Putra Hartawan dari Rahim Perawan

Putra Hartawan dari Rahim Perawan

By:  Cahaya Asa  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
15 ratings
185Chapters
48.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Apa jadinya jika putri seorang ketua yayasan yang selalu menjaga diri dari bebasnya dunia luar tiba-tiba hamil tanpa diketahui siapa yang menghamilinya? Tentu dia bukan Siti Maryam yang bisa hamil tanpa laki-laki. Namun hingga bayi itu lahir, laki-laki yang menghamili Aina masih menjadi misteri. Saat putra Aina berusia 5 tahun, mendadak ada seorang pria tak dikenal datang menemui Abi Hanif dan mengaku sebagai ayah biologis dari anaknya Aina, padahal Aina sendiri belum pernah bertemu dengannya. Akankah Aina percaya dengan pengakuan pria tersebut? Maukah Aina menerima lelaki itu sebagai suami demi memberikan keluarga lengkap pada putra semata wayangnya?

View More
Putra Hartawan dari Rahim Perawan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Rai Seika
baca blurbnya saja sudah menarik nih (◍•ᴗ•◍)...
2023-10-21 19:41:44
0
user avatar
Daningsihhidayah
saya suka ceritanya bagus
2023-08-15 11:21:56
1
user avatar
06 zahwa nursodiah firman
bagus banget...ayo thor mana sambungannya..penasaran
2023-07-25 21:22:42
1
user avatar
deaubepine
baru baca 1 bab udah bikin penasaran, jadi kepikiran drakor woori the virgin, hamil karna keteledoran dokter ngelihat aina yang bener2 yakin kalo nggak melakukan hal aneh. Btw boleh mampir yuk ke crita Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku. Mohon dukungannya ...
2023-07-23 11:14:40
1
default avatar
Ferozyuna
Semangat Thor! 🩷
2023-07-17 12:17:21
1
user avatar
KSATRIA PENGEMBARA
cerita yg sangat menarik... lanjut thor
2023-07-13 11:27:47
1
user avatar
Daman Nugroho
Semakin mengikuti cerita ini semakin penasaran
2023-07-12 15:20:58
1
default avatar
Rindu Rahayu
Ceritanya bagus, misterius dan bikin penasaran. Lanjut, Thor
2023-06-18 07:30:30
1
user avatar
Lona O'S
Alur cerita sangat mengesankan
2023-06-17 09:40:07
1
user avatar
Amelina_ws
keren ceritanya Thor. semangat lanjut ...️...
2023-06-16 21:40:38
1
user avatar
Mommy Rein
keren banget novel ini
2023-06-16 00:22:46
1
default avatar
Cahaya Asa
Terima kasih yang sudah baca cerita ini. Semoga ada hikmah yang bisa diambil
2023-06-15 21:52:14
0
user avatar
Daman Nugroho
Ceritanya bagus. Baru bab 1 saja sudah bikin mewek
2023-06-15 21:19:26
1
user avatar
Rachel Kim
Salah satu author yang ceritanya selalu ditunggu. Karyanya menarik untuk dibaca. semangat, Kak
2023-06-15 20:52:26
1
user avatar
Cucu Suliani
Sungguh cerita yang begitu misteri, penuh dengan teka-teki. semangat kakak Othor
2023-06-15 20:45:16
1
185 Chapters
Kehamilan Misterius
"Katakan, siapa ayahnya?" Abi Hanif menatap nyalang Aina, putri tunggalnya. Wajah lelaki yang biasanya teduh dan menenangkan itu berubah akibat kobaran emosi yang menguasai.Aina menggeleng dengan derai air mata terus membanjiri pipinya. "Aina Zahra! Abi tidak pernah mengajarkanmu untuk berbuat maksiat, kenapa kamu begitu tega melempar kotoran di muka Abi, hah?" Dada Abi Hanif naik turun tak beraturan. Napasnya tersengal-sengal."Ampun, Abi. Aina benar-benar tidak tahu. Aina bahkan tidak pernah berhubungan dengan laki-laki manapun," rintih Aina. Gadis itu berlutut di hadapan Abinya dengan kedua tangan tertangkup di depan dada."Kamu pikir Abi bodoh? Kamu bukan Siti Maryam perawan suci yang hamil tanpa laki-laki, Aina! Jangan membodohi Abi!" Suara lelaki paruh baya itu semakin meninggi."Sekarang apa yang harus Abi katakan pada keluarga Pak Karim? Padahal pernikahanmu dengan Danis sudah ditentukan!" Abi Hanif melengos saat tatapan matanya bertemu dengan mata Aina yang basah. "Danis ber
Read more
Diasingkan
"Kalau sudah sadar, segera bangun dan pergi dari sini!" ucap Abi Hanif tegas membuat harapan Aina yang sempat melambung kembali terjun bebas. Rupanya Abi dan Ummi masih ingin membuangnya bahkan setelah Aina pingsan.Dengan gerakan cepat Aina bangun lalu bersimpuh di kaki Abi Hanif. Menangis, meraung, memohon pengampunan."Maafkan Aina, Bi. Aina mohon jangan buang Aina, Bi. Aina nggak tahu bagaimana nasib Aina kelak kalau harus pergi dalam kondisi seperti ini," ucap Aina memelas."Kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu sendiri, Aina. Ini adalah hukuman karena kamu sudah mencoreng keluarga kita!""Tapi, Bi-""Abi rasa kamu tidak lupa hukuman apa yang pantas didapatkan oleh seorang pezina dalam agama kita! Karena sekarang tidak ada yang bisa menegakkan hukuman itu, maka Abi yang akan membuatmu sadar atas perbuatanmu!" Abi Hanif memalingkan wajahnya agar tidak goyah.Sebagai ayah yang telah mendidik buah hatinya, tentu tidak mudah melakukan hal ini. Lelaki itu bahkan merasakan sakit
Read more
Bukan Anak Pujan
"Pak Hanif, kami sudah sangat percaya sama Anda. Kita juga sudah sepakat jika putra saya pulang dari luar negeri pernikahan putra putri kita segera dilaksanakan. Sekarang putra saya sudah pulang dan dia sendiri yang meminta acara pernikahan dimajukan. Lalu apa masalahnya sekarang? Putri Anda juga sudah wisudah, kan?" desak Pak Karim.Abi Hanif menghela napas panjang. Tak tahu harus memulai dari mana untuk mengatakan alasan pembatalan perjodohan mereka. Tidak mungkin juga dia harus berkata jujur jika putrinya hamil. Susah payah dia menutupi aib tersebut, tidak mungkin dia membukanya begitu saja. "Sekali lagi mohon maafkan kami, Pak Karim. Putri saya ... dia ... pergi," lirih Abi Hanif.Sekali lagi pasangan suami-istri yang berada di hadapannya itu kaget. Pasalnya, Abi Hanif terkenal sangat ketat dalam mendidik putri semata wayangnya. Tidak mungkin putrinya bisa pergi begitu saja."Maksud Pak Hanif apa? Aina kabur begitu?"Abi Hanif terdiam sejenak. Ia melirik sang istri seolah meminta
Read more
Masih Menjadi Misteri
Aina merasakan kepalanya sangat berat. Aroma minyak kayu putih terasa sangat menyengat di hidungnya. Mendadak perutnya kembali mual. Namun ia juga merasakan kedua matanya sangat berat untuk dibuka."Non, Non Aina! Non Aina sudah sadar?" Bik Esih menatap majikannya dengan mata berbinar."Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar, Ai. Hampir saja aku membawamu ke puskesmas kalau tidak sadar juga," ujar Bidan Andini. Aina menatap Bidan Andini dan Bik Esih bergantian lalu menatap perutnya yang masih rata. Ucapan Bidan Andini kembali terngiang membuatnya kembali bergidik. "Kamu kenapa, Ai? Apa ada yang kamu rasakan sekarang?" "Nggak kok, Mbak. Cuma lagi pusing aja." Aina mencoba untuk bersikap biasa saja. "Baiklah, kalau gitu nanti obatnya diminum, ya? Jangan lupa makan yang banyak. Makan yang kamu ingin, nggak usah ditahan-tahan," nasehat Bidan Andini.Aina mengangguk lalu tersenyum. Bik Esih mengantar Bidan Andini sampai pagar setelah semua urusan selesai. "Non, mau Bibik buatin sesuatu? B
Read more
Kupikir Dia Berbeda
"Danis nggak habis pikir, Bi. Aina ... bisa melakukan hal itu. Kupikir dia gadis shalehah yang selalu terjaga. Kupikir dia akan menjaga kesuciannya untuk imam yang akan menikahinya. Ternyata harapanku terlalu tinggi ya, Bi?" Danis menunduk lesu. Pria mana yang tak kecewa jika gadis yang akan dinikahinya tiba-tiba menghilang dan alasan menghilangnya karena telah hamil. Danis sendiri sudah sangat yakin mencintai sosok Aina, putri seorang pemilik yayasan pendidikan. Tak hanya memiliki akhlak yang baik, Aina selama ini juga dikenal sebagai gadis yang cerdas. Penampilannya selalu tertutup karena takut apa yang dimiliki dilihat oleh laki-laki non mahram. Namun berita yang baru saja Danis dengar mematahkan sayah harapannya untuk membina rumah tangga bersama wanita yang akan membersamainya di dunia hingga menuju ke surga. "Danis pikir Aina berbeda dengan gadis-gadis di luaran sana yang tergoda gaya hidup bebas. Ternyata sikapnya yang lembut serta penampilannya hanya menutupi sifat aslinya
Read more
Provokasi
Abi Hanif merangsek ke depan dan menghalangi orang-orang yang hampir kalap tersebut. "Tunggu! Kalau ada masalah kita bicarakan baik-baik, jangan main hakim sendiri!" ucap Abi Hanif tenang. "Halah, dasar munafik! Nggak usah didengerin! Ayo bakar saja gedung ini! Jangan sampai kita mendapatkan azab karena dosa zina yang dilakukan oleh putri ketua yayasan ini! Ayo semuanya, kita bakar saja!" Seorang pria dengan wajah garang dan rambut agak gondrong memprovokasi warga. "Tunggu dulu! Apa untungnya bagi kalian kalau gedung ini dibakar? Apa kalian ingin putra-putri kalian berhenti sekolah?" Abi Hanif berbicara dengan sangat tenang. Tidak takut dengan semua kemarahan warga karena dia tahu ada seseorang yang sengaja memprovokasi mereka. Mendadak suasana yang semula riuh menjadi hening. Kemarahan yang semula membara perlahan padam mendengar pertanyaan dari Abi Hanif. "Siapa yang mau ikut saya ke dalam? Ayo kita bicarakan baik-baik." Abi Hanif menatap satu per satu pria di barisan paling de
Read more
Bedrest
Bik Esih tergopoh-gopoh membuka pintu karena bel pintu terus-terusan berbunyi dan terpaksa meninggalkan Aina sendirian di kamar dalam keadaan pingsan."Nyo-nyonya?" "Kenapa lama sekali, Bik? Di mana Aina?" Ummi Widuri Tempak gusar.Wanita berhijab itu tidak tenang sejak semalam. Bayangan wajah putri semata wayangnya terus emmbayang di pelupuk mata hingga terpaksa dia datang tanpa memberi tahu suaminya."Non Aina di atas, Nyonya." Sikap Bik Esih yang mencurigakan membuat Ummi Widuri segera berlari menuju kamar terdekat. Dia pikir putrinya akan memilih tinggal di lantai satu mengingat sedang hamil muda. Ternyata semua kamar di lantai satu kosong. Saking paniknya, dia sampai lupa menanyakan pada Bik Esih di mana kamar putrinya."Nyonya, Non Aina ada di kamar atas!" ucap Bik Esih yang tiba-tiba muncul dari dapur membawa baskom berisi air dan kain kecil.Tepat saat Ummi Widuri menapakkan kakinya di anak tangga pertama, seorang bidan masuk diiringi Mang Asep."Sayang, kamu kenapa, Nak?" U
Read more
Perasaan Aneh
Aina masih terbayang wajah pria yang membuat jantungnya berdetak ketika di pintu rumah sakit tadi. Gadis yang sebentar lagi akan menjadi ibu tunggal bagi anaknya itu meraba dada kirinya. Detak jantung Aina tak biasa. Rasa mual yang semula sering menyiksa, mendadak hilang. Bahkan dia menginginkan makan sesuatu hanya dengan mengingat aroma yang ditinggalkan pria tak dikenal itu."Mang Asep, nanti tolong berhenti di rumah makan seafood, ya. Tiba-tiba Aina ingin makan cumi krispi," ucap Aina."Siap, Non. Laksanakan!" jawab Mang Asep sembari menyetir. Bik Esih tersenyum karena akhirnya Aina mau minta makan setelah tiga bulan ini hampir tidak ada makanan yang benar-benar masuk ke lambungnya. Karena setiap kali mencoba makan, detik itu juga langsung dimuntahkan. Mobil berbelok ke sebuah restoran seafood. Aina turun ditemani Bik Esih. Entah dapat dorongan dari mana, Aina ingin sekali makan di tempat."Bik, Ai mau makan di sini. Bibik temenin Ai makan, ya?" Bik Esih mengangguk. Apapun yang
Read more
Berjuang Berdua
"Hati-hati!"Suara bariton dari pria bertubuh tegap itu masuk ke rungi Aina. Spontan ia segera menegakkan tubuhnya karena merasakan sentuhan dari seorang pria tak dikenal. "Terima kasih," ujar Aina lalu membungkuk sekejap dan memilih pergi tanpa menoleh lagi. Sementara pria yang barusan menolongnya menatap kepergian Aina dan kedua tangannya yang masih di udara bergantian. Ada getaran aneh yang menjalar di sekujur tubuh pria itu. Malam hari Aina tampak gelisah dalam tidurnya. Bayangan seorang pria yang menggendong bayi mungil hadir dalam mimpinya. Lalu pria tersebut tersenyum pada Aina."Astaghfirullah!" Aina terbangun. "Ternyata aku mimpi," gumam Aina.Memikirkan apa yang ada dalam mimpinya barusan membuat jantung Aina berdetak kencang. Bayi dan pria itu, kenapa seperti nyata? Aina menatap jam dinding, ternyata waktu menunjukkan pukul 3 dini hari. Gegas Aina bangun dan ke kamar mandi. Tak berselang lama gadis itu keluar dengan wajah yang sudah segar.Aina berdiri di atas sajadah. Me
Read more
Bintang untuk Aina
"Siapkan operasi, sekarang!" perintah dokter. "Baik, Dok."Aina yang mendengar hanya bisa pasrah. Tak peduli apapun caranya, yang penting bayi dan kandungannya bisa lahir dengan selamat. Sembari berdoa dalam hati, ia memasrahkan urusannya ini pada Allah. "Keluarga Nyonya Ainun!" Seorang perawat memanggil.Mang Asep dan Bik Esih segera mendekat. "Kami, Sus. Apa bayinya sudah lahir?" tanya Bik Esih dengan tatapan cemas."Belum. Bayinya terlilit tali pusat dan membutuhkan tindakan operasi. Kami butuh persetujuan dari pihak keluarga. Apa suaminya sudah datang?" tanya perawat itu.Bik Esih dan suaminya saling pandang. Mereka menelan ludahnya yang sama-sama terasa susah. Bik Esih meminta pendapat suamiya memalui tatapan mata."Suaminya sedang di luar negeri, Sus. Tidak memungkinkan untuk datang sekarang," ucap Mang Asep beralasan. Tidak mungkin dia mengatakan kalau Aina belum menikah. Karena itu akan membuat citra Aina yang berhijab menjadi buruk."Kalau begitu, apakah Bapak dan Ibu ini o
Read more
DMCA.com Protection Status