Bite Riser Adalah

Hidupku memang tidak seberuntung kalian. Sejak kecil bapakku telah tiada, aku hanya hidup dengan ibu dan adikku, aku pula yang harus menjadi tulang punggung keluarga. Mulai saat itulah aku menyadari bahwa tidak semua manusia mempunyai hidup yang beruntung, bahkan banyak yang mengarah pada penderitaan. Tapi hidup adalah sebuah perjuangan untuk bertahan, tak pelak itu adalah dengan menjual diri.

Celin membutuhkan uang sebesar 10 juta untuk melunasi hutang- hutang orang tuanya. Karena itu juga Celin terpaksa menyetujui ajakan temannya untuk menggantikan dia bertemu dengan lelaki pilihan dari orang tuanya. Celin bertemu dengan laki-laki itu, tapi yang membuat dia sangat kaget adalah ternyata lelaki yang akan dijodohkan dengan temannya itu adalah Manajer hotel tempat dia bekerja

Suci, adalah detektif dengan kemampuan indra ke enam. Dirinya tak menyangka bahwa akan terjerat dalam sebuah misteri kuno yang melibatkan kutukan di desa terpencil yang dikenal sebagai "Desa Kegelapan." Satu-satunya cara untuk menghentikan kekuatan jahat tersebut adalah dengan memecahkan teka-teki ritual kuno dan mengungkap rahasia yang selama ini tersembunyi. Akankah Suci berhasil memecahkan misteri itu atau nyawanya menjadi bayaran?

Kesalahan terbesar Bisma adalah memberikan seluruh cintanya kepada Melati–seorang gadis yang telah merubah hidupnya– Dia tidak pernah menyangka, cintanya kepada sang gadis malah membuat Melati selalu merasakan penderitaan. **** "Melati! Aku mencintaimu." Itulah awal dari ambisi Bisma, dia menyatakan cinta kepada gadis yang mencintai dan dicintai sahabatnya sendiri dihadapan semua siswa SMA Bintang. Bagi Bisma, semua keinginannya adalah hal mutlak, dia tidak suka dengan sebuah penolakan. Lalu, bagaimana dengan hubungan Bisma kedepannya? Akankah hubungannya dengan Melati berjalan mulus? Atau mungkin … ini adalah awal dari penderitaan Bisma. Karena dosa yang telah dia lakukan dimasa lalu. Hingga seseorang berkata, "Kamu dan perempuan yang kamu cintai tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan!"

Svaha dan Arkana sudah berteman selama hampir seluruh hidup mereka. Bisa dikatakan, sebagai mahluk dalam sebuah ekosistem universal, mereka tidak memiliki predator. Tidak ada yang pernah mengancam persahabatan mereka. Mereka tidak berebut jabatan di Unit Kegiatan Mahasiswa. Mereka tidak bersaing dalam kelas. Dan yang paling penting; mereka tidak berpacaran. Bagi Arkana, Svaha adalah kunci kebebasan, apa pun yang atas nama Svaha ibunya akan mengijinkan. Karena Svaha adalah lelaki yang pintar. Sedang bagi Svaha, Arkana adalah perempuan yang unik, ia tidak pernah jadi orang lain. Sampai tadi pagi, Ketika Arkana dan Svaha terbangun tanpa sehelai kain pun yang menempel pada tubuh mereka, pertemanan itu mulai jadi pertanyaan besar.

Pernikahan adalah hal yang sangat sakral dan tidak bisa dibuat main-main. Pernikahan akan terjadi ketika kedua belah pihak saling mencintai. Itulah hal yang diketahui oleh Riri. "Mereka sudah berbuat zina didesa ini!... Nikahkan saja mereka berdua!." Teriak Ibu-ibu yang terus saja memanas-manasi keadaan. Rinanda Audrelia atau yang kerap disapa Riri, adalah seorang remaja berusia 18 tahun yang baru saja lulus SMA. Saat mengunjungi sepupunya yang akan menikah, Riri mendapatkan kesialan yang tak disangka-sangka. Riri harus menikah dengan orang yang tak dikenalnya, apalagi laki-laki itu adalah seorang preman yang sangat kasar dan berkuasa. Bayangan tentang kehidupan rumah tangga yang bahagia kini hanya tinggal khayalan saja.

Isabella Sinclair, a thirty-two-year-old billionaire heiress, dislikes men and never intended to get married. However, her convictions were put to the test when she had a one-night stand affair with a strange guy, Liam Blackwood. ********** Liam grabbed her wrist tightly and in a swift movement, he lifted her and dropped her on the bed. He pinned her hands on the bed with one hand, while the other hand slowly caressed her lower abdomen. A sudden gasp escaped Isabella’s lips as his gentle touch landed on her lower abdomen. He leaned into her and moved his lips near her ear. She flinched in fear. ‘Are you going to bite me like I did? Don’t be petty!’ she snapped sharply as Liam’s lips grazed her earlobe, his breath fanning against her skin. He chuckled slightly at Isabella’s outburst, and in an unexpected move, he flickered his tongue into her ear. She froze! She liked it and wanted him to do it again, but instead, he whispered, ‘Young lady, have you forgotten? No contact! Why do you keep throwing yourself at me, little girl!’ “What! ‘Little girl’? How dare he!” she screamed in her head, but in reality, she liked how possessive and dominant Liam is. He freed her, releasing his tight grip on her hands and jumped off the bed. He grabbed his car keys from the bedside table and walked towards the door. “Liam! The contract! Do you want me to change it? And by the way, this is your second night here, and you haven’t given me a foot massage yet,” Isabella called out as he placed his hands on the doorknob.

"You are mine, mine alone." He muttered, sending a rush of terror and excitement through her. Her face crumbled into a frown as she tried to process his words. "Yours?" She laughed nervously, trying to conceal her fear, "You don't mean it, right?" She questioned doubtfully, but the seriousness on the man's face said otherwise. She scoffed, trying to project , What's this? It's nothing. It's just a mistake night." The man's piercing gaze caused her heart to skip a beat. "I don't think it is." He replied, his voice firm and commanding. "I've marked you, so you are mine now." Her eyes widened in terror as she realised the meaning behind his words. "The bite...it's just a bite." She said, attempting to downplay it, but deep down she knew that the bite meant more than that. She was aware that once a girl was marked, she was chosen as a mate. Being betrayed by the one you loved and trusted is the most miserable thing. For Lily, being the daughter of a traitor in her pack meant a life of mistreatment and abuse. But nothing could have prepared her for the ultimate betrayal: her boyfriend, the new Alpha, bringing home another woman and declaring her his Luna, forcing Lily out of the pack.With her world shattered, Lily drowned her sorrows in a bar, leading to a chance encounter with the enigmatic and feared Alpha, Logan Knight. A ruthless leader with a dark past and a thirst for revenge, Logan has been searching for his mate for years, scouring packs far and wide. And then fate brings him Lily. Will Lily, scarred by her previous betrayal, be able to open her heart to Logan's charms? 

[TRIGGER WARNING: Reader's Discretion Is Advised... This book contains mature themes, including explicit sexual content, violence, strong language, and dark romantic elements. It is intended for adult audiences (18+) only. Please proceed with caution if you are sensitive to any of these topics.] "You’re fucking dripping," he muttered, moving in and out of her. "All wet for me." He moved faster, rubbing her clit and she threw her head back. He took his fingers out and she groaned. He ripped her dress and took her already hard pink nipple in his mouth, sucking and nibbling on it. She moaned even more, pushing her chest to his mouth. His hand played with the other exposed nipple and he twisted it, earning another loud moan from her. She wanted to feel him. It's been too fucking long. "Fuck me..." she said, her voice almost inaudible. Rico chuckled, so sinister yet so hot. "Such a needy little whore for me, aren't you?" He inserted two fingers inside her again, deep inside her, curling just right. "Say it. Say you're my whore." Calla didn't care if that made her feel worthless. She was a whore. His whore. "I... I am your whore," she moaned out, trying to bite it back. Rico smirked darkly. He inserted another finger and she bit into his shoulder to muffle her moan. He gripped her throat with the other hand, just enough to remind her who held control. "You like being used like this, don't you?" He growled against her ear.

Dinikahi, tapi tak dicintai. Itulah aku! Mas Dewa, suamiku itu, terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya sejak awal pernikahan. Walaupun aku dinikahi, hatinya terikat untuk perempuan lain. Aku adalah ratu dalam istana pernikahan bersamanya, tetapi mahkota itu diberikan untuk perempuan lain. Tidak apa-apa, akan kubalas keangkuhan Mas Dewa dengan elegan karena aku ini adalah istri pilihan orang tuanya ….