Perjanjian Nikah dengan Sang CEO

Perjanjian Nikah dengan Sang CEO

Oleh:  Azzurra  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
66 Peringkat
109Bab
2.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Menjelang pernikahannya Arkan mendapati calon istrinya berkhianat. Namun, pernikahan harus tetap terselenggara, demi menjaga nama baik perusahaan Arkan mencari pengantin pengganti dengan berbagai syarat. Evellyn gadis mandiri pintar dan smart rela menandatangani kontrak pernikahan itu demi menyelamatkan ayahnya. Ditengah perjalanan pernikahan mereka Arkan mengalahkan seorang Mafia, setelah dikalahkan oleh Arkan, Dad - Si Mafia Bawah Tanah menyodorkan anaknya untuk dijadikan istri oleh Arkan dengan imbalan Dad akan memberikan seluruh kekuasaannya pada Arkan. Apakah Arkan mau menerima anak dari Dad demi lebarnya sayap kekuasaannya? ataukah Arkan tetap mempertahankan pernikahan kontraknya dengan Evellyn. Ikuti kisah mereka di sini. Perjanjian Nikah dengan Sang CEO

Lihat lebih banyak
Perjanjian Nikah dengan Sang CEO Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
kiki34
Arkan dan Evelyn bikin gregetan! Semangat thor updatenya!
2024-04-24 10:57:25
1
user avatar
sweetchocosin
semangat up ya thor. ceritanya seruuuuu
2024-04-24 08:41:19
0
user avatar
Indriyani Kayla rizkia
Bagus kaka, aku suka romance ringan. gak ada gontok gontokan.
2024-04-16 17:41:21
1
user avatar
Anezaki Igarashi Ricky
akankah ada benih² cinta antara evellyn dan arkan?
2024-04-08 10:56:55
1
user avatar
Joke Lk
mantap thor, salam dari sang pencuri waktu...
2024-04-05 12:19:00
1
user avatar
Alvaro M
bagus,bacanya sambil nyantai
2024-04-05 00:33:28
2
user avatar
Dina0505
yuk mampir ke novelku ya ka
2024-04-04 21:44:01
1
user avatar
Rich Mama
Kasihan Evellyn, tetap semangat.
2024-04-02 13:20:06
1
user avatar
Er_zhi.zhii
keren kak alurnya
2024-04-02 12:54:28
1
user avatar
Neng Gemoy
keren ceritanya seru banget, bikin penasaran, semangat buat author nya...
2024-04-02 12:42:24
1
user avatar
Renti Sucia
Ceritanya sangat menarik, ada lucunya, ada tegangnya. Semangat lanjut kk
2024-03-31 11:12:59
1
user avatar
Rifatul Mahmuda
ceritanya sangat menarik. wajib masuk daftar pustaka nih
2024-03-30 22:05:53
0
user avatar
Dila putri
aduhhh jdi enggak sabar menanti arkan junior thorr
2024-03-30 15:35:55
1
user avatar
Nada azkia Salsabila
ceritanya menarik sekali Thor, semangat
2024-03-30 09:47:11
1
user avatar
Rafli123
Ceritanya yang bagus Thor, asli bikin ngakak kelakuan mereka. Udah kayak Tom & Jerry. Siapa yang ngasih minuman sama Arka
2024-03-30 08:56:54
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
109 Bab
Bab 1 pertemuan.
Bab 1 : pertemuan. “Ada apa ini!!” Evellyn terburu turun dari mobilnya, menghampiri beberapa orang berbadan besar yang terlihat sangar sedang mengintimidasi ibunya di depan pintu rumah. Para pria berbadan besar dan berkulit hitam menoleh ke sumber suara. “Kami mencari keberadaan Pak Dani Sudrajat. Kami sudah mencari di kantornya, tapi nggak ketemu.”“Ayah saya sedang keluar kota, kalau beliau pulang, nanti saya sampaikan kalau kalian mencari, semua kewajiban akan kami selesaikan dengan segera,” ucap Evellyn tegas pada deptcolector. “Pak Dani Sudah menunggak kewajiban beberapa bulan, kalau nggak segera diselesaikan, segala agunan akan kami sita. Bahkan rumah ini pun sudah menjadi agunan. Kalian bersiaplah untuk segera mengosongkan rumah,” seru deptcolector berbicara dengan nada ketus tak ramah. Tanpa menunggu jawaban dari Evellyn, beberapa pria berperawakan seram itu meninggalkan kediamannya.“Apa yang terjadi Eve? Kenapa dengan perusahaan Ayah?” tanya Ibu meminta penjelasan kepad
Baca selengkapnya
Bab 2. Tanda tangan kontrak.
Bab 2. Tanda tangan kontrak. “Hallo Nona.” Ervan mengulurkan tangan ingin menjabat tangan, namun ditolak. Evellyn hanya menangkupkan tangan di dada dan menganggukkan kepala. Ervan tersenyum, masih ada cewe begini, di jaman yang sudah seperti ini pikirnya. Dia duduk menghadap Evellyn. “Nona silahkan pesan makanan yang kau suka. Sebelum kita memulai pembicaraan kita,” ucap Ervan ramah. “Maaf saya datang ke sini bukan untuk makan, jangan buang waktu saya. Karna beberapa hari ini jadwal saya padat,” ucap Evellyn tanpa ragu. “Upsss. Maaf Nona, baiklah, perkanalkan saya Ervan Attarazka.” Ervan mengutarakan maksud mengundang Evellyn. Dia siap membantu memulihkan perusahaan ayahnya. Asalkan Evellyn mau mengikuti apa keinginannya. “Tuan pernikahan itu sakral, tak bisa dibuat main-main, anda salah orang!” ucap Evelyn. Ia mengangkat tubuhnya, berniat pergi meninggalkan meja. “Tunggu nona, saya hanya memberi panawaran sekali ini. Ingat ayah ibu dan adik-adik anda yang sedang membutuhka
Baca selengkapnya
Bab 3. Apakah sah?
Bab 3. Apakah sah? Pagi ini seharusnya menjadi hari paling indah untuk ke dua mempelai. Namun yang terjadi adalah sebaliknya. Entah apa yang akan terjadi setelah ini. Evellyn tampak cantik mempesona. Dia menggunakan kebaya hitam modern. Kebaya menjuntai hingga menutupi lantai. Hiasan melati di kepala memberi keharuman khas pengantin. Arkan menggunakan Beskap hitam lengkap dengan blangkon. Mereka terlihat serasi. Namun terukir jelas tak ada bahagia di wajah mereka. Beberapa foto diambil. Fotografer memberikan arahan pada mereka. Evellyn terlihat gerogi saat sesi foto, karna fotografer mengarahkan mereka untuk berdekatan dan saling memandang. Evellyn melihat ke dalam manik mata milik lelaki dihadapannya. Ada kemarahan dan kebencian pada pancaran matanya.Setelah selesai sesi foto. Kedua pengantin duduk berdampingan di atas pelaminan. Hari ini mereka sah menjadi pasangan suami istri tanpa mengenal satu sama lain. Baru kali ini mereka bertemu muka. Evellyn tak berani menatap Arkan
Baca selengkapnya
Bab 4. Menyakitkan.
Bab 4. Menyakitkan“Haii kau sedang apa? Mandi lama sekali?” suara Arkan mengagetka Evellyn yang sedang berbalas pesan. Dia masuk kamar dan mendapati Evellyn menggunakan pakaiannya.“Maaf Tuan, aku pinjam bajumu sementara. Aku belum membawa baju-bajuku,” ucap Evellyn. Evellyn berdiri mematung melihat ke datangan Arkan. Evellyn sedikit malu menggunakan pakaian seperti ini, tetapi memang dia tak memiliki pakaian ganti. “kau ingin menggodaku? Pakai pakaian lebih pantas,” ucap Arkan. “Aku tak akan tergoda. Kau bukan seleraku. Lihat dirimu di cermin, baguskah tubuh dan wajahmu?” tanpa melihat ekspresi wajah Evellyn, Arkan berlalu menuju ranjang. Wajah Evelly langsung berubah mendung. Senyumnya hilang, hatinya kacau. Kata-kata lelaki di hadapannya sungguh menyakiti. Arkan menuju kasur dan merebahkan tubuhnya di atas kasur yang bertebaran bunga mawar merah dan pink. Bunga-bunga menjadi acak-acakan terkena tubuh dengan postur maskulin. Karna juga merasa lelah, Evellyn pun menuju ra
Baca selengkapnya
Bab 5. Nurut aja.
Bab 5. Nurut aja. Menjelang sore Evellyn sudah terlihat segar. Dia masih menggunakan pakaian Arkan, kali ini dia menggunakan kaos yang tentu ke besaran. Di meja makan terhidang menu makan malam. Evellyn menata meja makan dengan nyaman. Bibirnya tersungging melihat meja makan yang romantis. Tak lama pintu terbuka, Arkan pulang dengan wajah lelah. Evllyn segera menyambut suaminya dengan senyum menawan. Lain lagi dengan Arkan yang selalu berwajah tak ramah pada Evellyn. “Tuan, kau mau langsung mandi atau makan dulu,” tanya Evellyn ceria. Netranya menangkap meja makan yang terlihat tidak biasa. “Mandi,” jawab Arkan singkat. Sedikit melonggarkan dasi. Dia menghadapkan tubuhnya pada Evellyn. “Buka.”“Apanya, Tuan?” Evellyn menyilangkan tangannya di dada. “Jas ku, kan sudah ku bilang aku tak tertarik pada tubuh mu, jadi gak usah ke Gr-an.” “Siapkan bathtub tubuhku lelah, aku ingin berendam,” Perintahnya lagi. Dengan gesit Evellyn mengisi bathtub. Lalu memberikan aroma terapi. Dia
Baca selengkapnya
Bab 6 kenalan.
Sampai di parkiran Evellyn melirik pergelangan tangan.  Masih ada waktu buat cuci mata, gumam Evellyn.  Dia berjalan melewati outlet-outlet pakaian. Lalu memasuki salah satu departmanstore. Memilih beberapa pakain. Netranya menangkap jejeran lingeri tergantung rapih.  Terbersit pikiran jahil, membalas perkataan Arkan. Sedari dia datang Arkan selalu body shaming terhadapnya.  “Aku enggak akan tertarik sama tubuh kamu! Tubuh buruk,” terekam kata-kata menyakitkan yang keluar dari bibir lelaki bernetra tajam itu.  Bibirnya tersungging. “Kita lihat, Tuan, sejauh mana kau kuat melihatku dengan pakaian seperti ini.” Evellyn memilih beberapa warna dan model.  Setelah selesai melakukan pembayaran dia menuju huniannya di lantai teratas.   “Surprisee,” teriak orang di dalam Apartemen, ketika Evellyn membuka pintu. Evellyn ternganga kaget. Mengapa banyak orang di dal
Baca selengkapnya
Bab 7 Ternyata Baik.
Bab 7. Ternyata Baik. Arkan kembali melihat ke Arah Evellyn yang meringkuk dibawah sana."Heyyy... kau boleh tidur disampingku, asal tak melebihi batas," ucap Arkan mengeraskan sedikit suara. Tanpa aba-aba untuk kedua kali Evellyn menyingkab bedcover yang menutupi tubuhnya, membangunkan tubuh dan berjalan menuju ranjang. Netranya melirik ke arah wajah Arkan yang memejamkan mata saat Evellyn melintas dihadapannya. Terbit tersenyum smirk di bibir Evellyn. Di taruh bantal yang dia bawa di kepala ranajang dan sebelum naik ke atas ranjang dia kembali berjalan ke kamar mandi. Sengaja dia lalukan untuk melancarkan aksinya yaitu menggoda. "Hey... mulai besok pakailah pakaian yang sedikit tertutup, tubuh buruk jangan kau expose tak enak dilihat," suara Arkan terdengar kesal, ketika Evellyn sudah menyelimuti tubuhnya."Baik, Tuan," ucap Evellyn, dia memiringkan tubuhnya menghadap Arkan. "Bilang saja kau tergoda Tuan," bat
Baca selengkapnya
Bab 8 Kau coba menggoda?
Bab 8. Kau Coba Menggoda? "Eve bersabar ya, Arkan memang sedikit kaku, punya pendirian tegas, apa yang dia tidak suka coba kamu hindari." Ibu mertuanya memberi Nasehat."Iyaa bu, akan saya coba memahaminya," ucap Evellyn sedikit ragu. Sore hari mereka pulang ke panthouse. keadaan rumah bersih dan rapi, pakaian kotor sudah bersih, tertumpuk rapih di ruang laundry room. "Waahhh... rupanya Tuan memiliki Keong Mas," ucap Evellyn naetranya berkeliling mendapati huniannya sudah dalam keadaan bersih. Arkan tak perdulikan ucapan Evellyn, dia langsung masuk ke dalam ruang kerja, melanjutkan pekerjaan yang belum selesai. Gadis itu melihat pakaian rapih masih tertumpuk di keranjang, rupanya wakl in closet terkunci, Evellyn ingat sebelum pergi dia mengunci dan memasukkan kunci dilaci nakas. Evellyn memasukkan satu persatu pakaian ke dalam bathrobe Menggantung kemeja dan jas.Uummm... Dia menghirup wangi pakaian yang sudah rapih. Membayangkan memeluk lelaki itu. Tubuhnya yang tegap dan ke
Baca selengkapnya
Bab 9. Fakta.
Bab 9. Fakta. "Aku paling benci peselingkih." Arkan menarik tangan Evellyn dengan keras membawanya pulang. "Hai, jangan kasar pada wanita," ucap si lelaki mencoba menarik pakaian Arkan. Dengan tangkas Arkan menepis tangan lelaki itu sebelum tangannya mengenai tubuh Arkan lalu mendorongnya hingga terjungkal. Tak pelak mereka menjadi tontonan pengunjung. Evellyn memberi kode kepada si lelaki agar tak melanjutkan pembelaan.Arkan terus menarik tangan Evellyn dengan keras. Dia hempaskan tubuh Evellyn di atas kasur, membuka paksa pakaiannya dengan kasar lalu mencumbui tubuh Evellyn.Evellyn terisak menerima perlakuan Arkan, walau dia akui Arkan melakukannya dengan lembut."Kau menggoda semua lelaki, ini 'kan, yang kau inginkan, akan ku berikan," ucap Arkan. "Mengapa semua perempuan suka menggoda lelaki." Arkan terus meracau tanpa sedikit pun menjeda aktifitas terhadap Evellyn. Arkan sudah dalam posisi siap begi
Baca selengkapnya
Bab 10. pertemuan Dengan Kolega.
"Evellyn masih bergulung di tempat tidur, Sudah dua hari dia tak keluar kamar, sebatas keluar kamar pun dia malas. Sudah dua hari ini Bi Ningsih asisten rumah tangganya datang setiap hari menyiapkan kebutuhan Evellyn. Ketika Arkan masuk mengambil pakaian ke dalmam kamar Evellyn akan menyelimuti dirinya dengan bedcover dan bertahan di dalam sana sampai Arkan keluar. Melihat tingkah istrinya Arkan hanya tersenyum, dia belum ingin mengganggu Evellyn. Aksara terus menghubunginya. Namun, tak pernah dia angkat. Evellyn hanya memberi pesan singkat untuk tak memberi tahu kejadian kemarin pada ibunya. Dia berkata pada adiknya itu bahwa dia baik-baik saja di sini. Evellyn bangun, duduk di sofa menghadap kaca besar yang memperlihatkan keindahan kota jakarta pagi ini. Ceklek.. pintu dibuka."Eve." Arkan memanggilnya, Eve bergeming. Evellyn pikir Arkan sudah berangkat ke kantor. Arkan masuk kamar netranya mencari keberadaan Evellyn, didapatinya Evellyn berada disofa. Arkan menjatuhkan bob
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status