Beranda / Romansa / PARAMOUR / Bagian 8 : Dinner

Share

Bagian 8 : Dinner

Penulis: bieunnie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-26 21:22:00

Sebuah makan malam yang telah Nathan siapkan terasa begitu spesial untuk wanita yang kini menyandang status sebagai tunangan Nathan Lee. Vivian tahu bahwa Nathan telah menyiapkan banyak hal ditengah kesibukannya sebagai seorang Dokter bedah, menyiapkan kejutan manis sebelum keduanya berpisah dalam waktu yang cukup lama, nyatanya semua itu sangat menyentuh hati vivian.

Sengaja Nathan menata meja makan dengan bunga-bunga hidup kesukaan Vivian dan juga lilin yang kini menjadi sumber cahaya yang menyinari wajah keduanya yang duduk berhadapan. Bersyukur Manhattan tak pernah kehilangan cahaya di malam hari dan semua itu menjadi pendamping manis saat keduanya memutuskan meredupkan lampu ruang makan dan membuka jendela.

Keduanya tertawa bersama, meneceritakan banyak hali-hal lucu bahkan tentang pekerjaan mereka. Saling menatap kagum dan menyimpan tatapan hangat sembari menyesap champangne bersama.

"Sekarang giliranmu, aku ingin tahu lebih banyak tentang keluargamu, Nath."

"Kau sudah mengenal mereka bukan? Apa lagi yang perlu kuceritakan"

"Banyak, aku suka mendengarmu bercerita tentang dirimu sendiri dan keluargamu yang begitu hangat."

"Aku sudah mengatakannya berkali-kali, tentang kakek dan nenek kami di Korea dan Indonesia, tentang Cathryn yang merupakan keturunan Indonesian-American dan Joon seorang pure Korean. Juga aku pernah menceritakan alasan Cathryn membawa kami semua untuk tinggal di New York setelah menetap beberapa tahun di Indonesia."

Vivian tersenyum. "Not something like that, aku ingin tahu lebih banyak tentangmu, hanya tentang dirimu."

Nathan kembali tersenyum.

“Tidak ada yang spesial, hanya seorang dokter bedah biasa yang sangat mengagumi dan menyukai seni. Pria kolot dan dan selalu berhati-hati, pemikir … bahkan aku berpikir keras ketika memilih bedah Kardiothoraks.” Nathan tersenyum.

“Termasuk saat ingin berkenalan dengnku?” Nathan tersenyum karena seratus persen benar. “I knew it. That’s why aku memintamu duluan untuk kita melangkah ke jenjang pernikahan.”

Nathan tertawa, “aku sudah memikirkannya terlebih dahulu bahkan sebelum kau berpikir tentang pernikahan.”

"Tapi aku selangkah di depan, Nath. Jangan lupakan itu!"

Keduanya tertawa bersama.

"For your information sir, masalah seni aku baru mengetahuinya beberapa bulan yang lalu saat kau menikmati waktumu mengunjungi sebuah pameran seni di DC. Baru kemarin juga aku tahu bahwa kau sangat pandai memainkan piano. Sekarang apa lagi?”

Nathan tersenyum kecut, nyatanya memang banyak hal yang belum Vivian tahu dan ia masih belum ingin menceritakan semua hal pada gadis berparas cantik itu.

"Perlahan, seiring berjalanya waktu kau akan tahu Vivian"

"Kau memang penuh dengan rahasia dan kejutan Nath"

Keduanya saling menukar senyum sebelum mengakhiri makan malam yang berhasil membuat malam terakhir mereka di New York terasa berkesan bagi Vivian. Nathan pun merapikan meja makan sementara Vivian mencuci piring mereka setelah mengakhiri perbincangan hangat mererka, mengingat-ingat kesan manis yang rasanya belum hilang meskipun keduanya sudah mengakhiri malam romantis mereka.

"Nath, aku baru saja berpikir, mungkin kita bisa mengakhiri malam ini ..."

Belum sempat Vivian menyelesaikan kata-katanya, ia merasakan kedua tangan Nathan meraih pinggangnya dan memeluknya. Wanita itu tidak bisa tidak tersenyum saat ia merasakan betul deru napas Nathan melewati telinganya, menyandarkan dagunya pada pundak Vivian yang berusaha menyelesaikan piring terakhir di tangannya. 

Tepat setelah ia mematikan keran air, Vivian berbalik dan mencium bibir Nathan yang tersenyum.

"Kau bisa membaca pikiranku, Nath?"

Tidak perlu menjawab, Nathan dengan mudahnya mengangkat Vivian kedalam gendongannya dan kembali mencium liar bibir wanita itu yang tak ingin mengalah, mengecap dan menggigitnya seraya menggoda hingga bibir pria itu mencium lembut leher Vivian yang berhasil mendesir lembut. Bibir itu menyentuh dan mengecap leher telanjangnya adalah apa yang paling Vivian sukai, membuatnya merasakan sensai sensual yang membuatnya serakah untuk meminta lebih.

Ting tung!

Keduanya yang sedang tenggelam dalam ambisi mereka tak menyadari bahwa sebuah bunyi bel berusaha mengganggu mereka, dua orang yang sedang berusaha saling menggoda itupun merasakan kedap di kedua telinga, bahkan saat Vivian berhasil membuka pakaian Nathan keduanya tak menyadari bahwa ada seseorang yang mungkin sedang menunggu pemilik rumah membuka pintu.

Ting tung! Ting Tung! Ting Tung! Ting Tung! Ting Tung!

Keduanya seketika tersadar, bunyi bel yang tidak berhenti itu pada akhirnya melepaskan bibir mereka. Menatap pintu bersama sampai suara bel kembali berbunyi.

Ting tung! ting tung! ting tung!

“Siapa yang bertamu semalam ini?" tanya Vivian.

Nathan tersenyum karena sepertinya ia tahu, siapa lagi yang akan memencet bel rumahnya tidak sabaran seperti itu.

"Mungkin Adam. Hanya Adam dan Arcell yang menekan bel seperti itu."

Vivian turun dari gendongan Nathan dan pria itu berjalan ke arah pintu sembari memakai pakaiannya. Rasanya Nathan harus mengomeli Adam atau Arcell yang tidak mengenal waktu saat menghubungi atau menemuinya. Sudah dari dulu, bahkan sejak mereka kuliah, Adam si pria berantakan yang juga teman baiknya itu suka sekali mengganggu dan mengikutinya kemana saja.

Nathan membuka pintu apartemenya dengan menyiapkan kata-kata dan umpatan yang sudah ia siapkan di ujung bibir, namun ia malah mematung, tertegun saat menatap siapa sosok yang sedang menutup rapat tubuhnya dengan baju hangat, masker, dan topi.

What are you doing here?"

Kedua mata besar Kiara menatap Nathan sebelum akhirnya ia mulai bersin di hadapan pria itu cukup keras.

"Achhooo!! I'm sick," ucap Kiara dengan suara lirih dan memelas.

******

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • PARAMOUR   Bagian 10 : It's Me

    Berita pagi hari itu membuat Kiara panik dan segera menghubungi Lily, meskipun mungkin tak ada satupun penduduk Amerika Serikat yang tahu bahkan mengenali siapa sosok di balik foto yang disamarkan selain dirinya sendiri dan tentu Kellan. "WHAAAT!?""It was me Lilly, ME!"Kiara menggigit kuku jarinya dan berjaan mondar-mandir saat menghubungi Lilly."Kau tahu sendiri kan, tidak hanya kita berdua ada kau dan yang lainnya, he just drove us with his fucking Rolls Royce to the airport.""Ya, tapi masalahnya adalah tetap itu kau dan Kellan. Orang tidak peduli jika ada aku.""Lily? Bagaimana ini?""Ini akan menjadi bencana besar jika wajahmu dan Kellan terekspos. Kau bisa bayangkan berapa banyak pembencimu akan bertambah jika gosipmu dan Kellan mencuat? Beruntung wajahmu tidak terlihat.""Aku tidak mau tahu, kau harus mengurusnya! Aku berjanji akan menambahkan setengah gajimu jika kau berhasil menghentikan berita ini dan aku akan mengurangi setengah gajimu jika kau gagal!""Bagaimana bisa b

  • PARAMOUR   Bagian 9 : The Gossip

    “Kau yakin, Vivian?”“Ya, kau harus memastikan bahwa Kiara baik-baik saja. Aku bisa berangkat sendiri dan kau bisa menjaga Kiara.”Samar-samar percakapan antara Nathan dan Vivian itu Kiara dengar saat ia mulai membuka kedua matanya. Ia tak betul-betul ingat tentang kejadian semalam, karena samar ia seperti bermimpi melihat Nathan di sisinya."Lagi pula kita akan bertemu di California bukan? Kita bisa menghabiskan banyak waktu di sana.”Entah itu sebuah kabar baik atau buruk, Kiara seperti merasakan keduanya. Senang karena pada akhirnya seorang Vivian Wang akan meninggalkan New York, buruk karena sepertinya dua insan yang sedang dibutakan cinta itu membuat janji untuk bertemu di tempat lain.Kiara terbangun dan meminum satu gelas air yang tentu sudah Nathan siapkan di nakas. Meneguknya habis, karena ia merasa haus dan kelaparan. Namun rasa penasaran Kiara lebih besar, ia ingin mendengar lebih banyak lagi tentang percakapan dua orang yang mengganggu pikiran Kiara sejak tadi. Benar saja,

  • PARAMOUR   Bagian 8 : Comfort Zone

    Alasan terpintar sampai dengan terbodoh yang Kiara pikirkan pada akhirnya hanya membuat Kiara memilih cara terbodoh dengan mengunjungi tempat tinggal Nathan sesampainya ia di New York. Terlebih saat ia harus memelas di hadapan kakak laki-laki yang saat ini masih memandangnya bingung.Kiara berbaring di tempat tidur Nathan, masih dengan pakaian hangatnya dan juga selimut yang menutupi tubuhnya rapat."Saat Lily bilang kalian akan kembali setelah pemotretan selesai, aku tidak menyangka bahwa akan secepat ini.""Semuanya berjalan dengan cepat dan lancar,” ucap Kiara sedikit panik. “Aku juga sudah menerima perawatan sebelum pemotretan.”“Then, why you were here? Tidak beristirahat di apartemen-mu.”“Karena … Lilly! Ya, Lilly! She’s busy with her job, so … she can’t take care of me.”“Oh! if that so, you can stay here.”Hati Kiara merasa tenang, ia tak perlu beralasan lagi karena Nathan percaya, terlebih ia merasa sedikit lega karena berhasil menghancurkan momen malam terakhir Nathan dan V

  • PARAMOUR   Bagian 8 : Dinner

    Sebuah makan malam yang telah Nathan siapkan terasa begitu spesial untuk wanita yang kini menyandang status sebagai tunangan Nathan Lee. Vivian tahu bahwa Nathan telah menyiapkan banyak hal ditengah kesibukannya sebagai seorang Dokter bedah, menyiapkan kejutan manis sebelum keduanya berpisah dalam waktu yang cukup lama, nyatanya semua itu sangat menyentuh hati vivian.Sengaja Nathan menata meja makan dengan bunga-bunga hidup kesukaan Vivian dan juga lilin yang kini menjadi sumber cahaya yang menyinari wajah keduanya yang duduk berhadapan. Bersyukur Manhattan tak pernah kehilangan cahaya di malam hari dan semua itu menjadi pendamping manis saat keduanya memutuskan meredupkan lampu ruang makan dan membuka jendela.Keduanya tertawa bersama, meneceritakan banyak hali-hal lucu bahkan tentang pekerjaan mereka. Saling menatap kagum dan menyimpan tatapan hangat sembari menyesap champangne bersama."Sekarang giliranmu, aku ingin tahu lebih banyak tentang keluargamu, Nath.""Kau sudah mengenal

  • PARAMOUR   Bagian 7 : Freaking rich

    “Ya, aku sudah menemukannya dalam keadaan demam tinggi— entah apa yang dia lakukan saat diam-diam menyelinap meninggalkan kamar hotelnya—“ Lilly melirik sekilas Kiara yang bersembunyi di balik selimut."Ya, kami akan kembali setelah pemotretan, kita tidak bisa membatalkan pemotretan begitu saja— ok, aku akan mengabarimu lagi nanti.”Lilly melempar dengan kesal ponselnya ke ranjang Kellan, tempat di mana Kiara tak menunjukkan batang hidungnya. "Kita harus ke rumah sakit sebentar sebelum pemotretanmu, kau harus mendapatkan perawatan sebelum pemotretan sore nanti."“Aku sudah meminta petugas hotel untuk memanggil seorang dokter dan perawat untuk datang ke sini.”“Seriously, what the hell is going on last night?” tanya Lilly frustrasi saat melihat Kellan muncul dari kamar mandi dengan setelan jas rapi sembari merapikan dasi. “Hanya bermain.” Kellan mengedipkan satu matanya pada Kiara yang memutar kedua bola matanya jengah.“Did you?” Lilly bertanya curiga saat menyadari Kiara mengenakan

  • PARAMOUR   Bagian 6 : Fever

    "I'm ok!”Lirih suara itu tak mampu membuat Kellan percaya, Kiara yang kini sedang menyandarkan kepalanya lemah pun masih kesulitan bernapas dalam gendongan Kellan. Kellan acuh dan tak mendengarkan sepatah katapun yang keluar dari bibir Kiara karena ia merasa bersalah."Turunkan aku!”“Kita harus ke rumah sakit.”“I’m ok.”“Aku akan meminta petugas hotel memanggil dokter dan memeriksa keadaanmu.”Kiara memejamkan kedua matanya karena kedua matanya yang terasa pedas, bersandar kepada pria yang hampir membuatnya mati sekaligus menyelamatkannya. Kiara tak lagi memiliki banyak kekuatan bahkan untuk berjalan kembali ke kamarnya, ia hampir saja mati beberapa menit yang lalu dan ia masih kehilangan sebagian jiwanya yang hilang di kolam.Ting!Pintu lift terbuka, Kellan berusaha tetap bersikap cool meskipun beberapa orang yang memasuki lift kini menatapnya heran. Bagaimana tidak, di saat semua tamu hotel berpakaian rapi, hanya Kiara dan Kellan yang tampak berantakan dengan tubuh dan pakaian b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status