Istri Kedua Suamiku

Istri Kedua Suamiku

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Oleh:  Risma123On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 Peringkat. 3 Ulasan-ulasan
72Bab
1.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Vania tidak pernah menduga, jika sahabat baik yang selama ini selalu dia tolong disaat susah, tiba-tiba merebut suami yang dicintainya. Irma, berulang kali mendekati suami sahabatnya itu, karena cemburu melihat kehidupan mewah yang didapatkan Vania setelah menikah dengan Candra. Candra yang terus digoda pun akhirnya berhubungan dengan sahabat istrinya itu, dan menikah diam-diam tanpa sepengetahuan Vania. Hal itu membuat hati Vania hancur, saat dia tahu kalau sahabat dan suaminya berselingkuh, bahkan sudah menikah dibelakangnya. Seperti apa kisah selengkapnya? Lanjut baca novelnya yuk!

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

"Irma! Kamu kalau gak bisa bayar kontrakan, mending kamu keluar dari rumah ini. Emang kamu pikir bisa tinggal di rumahku gratis? Aku sewakan rumah, bukan buka panti sosial yang bisa kamu tinggali secara gratis. Keluargaku juga butuh uang! Keluar dari rumah ini sekarang!" teriak pemilik rumah kontrakan yang ditinggali gadis bernama Irma itu. 

Saat itu Vania, sahabat Irma yang kebetulan berada di rumah kontrakan itu terlihat kaget. Ini pertama kalinya dia bertamu ke rumah Irma, teman kuliahnya, yang cukup dekat dengannya itu. Dia tidak mengira jika kehidupannya setelah menikah akan sangat buruk, sampai-sampai Irma harus berkali-kali mengalami diusir dari rumah kontrakannya itu. 

Irma pernah bercerita pada Vania, kalau suaminya sudah hampir tiga tahun ini tidak pulang, dan tidak pernah memberi dia nafkah. Itulah yang membuat Irma harus cari uang sendiri untuk membiayai hidupnya, dan juga membayar sewa kontrakan. 

Selama ini Irma bekerja serabutan. Dia tidak kuliah sampai tuntas, karena masalah ekonomi. Vania dengar dari gosip yang beredar, kalau Irma pernah hamil. Itu juga yang menjadi alasan dia berhenti kuliah, dan memilih menikah dengan pacarnya. 

Alhasil, setelah menikah, Irma mengalami keguguran. Suaminya keras, kasar, suka main tangan, dan memukulinya. Tak jarang Vania pun melihat wajah Irma lebam akibat ulah suaminya. Tapi setelah kejadian bertubi-tubi penyiksaan itu, suaminya memilih kerja di luar kota, dan tak kunjung pulang hingga saat ini. 

Kini lagi-lagi Vania melihat secara langsung, seperti apa kehidupan buruk teman baiknya itu. Dia benar-benar diusir dari kontrakan karena menunggak uang sewa selama tiga bulan. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya, Vania melihat Irma diusir dari kontrakan. Setiap kali hal ini terjadi, dialah satu-satunya orang yang iba dan membantu Irma membayar kontrakannya. 

"Kamu ambil ini! Pakai saja dulu! Pakai uangnya untuk bayar kontrakan!" ucap Vania sambil memberikan uang satu setengah juta pada sahabatnya itu. 

"Vania, gak usah. Aku sudah sering repotin kamu. Aku sudah banyak berhutang sama kamu. Kalau terus-terusan seperti ini, aku bahkan gak tahu harus bayar kamu dengan apa," balas Irma yang terlihat tidak enak hati menerima bantuan sahabatnya itu. 

"Sudah, ambil saja! Anggap saja ini cara aku membantu teman baikku yang sudah aku anggap seperti saudara kandung sendiri. Lebih baik kamu pakai uangku untuk bayar kontrakan, daripada kamu diusir dan luntang-lantung di jalan. Kamu bisa kembalikan uangnya saat kamu benar-benar sudah punya uang. Jangan sungkan!" 

"Terima kasih, Vania. Terima kasih. Kalau bukan karena kamu, aku gak tahu seperti apa nasibku yang harus luntang-lantung di jalan. Terima kasih, Vania!" 

Kata-kata itu berulang diucapkan Irma sebagai ungkapan rasa terima kasihnya pada Vania. Vania hanya tersenyum, merasa semua yang dia lakukan tidak berarti apa-apa. Dia hanya kebetulan punya suami baik yang kaya raya, yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan anak-anaknya. Dia punya cukup uang untuk membantu meringankan kesulitan sahabatnya saat itu. 

Suami Vania bernama Candra Adiputra. Dia adalah pria baik, tulus, penyayang, dan pekerja keras. Dia selalu bekerja keras, demi bisa memberikan kehidupan yang terbaik untuk keluarga. Dia juga selalu meluangkan waktu disela kesibukan kerjanya di kantor untuk menemani Vania dan anak-anaknya bermain di hari libur. 

Kehidupan yang cukup baik yang Vania alami, membuat dia sedikit prihatin melihat kondisi kehidupan Irma. Bagaimana pun dia paham, rasanya tidak punya keluarga, dirudung mertua, dan ditinggalkan suami tanpa kabar selama tiga tahun. Rasa kasihan, itulah yang selalu muncul dalam benak Vania saat mengingat tentang Irma, dan kehidupan pernikahannya yang kelam. 

Setelah menyelesaikan pembayaran kontrakan yang tertunggak tiga bulan, akhirnya pemilik kontrakan pun berdamai dengan Irma. Dia meminta maaf pada Irma, dan meminta pada Irma untuk kedepannya agar tidak terus telat membayar kontrakan. Irma hanya mengangguk, walaupun dia sendiri terlihat kebingungan, karena takut tidak sanggup memenuhi janjinya pada si pemilik kontrakan. 

Vania pun pamit pulang dari kontrakan Irma. Dia akan pergi ke sekolah Tania, dan Kanaya untuk menjemput kedua anaknya itu. Tania dan Kanaya adalah dua anak Vania dengan Candra yang saat ini masih sekolah di TK nol kecil, dan SD kelas 1.

Sampai di TK sekolah Tania, Vania menunggu setengah jam supaya bisa pulang bersama dengan anaknya Kanaya yang baru masuk SD. Kedua anak itu hanya selisih dua tahun. Kanaya berusia 7 tahun di kelas satu SD, sementara Tania berusia 5 tahun dan masih di kelas TK nol kecil. Kedua anak Vania adalah anak-anak ceria. Mereka yang membuat Vania semangat saat merasakan letih mengurus urusan rumah tangga yang tidak ada habisnya. 

"Mama...," teriak Kanaya sambil berlari dari gerbang sekolahnya. 

"Kak, kamu pulangnya lama sekali. Tania sudah lapar nih!" ucap putri kecil Vania itu, sambil memegangi perutnya yang lapar. 

"Iya, maaf. Tadi kakak temani teman kakak dulu. Dia menangis di kelas. Aku dengar dari orang-orang kalau ibunya meninggalkan dia, karena papanya direbut perempuan lain. Jadi dia tidak bisa ketemu mamanya lagi deh. Makanya dia nangis!" 

"Kok bisa? Memangnya perempuan mana yang rebut ibunya teman kakak? Jahat sekali!" 

"Perempuan jahat! Memang dia perempuan jahat yang rebut papanya temanku."

Mendengar obrolan kedua anak itu, Vania hanya merasa iba dengan teman putrinya itu.

"Bagaimana pun hal yang dilakukan pria yang berselingkuh bukanlah kesalahan dari anaknya. Kenapa tega meninggalkan anaknya sendiri, hanya karena tidak rela suaminya punya simpanan. Kenapa tidak bawa pergi anak itu dan menghidupinya untuk memastikan masa depannya akan baik-baik saja. Kenapa malah terkesan wanita itu menyia-nyiakan anaknya dengan meninggalkan anak itu begitu saja seperti sampah yang dibuang dan tak lagi dibutuhkan. Sedih rasanya membayangkan jika hal itu harus dialami dua anakku. Mana rela aku meninggalkan mereka demi perasaanku sendiri, jika hal itu sungguh terjadi pada hidupku," batin Vania sedih. 

Saat sedang berjalan menuju jalan raya untuk mencari taksi, tiba-tiba mobil mewah yang familiar di mata Vania pun berhenti tepat di depan mobilnya. Ya, itu adalah mobil Candra, suami Vania. Dia sepertinya sengaja menjemput karena tadi sempat tanya lewat pesan di ponsel, menanyakan keberadaan Vania. Rupa-rupanya setelah tahu kalau istrinya menjemput anak-anak, dia langsung datang ke sekolah ini untuk menjemput mereka dan meninggalkan pekerjaannya di kantor. 

"Papa!" teriak dua anak itu dengan wajah gembira. 

"Anak-anak papa sudah pulang! Bagaimana sekolah kalian? Senang tidak, papa jemput kalian hari ini?" tanya Candra sambil keluar dari mobil untuk menuntun dua anak perempuannya masuk mobil di kursi belakang. 

Candra berbincang dengan dua anaknya dengan begitu serius. Dia memasangkan sabuk pengaman, memastikan kedua anaknya aman di dalam mobil itu. Hingga obrolan mereka berakhir. Candra masuk kembali ke dalam mobil untuk melajukan mobilnya. Terlihat dia melirik sekilas ke arah Vania sambil berbisik pelan di telinganya.

"Ma, kamu cantik! Bikin aku gak rela buat tinggalin kamu dan balik ke kantor lagi. Cium papa sedikit dong!" bisik Candra sambil meruncingkan bibirnya ke arah istrinya.

"Pa, jaga sikap! Dua anak kita itu perempuan. Jangan beri contoh aneh-aneh! Kita pulang dulu!" ucap Vania sambil mendorong lembut bibir suaminya yang mendekat ke arah pipinya.

"Kita pulang dulu, nanti di rumah lanjut ya!" ucap Candra yang hanya bisa disambut anggukkan kepala dari Vania saat mendengar kata-kata yang suaminya ucapkan itu. 

"Sungguh manja, romantis, tapi kekanak-kanakannya suamiku ini," bisik Vania sambil mengusap lembut pipi suaminya itu. Candra hanya tersenyum senang dengan bisikkan kecil dari istrinya, lalu mulai mengendarai mobil meninggalkan tempat itu menuju arah rumah mereka. 

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Umy Wahida
Sy tunggu cerita yg menggambarkan laki2 setia, kuat iman, teguh, bermartabat, dan bukan pemuja selangkangan. Sdh bosen dg cerita perselingkuhan yg jln ceritanya sefrekuensi, yaitu mertua jahat, suami lemah, suami arogan, ipar jahat. Coba buat ceruta sebaliknya. Menarik atau tdknya tergantung plotny
2025-05-29 01:10:11
0
default avatar
Umy Wahida
Sampai di sini sy benar2 kecewa dg author, mengapa orang jahat seperti irma malah menang dan bahagia. Kayaknya author pendukung perselingkuhan dan kedholiman. Mengapa penulis selalu menggambarkan istri baik dan bodoh itu beda tipis.
2025-05-29 00:58:00
0
user avatar
Risma123
bismillahirrahmanirrahim
2025-03-03 20:01:05
0
72 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status