Cinta Suci Kinanti

Cinta Suci Kinanti

Oleh:  Novica Ayu  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
103 Peringkat
64Bab
3.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kinanti Cahyani, perempuan cupu dan lugu yang terjebak dalam keluarga kolot. Cara berpakaiannya yang ketinggalan jaman membuatnya sulit menemukan cinta. Hingga akhirnya sang adik, Karenina Nur Cahya yang berusia tiga tahun di bawahnya ingin menikah. Sementara Kinanty belum memiliki kekasih. Sang ayah, Haidar Baskoro mengharuskan Kinanti menikah terlebih dahulu sesuai adat. Karena pamali, melangkahi seorang kakak wanita menikah. Sebuah kejadian tak terduga membuat Kinanti tertangkap basah berada di dalam kamar seorang mantan narapidana. Bagaimana kisah Kinanti selanjutnya? Dapatkah ia menemukan kekasih sebelum pernikahan adiknya? Bagaimana jika sang mantan narapidana yang akan menikahinya? Penasaran? Ikuti terus kisahnya ya...

Lihat lebih banyak
Cinta Suci Kinanti Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Pipit Aisyafa
Nice, Kak.
2022-03-10 16:36:44
2
user avatar
Rafli123
Keren kak ceritanya, langsung masuk rak. penasaran dengan perjalanan cintanya Kinanti ...️...️
2021-08-09 19:11:44
2
user avatar
Hikaru san
Keren thor...lanjut. mamgats updatenya
2021-05-27 21:45:26
2
user avatar
Hikaru san
Keren thor...lanjut. mamgats updatenya
2021-05-27 21:45:19
2
user avatar
Hikaru san
Keren thor...lanjut. mamgats updatenya
2021-05-27 21:45:16
2
user avatar
Miss Dandelion
haiii ceritanya bagussss :)
2021-05-26 12:55:34
2
user avatar
Amy L Yanto
Semangat nulisnya, sukses selalu. 😘 Pokoknya keren ceritanya, Thor.
2021-05-26 12:55:20
2
user avatar
Amy L Yanto
Semangat nulisnya, sukses selalu. 😘 Pokoknya keren ceritanya, Thor.
2021-05-26 12:55:20
2
user avatar
Amy L Yanto
Semangat nulisnya, sukses selalu. 😘 Pokoknya keren ceritanya, Thor.
2021-05-26 12:55:20
2
user avatar
Amy L Yanto
Semangat nulisnya, sukses selalu. 😘 Pokoknya keren ceritanya, Thor.
2021-05-26 12:55:18
1
user avatar
Amy L Yanto
Semangat nulisnya, sukses selalu. 😘 Pokoknya keren ceritanya, Thor.
2021-05-26 12:55:16
1
user avatar
Amy L Yanto
Semangat nulisnya, sukses selalu. 😘 Pokoknya keren ceritanya, Thor.
2021-05-26 12:55:16
1
user avatar
Amy L Yanto
Semangat nulisnya, sukses selalu. 😘 Pokoknya keren ceritanya, Thor.
2021-05-26 12:55:15
1
user avatar
Amy L Yanto
Semangat nulisnya, sukses selalu. 😘 Pokoknya keren ceritanya, Thor.
2021-05-26 12:55:14
1
user avatar
Amy L Yanto
Semangat nulisnya, sukses selalu. 😘 Pokoknya keren ceritanya, Thor.
2021-05-26 12:55:13
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
64 Bab
Prolog
Cinta. Satu kata beribu makna. Ini adalah sebuah kisah tentang menemukan cinta. Sebuah kisah panjang, dengan jalanan terjal yang akan membuat hatimu porak poranda.Cinta bagi Giovani Agusta, hanya seperti sebuah permen. Saat masih bisa dinikmati ia akan terus menghisap permen itu. Namun, saat sudah tak ada rasa manis lagi, ia akan membuangnya.Cinta bagi Kinanti Nur Cahyani, adalah sesuatu yang sangat agung. Ia berusaha mendapatkan ketulusan cinta pada ke lima belas lelaki yang berusaha dijodohkan oleh Ayahnya. Namun, ke lima belas lelaki itu mundur. Hanya karena melihat fisik Kinanti.Tak sadar author sudah menulis tiga paragraf berawalan Cinta. Semoga kalian tak muntah atau bosan. "Aku bukanlah pilihan terbaik bagimu. Ayahmu tak akan memilihku dan aku juga bukan pilihan terakhir di hidupmu. Karena di luar sana masih banyak pria, yang mungkin akan mencintaimu, yang belum sempat kau temukan!"Giovani Agusta, berkata dengan menundukkan mata. Tak be
Baca selengkapnya
1. Keributan di Tengah Malam
Terdengar suara musik yang disetel begitu keras. Volume yang mengganggu pada jam tidur. Beberapa orang mulai keluar dari pintu apartemennya. "Siapa yang memutar musik di jam dua dini hari seperti ini?" Haidar, ayah Kinanti keluar terlebih dahulu dari kamar apartemennya. Ia masih menggunakan sarung dan kaos oblong. Melemparkan pandangan ke kamar di depan dan samping miliknya. "Iya, berisik sekali!" timpal Pak Burhan yang masih mengerjapkan mata di depan kamarnya. Tampak Burhan membuka pintu kamarnya. Sepertinya lelaki dengan kumis tebal itu baru saja bangun, matanya terlihat berwarna merah dan berair. Beberapa penghuni apartemen kemudian berkumpul di lorong, saling pandang lalu menengok ke kiri dan kanan. Mereka merasa terganggu dengan suara musik dengan keras di jam dua malam. Suara musik itu terdengar sangat jelas dari kamar nomor 5076. Haidar yang emosi segera mengetuk pintunya. Beberapa kali mengetuk dengan sopan, nyatanya pintu kamar itu tak terbuka. Kini, Ayah Kinanti me
Baca selengkapnya
2. Kekecewaan Kinanti.
"Amiin!" Kinanti menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ada setitik air bening yang hampir jatuh di sudut mata sayu itu. Haidar, sang ayah membalikkan badan ke belakang. Mengulurkan tangan pada sang istri. Sang istri dengan takzim meraih punggung telapak tangan sang suami dan menciumnya. Kini, giliran Kinanti yang mencium telapak tangan Ayahnya. "Cepatlah bersiap-siap, setelah ini keluarga Imran akan datang," titah sang Ayah. "Iya, Ayah. Sebentar lagi, Kinanti masih ingin membaca qur'an." Haidar membalikkan badannya kembali, menatap sajadah di hadapannya. Kinanti meraih sesuatu di atas sajadahnya, segera memakai kacamata dan membuka sebuah buku. Mirip buki tulis namun lebih tebal. Ia mencium sampul qur'an di tangannya. Mulai membuka lembar demi lembar halaman. Mencari pembatas berwarna kuning, penanda halaman terakhir yang dibacanya. "Ibu, masih banyak pekerjaan di dapur. Tolong lipatkan sajadah ibu nanti, ya, Kinanti." Kinanti menoleh ke arah suara lalu mengangguk, "I
Baca selengkapnya
3. Benang Merah Takdir?
"Tunggu sampai kakakmu, mendapatkan seorang lelaki. Apa kamu tak kasihan dengan, Kinanti? Apa kamu mau kakakmu jadi perawan tua, karena kamu melangkahinya?" gerutu sang ibu. "Ya allah, ini sudah lelaki ke lima belas yang dicarikan Ayah untuknya, Ibu. Mungkin ada yang salah dengan Kakak. Suruh dia mengganti gaya berpakaiannya!" protes Karenina. "Diam kamu Karenina, jangan menambah masalah. Coba bayangkan jika kamu yang berada di posisi, Kinanti!" "Aahhh, kalian pilih kasih!" sungut Karenina. Adik Kinanti berdiri dari sofa ruang tamu. Ia berjalan menuju kamarnya. Menutup pintu dengan keras. "Ini tidak bisa dibiarkan! Mau sampai kapan Kakak tak punya pacar, apalagi calon suami untuk diajak menikah?!" "Kalau Kakak, tak mendapatkan calon suami. Kapan aku akan menikah? Bram akan meninggalkanku," gumam Karenina lagi. Karenina berjalan hilir mudik di dalam kamarnya. Alisnya berkerut, ia sedang berpikir dengan keras. "Aha!" Dua sudut bibir Karenina terangkat ke atas. Adik Kinanti menda
Baca selengkapnya
4. Hari Yang Berat!
"Tolong cepat ya, Pak!" perintah Kinanti yang disusul oleh anggukan kepala sang supir."Kemana ini, Neng tujuannya?""Ke Kebayoran Baru. Gedung perpustakaan kota, Pak."Lelaki di balik kemudi mobil itu mengangguk. Menekan pedal gas dan mengarahkan taxinya menuju pusat kota Jakarta Selatan. Ada sebuah gedung perpustakaan besar berlantai dua di sana.Kinanti terdiam, tak ada guratan senyum di wajahnya. Gadis cantik berkacamata itu melemparkan pandangan ke luar jendela. Merenungi nasib cintanya. Ia ingin memiliki seorang kekasih, kalau bisa langsung menikah karena umurnya yang sudah tak muda lagi. Namun, para lelaki tak ada yang melirik gadis itu.
Baca selengkapnya
5. Kembali Patah Hati!
Pov Kinanti Nur Cahyani.Aahhh … aku tak bisa tidur. Memikirkan janji bertemu dengan rekan kerja kekasih Karenina, besok.  Entah kenapa membayangkan bertemu dengan seorang lelaki yang tak kukenal membuat jantungku berdebar-debar.Kembali aku merubah posisi tidur. Miring ke kiri lalu miring ke kanan. Semoga saja semuanya berjalan lancar. Lelaki itu tertarik dan mau melanjutkan hubungan ke arah yang lebih serius. Berta'aruf lalu segera menikah. Amiin.Aku harus segera tidur. Besok ada janji bertemu dengan seseprang. Malam makin larut tetapi kenapa mataku rasanya tak ingin terpejam.Kenapa hanya membayangkan bertemu dengan seorang lelaki saja membuat pipiku terasa panas?Salahkah aku berharap? Aku tahu saat berharap terlalu tinggi, kekecewaan yang didapat akan semakin besar. Sudah banyak lelaki kutemui. Namun, mereka semua mundur tak ingin melanjutkan proses ta'aruf.
Baca selengkapnya
6. Awal Petaka.
Pov KinantiAku termenung sendirian di dalam kamar. Duduk menatap keluar jendela kamar. Anging berhembus perlahan menggerakkan pepohonan. Sinar lampu berwarna kuning di pinggir jalan itu tertutup dedaunan. Terkesan remang-remang."Tiga bulan lagi?"Bagaimana ini? Bisakah aku mendapatkan seorang lelaki yang mau menikahiku sebelum tiga bulan?Selama dua puluh tujuh tahun umurku ini belum pernah aku merasakan pacaran. Lalu bagaimana caranya mengajak seorang lelaki menikah?Ah, iya, lelaki bertato di kamar 5076 pasti bisa menolongku. Kekasihnya adalah konsultan kecantikan, pasti Gisella Parawansa itu bisa membuatku tampil cantik. N
Baca selengkapnya
7. Tertangkap Basah!
Pov Kinanti. "Jangan-jangan, kalian …?" "Laporkan saja mereka. Ini termasuk tindakan asusila!" Pak Burhan, Pak Sanip dan beberapa warga lain berdiri di depan kamar tidur lelaki bertato, menatap kami dengan tajam. Seakan-akan menuduh kami melakukan sesuatu di luar norma agama. Tidak, aku tidak seperti yang mereka sangkakan. Aku langsung berdiri, menjauh dari pemilik kamar ini. Gio berusaha berdiri dari telengkupnya, ia meringis menahan sakit di punggung. "Ini semua tidak seperti yang kalian pikirkan." "Hallah, mana ada maling ngaku?" "Laporkan saja mereka! Nikahkan mereka!" "Cepat panggil Pak Haidar, kemari!" "Ti-tidak, jangan beritahu, Ayahku. Dia akan sangat marah. Tolong …!" Aku memelas, kembali mengatupkan kedua tangan. Memohon pada Pak Sanip agar ia tak memberitahukan hal ini pada Ayah. Air mataku kembali meleleh, keringat juga membasahi kening dan wajah. Aku sangat ketakutan, situasinya begitu menegangkan. Bagaimana jika ayah tahu aku berada di sini? Lelaki paruh baya
Baca selengkapnya
8. Bagaimana nasib Kinanti selanjutnya?
Pov Penulis. "Ayahmu, sedang benar-benar marah, Ibu akan membantu membujuknya. Sementara pergilah, tunggu sampai Ayahmu tenang dan menyadari kesalahannya," ucap Ibu Kinanti. Kinanti merasa tenang sang ibu masih menyayanginya. Tak marah seperti Haidar. Namun, kemana dia harus pergi? Kinanti mendesah, "Bagaimana ini?" "Apa yang harus kulakukan sekarang?" "Kenapa kamu masih ada di sini?" teriak Haidar Baskoro. Lelaki yang sangat dihormati Kinanti itu membuka pintu kamarnya, ia menatap marah pada Kinanti yang masih berpelukan dengan Aminah. Mata Kinanti kembali memanas. Lelehan lava bening akan tersembur keluar. Sangat sakit, diusir oleh ayahnya sendiri. Orang yang sangat disayang juga dihormatinya. "Cepat pergi dari rumah ini, seorang pezina sepertimu tidak diterima di sini!" Haidar mengangkat tangan, menunjuk pintu keluar. "Kasihan Kinanti, dengarkan dulu dia berbicara," bela Aminah. Wanita yang melahirkan Kinanti itu melepas pelukan. Berjalan menuju Haidar. Meminta belas kas
Baca selengkapnya
9. Ciuman Tak Terduga.
Keesokan paginya …. Kinanti sengaja bangun lebih pagi hari ini. Bersiap untuk berangkat kerja dan mengemasi beberapa potong pakaian. Selepas menunaikan salat subuh dia memasukkannya ke dalam tas plastik berwarna hitam. Berjalan mengendap-endap keluar dari kamar. Kinanti melirik kamar tidur Gio, "Apa aku harus meminta izin padanya?" "Apa ia akan mencariku nanti?" "Ah, tak usah. Paling juga masih tidur!" Kinanti bergumam sambil berjalan menuju pintu. Kinanti berlalu dari depan kamar lelaki bertato. Melewati dapur, menatap sekilas ke arah kompor. Saat membuka laci lemari, Dia sempat melihat sekarung beras, "Ah, akan kumasakkan Gio nasi. Sebagai balasan sudah mengizinkanku menumpang di apartemennya semalam." Kinanti mengurungkan niatkuntuk langsung berangkat bekerja, masih cukup waktu. Dia berbelok menuju dapur, mengambil penanak di dalam magicom. Mengisinya dengan tiga takar beras lalu segera mencucinya. Memberi segelas air, terakhir tinggal menyalakan magicom. Selesai. Terdengar
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status