Cincin Penggoda

Cincin Penggoda

Oleh:  Erosensei  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat
16Bab
1.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Rully adalah seorang laki-laki yang kisah cintanya tak pernah berakhir bahagia. Sampai pada suatu hari dia menolong seorang kakek misterius yang kemudian memberikannya sebuah cincin. Cincin yang bisa memikat siapapun saat memakainya, namun dengan satu syarat yang berat. Akhirnya Rully berubah dari seorang sadboy menjadi playboy yang sering meniduri wanita-wanita disekelilingnya.

Lihat lebih banyak
Cincin Penggoda Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Eliy Norma
Holaaa, aku mampiiiir. Keren ceritanya, euy!!!
2022-04-04 18:00:30
1
user avatar
Erosensei
Hai Readers... silahkan menikmati cerita seru perjalanan Rully...
2021-06-01 08:27:11
0
user avatar
Erosensei
Hai Readers... silahkan menikmati cerita seru perjalanan Rully...
2021-06-01 08:27:05
0
user avatar
Erosensei
Hai Readers... silahkan menikmati cerita seru perjalanan Rully...
2021-06-01 08:27:03
0
16 Bab
Sadboy
Aku membuka mataku perlahan, sayup sayup kudengar suara berisik di telinga. Tanpa basa basi aku langsung beranjak saat kutahu asal bunyi itu adalah alarmku. Segera aku bergegas menuju kamar mandi dan berganti pakaian setelahnya. Hari ini adalah hari yang penting, perjuanganku selama beberapa bulan untuk mendekati Sandra, teman satu jurusanku di kampus akan menemui titik terang. Aku berencana untuk menyatakan perasaanku pada Sandra.Setelah semua rapi, aku mengambil kunci dan segera menaiki motor matik kesayanganku. Beberapa menit kemudian aku sudah meluncur menuju cafe tempat aku akan bertemu dengan Sandra.Di jalan aku komat-kamit membayangkan percakapanku dengan Sandra nanti, aku latihan untuk mengatakan perasaanku dengan kalimat terbaik.Sekitar 15 menit kemudian aku sampai di cafe tempat yang di janjikan. Segera aku masuk dan memilih tempat duduk di pojokan cafe tersebut. Beberapa menit kemudian seorang pelayan mendatangiku."Selamat datang kakak, sil
Baca selengkapnya
Korban Pertama
Aku rebahan di kamar kostku. Aku melihat langit - langit kamarku sambil memikirkan kata-kata kakek aneh sore tadi. Aku lalu mengambil cincin di dalam kotak kecil yang ku taruh di atas meja belajarku."Apa benar cincin ini bisa melakukan... Hmmm... apa aku coba saja ya?" gumamku dalam hati.Aku lalu mencoba memakai cincin itu, ukurannya pas sekali dengan jariku."Aku coba pada siapa ya?" pikirku.Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu kamar kostku. Aku segera membuka pintu kamarku, ternyata itu Avika, anak ibu kost.Avika adalah anak kedua dari ibu kostku. Dia masih duduk di kelas 1 SMA. Rambutnya hitam lurus panjang tergerai. Wajahnya manis dengan pipinya yang tembem. Kulitnya agak kecoklatan namun mulus, tak ada bekas luka."Kak, maaf mengganggu, ini ada kue sisa acara rapat PKK tadi." ujar Avika."Ahh kebetulan sekali." gumamku dalam hati.Aku lalu menerima kue yang diberikan oleh Avika.Di bawah piring tanganku mengus
Baca selengkapnya
Santi Sang Primadona
Aku membuka mata perlahan, kulihat sinar matahari sudah masuk menerobos sela-sela jendela kamarku. Aku mencari ponselku di samping bantalku, kulihat layarnya menunjukkan pukul 7.30 pagi. Aku lalu bangun dengan sedikit rasa malas. Hari ini aku ada kuliah jam 8.30. Tapi aku harus bersiap-siap satu jam lebih awal karena jarak kampus dan rumah kost ku yang lumayan jauh. Setelah mandi dan berganti pakaian, aku segera menuju parkir motor. Aku berjalan melewati rumah utama Ibu kostku. Aku lalu berpapasan dengan Avika. Aku sedikit gugup saat melihatnya, karena otakku langsung membayangkan adegan panas kami berdua semalam. Tapi tanpa di duga, Avika hanya tersenyum menyapaku tanpa berkata apa-apa. Aku terkejut, ternyata memang efek cincin penggoda ini sungguh hebat."Kok belum berangkat sekolah Vik?" tanyaku basa-basi."Iya kak, lagi libur soalnya gurunya ada rapat." jawabnya.Dia lalu menunduk dan berjalan menjauh masuk ke dalam rumah utama. Dia bersikap seolah tak perna
Baca selengkapnya
Misi Rahasia
"Kapan mulai ngerjain nih?"Santi terlihat sedang berpikir, bola matanya berputar."Sabtu malam gimana?" usul Santi."Sabtu besok ini ya? kamu enggak ada acara?" pancingku."Acara apa? malam mingguan? sama siapa? orang jomblo begini." kata Santi."Ehh masa sih Santi si primadona jurusan ilmu komunikasi ini masih sendiri?" godaku."Dih ngeledek... ya udah mau apa enggak nih sabtu?" kata Santi jutek."Iya iya... ngerjain dimana?""Di rumah kontrakanku aja ya?""Boleh..." jawabku bersemangat."Ya sudah, besok kabarin ya."Santi lalu pergi berlalu. Aku melihat Santi berjalan menjauh sampai akhirnya dia menghilang di kerumunan mahasiswa lain. Fokusku sekarang cuma satu, mencari momen yang tepat untuk mengeksekusi Santi. Kalau efeknya sama seperti Avika kemarin, bisa gawat jadinya.Aku lalu berjalan menuju parkiran kampus. Kebetulan kuliah hari ini cuma pagi saja, jadi selesai kelas bisa langsung pulang la
Baca selengkapnya
Gadis Berkaos Merah
Hari yang aku tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Dari sore aku sudah bersiap-siap dengan mandi dan membersihkan diri. Walaupun nanti mungkin Santi tak akan menyadarinya, tapi aku ingin tampil bersih dan wangi sebelum eksekusi nanti. Tak lupa aku juga memakai cincin bermata biru senjata rahasiaku.Aku bersiul-siul riang saat akan keluar dari rumah kostku. Beberapa teman kostku mengomentari penampilanku dan sedikit menggodaku. Tapi aku tak terlalu peduli dengan ucapan mereka. Karena fokus tujuanku hari ini cuma satu, tubuh Santi.Beberapa menit kemudian aku sudah meluncur menuju rumah kontrakan Santi. Sebelum berangkat aku tadi sudah memberi kabar kepadanya lewat chat."Sepertinya ngerjain tugas bakal asik kalau sambil ngemil."Aku lalu membelokkan motorku ke arah minimarket tak jauh dari rumah kontrakan Santi. Aku membeli beberapa cemilan dan minuman ringan. Saat akan membayar di kasir, mataku sekilas melihat kumpulan pengaman yang tertata rapi di dekat k
Baca selengkapnya
Pelampiasan
Aku pulang dengan perasaan tak karuan. Antara kesal, marah, kecewa, dan perasaan ingin menyalurkan desiran nafsu yang ada di dalam tubuhku ini."Ahh bisa pusing aku kalau begini. Aku harus mengeluarkannya." gumamku.Sesampainya di rumah kost aku segera memarkirkan motorku. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Beberapa teman kostku masih ada yg belum pulang. Beberapa lagi ada yang sedang pulang kampung, jadi keadaan kost sedang sepi.Aku lalu berjalan menuju kamarku di lantai 2. Sesaat sebelum naik tangga, aku melihat Lina, kakak Avika, sedang mencuci piring di dekat kamar mandi bawah. Aku terdiam sejenak melihat kakak Avika tersebut.Lina adalah anak pertama dari Ibu kost. Dia mungkin sekarang berumur 25 tahun, dia adalah seorang wanita karir yang bekerja di sebuah bank milik swasta. Lina belum menikah. Secara penampilan Lina lebih cantik dan menarik daripada Avika. Mungkin karena sudah pintar berdandan dan juga selalu menjaga penampilan.Perlahan
Baca selengkapnya
Teman SMP
"Halo...""Halo, Rully?""Iya, ini siapa ya?""Ya ampun ini aku, Ayu temen SMP kamu.""Ohhh Ayu... iya iya, dapat nomerku dari mana Yu?""Aku tanya teman-teman tadi. Ya ampun, apa kabar Rul? sejak lulus SMP kamu ganti nomer, enggak ada kabar.""Haha iya nih, nomerku waktu itu lupa isi pulsa, jadi mati deh.""Ehh Rul, kamu katanya sekarang lagi kuliah di kota B ya?""Iya nih, kenapa Yu?""Kok sama sih, ya ampun aku juga lagi kuliah di kota B. Kamu ada di kampus mana?""Oh iya? aku kuliah di universitas negerinya.""Ohhh... aku di sekolah bisnis sih, ayok ahh kapan-kapan ketemuan, itung-itung reunian gitu.""Boleh Yu, kapan?""Hmmm kapan ya, sabtu depan gimana?""Sabtu tanggal 20 besok?""Iya, kebetulan aku lagi enggak pulang ke kampung. Ehh tapi enggak lagi ada acara malam mingguan kan?""Hmmm enggak kok Yu, lagian aku jomblo, haha.""Wah bagus, ehh... maksudku... eh
Baca selengkapnya
Permainan Singkat di Toilet Cafe
"Cin... Cindy..." panggil Ayu."Ehh... ehmmm... iyaa..." jawab Cindy."Kamu kenapa Cindy?" tanyaku berpura - pura."Hmmm.. enggak apa - apa kok." jawab Cindy.Aku tahu reaksi Cindy yang tiba - tiba gelisah itu adalah efek dari cincin penggoda."Ternyata berhasil." batinku."Aku... pamit ke kamar mandi sebentar ya." pamit Cindy."Lagi? Ya ampun kamu beser apa gimana?" tanya Ayu.Namun Cindy tak mendengarkan ejekan Ayu dan segera bergegas ke kamar mandi cafe sambil sebelumnya melirikku dengan tatapan mata yang seolah mengajakku."Ehm... anu Yu, aku juga ijin ke toilet sebentar ya." pamitku."Ya ampun kalian ini, ya sudah sana." kata Ayu.Aku segera beranjak ke toilet cafe. Toilet di cafe ini terletak di sudut ruangan yang agak tersembunyi dari para pengunjung, karena ada lorong yang harus dilewati sebelum masuk ke area toilet.Aku berjalan perlahan ke area toilet. Untungnya toilet cowok dan cewek masih
Baca selengkapnya
Kesempatan Kedua
"Rul..."Aku mendengar seseorang memanggilku dari arah belakang. Aku menoleh ke belakang, ternyata Santi. Dengan mendekap buku dia setengah berlari menyusulku."Ada apa San?" tanyaku."Bentar-bentar... aku napas dulu." ujar Santi sambil sedikit membungkuk.Sekilas kulihat dari depan, tampak belahan indah tersembunyi di baju kotak-kotak yang sedang di kenakan Santi."Oke aku siap." kata Santi kemudian."Siap apaan?" tanyaku."Ohh anu, itu... anterin balik ke kontrakan dong Rul." ujar Santi sambil nyengir."Loh? motor kamu dimana?""Tadi pagi sebelum berangkat, ban motorku bocor, jadinya ya aku tinggal." jelas Santi."Hmmm... tapi aku mau beli makan siang dulu nih, gak apa-apa?""Iya iya gak apa-apa, kebetulan aku juga mau beli makan juga." ujar Santi sumringah."Ya sudah ayok." ajakku.Aku lalu melanjutkan jalanku menuju parkiran kampus dengan Santi mengekor dari arah belakangku."Ohh iy
Baca selengkapnya
Masa Lalu Santi
"Ahh kenyang..." ujarku sambil menepuk perutku."Sama... kenyang banget, porsinya banyak ternyata." ujar Santi.""Makanya aku suka kesini, karena selain enak, porsinya banyak, dan juga pemandangannya bagus." kataku."Dasar memang anak kost ya. Haha." Santi tertawa sambil menutup mulutnya."Ngomong-ngomong San, kita sudah kenal dari semester 1, sampai sekarang semester 4, tapi aku belum tahu kamu aslinya mana.""Masa sih? Kan dulu awal kelas kita perkenalan dulu.""Ehh kan aku waktu pertama kali masuk itu terlambat datang, mana aku pakai acara tersasar pula waktu mencari kelasnya.""Ohh iya ya, waktu itu aku ingat aku sudah selesai memperkenalkan diri terus kamu baru masuk." ujar Santi sambil memutar matanya."Jadi? kamu dari mana?""Rumahku ada di desa di provinsi sebelah sih Rul. Aku ini anak desa." jawab Santi."Anak desa apa gadis desa?" godaku."Ihh kayak apa aja gadis desa, haha.""Ya tapi kan b
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status