Godaan Kupu2 Malam

Godaan Kupu2 Malam

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-30
Oleh:  Ismi KawaiBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
17Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Kisah seorang kupu-kupu malam yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Bagaimana tidak? kliennya adalah para miliuner serta orang berpengaruh di berbagai negeri. Perangainya yang cerdas tidak hanya mengandalkan kemolekan serta kecantikan paripurna sekelas bintang film papan atas, menjadi nilai plus untuknya hingga mampu membuat setiap pria memujanya. Namun, hidupnya tidak semulus yang terlihat. Trauma masa lalu membuatnya membenci para pria, yg di matanya hanya ingin mengambil keuntungan serta tidak setia. Makhluk paling keji yg dibencinya itu dimanfaatkan balik olehnya dengan manipulasi dan intrik jeratan bagai laba-laba betina. Ingin tahu perjalanannya? Seperti apakah trauma masa lalunya? Kisah berlatar belakang di negeri paman Sam Mohon bijak dalam membaca.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Nama yang tidak asing

Belltown, Seattle

Drap

Drap

Drap

Suara langkah kaki yang menyatu dengan genangan air terdengar nyaring di sepanjang lorong jalan tikus yang tampak sepi. Tidak ada siapa-siapa di sana, hanya seorang pria yang sibuk berlari bak sedang marathon di sebuah olimpiade. Cepat, tapi tidak beraturan. Beberapa kali ia menubruk apa pun yang ada di depannya.

Hosh

Hosh

Deru nafas memburu disertai peluh keringat membasahi kening hingga tubuhnya yang seharusnya kedinginan, karena baru saja selesai turun hujan.

“Sedikit lagi,” gumamnya dengan nada penuh harap.

Pria itu terus berlari hingga hampir menggapai sebuah pintu dan ….

DOOORR!!!

Sebutir timah panas tampak menembus dada hingga menyeruakkan percikan darah di mana-mana. Sosok itu tumbang dengan tatapan tertuju pada pintu yang akhirnya terbuka, menampakkan seorang wanita yang terpaku pucat.

“TIDAAAKKK!!!”

Eva bangkit dari tidurnya, mimpi buruk itu selalu menghantui sejak 5 tahun yang lalu. Ia menyugar kasar rambut hitam legam miliknya. Meremas selimut menahan sesak, tidak lama bulir airmata menetes membasahi pipinya.

“Lucas ….”

Memori kelam itu tidak akan pernah hilang dalam ingatannya,sebagaimana semua mengubah hidupnya yang dulu bahagia menjadi merana. Tidak ada yang tersisa, semuanya tergerus oleh arogansi dan ketamakan orang-orang berkuasa, tidak tersentuh bagai dewa. Kini hanya amarah dan kebencian yang dia miliki. Hanya itu yang membuatnya bertahan hingga saat ini.

***

The Fairmont Olympic Hotel.

“Eva, malam ini kamu ada dinner di Wild Ginger,” ucap seorang wanita paruh baya. Tampilannya sangat nyentrik dengan rambutnya yang berwarna-warni menyerupai permen lollipop.

“The shops at Braven?” Eva menoleh sambil mengunyah sarapannya.

Wanita yang diperkirakan berumur 55 tahun tersebut mengusap dagunya seraya memandang majalah forbes. “Ya, tapi … jika kamu keberatan aku akan mencari penggantimu. Klien kali ini terkenal tempramennya yang sangat buruk. Sungguh penampilan yang menipu.”

“Oh ya? Kau lebih tau, Madam. Aku hanya ingin memberikan yang terbaik yang aku bisa,” sahut Eva santai, ia menyesap anggur putih.

“Itu yang membuatku sangat menyayangimu,” seru Madam Lucy senang. Ia mengecup pipi Eva setelah melempar majalah yang barusan dilihatnya.

Eva tersenyum tipis lalu berjalan menuju walk in closet. Tanpa sengaja netranya menyapu majalah yang Madam Lucy lempar. Seketika Eva memungut majalah tersebut, ia menatapnya dengan seksama.

“Apa dia … klien yang Madam maksud?” tanya Eva ingin tahu. Diam-diam ia meremas pinggiran majalah.

Madam Lucy yang sedang menonton TV pun melihat ke arah Eva. “Benar, dia memintaku untuk diberikan golden service. Tentu saja kau yang terbaik Eva. Kamulah primadonaku, tapi … tenang saja. Aku sedang mencari cara dan memilah yang lain yang meski tidak sebaik kamu. Dia tidak akan rugi.”

Eva terdiam sejenak sebelum kembali berkata. “Tidak perlu pengganti, biarkan aku datang nanti malam!”

Madam Lucy beranjak dari duduknya, kemudian mendekati Eva. “A-apa? Eva, kau serius?”

“Beritahu aku, apa konsekuensinya jika aku digantikan dengan yang lain?”

Madam Lucy meneguk salivanya kasar, sejauh ini dia tidak terlalu memikirkannya. Baru saja Eva memperingatkan akan bahaya yang mungkin wanita paruh baya itu dapatkan. Eva sangat mengenal pria yang menggunakan jasanya kali ini, sangat baik hingga ia tidak sabar untuk segera bertemu. Setelah sekian lama mengarungi dunia malam, kesempatan itu pun datang. Penantian untuk menuai pembalasan.

***

Sebuah limosin berhenti tepat di depan lobi hotel yang sedang Eva inapi. Wanita itu baru saja selesai bersiap untuk acara dinner yang sudah terjadwal. Eva mengangkat sudut bibirnya mengacungi ketepatan waktu panjemput itu.

“On time sekali, benar-benar tidak mau rugi,” decihnya mengejek.

Tidak lama sang sopir turun dan menyapa Eva. Penampilan Eva memang sangat menawan, bukan karena riasannya yang berlebihan. Tapi karena kesan yang ia berikan sangatlah menarik perhatian. Padahal ia mengenakan sebuah topeng di wajahnya, tapi setiap orang yang berlalu lalang seolah terhipnotis untuk menatapnya. Kecantikan itu tidak tertutupi bahkan oleh sebuah topeng sekalipun.

“Dengan nona Eva?”

“Benar, saya sendiri.”

“Tuan Steve meminta saya untuk menjemput Anda, mari Nona,” Sopir itu tersenyum ramah seraya membuka pintu mobil mempersilahkan Eva untuk menaikinya.

Mendengar nama itu disebutkan sejenak membuat Eva tersentak, dia meremas tas yang sedang dipegangnya sesaat sebelum membalas sang sopir dengan senyuman. “Terima kasih.”

Steve Arnault, seorang pengusaha investasi multinasional Amerika yang berbasis di New York City. Nama perusahaannya sendiri adalah BlackRiver. BlackRiver merupakan salah satu perusahaan paling berpengaruh di seluruh dunia. Karena telah menanam saham dalam jumlah besar pada hampir seluruh perusahaan “besar” di seluruh dunia. Tentu saja itu tidak diraih oleh Steve Arnault seorang diri, ia merupakan generasi ke-3 penerus perusahaan tersebut. Hingga usianya kini menginjak 30 tahun, banyak perkembangan positif yang berhasil diraihnya, setidaknya itu yang public tahu akan kehebatan dan ketenaran Black River di bawah naungannya.

Eva termenung sepanjang jalan menuju Wild Ginger, hingga dering ponsel menyadarkannya. Wanita itu menghembuskan napas pelan kemudian menerima panggilan.

“Eva, apa kau sudah sampai tempat tujuan?” Tanya Madam Lucy di seberang sana. Dari suaranya tersirat perasaan khawatir.

“Belum, sepertinya sebentar lagi,” Eva menoleh pada pemandangan jalanan. “kurang lebih 10 menit.”

“Uhm, jika dia melakukan hal yang diluar nalar. Kamu sebaiknya melarikan diri.”

“Madam, tenang saja. Aku akan mengatasinya.”

“Eva, aku berhutang banyak padamu.”

“Semua sesuai dengan perjanjian kita. Aku harap Madam tidak lupa.”

“Tentu saja, semua akan sesuai dengan yang sudah kita sepakati, meski mungkin aku akan merasa kehilangan.”

Eva tersenyum mendengar jawaban Madam Lucy, perjanjian mereka adalah Eva akan segera pensiun saat ia memutuskan untuk berhenti dari profesinya saat ini. Tidak mudah mendapatkan kesepakatan itu, malah terdengar mustahil. Namun, Eva berhasil memenuhi persyaratan yang Madam Lucy berikan. Yaitu menghasilkan uang setara gaji artis Hollywood papan atas setiap bulannya.

Sejak pertama Eva menginjak dunia malam, ia langsung menjadi yang terbaik dan selalu menjadi incaran para taipan berpengaruh. Karena selain cantik, Eva memiliki pengetahuan yang luas serta kelihaian dalam mengimbangi kliennya. Bahkan ada yang menyewanya hanya untuk meminta pendapat dalam mengambil keputusan. Tidak ada yang bisa Madam Lucy lakukan selain mengabulkan permintaan Eva.

“Kita sudah sampai, Nona,” ucap Sang Sopir memberitahu.

Eva mengangguk lalu memutuskan panggilan dengan Madam Lucy. “Madam, aku akan menelponmu lagi, sekarang aku harus menemui Tuan Steve.”

“Oh, baiklah! Selamat bersenang-senang, sayang.”

Eva menuruni limosin dengan bantuan Sang sopir. Attitude yang diberikan pasti membuat setiap wanita terkagum-kagum dengan Tuan Steve. Memperlakukan wanita bak ratu. Tapi, itu hanya sebagai topeng. Nyatanya, pria itu terkenal dengan sikapnya yang kasar dan suka merendahkan, khususnya untuk wanita yang berprofesi sepeti Eva. Entah … mungkin semua hanya untuk menjaga citranya tetap baik dimata orang banyak.

Wanita itu masuk ke dalam sebuah restorant ternama yang kabarnya butuh waktu lama untuk sekedar mereservasi saja. Eva tidak mengindahkan, hal seoperti ini sudah menjadi kebiasaan para pria berkuasa yang uangnya tidak berseri. Hal semacam ini merupakan hal lumrah yang tidak terlalu spasial di mata Eva.

Langkah anggun Eva semakin dekat menuju meja yang telah diduduki oleh seorang pria hingga ia tepat di belakang kursinya.

“Ck, aku menunggu 10 menit hanya untuk bertemu dengan wanita penghibur.”

“Maafkan saya telah membuat Tuan menunggu,” sahut Eva setelah mendengar keluhan Kliennya yang tidak sadar jika dirinya telah sampai.

Pria dengan surai coklat keemasan itu menoleh, tatapan manik birunya memindai Eva dari rambut hingga kaki seolah menelanjangi.

“Topeng?” seringainya mengejek.

“Tentu hal yang membuat penasaran menjadi lebih menantang.”

Pria bernama Steve itu beranjak dari duduknya, meraih tangan Eva untuk dikecup. Di sela itu ia berbisik.

“Buka sekarang, aku tidak mau tertipu saat membawamu ke kamarku.”

Tanpa menunggu lama, Eva pun menuruti permintaan sarkas Tuan Steve. Sejak pertama bertemu kesan buruk telah ia dapatkan. Tapi, Eva berusaha tenang.

“Semoga Tuan tidak menyesal membawa saya,” ucap Eva seraya melepas topengnya.

Tbc.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status