Istri Kedua Tuan Muda Arogan

Istri Kedua Tuan Muda Arogan

Oleh:  Ericka Ghaniya  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
5 Peringkat
62Bab
5.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ini adalah kisah kehidupan Danila. Terpaksa menikah dengan Hugo, pria berlatar belakang kuat, dan arogan. Hugo selalu membandingkan Danila dengan mantan mendiang istrinya yang sudah tiada. Sampai akhirnya Danila pun kabur karena tidak bahagia dengan pernikahannya. Namun takdir kehidupan kembali memutar, dan membuat Danila masuk lagi ke dalam rumah utama. Alih-alih Danila ternyata hamil. Tapi Hugo tidak mengakui bahwa anak yang ada didalam kandungan itu adalah anaknya. Hugo memperlakukannya seperti pelayan. Tidak memandang Danila yang sedang hamil besar. Sampai akhirnya, tes DNA pada bayi itu keluar hasilnya. Ikuti kisahnya dan jangan lupa untuk follow author di akun ini maupun di -Instagram: eghania_ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ

Lihat lebih banyak
Istri Kedua Tuan Muda Arogan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
El GeiysyaTin
cerita yang bagus, karakter tokoh menggemaskan, semangat terus dan semoga sukses!
2023-08-26 19:04:50
1
user avatar
Ericka Ghaniya
Masyaa Allah tabarakallahu Lahawlawalaquwwata Illa Billah .. Danila kasihan ya..........
2023-02-13 10:46:08
4
user avatar
MamGemoy
Wahh, bagus ceritanya, menarik semangat thor lanjutkan ......
2023-02-07 19:50:49
1
user avatar
Ericka Ghaniya
cerita yang bagus dan menarik. semoga viral ya. aamiin. ............
2023-02-05 05:32:26
3
user avatar
Ericka Ghaniya
jangan lupa vote bintang lima ya. .........️
2023-02-02 01:00:48
2
62 Bab
BAB 1 : Rencana Perjodohan
"Aku gak mau, Ma, Pa! Danila sudah punya Bagas. Gak mungkin Danila tiba-tiba nikahnya sama seorang duda sepertinya. Belum lagi harus meluluhkan hati anaknya. Yang ada malah makan hati. Danila tetap gak mau!" sergah Danila secara tegas menolak pernikahan itu dengan tuan Hugo."Danila, cukup! Papa tidak akan mau dengar penolakan lagi darimu. Suka atau tidak, pernikahan kalian akan tetap dilaksanakan minggu depan. Keluarga Hugo sudah begitu baik pada keluarga kita di masa lalu. Kalau bukan karena bantuan dari Waseda Group, perusahaan Papa tidak mungkin bisa sebesar sekarang ini. Kau harusnya berterimakasih untuk itu," cetus sang ayah pada Danila seraya berjalan pergi meninggalkan putri dan istrinya di ruang keluarga itu.Ibu Danila berjalan mendekati putrinya. Mengelus lembut bahu Danila."Sayang, mungkin ini berat untukmu. Menikah karena perjodohan, bukan hal yang mengenakan. Dengan atau pun tanpa cinta, pernikahan itu akan tetap dilangsungkan. Mama pun dulu tidak mencintai Papamu, tapi
Baca selengkapnya
BAB 2 : Helikopter di Lapangan Sekolah
Tidak terasa, pernikahan Danila dan Hugo tinggal hitungan hari. Dan pagi ini, sudah berubah hari menjadi senin. Danila berangkat sekolah seperti biasanya. Datang bersama dengan sopir pribadinya. Latar belakang keluarga Danila termasuk kaya dan cukup. Walau begitu, Hugo tetap yang paling kaya.Ya, Hugo sudah menjadi orang yang di kenal oleh kalangan masyarakat di negara ini. Seorang pebisnis sekaligus konglomerat nomor satu. Belum ada yang menandingi kekayaan miliknya di Negara ini. Bahkan nama nya juga di kenal luas oleh negara-negara Eropa karena Waseda Group miliknya yang sudah mendunia.Di lapangan Internasional School Bakti, semua murid disana tengah melakukan kegiatan upacara. Danila berdiri di barisan paling belakang, sebab postur tinggi badannya yang tinggi 168 cm. Pandangannya terus melihat ke arah jam tangan yang dia kenakan pada lengan kiri nya. Berharap, kegiatan upacara ini berakhir lebih cepat.Namun.... "Hei semuanya, kalian lihat ke atas sana! Helikopter itu datang kes
Baca selengkapnya
BAB 3 : Tuan Muda Tak Berhati
"Kau sudah tahu, kan? Maksud kedatangan ku kesini," tutur Hugo tiba-tiba setelah keduanya sampai di kantin.Keadaan kantin ini sedang sepi sekarang. Hanya ada mereka berdua yang berada disini. Duduk saling berhadap-hadapan satu sama lain. Danila begitu gugup rasanya. Menatap wajah orang itu dari jarak yang bahkan tidak berjarak sedikit pun.Harus diakui, Hugo memang tampan. Kulit wajahnya begitu terawat dan bersih. Bahkan bibirnya terlihat berwarna pink. Aroma tubuhnya tercium wangi parfum mewah. Harum, tapi tidak menyengat."A-aku? Aku tidak tahu," balas Danila bingung seraya menggeleng pelan.Dia memang tidak tahu. Maka jangan salahkan dia jika mengatakan tak mengetahui apa-apa. Tapi, apa itu ada hubungannya dengan perjodohan?Hugo menghela napasnya panjang. Dia kemudian meneguk air mineral yang baru saja di pesan olehnya. Danila memperhatikan cara dia meminum air itu.Iya tahu, dia memang tampan."Hari rabu mendatang, adalah hari pernikahan kita. Apa Ayahmu tidak mengatakan apa pun
Baca selengkapnya
BAB 4 : Bertemu Calon Anak Sambung
Selama di perjalanan, Danila hanya memandangi ke bawah sana. Satu kota ini terlihat lebih jelas jika dilihat dari atas helikopter yang mereka naiki sekarang. Danila menghela napasnya panjang. Ia bingung, pernikahannya sudah akan di tetapkan. Dan pastinya, itu tidak akan mudah baginya untuk kabur dari sana.Sebab Hugo sudah menjemputnya. Mungkinkah mereka akan pergi ke kediaman rumah utamanya? Danila berharap Bagas bisa datang di hari pernikahannya. Dan membawanya kabur dari sana."Aku tidak ingin menikah dengannya. Bagaimana kisah kehidupanku selanjutnya? Apakah aku akan hidup bahagia?" gumam Danila dalam hati sedu.Hugo tidak mengatakan apapun. Dia tampak fokus melihat ke arah ponselnya. Danila mengintip sedikit dari kejauhan matanya. Wajah seorang anak kecil tertampak disana. Kelihatannya mereka sedang melakukan panggilan video call."Apa itu anaknya? Seorang balita genius. Aku tidak yakin akan diterima mudah olehnya," cicit Danila dalam hati lagi."Ayah akan pulang sebentar lagi. K
Baca selengkapnya
BAB 5 : Mencoba Gaun Pengantin
Danila meneguk salivanya, sebab Haga hampir tidak menganggap keberadaannya disini. Namun.... "Haga, kau belum menyelesaikan tugasmu? Ayo selesaikan dulu sekarang," panggil Hugo sang ayahanda pada anak genius itu. Danila mengerutkan keningnya sesaat.Tugas? Anak sekecil itu punya tugas apa memangnya? Bukankah anak-anak pada umumnya hanya bermain saja? Makan, tidur dan main. Lalu menonton film kartun kegemaran mereka. Tapi Haga, ternyata berbeda dengan anak-anak lainnya.Danila mengikuti ke mana langkah kaki Haga si anak genius itu pergi. Rupanya dia memasuki ke sebuah ruang kamar. Mungkinkah itu adalah kamarnya? Baru saja, Danila ingin mendekat ke dalam sana. Untuk membangun kedekatannya dengan Haga. Tapi Hugo, si manusia bermulut pisau itu langsung memanggilnya."Kau mau kemana?" tanya Hugo menepis langkah kaki Danila."Eh, a-aku ...," ucap Danila terbata dan menggantung."Kau harus masuk ke ruang ganti. Kamarnya ada di atas sana," titah Hugo pada Danila."Ruang ganti?" tanya Danila.
Baca selengkapnya
BAB 6 : Surat Perjanjian Pernikahan
Tok tok tok!Danila mengetuk pintu itu. Ruang kerjanya Hugo, sebab sebelumnya dia sempat meminta Danila untuk menemuinya ke sana. Dengan langkah gontai, Danila membuka pintunya.Kriek!“T-tuan? Anda memanggil saya?” ujar Danila hati-hati bertanya. Kepalanya menyembul ke dalam pintu itu. Terlihat dari kejauhan sana, Hugo tengah duduk diatas kursi kerjanya seraya menatap pada layar monitor komputer miliknya.“Ya, masuklah!” sahut Hugo.Danila berjalan mendekatinya dengan wajah tertunduk. Seperti enggan untuk menatap ke arahnya. Namun....“Ada apa dengan wajahmu?” sambung Hugo bertanya, suaranya terdengar dingin. Bahkan tatapan matanya pun juga sama halnya. Spontan Danila menggelengkan kepalanya pelan.“T-tidak apa-apa, tuan.” Danila menyahuti ucapannya. Walau sebenarnya ia gugup dan takut ketika berhadapan dengan orang itu.“Aku tidak akan berlama-lama mengatakannya. Lihat dan bacalah dengan seksama!” tutur Hugo seraya melemparkan sebuah map berwarna cokelat keemasan. Danila terperanja
Baca selengkapnya
BAB 7 : Terpaksa Putus
Singkatnya, Danila dan Hugo telah tiba di kediaman rumah keluarga Danila. Helikopter milik Hugo mendarat tepat disamping halamannya. “Ingat, jangan pernah katakan apapun pada kedua orang tuamu. Kalau kau ingin keluargamu tetap hidup baik-baik saja,” ujar Hugo menggertak Danila. Helaan napas terdengar keluar dari dalam mulutnya, ia tak menyangka bahwa Hugo akan sekejam itu. Dengan anggukan kepala, Danila menuruti perintahnya.Danila dan Hugo keluar secara bersamaan. Keduanya rupanya langsung disambut hangat oleh orang tua Danila. Yang tidak akan pernah tahu hubungan diantara putri dan calon menantunya sebenarnya seperti apa dan bagaimana. “Ayah, Ibu?” gumam Danila ketika pandangannya melihat kedua orang tuanya sudah berdiri di ambang pintu rumahnya. Menyambut kedatangan mereka berdua.“Danila, kau tidak berkata apapun pada Ayah sebelumnya? Kalau Tuan Hugo akan datang ke rumah kita,” ucap ayah Danila menanyakan itu pada putrinya. “Aku ... Tuan Hugo yang tiba-tiba datang menjemputku k
Baca selengkapnya
BAB 8 : Perubah Sikap Hugo
“Maaf, aku tidak bisa melakukan itu. Aku takut, keluargaku tidak baik-baik saja kalau aku pergi bersamamu. Sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini sekarang. Sebelum semuanya terlambat. Aku harus pergi, maaf.” Danila melepaskan pelukannya dari Bagas setelah mengatakan hal itu padanya. Bagas tercengang mendengarnya, tak bisa berkata-kata lagi selain helaan napas yang keluar dari mulutnya.Dengan berat hati, Bagas menerima keputusan Danila. Tubuhnya berdiri mematung menatap kepergian kekasihnya. Sejenak, Bagas mengerjapkan kedua matanya. Dia lalu berjalan pergi seusai berbicara pada Danila tadi. “Kau sudah memutuskan orang itu, apa kau tidak takut akan menyesal nantinya?” tiba-tiba Hugo bertanya setelah Danila kembali memasuki dirinya ke dalam rumah. “Aku lebih menyesal jika tidak mendengarkan kata-kata Ayahku,” balas Danila dengan ekspresi datar. Walau sebenarnya dalam hati ia benar-benar bimbang. Langkah kakinya gontai menaiki tangga, menuju kamarnya. Namun....“Danila! Apa yang kau
Baca selengkapnya
BAB 9 : Menikah
Tanpa terasa, hari pernikahan Danila dan Hugo telah tiba. Sejak pagi, Danila sudah sibuk dengan persiapannya. Seperti boneka yang hanya akan menuruti, perintah dari tuannya. Helaan napas panjang keluar dari mulut Danila. Ia kelihatan lebih cantik dari biasanya. Memakai gaun pengantin berwarna putih, membuatnya tampak bagaikan peri. “Percayalah pada Ibu, Danila. Kau akan hidup bahagia setelah menikah dengan Tuan Hugo nanti. Ayo, kita harus bergegas menuju hotel. Helikopter Tuan Hugo sudah menunggu didepan,” ujar ibu Danila. Gadis itu hanya terdiam mematung, lalu berjalan mengikuti arahan dari sang ibu. Ketika sudah tiba didepan pintu rumahnya, seorang pria memakai jas hitam tengah berdiri seraya menatap ke arahnya. Sesaat, orang itu memberikan salam hormatnya pada Danila. Baru kali ini, seorang pengantin datang ke acara pernikahannya menaiki helikopter. Bak seperti di negeri dongeng, yang pergi menunggangi kuda poninya. Danila dan ibunya masuk ke dalam helikopter itu. Sementara ayahn
Baca selengkapnya
BAB 10 : Tanpa Malam Pertama
Malam semakin larut, suhu ruang didalam kamar juga semakin dingin menelusuk ke dalam pori-pori kulit. Danila sudah tertidur lelap dalam mimpinya. Tubuhnya masih berbalut gaun pengantinnya. Namun ia tidak tahu bahwa sepasang mata tengah menatap ke arahnya sekarang. Ya, seseorang memasuki ke dalam kamar. Wajah dingin serta senyum kecut terukir pada bibirnya. Orang itu adalah, Hugo. “Ck, dia memakai pakaian begitu untuk dibawa tidur. Apa dia sengaja melakukannya?” cerca Hugo mendengus sebal. Ia tampak merogoh ponselnya dan menelepon seseorang dibalik telepon itu. “Cepat datang ke kamarku, wanita ini tertidur dalam keadaan masih memakai gaun,” ujarnya lagi berbicara pada orang yang tersambung ditelepon itu. Ia lalu berjalan dan menaruh ponselnya diatas meja kecil yang letaknya berada disebelah ranjang sana. Tok Tok Tok Suara ketukan pintu diketuk dari luar. Hugo menoleh, helaan napasnya terdengar berat. Langkah kakinya berjalan gontai mendekati pintu itu dan membukanya. Terlihat seoran
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status