Jodoh Datting Apps

Jodoh Datting Apps

last updateLast Updated : 2024-03-10
By:  SomeoneOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
13Chapters
497views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Umur tiga puluh tahun, bukanlah umur yang menyenangkan disaat seorang perempuan belum juga memiliki pasangan. Apalagi kalau umur tiga puluh tahun itu ada lebihnya. Lebihnya empat tahun. Yang alhasil kalau dijumlah, perempuan yang satu ini berumur 34 tahun. Belum ada calon suami, tidak ada juga pria yang dekat dengannya saat ini. Pernah menjalin cinta tapi ditinggal menikah oleh sang pria begitu saja dengan alasan sang pria yang ternyata sudah dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Sang pacar yang dari keluarga orang terpandang, memilih untuk menikah dengan wanita yang terpandang pula. Ariana namanya. Ayahnya dulu seorang guru, sedangkan sang Ibu seorang ibu rumah tangga. Mempunyai seorang kakak laki-laki dan seorang adik perempuan. Kakak laki-lakinya dokter, sedangkan adik perempuannya mengajar disalah satu universitas swasta dikotanya alias dosen. Yang semakin menjadi beban pikiran adalah, sang kakak sudah menikah dan mempunyai anak kembar yang lucu. Sang adikpun demikian, sudah menikah dan mempunyai satu anak juga. Malas dijodoh-jodohkan oleh saudara maupun teman. Ariana pun mencoba untuk bertemu jodohnya dengan mengunduh aplikasi dating apps. Pertemuannya dengan Baskoro putra Wijaya, seorang pengusaha muda yang juga dari keluarga terpandang. Perusahaan yang dimilikinya pun tersebar disegala bidang, mulai dari kertas, agribisnis, makanan, jasa keuangan, telekomunikasi, energi, infrastruktur, pengembang dan real estat. Terlintas keraguan, benarkah Baskoro akan menjadikannya istri? Bukankah Ariana pernah ditinggal menikah dengan seorang pria yang katanya juga terpandang? Let's see ya guys!

View More

Chapter 1

Bab 1

Jadi kapan Kita akan menikah? bagaimana kalau bulan depan?"

"Hah? menikah?"

"Iya, Kamu serius dengan hubungan Kita ini kan? Aku sudah bilang ke bapak sama Ibuku, mereka setuju Aku menikah."

"Iya, tapi..."

"Tapi apa? apa Kamu mau Kita untuk berkenalan terlebih dahulu? bukankah chat kita selama satu Minggu ini sudah cukup untuk Kita berkenalan?"

"Iya sih tapi...."

"Tapi apalagi? apa Kamu menyangsikan kesungguhanku? dalam bio mu dan dalam chat Kita kemarin, Kamu pengen serius kan? giliran Aku seriusi Kamu malah ragu, gimana sih?"

Terlihat kesal, laki-laki yang terlihat lebih tua dari Ariana ini begitu semangat ingin segera menikahi Arianna. Kacamata tebal, kemeja lengan panjang dan celana halus, sepatu kulit berwarna hitam, terlihat formal menempel di tubuh laki-laki itu.

"Jadi kapan? atau.... Kamu mau kita nyicil dulu." Sambil alisnya naik turun, bibirnya menyeringai menjijikka*.

"Nyicil apa?"

"Nyicil dihotel gitu, mencoba mengenal satu sama lain dengan lebih intim. Tenang saja Saya yang bayar. Mau kamar apa? yang pakai AC? yang pakai air panas? atau kamar yang biasa saja dengan suara kipas angin yang kencang biar suara Kita tidak didengar sama kamar sebelah?" Lagi-lagi, laki-laki berkacamata yang mengaku bernama Dikta itu bertanya dengan senyuman aneh.

"Dengar ya, siapa namanya, ehmm...Dikta ya?"

"Hehe, Dikta itu nama di aplikasi, nama asliku Tomo."

Ya ampun, namanya saja jauh banget dari aslinya. Membuat Arianna memutar bola mata malas. Wajah yang digunakan memang memakai kacamata dan, parahnya, wajah profil yang digunakan adalah wajah salah satu penyanyi dan juga pemain film, yaitu wajah Pradikta Wicakson* yang identik dengan kacamatanya. Gila nggak tuh, beda sekali dengan kenyataan. Bagaikan langit dan bumi.

"Jadi begini ya Mas Tomo, Saya tidak mau meneruskan perkenalan Kita ini."

"Lhoh....kenapa? Saya ini orang kaya lho, Saya, sawah Saya di desa berhektar-hektar. Ibu dan bapak saya juga sudah setuju untuk menikah dan...asal Kamu tahu ya.

.." Ucap laki-laki yang bernama itu yang menjeda ucapannya, melihat ke kanan dan ke kiri, meminta Ariana untuk mendekat tapi, Arianna menggelengkan kepala, ogah jika harus dekat-dekat dengan laki-laki pembohong itu.

"Asal kamu tahu, punyaku itu gede alias diatas rata-rata." Ucapnya pelan, membuat Arianna mengernyitkan keningnya.

"Maksudnya?"

"Ck! Masak situ ndak tahu maksud Saya. Kamu itu kan perempuan dewasa ya, masak tidak ngerti maksud Saya, punya Saya gede lho, beneran." Ucap Tomo dengan ekspresi wajah serius tapi....hiiiii jijik bingits!

"Nggak." Sambil Arianna menggelengkan kepala.

"Itu...punya Saya alias bukti kejantanan Saya." Sambil Tomo melihat kearah bawah, tepatnya ke celananya.

Menipiskan bibir, dahi Arianna juga berkerut, merasa jika Dia harus menyudahi pertemuan ini. Omongan laki-laki yang bernama Tomo ini sudah benar-benar gila!!!!!

"Mas Tomo, Saya tidak bisa melanjutkan pertemuan ini, Saya permisi ya."

"Eh...eh...tunggu dulu, jangan langsung pergi dulu. Kita belum ngapa-ngapain lho, Kita juga belum check-in."

Tomo yang menahan Arianna sambil memegang tangan Arianna.

"Lepasin! Kamu jangan macam-macam!" Arianna yang kemudian mengibaskan tangannya hingga genggaman Tomo terlepas.

"Saya mau pergi!"

"Dasar sok cantik! jual mahal pula! Eh, kalau memang situ laku, ngapain harus repot-repot cari jodoh lewat aplikasi datting?!" Tomo yang terlihat emosi tapi Arianna tidak menggubrisnya, Dia terus melangkah menuju parkiran. Memasuki mobil Honda New jazznya. Mobil keluaran dua ribu sepuluh itu menjadi alat transportasi Arianna.

Mengumpat didalam mobil, merutuki kebodohannya karena sudah percaya dengan bio palsu yang Tomo punya. Kenapa juga Dia bisa sehopeless ini, sampai harus mengunduh aplikasi dating.

Saat ingin menyalakan mobil, Dia melihat Tomo berjalan menuju area parkir, Arianna sempat bingung, takut jika Tomo melihatnya tapi... ternyata Tomo terus berjalan dan melewati mobil Arianna, berdiri sebentar dan kemudian, ada seorang ojek online yang menghampirinya dan...tentu saja si Tomo langsung naik ke motor si Abang ojol.

"Dasar kampre*! ngakunya punya sawah berhektar-hektar, Dih! sial banget Aku!" Kesal Arianna yang kemudian menyalakan mesin mobilnya, melajukan ke arah rumah.

Waktu terus berlalu, sudah dua minggu ini Arianna tidak membuka aplikasi dattingnya, rasanya malas jika harus bertemu dengan laki-laki macam Tomo atau bisa jadi lebih parah daripadaTomo. Arianna yang berkidik membayangkan itu semua. Menghadapi Tomo saja Dia sudah pusing dan kesal. Hingga suatu ketika, ada chat yang membuat Dia membulatkan kedua bola matanya, ada chat dari laki-laki yang bernama Baskoro. Baskoro putra Wijaya, laki-laki berumur empat puluh satu tahun. CEO disalah satu perusahaan besar di ibukota.

Baskoro menyukai profil Arianna dan langsung memulai chat. Arianna yang memiliki pengalaman tidak mengenakan dengan laki-laki sebelumnya menjadi enggan untuk membalas.

"Males ah, ngakunya CEO, jangan-jangan nanti Dia...., ah sudahlah lupakan An, mungkin jodoh kamu bukan dari datting apps." Monolog Arianna yang kemudian memilih keluar kamar. Melangkahkan kakinya ke ruang makan karena sang Ibu sudah memanggilnya untuk makan.

"Makan yang banyak Mbak, jangan cimit-cimit gitu makannya." Sang Ibu yang mengomentari porsi dan cara makan Arianna yang ogah-ogahan.

"Lagi mengurangi makan Bu, apalagi ini sudah malam." Dalih Arianna, padahal Dia memang tidak berselera untuk makan.

"Ya kalau makan malam itu waktunya malam, kalau pagi namanya sarapan." Balas sang Ibu sambil menyuap makanannya.

Makan bertiga, tampak sang Ayah yang dengan sabar mendengarkan perbincangan antara Ibu dan Arianna. Tersenyum saat dua perempuan itu saling menyanggah ucapan.

"An." Suara sang Ayah yang menghentikan ucapan Arianna yang sedang menyanggah ucapan sang Ibu.

"Iya Yah."

"Ada murid Ayah dulu yang mau ketemu Kamu, apa kamu mau menemuinya?"

Akhirnya, sang Ayah yang memulai lagi bicara tentang perjodohan.

"Kapan Yah?"

"Bulan depan."

"Ayah ini, orang datangnya masih bulan depan kok sudah di kasih tahu sama Anna." Ucap Ibu.

"Dia sedang ditugaskan untuk mengajar di Belanda Bu, bulan depan baru bisa pulang."

"Oh." Ibu yang hanya ber-oh ria.

"Bagaimana An?"

"Iya Yah, Anna mau."

"Dih! Mbak ini ya, langsung bilang mau aja sih?!" Ibu yang sedang ingin bercanda dengan putri ke duanya.

"Ibuuuuu." Balas Anna dengan mulut cemberut, membuat Ayah dan sang Ibu tersenyum.

Arianna memang tidak biasanya langsung mengiyakan saat sang Ayah mengutarakan jika akan ada seseorang yang datang berkunjung dan berkenalan dengan dirinya. Tapi, saat ini, Arianna sepertinya sudah menyerah dengan usahanya sendiri. Mengiyakan ucapan sang Ayah adalah jalan terbaik, berharap menjadi salah satu ikhtiar menjemput jodohnya. Paling tidak, mantan murid sang Ayah itu orang terpelajar dan tidak membual seperti jodoh dari datting apps yang baru saja Dia unduh.

"Yah, mantan murid Ayah itu umur berapa Yah?"

"Cie-cie, penasaran ya?" Lagi-lagi sang Ibu yang membuat Arianna malu, pipinya juga sudah merona merah.

"Seumuran sama Kamu."

"Hah? beneran Yah?" Arianna yang terlihat sumringah, merasa aman jika umurnya seumuran, paling tidak, Dia tidak akan kehabisan topik saat mengobrol nantinya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
13 Chapters
Bab 1
Jadi kapan Kita akan menikah? bagaimana kalau bulan depan?""Hah? menikah?""Iya, Kamu serius dengan hubungan Kita ini kan? Aku sudah bilang ke bapak sama Ibuku, mereka setuju Aku menikah.""Iya, tapi...""Tapi apa? apa Kamu mau Kita untuk berkenalan terlebih dahulu? bukankah chat kita selama satu Minggu ini sudah cukup untuk Kita berkenalan?""Iya sih tapi....""Tapi apalagi? apa Kamu menyangsikan kesungguhanku? dalam bio mu dan dalam chat Kita kemarin, Kamu pengen serius kan? giliran Aku seriusi Kamu malah ragu, gimana sih?" Terlihat kesal, laki-laki yang terlihat lebih tua dari Ariana ini begitu semangat ingin segera menikahi Arianna. Kacamata tebal, kemeja lengan panjang dan celana halus, sepatu kulit berwarna hitam, terlihat formal menempel di tubuh laki-laki itu."Jadi kapan? atau.... Kamu mau kita nyicil dulu." Sambil alisnya naik turun, bibirnya menyeringai menjijikka*."Nyicil apa?""Nyicil dihotel gitu, mencoba mengenal satu sama lain dengan lebih intim. Tenang saja Saya ya
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more
Bab. 2
Membantu Ibu membersihkan meja makan. Sang Ayah yang masih duduk diruang makan, menikmati secangkir teh oolong hangat."Kamu yakin mau ketemu sama murid Ayah Mbak?""Iya Bu, sepertinya orangnya baik.""Ehmmm....sok tahunya mulai nih." Sang Ibu yang tahu sifat sang putri, langsung berkomentar."Kalau Dia sampai ngajar di luar negeri itu berarti, Dia punya pendidikan yang tinggi kan Bu, lagian kalau dalam bayangan Aku itu, seorang pengajar itu ya kayak Ayah. Lemah lembut, baik, dan juga penyayang, iya kan Yah." Ucap Arianna yang meminta persetujuan dari sang Ayah, tapi sang Ayah hanya menjawab dengan senyuman tipis dan anggukan kepala.Ikut menikmati secangkir teh oolong, teh yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan karena , teh oolong memiliki efek antioksidan dan antimutagenik yang lebih kuat, dibandingkan jenis teh hijau dan hitam.Mengobrol, tapi tidak membahas lagi soal murid sang Ayah yang ingin bertemu dengan dirinya. Kali ini mereka membahas tentang si krucil-krucil yang ak
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more
Bab. 3
"Anna." Panggilan yang terdengar familiar. Familiar karena keluarga dan kerabatnya yang memanggil Arianna dengan sebutan Anna....tapi... bukankah kemarin waktu di chat, Dia juga sudah memanggil Arianna dengan panggilan 'An'?Ah, apapun itu, saat ini Arianna merasa tidak percaya dengan apa yang Dia lihat. Seorang CEO muda yang kemarin Dia cari profilnya lewat google ternyata benar adanya dan, Dia lebih tampan daripada yang ada di foto."Sudah lama ya?""Oh... nggak, baru saja kok.""Suka sama tanaman ya?""Ehmm, nggak juga, Ibu saya yang suka, kalau Saya hanya sebagai pemuja keindahannya saja." Balas Arianna dengan tersenyum tipis disertai grogi yang mendominasi."Masih mau menikmati pemandangan taman?""Oh... nggak, Kita duduk saja." Arianna yang kemudian melangkahkan kakinya menuju meja yang sudah dipesan oleh Baskoro."Sudah pesan?""Tadi sudah pesan minuman tapi belum diantar."Mengangkat tangan kirinya dan langsung datang seorang pelayan."Iya Pak." "Pesanan teman Saya belum dian
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more
Bab. 4
"Pernah kecewa dengan pasangan?"Lagi-lagi, Baskoro memberikan pertanyaan yang membuat Arianna mual."Pernah.""Sakit banget ya, sampai-sampai kamu melajang hingga tiga puluh empat tahun." Lugas dan tepat, sebuah pernyataan yang memang Arianna akui kebenarannya."Pasti sakit rasanya saat Kita ditinggalkan pasangan, apalagi Dia meninggalkan untuk hidup berbahagia dengan orang lain walaupun sempat berdalih bahwa meninggalkan Saya karena sebuah perjodohan tapi, kelihatannya Dia hidup bahagia dengan pasangannya dan sekarangpun, Dia sudah memiliki seorang anak.""Ohh... it's hurt, you just same with me."Arianna yang kemudian menatap Baskoro, merasa bingung dengan ucapannya, apa maksud dari kata, sama saja dengannya?"Maksudnya?""Saya juga ditinggal pasangan.""Oh ya? dengan kualitas yang Mas miliki saat ini, pasangan Mas bisa ninggalin Mas juga ternyata." Tersenyum tipis, senyuman yang entah mengapa begitu saja keluar dari sebuah cerita sedih, apakah Arianna merasa bahagia tatkala laki-
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more
Bab.5
Satu mobil dengan seorang Baskoro, salah satu orang terpandang dan seorang CEO. Tidak terbayangkan sebelumnya. Arianna yang sesekali melihat wajah Baskoro, mengagumi ketampanan pria yang sedang duduk disebelah kursinya itu. Bagaimana mungkin laki-laki setampan dan mapan seperti dirinya, ditinggal pergi oleh calon istrinya? Dia sedang tidak drama kan? Dia sedang tidak mengada-ada kan? Tapi buat apa Dia berbohong? Tapi kenapa juga calon istrinya itu pergi meninggalkan laki-laki yang hampir sempurna ini? Ah, sungguh Arianna bingung."Saya tampan ya?" Ucap Baskoro dengan percaya dirinya, Dia bahkan tidak menoleh ke arah Arianna saat bertanya demikian."Hah?! Engg...Ya...itu..." Arianna yang seakan tenggelam dengan jawaban yang ingin Dia utarakan. "Saya memang tampan An, Kamu tidak akan menyesal." Ucap Baskoro yang lagi-lagi tidak melihat ke arah Arianna, Dia fokus dengan kegiatannya saat ini yaitu, menyetir mobilnya sendiri.Tidak menanggapi, Arianna diam sambil melihat pemandangan lewat
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more
Bab. 6
"Jadi kapan? apakah dalam waktu dekat?""Saya...Saya buk....""Hai, pada ngomongin apa ini? Kamu jangan ngomong yang aneh-aneh ya Bim."Baskoro yang tiba-tiba datang, membuat percakapan Bima dan Arianna terhenti."Nggak, Aku malah ngomongin yang pasti-pasti, kapan Kamu akan nikah." Ucap Bima yang membuat Baskoro menelan ludah. "Gimana? kapan nih?" Bima yang menarik turunkan kedua alisnya, tersenyum sambil menatap Baskoro dan Arianna secara bergantian."Nanti juga dikasih tahu, Kamu tenang saja." Baskoro yang kemudian duduk disebelah Arianna."Mas, Saya pulang ya." "Oh iya, Mas antar ya."Baskoro dan Arianna yang kemudian berdiri dari tempat duduk mereka."Lhah, kok malah pada pergi? Kita kan belum lama ngobrolnya." "Ngobrol? ngobrol sama siapa?""Ya sama calon istri CEO, Ibu Arianna.""Heh, jangan kurang ajar sama calon istri ku ya.""Aduh-aduh galak amat sih, jagain tuh calon istrinya, jangan sampai kabur lagi kayak kemaren, hehe." Bima yang bergegas pergi meninggalkan Baskoro dan
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more
Bab. 7
Menoleh ke arah suara Ibu. Tampak Ibu dengan wajah yang bermuka masam, sedang berdiri didepan pintu rumah."Ibu." Arianna yang kemudian berjalan mendekati sang Ibu."Kok baru pulang? ini sudah jam delapan malam lho." Ya, jam delapan malam tapi, sang Ibu tercinta sudah terlihat masam saat sang putri tercinta baru pulang."Maaf Bu, tadi...""Maaf Bu, Saya yang membuat Arianna pulang terlambat." Ucap Baskoro yang menyela ucapan Arianna, saat ini Baskoro juga sudah berdiri disebelah Arianna.Baskoro, masih menggunakan baju formal, kemeja dan celana halus, sepatu hitam yang juga terlihat formal."Anda?""Saya Baskoro Bu." Sambil tangannya terulur ingin memperkenalkan diri. Ibu yang kemudian menerima uluran tangan itu."Maaf, tadi Saya mengajak Anna untuk menemani Saya ke pembukaan gedung baru untuk perusahaan Saya.""Oh ya?" Balas Ibu sambil melihat sekilas ke sang putri."Mas, sudah malam, apa tidak sebaiknya kalau Mas balik?" Meringis, Arianna tampak gugup dan bingung."Oh iya, sudah m
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more
Bab 8
[Bagaimana kabar mu Ann? Kamu baik-baik saja kan Ann, sudah lama ya Kita tidak bertemu, maaf jika Aku mengirim pesan dari nomor lain karena, nomorku sudah tidak bisa mengirim pesan ataupun menelfonmu, maaf karena Aku mengirim pesan, maaf karena Aku rindu.]Sebuah pesan yang membuat Arianna membulatkan mata, sakit hati dan kebenciannya kembali hadir, Kenapa pria yang bernama Aryo Bayu Gatra itu mengirim pesan padanya. Arianna yang ingin melindungi hatinya dulu, langsung memblokir Aryo Bayu Gatra.Ya! Aryo Bayu Gatra, laki-laki yang sudah meninggalkan Arianna untuk menikahi perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Melempar ponsel ke kasur, dadanya bergemuruh, kenapa jantungnya berdetak kencang saat membaca pesan itu? Rasa apa ini? apa ini rasa kesal dan benci? atau rasa kaget tapi bahagia karena laki-laki yang terkadang hinggap di lamunan Arianna telah mengirim pesan dan mengatakan kalau Dia rindu?Dada Arianna naik turun menahan rasa yang tak menentu, mengambil kembali ponsel
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more
Bab 9
Sesuai dengan kesepakatan, memulai penjajakan katanya. Perkenalan sudah dilakukan, sekarang waktunya pendekatan lebih dalam. Janji temu disebuah coffe shop, tampak Baskoro yang sudah duduk sambil menatap layar laptopnya, sesekali melihat ke arah pintu dan... akhirnya, perempuan yang dinanti belum datang juga. Baskoro, sengaja datang lebih awal, tidak mau membuat kesan buruk untuk kencan yang benar-benar kencan. Bukan kencan yang seperti kemarin, kencan karena merasa penasaran dengan individu masing-masing.Melihat, sekali, dua kali, tiga kali, ke arah pintu coffe shop yang beberapa kali dibuka oleh seseorang tapi...si perempuan masih belum juga datang. Menatap ke arah jam tangannya, menghela nafas, menatap kembali layar laptopnya. Fokus dengan jurnal yang tampil dilayar laptopnya. Niatannya datang lebih awal agar Arianna tidak menunggunya seperti awal pertemuan mereka tapi... Baskoro yang sekarang menunggu kedatangan Arianna dan ini sudah telat setengah jam dari waktu janjian mereka."
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more
Bab 10
Berpisah, Arianna yang mengendarai mobilnya, meninggalkan Baskoro yang masih berdiri menatap. Melihat dari spion mobil, Arianna yang tak habis pikir dengan apa yang baru saja Dia sepakati dengan Baskoro dan, pria itu sekarang berdiri menatap kearahnya, lama, Baskoro tidak beranjak sedikit pun dari tempatnya berdiri sampai akhirnya, Arianna tidak dapat melihat lagi karena mobil yang Dia kendarai sudah keluar dari pelataran coffe shop tempat dimana mereka bertemu.Antara sadar dan tidak, mengiyakan permintaan Baskoro, sungguh Arianna seperti terbius dengan pesona pria mapan dan tampan itu. "Baiklah, Kita lihat saja dulu, sampai dimana keseriusan Kamu Tuan Baskoro." Monolog Arianna sambil menyetir mobilnya, menuju arah pulang.Tiba di rumah, sudah ada mobil terparkir di pekarangan rumahnya dan...itu adalah mobil sang kakak. Tersenyum, segera keluar dari mobilnya, melangkahkan kakinya dengan tergesa. Rasanya sudah tidak sabar untuk melihat keponakan kembarnya.Suara ramai sudah terdengar
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status