkan cara keluar dari masalah cincin."Ya Allah gimana ini? Apa aku resign aja dari kantor? Atau … pindah bagian, iya bener keknya itu yang paling bener! Pindah bagian biar nggak ketemu Bu Sella!"Wajah Lydia kembali berseri, seolah menemukan jawaban pasti dari masalah yang dihadapinya."Besok aku ngajuin permohonan pindah bagian, pak Wisnu pasti setuju! Dia juga nggak mau kali kena masalah sama Bu Sella!"Semangat Lydia kembali muncul, senyumnya mengembang kembali tapi itu hanya sesaat. Ponselnya berbunyi, 'Bos Galak' memanggil. Lydia tersenyum kecut."Kenapa deg-degan gini saya?"Lydia menatap layar ponselnya dengan gugup. "Ya pak,""Besok pagi saya jemput kamu, kita kembali ke toko itu! Siapa tahu yang punya cincin berubah pikiran," suara Wisnu terdengar parau dan serak di seberang."Eh be
Read more
Dating di Pagi Buta
"Apa yang terjadi sebenarnya?" tanyanya gemetar.Wanita itu tersenyum menatap Lydia, tangannya yang penuh darah berusaha meraih wajah Lydia tapi kemudian terkulai lemas sebelum sempat menyentuh. Ia tewas.Lydia merasakan kesedihan yang teramat sangat, airmata nya mengalir tak terbendung lagi. Entah mengapa hatinya sakit sekali, dan ia tiba-tiba saja merindukan seseorang. Tiba-tiba saja seseorang muncul dalam kelebatan bayangan. Lelaki berambut cepak dengan pakaian ala bangsawan. Tubuhnya yang membelakangi cahaya membuat Lydia tidak bisa melihat wajahnya.Lelaki itu duduk bersimpuh di depan jasad sang wanita, menangis meraung meluapkan kesedihan. Pemandangan yang memilukan itu terjadi di depan mata Lydia. Ia tidak bisa berbuat apapun, Lydia bingung.Cahaya menyilaukan tiba-tiba saja muncul. Sebilah pedang panjang dan besar berkilau memantul mengenai mata Lydia. Ia terkejut dan melindungi matanya secara refleks, dan dalam sekedipan mata pedang tajam itu menembus dada lelaki yang merata
Read more
Rasa yang Meresahkan
Pak Broto mengkhawatirkan kondisi majikannya itu, sesekali matanya melirik ke arah Wisnu yang terpejam melalui kaca spion. Tampak jelas bahwa bosnya itu kurang tidur semalaman. Kantung mata, wajah lusuh dan emosi yang berlebihan terbaca oleh pak Broto. Ia pun memberanikan diri untuk bertanya pada majikannya itu."Ehm, tuan apa mbak Lydia udah dikasih tahu kita mau datang? Ini kan masih pagi banget tuan, jangan-jangan mbak Lydia masih tidur," tanya pak Broto mengingatkan."Hmm, sudah pak! Jalan aja jangan banyak tanya kepalaku pusing!" perintah Wisnu tanpa membuka mata.Sekali lagi pak Broto melihat Wisnu dalam kondisi yang tak biasa. Bertahun-tahun mengikuti Wisnu baru kali ini ia melihat tuannya begitu tertekan seperti ada beban berat yang menghimpit. Seberat-beratnya beban pekerjaan Wisnu tidak pernah sampai begitu tertekan seperti saat ini. Pak Broto paham betul dengan sikap majikannya itu. Lebih baik diam daripada gajinya disunat.Mo
Read more
Wajahmu Mengoyak Pikiranku
Lydia tidak menyadari pak Broto memperhatikan dirinya. Pak Broto melambaikan tangannya di depan wajah aneh Lydia. Ia bingung melihat Lydia hanya terdiam dengan mata kosong hingga tak menyadari masakannya berubah warna kehitaman."Mbak! Kok bau hangus?!" Pak Broto seketika membuyarkan lamunan Lydia."Eeh, mana? Astaghfirullah, yaaah gosong udah!" Lydia segera mematikan api di kompornya menatap bingung ke dalam wajan yang kini menghitam."Hhm, kamu mikir apaan sih sampe gosong gitu? Mikir saya?!" tanya Wisnu tanda basa basi."Eeh," Lydia bingung mau menjawab apa."Pede banget sih pak, saya nggak bisa masak!" jawab Lydia tergagap."Hhm, tau gitu kan tinggal nyuruh saya beli mbak di gang depan! Banyak tuh tukang bubur ayam, nasi uduk, sate lontong, kupat tahu, lontong opor …,""Aaah, stop! Kamu ni agen penjualnya apa gimana, semuanya disebutin!" Wisnu memotong perkataan pak Broto.Pak Broto langsung nyengir dan memi
Read more
DMCA.com Protection Status