Harum dan Dewa dijodohkan oleh kedua orang tua mereka! Perempuan itu jelas tak merasa nyaman karena suaminya itu 'KOLOT'. Tapi, lama-kelamaan, Harum menemukan sisi manis dan menggemaskan dalam diri Dewa yang dewasa. Lantas, bagaimana kisah keduanya? Apakah Harum akan bertahan dan berusaha sepadan dengan CEO Tampan itu?
View MoreA Perfect Day…
High School. Another year, another day of my amazing life! I cannot believe that it is the beginning of my Senior Year! OMG! I am so stoked! This year is going to be so perfect already!
My name is Kayla! I can honestly say, I feel like I have the perfect life. I am now a Senior at Karcher High School. I have grown up in this town my entire life. I also cannot wait to leave it and see what the world looks like. I have a road trip with my friends and my amazing boyfriend but, I want to explore the world for myself. To drive, and drive for hours. Never stopping, seeing everything, and experiencing adventure.
I am only being partly honest, to be frank. My home life is a piece of shit. My father's family is amazing, if only my father was so great. There are several days where I just want to run away and go where no one has even heard of him. My rock is my older brother Joshua. He can be an asshole at times but, he is the only one in the house who tries to protect me. He watches over me like I am precious cargo. He has a hot temper and does not take dads shit. Since he went to college, I miss him and wish he was around more.
“Kayla, get the hell over girl!” Shit!
“Yes, Dad?”
“What the hell are you doing? Where is my dinner? I have been waiting here for a fucking hour!”
“Sorry Dad, I was applying to colleges”
“College, what the fuck? Who says you’re going?”
“I am going, Josh went”
“Josh is a man, of course he went, what are you going to do? Dance your way there?” he says as he laughs at me. "You women are a joke! Your mom never went, and she is home where she belongs!"
"Mom is special needs" I retort, he starts to get up from his seat with a pissed-off look on his face. I race into the kitchen. Sometimes you just can never tell with my father. he can go from calm, to sarcastic to a raging temper in a split second.
"Don't you dare belittle your mother you brat!" I ground my teeth at his tone. He was making me feel like an incompetent five-year-old.
"The older you get, the more you start to get like everyone else! so smart, so full of yourself! You think I'm a moron too? Do you want to kill me as well? Well, guess what girl you can shut the fuck up! You try and I will knock you into next week!" He said with a snarl. I keep quiet, and pray that he will calm down.
I walk back in there and do my best to placate him. “Dad, I do have straight A’s ya know. I was offered an Art scholarship”
“Where in the fuck did you get artistic talent? I have seen your drawings they’re shit! You expect to become a professional artist? You can’t live on dreams dummy!”
I closed my eyes and blocked out the tears that were threatening to fall. I couldn’t wait to leave for school.
“What do you want for dinner?”
“What do I look like a restaurant? Just cooking for fucks sake!”
I held back every curse word that I knew. It would not help if I cussed him out, he may just slap me again. I fixed chicken with rice and veggies. I set it on the table, praying he did not comment.
“What the hell?” I turned towards him.
“Something wrong Dad?”
“Did you cook this with butter or oil? It’s creasy fat, I can’t eat this. I’ll gain weight.”
“Well yeah, duh, that’s how you cook. You were a cook, you should know that”
“WHAT THE HELL YOU JUST SAY TO ME!” I shrank backwards and tried leaving the room.
“GET YOUR ASS OVER HERE” He reached over the table and grabbed me by the hair. Slap! I fought back the tears as he continued to slap me, and wished my brother were here.
“Learn some fucking respect girl! I am your father!” I ran from the room and locked myself in the bedroom fighting back tears.
I checked my phone and saw a text from Whitney my best friend.
“Hey bitch! How are you”?
“Get me the fuck out of here girl!”
“Shit again! I am coming! You want me to phone Tyson?”
“Yes Please!”
“I got you girl!”
10 minutes later she texted that she was parked down the street. I changed into a cute midriff top that dipped in the front with some low-cut shorts. I opened my window and squeezed out of it. Thank fuck I am 110 lbs. and fucking flexible. If I were like my plus-size neighbor who is like 130 fat pounds I wouldn’t fit! She is such a DUFF but, cool.
I begin walking down the street, heading toward Whitney’s sleek black Corvette.
“Hey!”
“Get in here girl before your shithead father figures out you’re gone.”
I slid into the car through the window, and we started driving down the street.
"Tell me how in the hell is a pack warrior?"
"He's not anymore. I wish he was, he was never home, and we were happier!"
We are young and hot bitches. We are cruising down the street laughing and jiving to the sound of DNC “Cake by the Ocean.”
I climbed into the back of the car while she was driving. My phone started ringing and I saw Tyson’s name. I covered my ears and answered.
“Hey Babe!”
“Hey baby girl”
“How are you? I miss you”
“I miss you too baby girl!”
“Meet us at the party. I want you to myself”
“Fuck yeah gorgeous” I hung up the phone.
“Well, bitch, what did lover boy say?” I grinned and I thanked my lucky stars when I dressed quickly, I made sure to wear my black lace Victoria Secret G-string. He’s going to enjoy the show I intend to give him.
“He’ll meet us at Damien’s party!”
“Hell yeah! Best way to start Senior year, Party like rockstar bitches!” Whitney Shouts
“Whoop!” We were shouting while driving out of town towards Damien's mansion.
Tonight I am going to a party, get wet and have fun!
Malam hari itu, cahaya senja memancar memasuki jendela rumah Harum dan Dewa. Ruangan itu dihiasi dengan bunga segar yang menyebar wangi dengab lembut. Setelah kejadian di kantor tadi siang, Dewa dengan senyum lembut di wajahnya, menciptakan suasana makan malam yang indah dan romantis di tengah-tengah rumah mereka. Meja makan mereka terhias dengan kain putih yang elegan, piring-piring cantik, dan lilin-lilin kecil yang menyala dengan lembut. Malam hari ini Dewa sengaja menciptakan makan malam romantis, sebagai tanda permintaan maafnya dan kesungguhannya atas rasa cintanya kepada istrinya itu."Harum, aku ingin membuat malam ini istimewa. Aku ingin kita merayakan hari ini bersama, baik sebagai pasangan maupun sebagai rekan bisnis yang sukses. Ayo duduk, makan malam kita sudah siap."Harum terkesima dengan keindahan yang dibuat suaminya, dengan hati yg berdebar-debar ia duduk dengan lembut di kursi yang telah disiapkan sang suami. Dewa yang begitu perhatian dan romantis, membuat hati Ha
"Hay, Martin. Sudah lama yah kita tak berjumpa!" katanya menyapa ramah, dengan sorotan matanya yang terlihat bersahabat, dan merindukan sosok pria bernama Martin itu."Jesika? Sedang apa kau ada di sini?" Martin membelalak.Kedua bola matanya membulat tajam dengan sempurna. Ia terlalu terkejut begitu melihat sosok perempuan tinggi semapai, dengan rambut bergelombang kecoklatan itu, tiba-tiba saja membuka pintu dan masuk ke dalam ruang kerja Dewa.Perempuan cantik bernama Jesika itu melangkahkan kakinya berjalan menghampiri Martin, bersama dengan Gladis yang berada dibelakangnya."Dia jadi brand ambassador new brand fashion milik perusahaan Dewa bersamaku. Bagaimana kabarmu, Martin?" tanya Gladis sambil mengulurkan tangannya.Martin tersenyum dan membalas uluran tangan Gladis. "Aku baik, bagaimana kabarmu?""Nice. Kapan kamu kembali ke Indonesia?" tanyanya kembali dan sedikit melirik ke arah Dewa yang sejak tadi hanya diam saja dan tampak kaku."2 hari yang lalu," tutur Martin menjawab
Hari itu, Harum membantu Dewa seharian penuh di perusahaannya. Dengan kemampuan yang ia miliki dan mengerti sangat jelas tentang dunia fashion dan desain, ia berada di ruang rapat bersama tim riset dan tim desain perusahaan Dewa. Mereka semua tampak sibuk mempersiapkan acara peluncuran brand baru fashion yang akan menjadi tonggak bersejarah bagi perusahaan Lumiere Mode."Wah, koleksi ini sudah sangat bagus, tapi saya punya ide untuk sedikit mengubah dan memperbaharui desainnya," ujar Harum sambil melihat-lihat desain fashion milik perusahaan suaminya."Tentu, Ibu Harum. Kami sangat terbuka dengan saran dan ide Anda. Bagaimana Anda ingin merubahnya?" tanya salah satu tim desain."Pertama, saya pikir kita bisa menambahkan sedikit sentuhan warna yang lebih cerah. Mungkin dengan menambahkan aksen warna cerah seperti kuning, merah, atau biru pada beberapa busana, ini akan membuat koleksi kita lebih menarik dan mencuri perhatian," katanya memberi saran."Itu ide yang bagus. Warna cerah bisa
"Ini tidak mungkin terjadi! Bagaimana bisa Startlight menciptakan brand yang sangat mirip dengan brand baru kita? Ini bisa mengacaukan peluncuran kita nanti!" seru Dewa dengan ekspresi terkejut dan rasa cemas begitu ia sampai di ruang meeting, ketika pagi tadi dihubungi oleh sekertarisnya, untuk segera datang ke kantor."Kami juga sangat terkejut dengan situasinya. Kami sedang menyelidikinya untuk melihat, apakah ada pelanggaran hak cipta yang terjadi. Namun, sepertinya mereka telah menemukan celah dalam sistem perlindungan kita, Pak," tutur Ria menjelaskan.Dewa menggenggam tangannya dengan ketat, ekspresi wajahnya terlihat kecewa dan amarahnya sangat terlihat diwajahnya."Ini benar-benar tidak masuk akal. Peluncuran brand baru kita adalah langkah besar bagi perusahaan kita.""Kami sepenuhnya memahami, Pak. Kami sudah memeriksa legalitas desain dan nama merk kita, dan kami meyakini bahwa kita memiliki hak yang sah atas brand ini. Namun, kita harus mencari tahu langkah apa yang harus d
Pagi yang cerah menyambut Harum dan Dewa, sepasang pengantin muda yang baru saja bangun tidur. Matahari terbit dengan lembut, menerangi kamar mereka yang dipenuhi dengan cahaya hangat. Harum membuka matanya perlahan dan tersenyum melihat Dewa yang masih terlelap di sampingnya.Ah, pagi yang indah," tutur Harum pelan begitu membuka mata dari mimpi indahnya, serta menggaruk-garuk ke dua matanya sambil tersenyum lebar. "Selamat pagi, Sayangku. Sudah siap menyambut hari yang penuh kebahagiaan?" ucap Dewa lembut sambil memandangi wajah istrinya yang berbaring disampingnya, kemudian memeluk istrinya dengan mesra.Harum tersipu malu begitu suaminya memeluknya dengan mesra. Rasanya sangat aneh, seperti mimpi ia telah resmi menjadi istri sah dari seorang CEO muda dan tampan seperti Dewa. "Pagi, Sayangku. Aku selalu siap menghadapi hari yang cerah seperti ini," sahutnya sambil membalas pelukan suaminya, kemudian bermanja-manja dalam pelukan suaminya itu."Oya, bgaimana kalau kita memulai hari
"Martin? Sedang apa kau di sini?" Pria berbadan tinggi tegap itu datang menghampiri Dewa. Begitu jarak ke duanya cukup dekat, ia tiba-tiba saja mengulurkan tangannya seraya tersenyum lebar."How are you, Dewa?""Fine. Long time no see, Martin!" serunya sembari membalas uluran tangan pria bernama Martin itu kemudian memeluknya dengan erat, "jadi, kapan lo balik ke Indonesia?" tanyanya begitu mereka berdua berada di ruangan kerja Dewa."Hm, yesterday the day after. How?" tanya Martin yang membuat Dewa bingung."Bagaimana apanya?" Dewa mengernyitkan keningnya bingung."Life after marriage?"Dewa tertawa lebar. Ia melipat ke dua tangannya kemudian menatap Martin, sepupunya yang sudah lama tinggal di New York dan baru saja kembali lagi ke Indonesia."Kenapa lo tertawa? Apa pernikahanmu tidak menyenangkan?" tanya Martin dengan mata menyelidik."It's fun. It's amazing and just what i imagined all along. Menyusullah kalau sudah ada pasangan," tutur Dewa menggoda sepupunya.Martin hanya terta
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments