Setelah Malam Itu

Setelah Malam Itu

last updateLast Updated : 2024-01-08
By:  Abigail KusumaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.8
27 ratings. 27 reviews
77Chapters
253.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Harusnya Rebecca menikah dengan pria yang selalu dia cintai, namun jebakan satu malam mengakibatkannya kehilangan segalanya. Keluarga dan cinta pun hilang. Tidak hanya itu saja, nama baik yang selama ini dia jaga telah hancur akibat rumor yang tidak sepenuhnya benar. Hingga suatu ketika, Rebecca tahu bahwa jebakan satu malam itu membuatnya terhubung pada Glenn Romanov. Semua hal menjadi semakin rumit. Dua orang asing yang tak saling mengenal, seakan tengah dipermainkan oleh takdir kehidupan. Lantas bagaimana kelanjutan kisah Rebecca dan Glenn? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95

View More

Chapter 1

Bab 1. Malam Nikmat

“Aku mau pulang,” bisik Rebecca kepada April–sekretarisnya yang duduk di sebelahnya.

Rebecca Clovin–manager cantik itu merasa aneh pada kondisi tubuhnya. Dia merasakan jantungnya berdebar kencang, sekujur tubuhnya terasa gerah seperti adanya percikan api di dalam tubuh yang menyulut.

Padahal di acara makan malam bersama anggota timnya Rebecca tak menyentuh setetes minuman alkohol. Sejak awal dia hanya berniat mentraktir dinner anggota timnya demi perayaan keberhasilan new product yang mereka kembangkan. Dinner yang berlangsung di hotel bintang lima itu Rebecca hanya menelan steak, salad dan segelas orange juice.

Rebeccaa mengabaikan rasa penasarannya. Senyar gerah sudah meronta-ronta minta didinginkan, sehingga dengan terpaksa Rebecca berpamitan undur diri dari dinner itu kepada anggota tim.

Instingnya mengatakan kuat jika keadaan tubuhnya itu berhubungan erat dengan rutinitas padat yang dijalani belakangan waktu. Selain disibukkan sebagai manager product developer, Rebecca juga disibukkan dengan rencana pernikahan yang berlangsung tiga hari lagi.

“Anda mau saya antar ke rumah sakit Tuan Elvis?” tanya April yang menyinggung calon suami Rebecca.

“Tidak ada yang tahu aku pergi ke acara dinner tim ini. Mereka akan marah jika tahu aku masih berkeliaran di luar rumah menjelang hari pernikahanku,” jelas Rebecca yang menghentikan langkah lemahnya di depan lift.

“Anda mau menginap di sini? Saya bisa pesankan kamar untuk Anda beristirahat. Besok pagi saya akan menjemput Anda dan mengantar Anda pulang dengan selamat ke rumah.”

Wanita berusia 24 tahun itu menoleh kepada April yang menanti jawabannya. Pikiran Rebecca mulai terhasut oleh saran dari orang kepercayaannya itu. Rebecca bisa terhindar dari hal yang dikhawatirkan.

Bukan sahutan, melainkan anggukkan kepala yang Rebecca tujukan kepada April. Dia memasrahkan nasibnya malam itu kepada April. Sehingga Rebecca tidak berkomentar saat April mengantarnya ke kamar hotel di mana pegawai pria telah menanti kedatangan mereka. Karena yang terpenting bagi Rebecca adalah beristirahat dengan nyaman dan menghilangkan rasa yang menyiksa tubuhnya.

Pintu ditutup. Rebecca ditinggalkan sendirian berbaring di ranjang yang harum. Suhu ruangan pun telah diatur sedingin mungkin, tapi anehnya Rebecca masih saja merasa gerah dan tidak nyaman. Ada rangsangan aneh yang mendorong Rebecca pada samarnya kabut nafsu.

Ceklek!

Suara pintu yang terbuka mengalihkan pandangan Rebecca. Dia yang duduk di tepian ranjang sambil melepaskan kemeja–sedang menatap kehadiran seseorang yang membuatnya tak berkedip.

Bukan karena terkejut dia dilihat dalam keadaan hampir setengah bertelanjang, melainkan matanya melihat kehadiran calon suaminya.

Sudah pasti April dalang utamanya. Rebecca meyakini April mengadukan kondisi tak sehatnya. Keyakinan itu didasari kuat oleh April yang selalu peduli mengenai kesehatan Rebecca.

Ck! Wanita cantik itu diserang rasa kesal saat pikirannya terisi oleh praduga itu. Apalagi ekspresi dingin dari pria yang berdiri di depannya sangat menyatakan rasa tidak suka begitu mendalam.

Honey ...” Rebecca menyapa mesra dengan nada setengah melirih.

Bibirnya mengukir senyuman cantik, dia berusaha merayu pria yang dingin menatapnya itu. Tangannya menyentuh pergelangan tangan pria di depannya, lalu perlahan jemarinya merosot ke jemari-jemari besar yang mengagumkan.

Oh my gosh! Jiwa Rebecca tersengat kehangatan yang spontan menenangkan rasa gerah di tubuhnya. Dia beranjak dari duduknya dan memposisikan berdiri sejajar tanpa jarak.

Jemari kurusnya sudah merayap sensual ke lengan yang terselimuti jas hitam. Lantas dengan lancangnya Rebecca berniat ingin melepaskan jas hitam itu dari tubuh mengagumkan itu.

Sayangnya, pergelangan tangannya yang kurus dicengkram oleh kelima jemari yang mengagumkan tadi.

“Jangan menggodaku,” desisnya sinis.

“Sakit ...” Rebecca merintih rendah saat merasakan pergelangan tangannya dicengkram kasar seperti ingin dilukai.

“Jangan sentuh aku. Aku tidak suka,” pria itu menghardik kesal.

“Kau marah?” sahut Rebecca dengan tersenyum.

Pria itu tak merespon, hanya tatapan tajam yang dia layangkan pada Rebecca.

Rebecca tidak takut pada pria di depannya yang memancarkan aura arogansi tak bersahabat. Dia malah melakukan hal sebaliknya, masih tetap tersenyum cantik meski kasar dan tidak sopannya pria di depan itu terhadap dia.

Tubuh yang terangsang berkontraksi spontan mengajak jemari dari tangan yang terbebas menjelajahi wajah pria di depannya. Alis, mata, hidung mancung serta bibir yang agak tebal dibelai menggoda lewat jemarinya.

Instingnya sempat meragukan bibir yang agak berbeda dari yang biasa disentuh olehnya. Namun gairah yang bangkit menghasut Rebecca untuk mengabaikan dan menyentuh lebih serakah.

“Kau boleh menghukumku karena aku sudah nakal,” bisik Rebecca di depan bibir menggoda itu.

Benaknya sudah benar-benar kehilangan kontrol atas kondisi tubuhnya saat itu. Namun di sisi lain ada bisikan yang mempengaruhi jika tak masalah Rebecca lepas kendali malam itu.

Pria itu adalah prianya, bukan?! Tiga hari lagi mereka akan menikah, jadi tidak masalah jika mereka ‘curi’ start?

Pria di depannya tampak mengerutkan dahi. Dia seperti meragukan bisikan Rebecca yang kehilangan akal. Tetapi ada kebencian yang tak bisa dihilangkan. Bahwa di bawah sana sudah menegang saat melihat keindahan tubuh Rebecca.

Wanita cantik itu tidak terlalu kurus. Bibirnya sangat seksi, hidungnya mancung dan berkulit putih.

Itu semua belum selesai!

Kelembutan dari rambut panjang Rebecca tak sengaja menyentuh jemari pria itu. Dan yang menarik perhatian sampai jakun di tenggorokan bergerak gelisah yaitu payudara yang menyembul di balik bra hitam.

“Kau yang meminta, jadi jangan menyesali ucapanmu.”

Bersamaan dengan bibir Rebecca yang telah dilumat nikmat, pria itu melepaskan jas hitam, dasi serta kemeja di tubuhnya. Dia menelanjangi sendiri bagian atas tubuhnya tanpa melepaskan ciuman erotis di bibir Rebecca.

Rebecca yang dicecar kenikmatan pun tak memberontak. Dia malah membalas dengan mengisap kencang bibir bawah yang mengagumkan itu. Dipeluknya erat-erat sosok tubuh sehat dan menawan yang kehangatannya menghipnotis kewarasan Rebecca.

Mungkin karena merasakan nafsu yang bergejolak Rebecca begitu mendambakannya. Tanpa sadar, dirinya sudah telanjang akibat ulah tangan pria itu.

“Ah!” Erangan manis Rebecca memercikkan api hasrat untuk semakin membara. Wanita cantik itu semakin tidak berdaya di bawah perangkap pria itu, sampai-sampai dia tidak sadar entah di detik ke berapa mereka sudah saling tumpang-tindih di ranjang tidur.

Penyebabnya satu, yaitu lidah panas yang menjilati sepanjang tulang selangka hingga ke ujung bahu, payudara yang kencang di bawahnya juga tak luput dari isapan dan gigitan mulut nikmat itu.

“Aku akan memasukkannya sekarang,” ucapnya setelah berhasil menekuk kaki Rebecca.

Dalam bayangan kabut nafsu Rebecca hanya bisa mengangguk. Kejantanan yang bergesek-gesek di pintu mahkota kehormatannya sudah membutakan Rebecca.

Honey, take it slow,” pinta Rebecca bernada erotis.

Dia mencengkram seprai erat-erat ketika kejantanan itu mengoyak pintu mahkota kehormatannya. Wajahnya mendongak, begitu dalam-dalam meresapi kenikmatan dan perih yang saling bertabrakan. Hingga di beberapa kali goyangan pinggul yang menyodok-nyodok panas, barulah Rebecca terbiasa oleh kenikmatan yang seharusnya tiga hari lagi dia nikmati.

Tubuh yang bergetar menandakan klimaks telah dicapai. Tapi Rebecca masih belum dibebaskan oleh kenikmatan yang membuatnya merintih dan mengerang.

Tubuhnya yang berpeluh keringat diputar, pinggangnya diraih untuk kemudian menuntun bokongnya terangkat dengan kedua paha gemetarnya dijadikan penyanggah.

S-stop, please. Itu terlalu kasar. Tolong pelan-pelan,” pinta Rebecca mengiba.

Pria itu malah terkekeh, seolah-olah permintaan Rebecca dijadikan lelucon yang menggelikan.

“Bertanggung jawablah. Sejak awal kau yang menggodaku!” desah pria itu sambil mendorong-dorong miliknya ke dalam lubang yang membuatnya candu tak mau berhenti. “Lebarkan lagi pahamu,” lanjutnya meremas gemas paha Rebecca.

*** 

Selamat membaca :) 

Follow me on I*: abigail_kusuma95 (Info seputar novel ada di I*)

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
96%(26)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
4%(1)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
9.8 / 10.0
27 ratings · 27 reviews
Write a review
No Comments
77 Chapters
Bab 1. Malam Nikmat
“Aku mau pulang,” bisik Rebecca kepada April–sekretarisnya yang duduk di sebelahnya.Rebecca Clovin–manager cantik itu merasa aneh pada kondisi tubuhnya. Dia merasakan jantungnya berdebar kencang, sekujur tubuhnya terasa gerah seperti adanya percikan api di dalam tubuh yang menyulut.Padahal di acara makan malam bersama anggota timnya Rebecca tak menyentuh setetes minuman alkohol. Sejak awal dia hanya berniat mentraktir dinner anggota timnya demi perayaan keberhasilan new product yang mereka kembangkan. Dinner yang berlangsung di hotel bintang lima itu Rebecca hanya menelan steak, salad dan segelas orange juice.Rebeccaa mengabaikan rasa penasarannya. Senyar gerah sudah meronta-ronta minta didinginkan, sehingga dengan terpaksa Rebecca berpamitan undur diri dari dinner itu kepada anggota tim.Instingnya mengatakan kuat jika keadaan tubuhnya itu berhubungan erat dengan rutinitas padat yang dijalani belakangan waktu. Selain disibukkan sebagai manager product developer, Rebecca juga disib
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
Bab 2. Tamparan Menyakitkan  
Pagi cerah itu menjadi kelam saat Rebecca membuka mata. Matanya membulat sempurna, pun sempat mengerjap-ngerjap ketika berusaha menampik ilusi mimpi yang membuat jantungnya ingin copot.Tetapi percuma! Kehangatan yang berbaur dari kulit yang saling menempel menegaskan semuanya bukanlah sebuah ilusi mimpi, melainkan sebuah kenyataan. Tidak sama sekali bermimpi.Rebecca terlonjak kaget! Tangannya segera menyingkirkan lengan kokoh yang memeluknya. Tidak peduli seberapa besar rasa penasarannya, dia harus menyingkir dari sosok yang bertelanjang di dalam satu selimut yang sama dengannya.Cepat-cepat Rebecca memungut pakaian miliknya di atas lantai untuk kemudian menutupi tubuhnya yang lengket dan terasa pegal. Benaknya yang terguncang oleh keterkejutan itu mulai terisi oleh rangkaian-rangkaian erotis kemarin malam.Raut wajah Rebecca menegang terkejut di kala menyadari pria di sampingnya bukan calon suaminya, melainkan pria asing yang menawan–yang masih tertidur lelap. Debar jantung Rebecca
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
Bab 3. Pengantin yang Telah Ditukar  
Berita pernikahan yang tetap dilanjutkan tersampaikan ke telinga Rebecca. Semua berjalan sesuai rencana tidak ada perubahan. Terkecuali calon pengantin wanita. Bukan Rebecca Clovin, melainkan Rowena Clovin–adik tirinya. Keputusan itu dilakukan demi menjaga nama baik keluarga. Lebih tepatnya orang tua Elvis tak ingin nama baiknya tercoreng. Hati Rebecca bertubi-tubi disakiti. Dia masih menangis di kamarnya ketika mengetahui gaun pengantin idamannya sedang dicoba oleh adiknya di kamar yang berbeda. Dia memeluk tubuhnya yang gemetaran, meratapi kesedihan saat kediaman itu sedang sibuk melakukan persiapan pernikahan besok. Tidak ada seorang pun yang mendengar pembelaan dari dirinya. Ayahnya menutup telinga, sementara Elvis memblokir semua akses yang berhubungan langsung dengan Rebecca. Bahkan Rebecca sempat diusir ketika datang ke rumah Elvis. Berbagai cara Rebecca lakukan demi memberikan penjelasan pada semua orang tentang kejadian malam itu, tapi tidak ada satupun yang memercayainya.
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
Bab 4. Wanita Tidak Tahu Aturan
Glenn mengunci tatapannya pada wanita yang dia gagahi itu. Tidak ada sedikitpun niatan dia ingin mengabaikan wanita itu dikarenakan ada banyak hal yang ingin Glenn gali.Bagaimana wanita itu bisa menyelinap masuk ke kamarnya? Apa tujuan dia menggoda Glenn sampai membuatnya kecanduan malam itu? Dia menilai jika wanita itu bukanlah wanita penghibur alias pelacur. Glenn memastikan sendiri bahwa dia yang pertama kali menyentuh wanita itu. Bercak darah yang mengalir di selangkangan dan menodai seprai menjadi bukti terkuat.Atau mungkin wanita itu diutus oleh seseorang untuk mencoreng nama baiknya? Glenn harus dapatkan jawabannya malam itu juga. Dia tidak akan mengizinkan seorang pun merusak reputasi bersih dan cemerlang dirinya.Dan keinginannya itu tidak berjalan mulus ketika ingin membawa pergi wanita itu. Wanita itu membuka mata tepat di detik Glenn mencengkram pergelangannya yang kurus.“Kau siapa?” suara serak wanita itu sayup terdengar, sementara mata cantiknya mengerjap-ngerjap di t
last updateLast Updated : 2023-05-31
Read more
Bab 5. Siapa Wanita Itu?
Sebuah minimarket menjadi tujuan utama Rebecca. Rasa pusing yang menyakiti kepala dan mual di perut yang begitu menyiksa mengharuskan Rebecca untuk lebih dulu memprioritaskan.Di teras minimarket itu dia sendirian menikmati sebotol minuman penghilang pengar–efek dari mabuk alkohol. Tatapannya begitu kosong seiring berangsur-angsur rasa tidak mengenakkan itu tak lagi dia rasakan.Rebecca menghela napas kasar. Batinnya mengeluhkan awal hari yang lagi-lagi dilalui buruk. Sebab sejak pagi naas itu dia tidak pernah lagi merasakan seujung kuku pun kebahagiaan. Seolah-olah mulai pagi naas itu takdir Rebecca sudah digariskan terisi oleh keburukan yang menyapu bersih kebahagiaan.Rebecca merasa tidak pernah melakukan dosa keji yang membuatnya harus ditindak tidak adil seperti itu. Dia bahkan tidak pernah mengusik kehidupan orang lain termasuk Rowena–saudara tirinya.Pantaskah Rebecca direndahkan sejatuh-jatuhnya seperti itu?Lamunan Rebecca terpecah oleh notifikasi telepon masuk yang sempat me
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more
Bab 6. Sebuah Perlawanan
“Dia bukan siapa-siapa, Tuan Glenn. Lihat saja pakaiannya, mana mungkin tamu pernikahan datang dengan pakaian seperti itu,” jawab Alfie yang cerdik mengalihkan perhatian Glenn.Alfie berhasil meyakinkan Glenn yang mau mengikuti untuk duduk di meja VVIP yang telah dia siapkan. Sayangnya, langkah mereka kalah cepat dari Rebecca yang berhasil lolos dari kedua pria berbadan tegap itu.Rebecca berdiri tegak di hadapan Rowena dengan segelas wine di tangan kanan yang dia ambil dari pelayan saat berjalan menghampiri. Rasa sakit hati yang menguasai membuat Rebecca terfokus hanya pada Rowena dan Elvis. Dia mengabaikan yang lainnya. Bahkan pada Nelson yang menarik dan berbisik-bisik mengusirnya pun dia abaikan.Perasaan Rebecca hari itu sudah tidak lagi bisa terbendung. Emosi, marah, kecewa telah melebur menjadi satu. Dia datang ke sini, bukan bermaksud untuk meluapkan kemarahan karena tak terima, melainkan dia khusus datang untuk mengucapkan selamat atas pernikahan mantan kekasihnya dan saudara
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more
Bab 7. Wanita Merepotkan
“Ternyata kau tidak begitu galak seperti tadi pagi.”Pernyataan dari suara yang familiar bersamaan dengan kehadiran pantofel hitam di depan mata mengalihkan Rebecca dari kesedihannya. Dengan mata yang sembab–efek dari menangis, Rebecca mengangkat pandangan mata untuk memastikan seseorang yang berdiri sejajar di depannya.Rebecca mendengkus kesal. Di depannya terdapat pria menyebalkan yang menatapnya disertai seringai sinis dengan kedua tangan terlipat di dada. Pria yang pagi tadi mengancam Rebecca, pria yang sama yang berkali-kali Rebecca hindari dan merusak kedamaian hidup Rebecca.“Ternyata kau wanita cengeng,” ucap Glenn mengeluarkan kata-kata yang sengaja memancing emosi Rebecca.Rebecca menghela napas dalam-dalam sembari mengabaikan keberadaan Glenn. Dia berusaha keras menenangkan emosi dan membungkam mulutnya tidak terprovokasi oleh ejekan Glenn.Energinya sudah terkuras habis setelah tadi dia puas memuntahkan kekesalan hati. Emosinya juga masih berantakan pasca berdebat hebat d
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more
Bab 8. Catatan Kecil
Keheningan menyapa Rebecca yang baru saja membuka mata. Tidak ada satu pun orang berada di kamar itu selain dia. Dia juga tidak terlalu terkejut mengetahui keberadaannya di rumah sakit. Dia masih bisa mengingat bagaimana tubuhnya yang melemah hingga tidak sadarkan diri.Hanya saja, dia bertanya-tanya di dalam hati. Apakah pria menyebalkan itu yang membawanya ke rumah sakit?Rebecca keluar dari kamar inapnya untuk menuju meja informasi. Selain ingin mencari tahu pemikirannya itu, dia juga berencana ingin menghubungi Jolie menggunakan telepon rumah sakit. Sahabatnya itu pasti cemas mencari-cari dirinya.Namun yang dia dapatkan adalah mengenai keberadaannya di rumah sakit milik Elvis. Raut wajah Rebecca langsung berubah di kala menyadari bahwa dirinya berada di rumah sakit milik mantan kekasihnya. Desas-desus tentang dirinya berselingkuh pastinya sudah terdengar oleh banyak orang.Pandangan keji orang-orang yang mengenal dirinya memaksa Rebecca untuk keluar dari rumah sakit itu. Luka di
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more
Bab 9. Memeluk Diri Sendiri
“Welcome home, Sweetheart.”Pelukan hangat Gina Harper menyambut Rebecca yang baru saja tiba di kediaman orangtua Jolie. Ibu kandung dari Jolie Harper itu membelai sayang Rebecca, menciumi Rebecca penuh kasih seperti anak kandung sendiri.Gina sama bersedih seperti Jolie saat mengetahui kabar buruk yang menimpa Rebecca. Sehingga ketika tahu Jolie dan Rebecca terbang malam itu juga ke London, dia langsung memerintahkan sopir untuk menjemput keduanya.Selama ini hubungan antara Rebecca dengan keluarga Jolie sangatlah dekat. Tidak heran jika setiap kali Rebecca datang ke London, pastinya dia mendapatkan sambutan hangat dari keluarga sahabat baiknya itu.Deheman ayahnya Jolie yang menginterupsi membuat Rebecca melepaskan diri dari pelukan hangat Gina. Dia tidak lupa untuk menyapa tuan rumah yang sama ramah seperti Gina, sebelum akhirnya mereka masuk ke dalam kediaman mewah itu dan menduduki ruangan keluarga.“Kami turut prihatin atas kabar buruk yang menimpamu, Sweetheart.” Gina bersuara
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more
Bab 10. Bayang-bayang Mantan
Satu bulan telah berlalu dari malam menyakitkan yang Rowena lalui. Telinganya masih saja terngiang-ngiang mengenai Elvis yang mengigau nama Rebecca. Hati yang tersayat sakit begitu sulit menghilangkan tingkah laku kejam Elvis setiap kali dia menyetubuhi Rowena dalam keadaan mabuk. Rowena pun tidak bertindak tegas. Dia mengenyampingkan harga diri karena telah dibutakan cinta terhadap Elvis. Seluruh jiwa dan raganya telah disserahkan seutuhnya pada Elvis meski dia tahu di dalam hati suaminya itu masih terdapat sosok saudara tirinya itu. Bagi Rowena semua itu bukan salah Elvis. Melainkan Rebecca yang merebut Elvis dari dirinya. Sehingga lewat usahanya untuk menjadi istri sempuruna, Rowena berusaha untuk menyingkirkan sosok saudari tiri yang paling dibenci itu. Sayangnya, usahanya masih belum membuahkan hasil. Elvis masih saja bersikap dingin dalam pernikahan yang berlandas formalitas itu. Sikapnya selalu saja sama setiap kali terbangun sehabis menjamah tubuh Rowena. Elvis selalu mengh
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status