TEACHER IS FALLING In Love

TEACHER IS FALLING In Love

By:  Aprima  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
5 ratings
20Chapters
2.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Aiza adalah seorang gadis cantik berkerudung yang sedang melakukan PKL di sebuah sekolah swasta yang sudah ditentukan oleh kampusnya. Selama melaksanakan tugas, ia dan teman-temannya sering merasa jengkel dengan sikap Riyan, anak pemilik Yayasan tersebut. Namun demi sebuah nilai yang baik, mereka harus tetap melaksanakan aturan. Hampir 2 tahun menyelesaikan kuliah, Aiza masih belum mendapat pekerjaan. Ditambah lagi hatinya yang hancur, karena Fadlan pria yang ia sukai ternyata melamar teman baiknya sendiri, Yunita. Akhirnya, Aiza diterima mengajar di sekolah swasta tempat ia melaksanakan PKL dulu. Sikapnya yang cuek dan terkesan menutup diri, justru menarik perhatian Riyan yang kini sudah menduda. Hingga pria yang ia benci itu, secara tiba-tiba datang melamarnya. Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Aiza akan jatuh cinta pada Riyan, pria yang dia benci? Silahkan dibaca...

View More
TEACHER IS FALLING In Love Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
ENI NURWA
lanjuuuuut kak
2021-05-20 14:21:44
0
user avatar
Authoring
Semangat kak, update terus ya. Salam dari Married With Killer's Teacher
2021-05-08 07:16:29
1
user avatar
Yurrian San
aduh melting ini hati
2021-05-04 09:03:35
1
user avatar
Lady Akhelois
Yaampuunnn sweet banget sih kak 🥰🥰😍❤🌹 Next yaa kak. Loph it inii aku tu
2021-05-04 08:30:18
1
user avatar
Miss M
Love it so much. Keep up the good work. Waiting for the next chapter please
2021-05-04 08:18:29
1
20 Chapters
1. MENCARI PINJAMAN
“Hhhhuuufffppgghhh…” Aiza menghempaskan tubuhnya yang lelah di atas tempat tidur yang tak lagi baru. Melepaskan penat yang sudah seharian ini berdiri di halaman kampus  IPTS Padangsidimpuan, yang mempersiapkan mahasiswa-siswinya untuk dilepas melaksanakan Program Kerja Lapangan. Aiza Firdaus Tarra, gadis cantik berhijab berusia 22 tahun, baru saja mendapat pengarahan dari pihak kampus. Ia mendapat namanya tertera di sebuah Yayasan Sekolah Agama daerah Tapanuli Tengah, SMP  Al-Muslimin Pandan.“Yah… selama PKL nanti, aku pasti akan berjauhan dengan bang Fadlan…” gumamnya.Yah, Fadlan, pemuda berusia 23 tahun. Dengan tinggi 1,8 meter dengan sikap yang cool. Akan tetapi, Aiza merasa bersyukur bisa menjadi teman dekat pemuda tersebut karena sikapnya yang cuek terhdap banyak wanita. Dan justru, kedekatan antara keduanya membuat Aiza menaruh hati dan menganggap kalau pemuda itu juga merasakan hal yang sama. 
Read more
2. BERANGKAT DEMI CITA-CITA
Sesampainya di rumah, seusai shalat magrib, Pak Ardi pun menyapa istrinya.“Biado…? Adong do lalu pinjaman i…?” tanyanya lagi.(Gimana…? Ada jadi pinjamannya?)“Adong, abang…”jawab Bu Maya dengan penuh semangat.(Ada, bang)“Alhamdulillah. Syukur madah… So leng lalu si Aiza na kehe i…” Pak Ardi berucap syukur mendengarnya.(Alhamdulillah, Syukurlah. Biar Aiza jadi juga pergi.)“Aizaaaa!” Bu Maya pun memanggil putrinya itu.“Iya, Maaaaak…” sahut Aiza yang segera menghampiri ayah dan ibunya dari dalam kamar.“Mana adikmu si Sofia…?”“Di kamar, Mak…”“Panggil dia ke sini…” suruh Bu Maya. Aiza pun segera mundur untuk memnaggil Sofia. Lalu keduanya pun mendekati ayah dan ibunya.“Apa, Mak…?” tanya si Sofia.“Aiza… ini uang untukmu yah, Nak. Ini ada 3 juta. Untunglah tulang Zainal kalian ada uang, dan mau meminjamkannya. Pandai-pandailah kau mengatur uang ini, Nak. Tadi pun, Tulang kau berpesan, k
Read more
3. SIAP MENYUSUN PENGALAMAN KERJA
Lebih dari 2 jam di perjalanan. Akhirnya, mereka pun sampai di tempat yang dimaksud. Kelima anak kuliah yang akan mengabdi di daerah tersebut, langsung memeriksa rumah kontrakan mereka yang sengaja mereka ambil tidak jauh dari lokasi sekolah, tempat mereka yang akan mengabdi selama 3 bulan itu. Yang sudah mereka perkirakan agar tidak banyak memakan biaya transportasi. Dan alamat kontrakan tersebut adalah di Kompleks Perumahan BTN Pandan Nomor 86.“Kiran, kau bilang kamarnya cuma 2 tapi ini kamarnya 3? Untunglah kita yah,” komentar Ria pada rekannya yang bernama Kiran.“Aku juga nggak tahu. Karena kawan yang ku tanya itu juga bilangnya cuma 2 kamar…” jelas Kiran.“Dan kamar mandinya juga ada 2…” balas Rosni dengan berbinar.“Iya kamar mandinya 2. Tapi nggak mungkinlah bisa kita pakai mandi kamar mandi yang di luar itu…” sahut Ainy.“Yah, setidaknya kamar mandi yang di luar itu masih bisa kita pergunakan kalau
Read more
4. PESAN DARI SANG PUJAAN
Udara di pagi hari, masih terasa sangat sejuk. Kelima anggota PKL dari kampus IPTS Padangsidimpuan itu, sudah berada di sekolah se-pagi mungkin. Karena mereka sudah sepakat untuk hadir lebih awal di sekolah tersebut yang notabene memang salah satu sekolah yang memiliki disiplin tinggi di daerah itu. Terlebih karena sebelumnya juga tertera dalam peraturan bahwa Apel pagi akan selalu berlangsung pukul 07.15. Sehingga, Aiza dan temannya-temannya pun sudah berada di sekolah 10 menit sebelum jam 7 pagi.Berhubung karena mereka tahu tempat untuk mereka tidak tersedia, kelimanya pun hanya meletakkan tas mereka di salah satu ruang kelas. Dan sesuai aturan, mereka pun berbaris berjejer di samping beberapa orang guru-guru muda, yang juga sudah hadir di sana untuk menyambut para siswa di gerbang pintu sekolah. Tanpa banyak kalimat, mereka pun mengikuti apa yang dilakukan guru tersebut, yaitu saling bersalaman menyambut siswa-siswinya de
Read more
5. SALAH SANGKA
Sambil tersenyum ia pun mencoba membalas sambil berjalan menuju pondok kosong yang ada di hutan sekolah. Akan tetapi, karena terlalu semangat untuk membalasnya, Aiza tidak sengaja menabrak seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik sebuah mobil sedan berwarna hitam.“Alaaaa umaaak…” lontar Aiza tersentak, saat ia menubruk sesosok tubuh tinggi. Dan secara tidak sengaja, tangan Aiza berpegangan pada lengan kekar pria tersebut.“Kalau jalan lihat ke depan, jangan lihat layar HP. Bahaya…” tegur pria yang tingginya sekitar 15 centimeter lebih dari tinggi badan Aiza. Wajahnya tampak begitu datar tanpa ekspresi. “Eh… iya.. maaf, Pak…” ujar Aiza dengan gugup karena malu melihat pria itu atas kecerobohannya sendiri.“Awasss….!” Tepis pria itu dengan nada yang kurang bersahabat, meninggalkan Aiza yang masih bingung dengan keterkejutannya.“Ganteng-genteng cerewet huuuuuu…” gerutu Aiza ketika sosok itu hilang di baling tembok s
Read more
6. KESUKSESAN ITU DIMULAI DARI MIMPI
“Kamu ini anak PKL ‘kan?” tanya pria itu pada Aiza.Dengan sangat yakin, Aiza pun mengangguk mengiyakan.“Iya, saya anak PKL. Memangnya kenapa, Pak?” Aiza membenarkan.“Kamu nggak mau bertanya saya siapa?” tanya pria itu membuat Aiza merasa geli dengan pertanyaan tersebut. Namun, sebagai orang baru, tentu saja Aiza tetap bersikap rendah hati menanggapinya.“Maaf Pak. Saya memang belum tahu Bapak ini siapa, tapi yang saya tahu tadi Bapak mengantarkan Pak Rakib Salim, yah ‘kan?” dengan penuh keyakinan, Aiza pun melayani pertanyaan pria itu.“Iya, benar. Kamu… baru sehari di sini, udah 2x membuat saya kesal. Apa kamu tahu itu?” singgung pria itu lagi, memancing reaksi Aiza yang sebenarnya mulai kesal dengan pertanyaan itu.Aiza pun menggerutu dalam hatinya. “Ini orang kenapa yah? Aneh. Supir tapi sok bicara seperti ini?” batinnya.“Kamu dengar saya tanya apa?” suara pria itu kembali membuyarkan suara hatinya.“Eh iya, saya
Read more
7. DANA UNTUK TAMAN
Hari-hari pun berlalu begitu saja, hingga tidak terasa seminggu sudah berlalu. Semua proses yang mereka lewati di SMP swasta Almuslimin itu berjalan dengan sangat baik. Dan dalam seminggu saja, ada banyak kesan baik dan bermanfaat yang bisa mereka ambil dari sana. Mulai dari bimbingan cara membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik, cara menarik minat belajar siswa dengan strategi menarik, dan juga sikap sosial dari orang-orang di dalamnya. Memang, terasa begitu melelahkan. Namun semua itu terbayarkan dengan ilmu yang sudah mereka dapatkan.Hari itu, didampingi ibu Hj. Siti Mahanum, Riyan Qalbun Salim, begitu namanya terngiang di telinga kelima para mahasiswi yang sedang mengabdi di sekolah itu. Pria itu memanggil mereka berlima untuk segera menghadap ke ruangannya. Tentu saja, kelimanya pun memenuhi panggilan tersebut.“Adik-adik mahasiswi semua, Bapak Riyan memanggil kalian ke ruanga
Read more
8. CALON ISTRI
Hati Aiza terasa lebih tenang setelah melihat keluarganya, walau hanya lewat video call. Apa lagi, karena wajah orang tua yang sangat ia cintai itu tidak merasa keberatan dengan apa yang ia keluhkan. Terlebih ketika ayahnya dengan wajah yang datar, menerka kalau pengeluaran mereka kemungkinan tidak sampai 1 juta untuk membuat sebuah taman yang dimaksud.“Teman-temanku benar. Kenapa aku harus segalau ini memikirkannya? Masih ada waktu untuk berfikir. Lagi pula, kenapa aku seperti keberatan? Ini kan memang sudah resiko?” batin gadis itu pun berontak.“Kamu mikirin apa?” tanya Ria temannya dalam satu kamar.“Ah,nggak. Barusan aku menelpon keluargaku. Aku menjelaskan ukuran taman itu pada ayahku. Ayahku seorang pekerja bangunan. Tentu dia tahu, berapa kira-kira dana yang akan kita keluarkan per orang. Setelah dihitung-hitung, ayahku bilang kemungkinan kita akan mengeluarkan uang 1 juta per orang untuk taman ukuran 7 meter
Read more
9. PERHATIAN DARI BANG FADLAN
“Tidak, kamu saja yang panggil. Kalau dia tidak mau, baru saya yang akan ke sana,” jelas wanita itu.Mau tidak mau, dari pada harus menambah masalah, akhirnya Aiza pun meninggalkan wanita itu. Aiza memberanikan diri untuk masuk ke gedung bagian yayasan. Tampak pintu ruangan  khusus Pak Riyan itu terbuka lebar. Namun sepertinya, ada tamu yang sedang dilayani oleh pria itu. Aiza menunggu sesaat. Tidak berapa lama, Pak Riyan pun keluar dan Aiza mencegatnya membuat berpasang mata yang ada di sana memandangi Aiza yang tempak mendekati Pak Riyan.“Maaf, Pak. Di luar ada wanita bernama Cintya mau ketemu sama, Bapak…” Aiza pun mnyampaikan.“Kamu bilang kalau saya di sini…?” tanya pak Riyan.“I… iya Pak, sahut Aiza yang mulai ragu dengan mimik wajah pria itu.“Sial…” terdengar umpatan lirih dari mulut pria itu, membuat Aiza semakin tidak enak hati mendengarnya.Riyan langsung merogoh kantong meraih ponselnya.&nbs
Read more
10. TEMANKU JUGA REJEKIKU
Memasuki minggu ke 3 pelaksanaan PKL.“Biado? Ita cicil ma mulai bahan-bahan i? (Bagaimana? Bisa kita mulai mencicil bahab-bahan?)” ujar Rosni.“Keta, au pe atia adong dope epengku, (Ayo, mumpung uang ku juga maasih ada,)” sahut Ainy.“Aku juga, uangku rasanya juga masih cukup,” sambung Aiza.“Baguslah kalau begitu, biar kita kumpulkan uangnya beli semen sama pasir. Tapi… kita tanya dulu besok kepala sekolah, kemana kita simpan nanti bahan-bahan itu…” ujar Kiran menimpali.“Paling nanti ujung-ujungnya diletakkan di ruang bendahara…” Ria pun tak kalah memberikan pendapat.“Syukurlah uangku masih ada kalau untuk mencicil. Biar nanti ayah dan umakku nggak terlalu pusing nyari sisanya…” lirih suara Aiza.“Berarti karena menyisakan uang untuk taman itu makanya nggak pernah kau jajan?” celutuk Ria.“Itu kamu tahu… Aku bisa saja jajan ini-itu kalau nggak mikir ke sana,” sahut Aiza.“Bope songoni… ulang ko makikittu tu dirimu, kele
Read more
DMCA.com Protection Status