Maya Angelou Quotes

Hidup Maya terlihat sempurna. Sebagai pengacara, dia berprestasi. Sebagai istri, dia memiliki suami penuh kasih. Tak hanya itu, dia pun cantik. Hanya saja, semua runtuh ketika 12 tahun kebersamaan dikhiantai sang suami yang tega berpologami tanpa mengatakan apa pun padanya! Bahkan, Maya mendapati suaminya memiliki "dua ranjang lain" dengan perempuan-perempuan yang sama sekali tidak diduganya. Lantas, bagaimana Maya mengungkap semuanya? Apakah Maya akan tetap mempertahankan pernikahannya atau ... pergi demi menjaga kewarasan?

Rima selalu menyindir suaminya dengan status di sosial media. Siapa sangka di balik sindirannya itu ada sesuatu tersembunyi. Padahal, masalah rumah tangga tak perlu diekspost lewat status sosial media karena sama saja mengumbar aib. Dunia maya membuat Ajit frustasi semua orang membully dengan komentar pedas. "Bisa hancur karirku sebagai model terkenal." Tak hanya di dunia maya saja teman-temannya dan keluarga Ajit memihak kepada Rima, istrinya. Wanita yang dulu penurut dan lembut telah berubah atas kesalahan Ajit sendiri. Bagaimana dengan karir dan rumah tangga Ajit?

" I Maya Reeds, reject you Logan Davidson as my mate and the Blue Moon pack as my home. From today, no bond binds us together." She is tortured, broken and despised by her mate and pack until she is sold off to the ruthless Lycan King who turns out to be her second chance mate. Maya's life takes a drastic change, from an Omega to a female Alpha and Queen. When her true identity is revealed, the burden of keeping the land safe falls in her arms. She has to use her powers as a Silver wolf to fight the Dark Lord who threatens the land. Follow me as we discover how Maya changes from the despised Omega to a respected Queen.

Bonnie and Clyde. Friends to lovers. Lovers to strangers. Bonnie Angelou has always been in love with her childhood best friend; Clyde. She did so many unimaginable things just to keep him looking at her. Ayaw na ayaw niya kapag naagaw ng iba ang atensyon ng lalaki mula sa kanya. Kaya naman para siyang super glue kung makadikit dito para mabantayan at huwag maagaw ng iba ang minamahal. Lahat ng kalokohan, sasakyan niya. Lahat ng hiling, pagbibigyan niya. Pero sa huli, mukhang hindi pa rin sapat...

Maya dan Irwan telah menikah bertahun-tahun. Rumah tangga mereka tampak harmonis dari luar—rumah mewah, karier cemerlang, dan cinta yang tak tergoyahkan. Namun, satu kekosongan terus menghantui: mereka belum juga dikaruniai anak. Irwan telah mencoba segala cara medis untuk mengatasi masalah kesuburannya, tapi hasilnya tetap nihil. Sementara Maya semakin tertekan oleh desakan keluarga dan waktu yang terus berjalan. Hingga suatu hari, seorang pria dari latar belakang sederhana datang membawa tawaran tak terduga. Pak Karyo, tukang kebon keluarga mereka yang loyal dan diam-diam mengagumi Maya, memberikan saran yang mengguncang fondasi moral dan perasaan Maya. "Kalau Ibu bersedia... saya bisa bantu Ibu dapat keturunan," ujarnya tenang, tapi penuh keyakinan. Sebuah tawaran gila... atau mungkin harapan terakhir? Di tengah konflik batin, rasa bersalah, dan godaan yang tak terelakkan, Maya harus memilih: mempertahankan kesetiaan, atau melangkah ke jalan yang tak pernah ia bayangkan... bersama sang tukang kebon.

Rumah tangga Maya berada di dalam ancaman kehancuran ketika adik satu ayahnya yang bernama Navita memutuskan untuk tinggal di rumahnya. Suami Maya yang bernama Refal, tiba-tiba mengalami perubahan sikap yang signifikan. Maya khawatir sekaligu cemburu berat kepada adik dan suaminya. Pada suatu malam, Maya tiba-tiba mendengar suara rintihan dari kamar sang adik. Rintihan erotis itu membuat Maya terbangun dari tidurnya. Betapa terkejutnya ketika Maya tidak mendapati sang suami berada di sebelahnya. Tak hanya itu, Maya juga mendengarkan suara lenguhan yang mirip sekali dengan suara suaminya.

In the glittering world of high finance and luxury penthouses, Maya thought she had it all. A fairytale marriage to a powerful CEO, wealth beyond imagination, and the promise of a perfect life. But beneath the polished surface lies a web of deceit, manipulation, and shattered dreams. As the cracks in her golden cage begin to show, Maya discovers that the price of her apparent success is her very identity. Trapped between familial expectations and a husband's cruel indifference, she finds herself fading into the background of her own life. But a chance encounter at a company gala sparks something long dormant in Maya – a fierce determination to reclaim her worth. As she navigates treacherous waters of family loyalty, marital obligations, and self-discovery, Maya must make a choice: continue living a lie or risk everything for a chance at true happiness. With each step towards freedom, the stakes grow higher, and the dangers more real. In a world where appearance is everything, Maya's journey to find her voice threatens to topple empires built on secrets and lies. Will she find the strength to break free from the chains of expectation? Or will the price of her rebellion prove too high to bear? One thing is certain – in the game of love and power, nothing is ever as it seems.

Orlando Atmanegara sudah terbiasa menghadapi seribu satu sifat manusia sehubungan dengan pekerjaanannya sebagai seorang polisi. Tetapi saat dia harus menjaga seorang wanita yang kredibilitasnya luar biasa buruk dari seburuk-buruknya manusia, dia amat sangat tersiksa. Candramaya Daniswara adalah seorang mantan istri dari seorang pengusaha papan atas negri ini yang terpaksa diceraikan suaminya karena kelakuan nakal dan buruknya yang sudah tidak dapat di tolerir lagi. Bagaimana seorang Orlando Atmanegara menjaga seorang wanita nakal seperti Maya yang nyaris saja menjadi korban pembunuhan dan kini menderita amnesia? Bagaimana pula dengan Nayaka Bratadikara yang mendadak jatuh cinta lagi pada mantan istrinya yang sudah berubah kepribadiannya akibat amnesianya? "Kamu adalah wanita yang paling buruk akhlaq yang pernah saya kenal seumur hidup saya. Bagaimana mungkin amnesia bisa membuatmu menjadi berhati malaikat seperti ini hanya dalam hitungan hari? -Orlando Atmanegara Seburuk-buruknya saya, saya ingat bahwa harkat dan martabat saya sebagai seorang wanita itu adalah diatas segala-galanya. Saya tidak mungkin menukar harga diri saya hanya demi harta dan lembaran rupiah. -Candramaya Daniswara

She gave them everything—her love, her trust, her time. But in the end, it wasn’t enough. After eight years of marriage and five years of motherhood, Maya’s world shattered. Her son cried out for another woman to be his mother, and her husband brushed it off like it meant nothing. But Maya knew—children don’t lie. So she made the hardest decision of her life: she let them go. Everyone thought she’d come crawling back, broken and regretful. But instead of falling apart, Maya rose stronger than ever. She filed for divorce without looking back and poured her heart into rebuilding her life. Now, months later, when her ex shows up with their son, asking her to come home, Maya is no longer the woman who once begged for love. She’s a woman with her own name, her own strength, and a future that doesn’t include them. It's okay... And makes sense. But, they wants to be part of that her world

Naratria Abiyaksa-Si tomboy yang mempunyai julukan preman pasar- saking gaharnya-baru saja memergoki pacarnya berselingkuh dengan Karina Winardi-calon kakak iparnya sendiri. Ternyata kata-kata Altan-sahabat oroknya telah terbukti, "Laki-laki ganteng itu kalo nggak gay ya, brengsek.Termasuk gue!" Itu adalah quotes favoritnya yang 100% benar! Sementara itu, Adzan Akbar Dewangga yang pernah kecewa akibat dikhianati kekasihnya, beranggapan bahwa wanita itu adalah makhluk yang egois dan manipulatif. Mengapa? Karena walaupun mereka salah, mereka akan tetap menyalahkan dunia. Saking muaknya berurusan dengan wanita, julukan gay pun kerap ditujukan padanya. "Gue heran ngeliat penampakan lo. Dibilang gembel ... ya, lo anak orang kaya. Tapi ngeliat celana bolong-bolong dan jaket penuh paku lo, kayak-kayaknya lo nggak pantes jadi anaknya Om Aksa dan Tante Lia. Lo ini lebih mirip landak dari pada manusia." -Adzan Akbar Dewangga "Gue malah lebih heran ngeliat lo. Ganteng-ganteng doyan batangan. Nggak sayang tuh, sama perabotan kalo terus dipake laga pedang?" - Naratria Abiyaksa