Obsesi Cinta sang Mafia Kejam

Obsesi Cinta sang Mafia Kejam

last updateLast Updated : 2025-04-20
By:  Te_AyuOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
44Chapters
303views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Deana Sazmeen, seorang wanita yang dulunya lugu, berubah menjadi sosok kejam yang haus akan balas dendam setelah tunangannya dibunuh oleh Bastian Alexanders, seorang mafia sadis yang menguasai dunia bawah tanah dengan tangan besi. Bastian adalah pria yang dikenal karena kekejaman, kekuasaan, dan kelainan seksualnya yang berbahaya—Sadomasokisme. Di balik kekuatannya, tak seorang pun berani menentangnya, membuatnya menjadi penguasa di dunia gelap yang penuh dengan intrik, darah, dan pengkhianatan. Berbekal dendam yang membara, Deana setuju bekerja sama dengan William, seorang detektif misterius yang menawarkan kesempatan untuk menuntut keadilan. William mengatur penyamaran Deana sebagai pelacur kelas atas yang dikenal sebagai Lady Dee. Misi Deana adalah untuk masuk ke dalam lingkaran pribadi Bastian, menarik perhatiannya, dan membongkar kejahatan yang ia lakukan dari dalam. Namun, semakin dalam Deana terlibat dalam permainan Bastian, semakin ia terjerat dalam dunia penuh kegelapan yang sulit dilepaskan. Saat Deana semakin dekat dengan Bastian, ia mulai menyadari ada lebih banyak rahasia yang tersembunyi. Antagonis lain muncul dalam bentuk Raya, kekasih Bastian yang manja dan menggoda, yang tidak akan membiarkan posisi istimewanya terganggu begitu saja. Persaingan di antara mereka pun semakin memanas. Di tengah kekacauan, Deana harus berhadapan dengan perasaannya yang mulai goyah—tidak hanya pada Bastian, tapi juga pada William, detektif yang tampaknya memiliki agenda tersembunyi. Siapa yang sebenarnya bisa dipercaya dalam permainan ini? Di dunia penuh dusta, kekuasaan, dan kematian, hanya yang paling licik yang akan bertahan.

View More

Chapter 1

Bab 1 - Kehilangan yang Menyakitkan

Seharusnya, malam itu menjadi salah satu malam paling bahagia dalam hidupnya. Deana Sazmeen dan Alan, tunangannya.

Sedang menuju butik tempat mereka akan melakukan fitting baju pernikahan. Semua terasa begitu sempurna.

Namun, hanya dalam hitungan detik, segalanya hancur.

Malam itu hujan turun dengan deras. Petir menyambar, menggema di antara gedung-gedung tinggi, namun tak ada yang lebih memekakkan telinganya selain suara tembakan yang merenggut nyawa pria yang dicintainya.

“ALAN!” teriak Deana, suaranya pecah.

Alan terhuyung, tangannya yang tadi hendak membuka pintu mobil kini terangkat lemah ke dadanya, berusaha menghentikan darah yang terus mengalir. Wajahnya yang tampan mulai kehilangan warna. Dalam hitungan detik, tubuhnya ambruk ke trotoar, tepat di samping mobil.

Deana bergegas keluar dari mobil. Ia jatuh berlutut di samping Alan, tangannya gemetar saat menyentuh wajah pria itu.

“Alan, bertahanlah! Tolong, bertahanlah!"

Suaranya pecah dalam keputusasaan, napasnya memburu. Degup jantungnya berdetak cepat, seakan dunia berhenti berputar.

Alan berusaha tersenyum, tapi yang keluar hanyalah batuk lemah. Darah merembes dari sudut bibirnya.

"Maaf ... aku tidak bisa menepati janjiku ..."

Mata Deana membelalak.

"Tidak! Jangan bicara begitu, ambulans akan datang! Kau akan baik-baik saja!"

“Deana ...” suara Alan nyaris tak terdengar, hanya bisikan pelan di tengah kekacauan yang terjadi. “Aku ... aku mencintaimu.”

Air mata Deana jatuh tanpa henti. Tangannya semakin erat menggenggam Alan, tetapi darah terus membanjiri trotoar.

Tatapan Alan perlahan meredup. Mata yang penuh kehidupan itu akhirnya tertutup. Dingin mulai merayapi tubuhnya, membuatnya lemas dalam pelukan Deana. Saat napas terakhirnya diembuskan, dunia Deana runtuh.

"Tidak Alan! TIDAK!"

Jeritan Deana bercampur dengan deru hujan yang mengguyur tubuhnya. Ia mengguncang tubuh Alan, berharap keajaiban terjadi. Tapi pria itu tetap diam, tetap tak bergerak.

Sirene memecah keheningan malam. Lampu merah dan biru berkedip-kedip di balik kabut hujan. Orang-orang berkerumun, berbisik pelan, beberapa menghindari pandangan, tak sanggup menyaksikan tragedi itu.

"Nona, Anda harus ikut kami!" Seorang paramedis mencoba menariknya.

"TIDAK! Aku tidak akan meninggalkannya!"

Deana memberontak, tangannya masih erat memeluk tubuh Alan yang mulai dingin.

"Dia butuh pertolongan!"

Seorang pria berbadan tegap dengan jas hitam datang mendekat, menyentuh bahunya.

"Nona, Anda harus pergi sekarang. Ini berbahaya."

Deana mendongak dengan tatapan nanar. Air mata dan hujan bercampur di wajahnya. Deana ingin berteriak, ingin melawan, tapi kepalanya mendadak terasa ringan.

Pandangannya berputar, tubuhnya melemas. Samar-samar, ia merasakan seseorang menangkapnya sebelum semuanya menjadi gelap.

Tidak ada yang menyadari bahwa dalam kegelapan malam, sepasang mata mengawasinya.

Malam itu, Deana kehilangan Alan—dan juga kehilangan sebagian dari dirinya.

*

Hari-hari berlalu dengan menyiksa. Rumah sakit, pemakaman, dan ruangan kosong yang kini terasa begitu sunyi tanpa suara Alan.

Deana kehilangan arah, tenggelam dalam jurang duka yang tak berujung. Foto-foto mereka bersama menjadi saksi bisu betapa bahagianya ia dulu.

Kini, semuanya hanyalah kenangan pahit yang terus menghantuinya.

“Aku akan menemukan mereka yang melakukan ini, Al. Aku akan membuat mereka membayar…” bisiknya di depan pusara Alan, air matanya jatuh membasahi tanah yang masih basah.

Namun, bagaimana? Ia hanya seorang wanita biasa, tak tahu apa-apa tentang dunia gelap yang merenggut nyawa tunangannya.

Seakan doanya langsung didengar, seseorang datang ke pemakaman Alan, menawarkan jalan untuk membalaskan dendam Deana.

Deana menatap pria di hadapannya dengan waspada. William—seorang detektif dengan sorot mata tajam dan rahasia yang tersimpan rapi dalam senyumannya.

“Kau ingin balas dendam?” tanyanya tanpa basa-basi. “Aku bisa membantumu.”

Deana mengepalkan tangan.

“Siapa yang melakukannya?”

“Bastian Alexanders.”

Nama itu diucapkan dengan penuh kehati-hatian, seolah menyebut iblis itu saja sudah cukup untuk membangkitkan malapetaka.

Deana mengulanginya dalam hati. Bastian Alexanders.

Orang yang telah menghancurkan hidupnya.

“Apa yang harus kulakukan?”

William menyeringai tipis.

“Kau harus masuk ke dunianya.”

Saat itu, untuk pertama kalinya sejak kehilangan Alan, Deana merasakan sesuatu yang lain selain kesedihan.

Kemarahannya menyala. Dan itu akan menjadi senjatanya.

*

Malam itu, angin dingin merayapi kulit Deana saat ia berdiri di depan jendela sebuah kamar hotel. Pikirannya masih dipenuhi bayangan Alan, tunangannya yang meregang nyawa tepat di hadapannya, tanpa daya, tanpa perlawanan.

Setiap detik yang berlalu sejak tragedi itu terasa seperti belati yang menancap di dadanya, semakin dalam, semakin menyiksa.

"Kau sudah memikirkan tawaranku?" suara William terdengar pelan namun tajam.

Deana menoleh, menatap pria itu dengan mata yang berkilat penuh tekad.

"Bastian Alexanders... aku akan menghancurkannya."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Mommy_Ay
Ditunggu kelanjutannya kk
2025-04-13 22:48:06
0
user avatar
Satria Kesuma
amazing ..... .........
2025-04-13 19:16:14
0
44 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status