CEO Tergila-gila Padaku

CEO Tergila-gila Padaku

Oleh:  Annisa Nrh  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
30Bab
161Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Grace Falencia, seorang kupu-kupu malam yang terpaksa menjalani pekerjaan haram demi membiayai keluarganya. Ibunya yang pengidap penyakit parah dan sang ayah yang berhutang dimana-mana membuat Grace terpaksa melakukan itu. Sampai pada akhirnya Grace kehilangan ibunya, ia berenti melakukan pekerjaan haram dan memulai hidup baru. Ia memasuki pekerjaan sebagai pegawai swasta disalah satu perusahaan ternama di kota itu. Sesaat ketika interview dimulai, Grace sangat terkejut begitu melihat bahwa pemilik perusahaan itu adalah mantan pelanggannya yang belum lama ini ia tolak karena sudah berhenti menjadi kupu-kupu malam. "Grace Falencia ya.. gadis yang pernah ada dibawahku? Boleh juga." Tutur Max dengan suara beratnya. Grace menelan salivanya tegang sambil meremas ujung rok yang tidak bersalah.

Lihat lebih banyak
CEO Tergila-gila Padaku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Annisa Nrh
sangat recommend, jangan lupa memberika likenya teman teman
2024-02-21 17:15:06
0
30 Bab
Pergi Dari Beban Hidup
"Tolong, berikan waktu satu bulan lagi untuk kami! Kami berjanji akan membayarnya sampai lunas!" Grace berteriak begitu para rentenir mengambil semua barang yang ada di rumahnya karena tak bisa membayar hutang sang ayah yang sudah tunggak lima bulan."Halah, terus saja kau berkata seperti itu setiap bulannya! Lebih baik kau jual keperawananmu itu agar bisa melunasi semua hutang ayahmu!" "Jaga bicaramu! Anakku bukan wanita seperti itu!" seru Hanna tidak terima."Ibu, sudah, biarkan mereka." tahan Grace sambil memeluk ibunya."Setidaknya tunggu suamiku pulang, ia sedang mencari uang untuk membayar hutang!" teriak Hanna membuat para rentenir itu tertawa keras."Kamu percaya pada lelaki itu? Tadi kami bertemu dengannya yang sedang bergelayut bersama wanita seumuran anakmu!"Hanna membelakkan matanya terkejut dan terjatuh ke lantai, Grace menahan tubuhnya dan memeluk Hanna sekuat tenaga.Para rentenir itu terkekeh lalu pergi dari sana sambil membawa barang-barang berharga yang ada di rum
Baca selengkapnya
Kerja Haram
"Nah, sekarang buka hp, dan unduh aplikasi 'Butterfly' ini," Titah Kintan yang langsung diikuti oleh Grace.Setelah berhasil terunduh, Grace mengisi beberapa data diri yang tidak terlalu privasi dan menentukan harga sewaan serta beberapa hal yang dibutuhkan."Terus gimana?""Nah, kamu tinggal foto pake baju-baju seksi dan liatin aset-aset kamu, sehingga orang bakal tertarik. Jangan lupa juga kalau kamu masih perawan, kamu harus kasih kisaran besar biar enggak rugi!" jelas Kintan.Grace hanya mengangguk singkat."Kamu pasti belum punya baju seksi kan? Ayo ikut aku, biar aku bantu dandanin kamu!" "Ah, aku enggak bisa. Ibuku pasti lagi nunggu aku!" Kintan menghela nafas."Kamu bilang aja sama ibu, kalau kamu mau nginep di rumah aku semalem. Lagian, rumah kita kan deketan!" seru Kintan. Grace terlihat berpikir kembali."Udah pokoknya nurut aja sama aku! Kamu mau punya banyak duit kan?" "Nah, kamu pilih mau pake baju apa?"Kintan menunjukkan beberapa koleksi baju seksi yang ia punya na
Baca selengkapnya
Gosip Buruk
Grace menghampiri ibunya dan mencoba mengangkat kepala Hanna. Terlihat wajah yang sangat pucat dan tangan dingin membuat Grace amat sangat panik. Grace langsung menggendong Hanna dipunggungnya dan bergegas keluar untuk mencari pertolongan. Yang tadinya para ibu-ibu itu berkumpul di depan rumah kini sudah tak terlihat membuat dirinya semakin bingung sekaligus khawatir. Grace mengunci pintu rumahnya dan berjalan menuju jalan besar agar bisa menemui kendaraan umum. Ia berjalan dengan kaki gemetaran karena bobot ibunya yang lebih besar dari dirinya, Tiin Grace terhenti dari jalannya dan melirik ke arah belakang. Seorang pria turun dari mobilnya dan berjalan menghampirinya. "Mba, apa mau saya bantu?" tawar lelaki itu, namun Grace langsung menolak. "Saya bisa naik taksi di depan." Grace hendak melanjutkan perjalanannya namun lelaki itu langsung menghentikan langkahnya. "Susah loh cari kendaraan umum pagi-pagi begini, mbak. Bahaya juga karena mbak bawa orang yang pingsan. Kalau dibi
Baca selengkapnya
Bertemu Kembali
Grace melihat ibunya sudah terbaring tenang di kasur. Hanna sudah terlelap beberapa saat karena lelah dengan semua aktivitas yang mereka lakukan padahal Hanna baru saja keluar dari rumah sakit. Grace langsung membuka ponselnya dan mulai mengaktifkan akunnya kembali diaplikasi 'ButterFly' agar orang bisa menyewanya melalui aplikasi itu. Ia bersiap-siap dengan baju yang sebelumnya sudah ia siapkan, ia juga sedikit berdandan agar dirinya tampak lebih cantik dan menggoda. Ting Sebuah notifikasi masuk membuat Grace mengambil ponselnya. Ia membaca sedikit pesan dari pemesannya itu dan bergegas pergi menuju hotel yang sudah dipesan. Grace pergi dari hotel itu setelah melakukan pekerjaannya dan mendapat bayaran yang cukup. Ternyata benar, di kota ini banyak sekali orang-orang kaya yang bisa membayarnya berkali-kali lipat. Ia merasa badannya sudah remuk itu bergegas kembali ke apart sebelum ibunya terbangun. Bisa bahaya jika sang ibu melihat dirinya dengan penampilan seperti ini datang s
Baca selengkapnya
Ibu?
Diperjalanan, Grace selalu terpikirkan akan ibunya. Ia takut meninggalkan ibunya malam-malam kerena mengingat malam itu. Tapi ia menjernihkan pikirannya lagi untuk menjadi lebih positif. Grace pun menghela nafas gusar. "Nona, anda telah sampai." Grace tersadar lalu memberikan bayaran kepada supir taksi. Ia pun bergegas pergi memasuki hotel dan berjalan menuju kamar yang sudah dipesan. Sesampainya didepan kamar, Grace mengetuk pintu itu sebanyak tiga kali. Tak lama kemudian, pintu terbuka menampilkan sosok yang tak asing dimata Grace. "Selamat datang." Grace sedikit merinding dengan sambutan itu, namun iya hanya tersenyum kikuk lalu memasuki kamar dengan sedikit gemetara. Max melihat itu sempat khawatir, namun ia berpikir lagi untuk berusaha baik karena ia tidak bermaksud untuk menjamah wanita itu. "Em, apa akan dimula--" "Aku tak akan menjamahmu." Sela Max yang langsung mendapat tatapan heran dari Grace. Max duduk dikursi hotel dan mengambil gelasnya yang berisi alkohol. Grac
Baca selengkapnya
Lagi-lagi bertemu?
Grace menatap lurus kearah batu nisan yang bertuliskan nama ibunya.Orang-orang sekitar mengucapkan turut berduka cita untuk formalitas karena mereka tidak saling mengenal.Satu persatu orang-orang berhamburan pergi, hanya menyisakan Grace dengan pikiran kosongnya.Langit makin menggelap, air diatas awan mulai berjatuhan. Seperti keadaan hati Grace, alam ikut bersedih.Gadis itu mulai menyadari kesepiannya, ia menangis terisak-isak sambil memeluk kuburan yang masih basah."Ibu.."Grace terus menangis dibawah derasnya hujan. Ia sudah menyerah untuk hidupnya jika tanpa Hanna.Dalam seketika, air hujan itu tidak berjatuh dibawah Grace. Grace melihat kedepan dan menyadari bahwa hujan masih turun begitu derasnya. Lantas ia menenggak keatas dan melihat payung yang melindungi tubuhnya."Aku turut berduka cita, Grace." Ucap Alvin turut bersedih.Grace semakin menangis begitu menyadari bahwa dirinya masih diingat oleh orang lain."Alvin.. aku sudah tidak semangat hidup lagi." Keluh Grace, Alvi
Baca selengkapnya
Menjadi Simpanan Berkedok Sekertaris
Grace terdiam membeku diambang pintu."Kemarilah nona, aku ingin mendengar lamaranmu pada perusahaanku." Titah Max dengan nada lembutnya.Grace yang menegang itu perlahan mendekati Max dan duduk dihadapannya."Jadi, apa bakatmu?"Grace terdiam sejenak. Apakah dirinya harus mengurungkan niat untuk melamar di perusahaan Max?Ia sangat tidak tahu bahwa Max adalah seorang CEO perusahaan, apalagi perusahaan tersebut adalah perusahaan terjaya di kotanya."Sa-saya..""Bakatmu bukan diranjang lagi kan?" tanya Max membuat hati Grace tergetuk."Saya tidak menyangka seorang CEO dari perusahaan terbesar menanyakan itu pada calon karyawannya." Tegas Grace tersinggung membuat Max terkekeh pelan."Apa aku harus mengungkit janji yang telah kau ingkari?" Grace terdiam begitu Max melontarkan pertanyaan itu, Max menghela nafas."Padahal kau sudah teriak kenikmatan saat itu. Akan ku maafkan karena aku juga merasakan kenikmatan. Sekarang, apa yang akan kamu lakukan di perusahaanku?"Grace berusaha menata
Baca selengkapnya
Penculikkan
Grace membereskan barang-barangnya untuk segera pulang. Ia keluar dari ruangannya dan berpas-pasan dengan Max yang keluar juga dari ruangan."Pulanglah bersamaku." Ajak Max, tentu saja Grace langsung menolak."Saya bisa sendiri."Max memperhatikan Grace dari ujung rambut hingga ujung kaki."Helly akan mengincarmu malam ini." Grace sempat tersentak, namun ia tersadar kembali kalau dirinya bersama Max akan lebih berbahaya lagi."Saya baik-baik saja." Tegas Grace membuat Max tertawa. Pria itu langsung pergi begitu saja membuat Grace menggerutu."Huh, sabar. Jika tidak bersamanya aku tidak biaa hidup.".Grace masih setia menunggu bus angkutan umum untuk mengantarnya ke apartemen yang biasanya ia tempati.Sudah jam sembilan lewat tapi bus itu tak juga melintas, biasanya jam sembilan bus itu sudah tiba di tempat yang Grace tunggu itu."Seharusnya aku menerima ajakan Olivia."Sebuah mobil sedan berhenti tepat dihadapannya. Grace awalnya merasa biasa saja akan hal itu. Namun ketika seorang
Baca selengkapnya
Menjadi Kesayangan
Grace merapihkan berkas yang akan ditanda tangani oleh Max. Ia bergegas menuju ruangan Max namun berpas-pasan dengan Helly yang baru saja keluar dari ruangan Max."Oho, apa ini? Kau masih hidup?" Cerocos wanita itu membuat Grace geram namun terus menahan karena tahu bahwa lawannya ini bukan orang biasa."Sayangnya begitu, nona." Jawab Grace yang berhasil membuat Helly kesal."Dasar wanita rendahan!" sentak Helly, Grace menghela nafasnya."Entah apa yang membuat anda berpikir seperti itu, tetapi bukankah wanita yang berkelas tidak pantas menilai orang hanya dalam satu kali lihat?" Plak!Helly berhasil menampar keras pipi kanan Grace sampai Grace terhuyung kebelakang. Suara berjatuhan berkas itu berhasil membuat para karyawan disekitarnya melirik."Berani-beraninya orang rendahan sepertimu mengajariku! Dasar jalang sialan!" teriak Helly yang hendak menampar kembali Grace namun Jovel berhasil menahan tangan itu."Ada berisik apa ini?" tanya Jovel muncul dari ruangan Max.Helly menarik
Baca selengkapnya
Niat Tersembunyi
Grace meminum pil kontrasepsi yang baru ia beli di apotik sepulang kerja tadi. Walau Max berkata akan menikahinya jika ia hamil, Grace sama sekali tidak ingin mengandung anaknya.Wanita itu menghela nafas sambil berbaring di sofa panjang apartemennya."Setidaknya aku bisa memanfaatkan ke obsesannya padaku untuk menikmati hidup." Ucap Grace sambil memikirkan beberapa strategi kedepannya.Ting TongGrace melirik kearah pintu, ia sempat terdiam sebentar untuk menunggu bel kedua.Ting TongWanita itu bangkit kemudian berjalan membuka pintu apartemennya. Muncul seorang pria dengan buket bunga indah menutupi dirinya membuat Grace mengerutkan dahi."Siapa anda?" Pria itu memiringkan bunganya dan terpampang lah wajah Max yang tampak sangat senang.Grace sedikit terkejut namun kemudia ia memasang wajah ekting yang sangat menipu."Ah, Max. Terima kasih." Grace mengambil buket bunga itu dan menghirupnya dalam-dalam. Grace langsung terdiam begitu menyadari bahwa aroma bunga itu adalah racun y
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status