Hacia El Norte

Nakilala ni Olive si Gregor sa isla ng El Nido habang kasama ang mga kaibigan. She introduced herself as Martina para maitago ang totoo niyang pangalan at katayuan sa buhay. But at that same night, naipagkaloob niya ang sarili dahil lang sa matinding atraksyon. Hindi natapos ang bakasyong iyon ay sinundo na siya ng pinsang si Anthony, without even saying goodbye to Gregor. More than a week later, natuklasan niyang si Gregor din ang mayari ng lupang balak bilhin ng pamilya. At kung gaano niya hiniling na mahalin siya ni Gregor hindi dahil sa yaman niya, ay siya ring dahilan ni Gregor para layuan siya. Gregor does not want her because she is rich. Pero bakit tila siya isang gamo gamong lumalapit sa apoy kahit pa mapaso? May lugar ba ang pagibig sa gitna ng pagbabalatkayo?

Di Malam pertama pernikahan mereka, Keyra baru menyadari bahwa pria yang menjadi suaminya saat ini bukanlah sang kekasih yang telah bersamanya sejak SMA, melainkan saudara kembar pacarnya yang terkenal dingin, arogan dan tak memedulikan perasaan orang lain. "Ayo kita melakukan pernikahan kontrak karena aku tidak mungkin bisa mencintaimu!" Keyra melempar kertas berisi kontrak pernikahan di depan muka Miguel Angelo, saudara kembar pacarnya, Michael Angelo. "Kenapa tidak?" El, panggilan Miguel, mengambil kertas kontrak pernikahan tersebut dengan santai. "Tapi jangan harap kamu bisa lepas dariku, Key," bisiknya sinis di dalam hati. Bagaimanakah pernikahan mereka berlanjut? Apakah Keyra bisa bahagia hidup bersama saudara kembar sang kekasih? Lalu, pergi ke mana kekasih Keyra di hari pernikahan mereka? Dan apa alasan Miguel menggantikan Milo menikahi Keyra?

Shifra Zwetta adalah seorang gadis belia dua puluh satu tahun. Hidup miskin dan sudah yatim piatu sejak lahir sangat beruntung menikah dengan seorang pria dari keluarga kaya. Elzien Kagendra adalah seorang pria mapan berusia 30 tahun yang jatuh cinta pada Shifra. Anak pertama dari keluarga terpandang dan memiliki kekuasaan besar dalam perekonomian dunia. Keduanya menikah dan hidup bahagia di tengah kesibukan mereka. Shifra yang masih berstatus mahasiswi sebuah Universitas ternama harus menyelesaikan kuliahnya hingga gelar sarjana didapat. Elzien pun sibuk dengan bisnis internasionalnya. Suatu ketika kecelakaan membuat Shifra harus berpisah dengan sang suami. Kehidupannya berubah drastis. Termasuk sikap ayah mertua dan adik iparnya yang memperlakukan layaknya pelayan di rumah peninggalan sang suami. Karena sebuah kesalahan satu malam, dia akhirnya terpaksa menikah lagi. Beberapa tahun kemudian Elzien muncul kembali di hadapan Shifra yang telah memiliki anak. Shifra harus dihadapkan pada dua pilihan sulit antara suami pertamanya atau suami keduanya yang terlanjur mempunyai seorang buah hati. *** "Nggak mungkin aku menikah lagi! Aku masih istri sah Mas El!" "Dia sudah meninggal! Dan sudah lewat lima bulan kamu masih menunggunya? Bagaimana kamu hidup di luar sana dalam keadaan hamil tanpa suami seperti itu?!" "Aku akan tunggu sampai anak ini lahir dan tahu apakah ini anak kamu atau anak Mas Elzien! Aku nggak percaya ini anak kamu! Aku hanya melakukannya pada Mas El, bukan dengan kamu!" "Tapi kenyataannya kamu memang akulah yang berada di sisimu saat kamu mendesahkan nama Elzien, Shifra! Kamu nggak sadar kalo semua itu nyata? Kamu melakukannya denganku malam itu!" *** Bagaimana hukum pernikahan pertama jika seorang istri ditinggal selama bertahun-tahun kembali dan mendapati sang istri sudah menikah dengan pria lain? Masih adakah cinta dalam hati Shifra untuk suami pertamanya? Ataukah dia akan berpaling dari suami pertama dan memilih suami keduanya? Siapakah yang akan bertahan menjadi suami satu-satunya?

En mi vida pasada, mi hermano, solo porque su amante dijo que quería ver una lluvia de estrellas, se llevó a todos sus guardaespaldas y manejó hasta las afueras para armarle una noche bajo las estrellas. Ni se lo esperaba, pero los enemigos que mi hermano había jodido aprovecharon la oportunidad, y se metieron a la casa queriendo acabarnos por venganza. Mi madre luchó a muerte para protegerme, quedando fatalmente herida, debatiéndose entre la vida y la muerte. Llamé mil veces al celular de mi hermano, rogándole que se regresara cuanto antes para rescatarnos. Al final, no le quedó más remedio que regresar con sus guardaespaldas. Atraparon a los enemigos, pero de las afueras llegaron noticias horribles. La amante de mi hermano había dejado una carta de despedida, y no se sabía si seguía viva o no. En la carta me echaba la culpa a mí, decía que yo había alejado a mi hermano a propósito, y que por eso los enemigos la habían torturado, y al final se había suicidado. Mi hermano, bien frío, quemó su carta y me dijo que no le diera tantas vueltas. Después del incidente, culparon a mi hermano, y mi padre prometió dejarme a mí el manejo de la empresa familiar. Pero, después de que se acabó la cena de celebración, mi hermano me asesinó cruelmente en mi recámara. Con cara de nada, me dijo con frialdad: —Alguien tan malvada como tú ya debería haberse muerto hace mucho. ¡Tú eres la que debería estar muerta, y el derecho de heredar la familia también debería ser mío! Morí con los ojos abiertos, y, cuando «volví en mí», afuera de la mansión se oía cómo los enemigos forzaban la puerta.

La chica que Iván Herrera mantenía volvió a buscarme para hacer una escena. —De verdad amo demasiado a Iván… ¿no podrías dejar que se quede conmigo? Él, sentado a un lado, no dijo nada. Solo me envió un mensaje: «Dile que sí, solo hazle creer que tiene una oportunidad.» Le seguí la corriente. Y, en silencio, empecé a empacar mis cosas para dejar la casa que compartíamos. Al salir, escuché las burlas de sus amigos. —Vaya, sí que es obediente la «esposa». Entonces si le pides que pierda al bebé, ¿también lo haría? Iván alzó las cejas, con calma. —¿Apostamos? —Yo digo que en una semana estará llorando frente al hospital… pero lo hará. Yo no dije nada. Solo abrí otro chat, leí el último mensaje: «¿Quieres casarte conmigo?» Y respondí: «Sí.»

Después de que mi prometido, con quien crecí desde pequeña, pospusiera nuestra boda por séptima vez por culpa de su primer amor, me di cuenta de que esto no tenía sentido. Corrí al hospital para preguntarle por última vez a Juan Torres si aún quería casarse conmigo. Con paciencia, este estaba pelando una manzana para Ana Flores, quien yacía en la cama del hospital. -Sara, ya no eres una niña. Tienes que aprender a ser considerada. Podemos casarnos cuando queramos, pero Ana está enferma, ¡así que no podemos descuidarnos! El cuchillo emitió un leve crujido en la punta de sus dedos, pero me resultó muy molesto. -¡En ese caso, buscaré un nuevo novio! Sus movimientos se detuvieron y, al segundo siguiente, dijo con una sonrisa gélida: -Lo que tú digas.

"We, I and Zayn will never hurt you, El" Zayden breathed as he held me close. "Yes, Zayden is right, I can never be a douche bag like your scum ex-mate!" Zayn added and I laughed. They are my mates! "Mates!" ******************* Elvira Ashenpaw had been the Luna of the Shadowed moon pack for three years. Having been married to the Alpha, Archie Knox, she is bullied and mistreated because of inability to bear a child. Finally, she gets pregnant and is happy to share the news with her mate, but she unfortunately finds him entangled in bed with another woman who claimed to be pregnant for her mate. Elvira engages in a fight with the woman out of anger and eventually loses her pregnancy. Now she is done with the marriage and seeks a divorce. She leaves the Shadowed moon pack in hopes of starting a new life, but she eventually crosses part with the notorious Lycan twins of the Moonforest Den. They realize she is their mate, but she is reluctant to accept. Now they have to win her over and fight all the obstacles that comes in the future. Will they succeed in winning her over? And will they be able to fight off all the obstacles?

"I rather get dragged in the mud with chains by moving horses or be beaten with a club with nails on it than lose my virginity to you," she spat, looking at him with hate in her eyes, hoping her eyes conveyed the degree of contempt she felt when she spat out the words. Anger and disbelief flashed in his eyes. She was going to be the first woman that would ever reject him, and in such a preposterous manner. He stood up and went over to her while she gummed her back to the wall, having no other room to step back. He gripped her chin with his strong palm, forcing her to look at him, his wicked grey eyes bore into her hazel ones. "What if it's your only ticket to freedom?" "As I said, I rather die." He quickly shoved her onto the bed and she scooted away as he moved towards her. "I am Eros Castillo, leader of the El dragon gang, you dare not reject me, nobody rejects me," he said in a low husky voice, his eyes five shades darker, his countenance grim and dangerous.

Ketika orangtua Elsha memilih berpisah dan meninggalkannya dengan sang adik tercinta, Elsha tidak lagi bisa menikmati kehidupan seperti kebanyakan wanita seusianya. Yang Elsha tahu hanya lah bekerja dan bekerja. Biaya kuliah adiknya serta biaya hidup yang semakin mahal, membuat Elsha terpaksa memilih pekerjaan dengan bayaran besar. Salah satunya menjadi jalang kelas elit di sebuah kelab malam ternama. Lalu, takdir membawa Elsha pada cinta pertamanya sewaktu remaja. Apalagi pria itu juga yang pernah mengambil mahkota berharga miliknya. Bisakah Elsha bertahan dari godaan pria tersebut ketika Elsha tahu kalau pria itu lah pelanggan pertamanya sebagai jalang? Elsha juga tidak mau terjebak cinta masalalu ketika pria itu mengatakan hubungan mereka belum usai. Karena yang Elsha tahu, pria yang dia puaskan pada malam panas tersebut bukan lah pria lajang lagi, tapi pria yang sudah beristri. "Will you marry me, El?" "Kamu gila, Mas."

Amelia has slaved her whole life, working multiple jobs to help support her poor husband Caleb― only to discover he is a millionaire! When confronted, Caleb feels no guilt. He divorces her immediately to pursue his true love, leaving her with nothing to her name. “Kelsie is the woman that I love, the woman who truly deserves to be by my side,” Caleb said. “Now, sign the papers and I can end this farce of a marriage.” But thankfully, fate has yet to close all its doors on her. The messy breakup has led Amelia to meet the elusive Matteo Montgomery, the mysterious owner of X’el International Inc., and even though Amelia could have sworn that this is the first time they have ever met, Matteo seemed to hold more interest in her than ordinary. With her divorce finalized, Matteo’s courtship quickly grows more extravagant. He offers her everything, from a job as his secretary, a new penthouse apartment, and a permanent home in his heart. But just as Amelia’s heart begins to open up to Matteo’s sincerity, Caleb comes crawling back, determined to ruin her life.